Kholifah NIM : 18.48.0075 PIAUD, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah NU Al-Hikmah Mojokerto, Indonesia
A. Tema : Para landak yang penyabar.
B. Tujuan : Menghibur dan memberi pesan moral kepada pembaca C. Penokohan : 1. Landa, seekor landak yang paling tua, tubuhnya paling besar dan memiliki sifat bijaksana. 2. Landi, seekor landak yang masih muda, tubuhnya sedang-sedang saja dan memiliki sifat serba terburu-buru. 3. Landu, seekor landak yang temperamen, ambisius dan tidak suka disaingi. 4. Lande, seekor landak yang tenang pembawaannya, selalu melakukan pertimbangan atas segala hal yang akan dilakukan. 5. Lando, seekor landak yang suka bercanda, memiliki selera humor yang tinggi, sulit untuk bersikap serius dan fokus. D. Penceritaan : a. Perkenalan : Cerita diawali dengan memperkenalkan tokoh dan latar. Tokoh yang bernama Landa adalah landak yang paling tua, tubuhnya paling besar dan sangat bijak dalam mengambil keputusan. Landa adalah pemimpin di komunitas para landak. Sebuah komunitas yang memiliki anggota hingga puluhan. Teman dekat Landa adalah Landi, Landu, Lande dan Lando. b. Komplikasi: Permasalahan muncul saat tiba musim salju. Banyak binatang yang mati karena kedinginan, namun ada beberapa yang bertahan hidup karena melakukan beberapa trik mengusir rasa dingin yang teramat sangat. c. Klimaks : Para landak merasa kebingungan karena solusi untuk bisa mengusir dingin seperti binatang lain belum ditemukan. Mereka dihadapkan pada pilihan yang teramat berat, mati kedinginan atau saling berdekatan akan tetapi masing-masing landak saling melukai karena duri-duri yang ada pada tubuh mereka. d. Penyelesaian : Akhirnya Landa sebagai ketua komunitas para landak mengambil keputusan tegas. Ia memerintahkan seluruh landak agar berkumpul dan saling merapatkan diri agar timbul kehangatan di antara mereka. ia juga memerintahkan agar mengabaikan rasa sakit yang muncul karena tusukan-tusukan duri dari teman- temannya. Karena itu masih lebih ringan ketimbang harus sekarat mati kedinginan. e. Amanat : Terjadinya gesekan dalam sebuah perkumpulan/organisasi adalah hal yang pasti terjadi. Karena masing-masing anggota memiliki karakter dan latar yang berbeda-beda. Namun yang menjadi soal adalah bagaimana cara agar setiap anggota mau saling menerima kekurangan masing-masing dan mau saling toleransi atas perbedaan yang ada pada diri masing-masing. Karena ada pepatah mengatakan “siapa yang tidak mau menerima kekurangan temannya maka ia tidak akan pernah mendapatkan kelebihannya. E. Latar : 1. Tempat: di hutan 2. Suasana: musim salju 3. Waktu: pagi, siang, sore dan malam hari F. Ringkasan Cerita: Landa adalah landak yang paling tua, tubuhnya paling besar dan sangat bijak dalam mengambil keputusan. Landa adalah pemimpin di komunitas para landak. Sebuah komunitas yang memiliki anggota hingga puluhan. Teman dekat landa adalah landi, landu, lande dan lando. Musim salju sudah tiba. Banyak binatang yang mati karena kedinginan, namun ada beberapa yang bertahan hidup karena melakukan beberap trik mengusir rasa dingin yang teramat sangat. Para landak merasa kebingungan karena solusi untuk bisa mengusir dingin seperti binatang lain belum ditemukan. Mereka dihadapkan pada pilihan yang teramat berat, mati kedinginan atau saling berdekatan akan tetapi masing-masing landak saling melukai karena duri-duri yang ada pada tubuh mereka. Akhirnya Landa sebagai ketua komunitas para landak mengambil keputusan tegas. Ia memerintahkan seluruh landak agar berkumpul dan saling merapatkan diri agar timbul kehangatan di antara mereka. ia juga memerintahkan agar mengabaikan rasa sakit yang muncul karena tusukan-tusukan duri dari teman-temannya. Karena itu masih lebih ringan ketimbang harus sekarat mati kedinginan.