1. Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan
topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari
buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain.
Selain itu penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun
oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan saran. Studi kepustakaan
adalah tugas yang terus menerus dilakukan selama kegiatan penelitian. Meskipun masalah
yang sama sekali baru sangat jarang, namun studi atau hasil penelitian yang terdahulu tidak
harus ditiru seutuhnya, kecuali teknik-teknik yang dipergunakan terbukti tidak tepat atau
hasil penelitian dan kesimpulannya meragukan, atau telah diketemukan informasi baru
yang dapat memberikan pemecahan lain.
3. Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran adalah penjelasan mengenai gejala yang
dijadikan sebagai permasalahan pada topik penelitian. Kriteria utama dalam kerangka
berpikir berpikir adalah bisa yakin ilmuwan mengenai pemikiran alur logis dalam membuat
kerangka berpikir. Sehingga bisa membuahkan kesimpulan berupa hipotesis.
Itu artinya, dapat dikatakan jika kerangka berpikir merupakan sintesa hubungan mengenai
variabel yang disusun berdasar pada ragam teori yang sudah dideskripsikan yang
selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis demi menghasilkan sintesa mengenai
hubungan antara variabel penelitian . Selanjutnya, sintesa ini digunakan untuk
merumuskan hipotesis.
Kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian harus dikemukakan bila dalam penelitian
tersebut memiliki dua variabel atau lebih. Apabila dalam masing-masing penelitian hanya
membahas sebuah variabel secara mandiri, maka peneliti cukup dengan mengemukakan
deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel dan argumentasi terhadap variasi besaran
variabel yang diteliti.
Contoh: