Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang


mempelajari aspek-aspekyang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan
kuantitatif,dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan
cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku,dan interaksi manusia
pada masa kini,dan masa lalu. Di indonesia pelajaran ilmu pengetahuan sosial
disesuaikan dengan berbagai prespektif sosial yang berkembang di masyarakat.
Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang
terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi yang mempelajari IPS
dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau
umat manusia.

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial menurut beberapa ahli :

Menurut Muhammad Numan Somantri (2001:92) menyatakan bahwa


pendidikan IPS di sekolah (dasar dan menengah) merupakan pengintegrasian dari
berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora,serta kegiatan dasar manusia yang di
organisasikan, disajikan secara ilmiah dan pedagogis untuk tujuan pendidikan.
Pendidikan IPS untuk sekolah disajikan terpadu dengan mengintegrasikan beberapa
disiplin ilmu ini siswa diharapkan mampu mencapai tujuan dari pendidikan itu
sendiri.

Menurut Trianto (2010:171) menyatakan bahwa pendidikan IPS merupakan


integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum dan budaya yang dirumuskan atas dasar kenyataan dan
fenomena sosial dan diwujudkan dalam suatu pendekataan interdisipliner dari aspek
dan cabang ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan bagian dari aspek dan cabang ilmu-ilmu

3
sosial. IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi
cabang-cabang ilmu sosial.

Menurut Mulyono Tj (1980:8) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial


adalah suatu pendekatan interdisipliner (inter-disciplinary approach) dari pelajaran
ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, dan sebagainya. (Al-muchtar, Suwarma. 2014)

Menurut Saidiharjo (1996:4) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial


adalah kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran
seperti : geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, dan politik.

Menurut Moeljono Cokrodikardjo menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan


Sosial adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS) adalah perpaduan cabang-cabang ilmu sosial dan humaniora termasuk di
dalamnya agama, filsafat, dan pendidikan, bahkan banyak juga menyangkut aspek-
aspek ilmu kealaman dan teknologi. Jadi pembelajaran IPS adalah interaksi dua arah
dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi kominikasi
(transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu tujuan pembelajaran IPS yang
telah di tetapkan sebelumnya.

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan bahwa pendidikan


IPS merupakan bentuk pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang
memungkinkan anak berpatisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman
bermain, sekolah, masyarakat yang lebih luas, bangsa, dan negara. Tujuan pendidikan
ilmu pengetahuan sosial dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan ilmu-
ilmu sosial dikembangkan atas dasar pemikiran suatu disiplin ilmu, sehingga tujuan
pendidikan institusional menjadi landasan pemikiran mengenai tujuan pendidikan
ilmu pengetahuan sosial.

Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta


didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sifat

4
mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa masyarakat. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,
komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada
bidang ilmu yang bekaitan. Di tingkat SD/MI, mata pelajaran IPS bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampun :

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan


lingkungannya.
b. Memiiki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan
memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.( Hasan, Hamid
S. 2005)

Sedangkan menurut para ahli tujuan pembelajaran IPS adalah :

Tujuan pembelajaran IPS menurut Kosasih Djahiril (H Sapriya dkk,2009: 13) adalah
sebagai berikut :

a. Membina peserta didik agar mampu mengembangkan pengertian/pengetahuan


berdasarkan generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun yang bersifat
interdispliner / komprehensif dari berbagai cabang ilmu.
b. Membina peserta didik agar mampu mengembangkan dan mempraktekkan
keanekaragaman keterampilan studi, kerja dan intelektualnya secara pantas dan
tepat sebagaimana diharapkan ilmu-ilmu sosial.
c. Membina dan mendorong peserta didil untuk memahami, menghargai dan
menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan kultural maupun individual.
d. Membina peserta didik kearah turut mempengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan
serta juga dapat mengembangkan, menyempurnakan nilai-nilai yang ada pada
dirinya.
e. Membina peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan baik
sebagai individu maupun sebagai warga negara.

5
Adapun tujuan pembelajaran menurut Susanto. A dalam Mutakin (1998) merumuskan
tujuan pembelajaran IPS adalah sebagai berikut :

a. Memiliki kesadaraan dan kepedulian terhadap masyarakat atau linkungannya,


melalui pemahaman tehadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang
di adaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial.
c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan
untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
d. Menaruh perhatian terhadapat isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu
membuat analisi yang kritis, selanjutnya mampu mangambil tindakan yang tepat.
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehinggamampu membangun diri
sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat

Jadi dari berbagai tujuan pembelajaran menurut para ahli dapat disimpulkan tjuan
pembelajaran IPS mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dengan ketiga aspek tersebut bertujuan untuk membina peserta didik agar dapat
mengembangkan ketiga aspek itu kedalam kehidupan dimasyarakat.( Supardan,
Dadang. 2009)

B. Ilmu Sosial
1. Pengetian Ilmu Sosial

Ilmu sosial diartikan sebagai suatu ilmu yang berisi mengenai interaksi antara
manusia dengan manusia secara individu, manusia dengan manusia secara individu
dengan kelompok, manusia dengan manusia secara sama kelompok. Dengan adanya
interaksi semacam ini manusia satu dengan manusia lainnya pastilah akan saling
berkomunikasi, saling mengenal satu dengan yang lainnya, bisa jadi saling bergotong
royong bahu membahu saling tolong menolong satu dengan yang lainnya namun bisa
jadi pula justru dengan adanya interaksi tersebut terjadilah konflik karena adanya
ketidakcocokan antara manusia satu dengan lainnya tersebut. Akan tetapi pada
dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat benar-benar hidup seorang
diri. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat hidup saling beriringan
bersama-sama.

6
Pengertian ilmu sosial menurut beberapa ahli :

Pengertian Ilmu Sosial tidaklah hanya satu saja, ada beberapa versi lainnya
menurut beberapa ahli sosial yang datang dari berbagai penjuru dunia. Yang pertama
adalah seorang ahli sosial dari negeri seberang yang bernama Peter Herman, ia
mengatakan bahwa ilmu sosial merupakan pelajaran berharga mengenai perbedaan
namun tetap menjadi kesatuan. Yang bearti adalah manusia hidup dimuka bumi ini
dikaruniai akal pikiran yang tentu berbeda-beda dengan manusia satu dengan lainnya
lagi. Akan tetapi pada prinsipnya adalah sama, semua manusia adalah makhluk sosial
yang membutuhkan manusia lain untuk saling berinteraksi satu dengan lainnya. Setiap
manusia tidak ada yang bisa benar-benar hidup seorang diri, tanpa bantuan manusia
lain untuk melangsungkan kehidupannya setiap hari.

Yang kedua diberikan oleh ahli yang bernama Gross, menurut Gross ilmu
sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yang merupakan bagian dari
suatu anggota masyarakat, atau pada kelompok tertentu atau bahkan suatu kelompok
masyarakat yang ia bentuk sendiri. Dalam hal ini manusia tidak hanya berinteraksi
saja namun manusia juga akan mendapatkan pelajaran hidup seperti konflik yang
kecil hingga peperangan antar kelompok manusia. Hal ini sangat lumrah terjadi
mengingat setiap manusia tidak dikarunia isi akal pikiran yang sama satu dengan
lainnya, pasti akan ada saja perbedaan yang terjadi.

Dari kedua pengertian Ilmu Sosial meneurut para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa ilmu sosial memang merupakan ilmu yang mempelajari tentang
manusia, baik kehidupan berinteraksi satu dengan lainnya, karena manusia tidak dapat
hidup sendiri. Akan tetapi dalam interaksi tersebut pastilah akan ada konflik-konflik
yang terjadi baik antar manusia secara individu, manusia individu dengan manusia
secara individu, manusia individu dengan kelompok, ataupun antar manusia secara
berkelompok. Meski begitu pasti akan ada penyelesaian yang didapatkan dari hasil
interaksi lagi nantinya.

Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif,inter-


subjektif,dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila
dibandingkan dengan ilmu alam. Namun sekarang beberapa bagian ilmu sosial telah
banyak menggunakan metode kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin,
dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor

7
sosial, dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu
alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metode
kuantitatif, dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang
tindakan manusia serta implikasi, dan konsekuensinya.

2. Tujuan Ilmu Sosial

Tujuan Ilmu Sosial adalah memberikan pengetahuan dasar dan pengertian


umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala
sosial dan lebih memahami dan menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan masalah
sosial ada dalam masyarakat dan selalu bersifat kompleks, kita hanya bisa
memahaminya secara kritis. Untuk itulah ilmu sosial dasar mempunyai peran penting
agar mahasiswa memiliki bekal yang cukup dalam hidup bermasyarakat.

Masalah yang terjadi pada masyarakat bersifat kompleks, tidak dapat diduga-
duga, dan banyak sesuatu yang tersembunyi. Untuk itu mahasiswa harus berfikir kritis
dan bijaksana dalam menanggapinya, ilmu sosial ini memberikan wawasan kepada
mahasiswa untuk dapat menjawab setiap permasalahan yang terjadi pada masyarakat.
Mahasiswa hanya perlu memikirkan bagaimana menemukan solusi untuk menghadapi
masalah sosial. Kemudian ilmu sosial bertujuan untuk membantu perkembangan
wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan
pemikiran yang lebih luas. Dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap
anggota golongan terpelajar indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan
tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lainnya. Mahasiswa membutuhkan
wawasan yang luas mengenai sikap dan tingkah lakunya agar dapat menerapkan
ilmunya kepada masyarakat luas.

Pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sangat diperlukan, mengigat


keterbatasan sumber daya manusia yang minim pada masyarakat tersebut. Mahasiswa
dapat membantu masyarakat dengan menerapkan ilmunya yang telah mereka pelajari
mereka pelajari selama di bangku kuliah. Selain itu masyarakat juga harus aktif di
dalam penbangunan daerahnya. Mahasiswa yang suses adalah mahasiswa yang dapat
berwirausaha dan memperkerjakan masyarakat sekitar, agar daerah tersebut tidak
tertinggal. Mahasiswa dan masyarakat dapat bekerjasama dalam membangun daerah.
Dengan bekerjasama dalam membangun daerah. Dengan bekerjanya masyarakat,

8
maka mahasiswa telah menaikkan perekonomian masyarakat dan masyarakat dapat
hidup layak.

Selain itu ilmu sosial bertujuan membantu kepribadian mahasiswa agar


mampu berperan kepada bangsa, negara dan agama. Mahasiswa dapatmemberikan
kepribadian mahasiswa konstribusinya kepada bangsa dan negara dengan melalui
penciptaan alat-alat yang berguna di masa yang akan datang, berprestasi di kancah
internasional, dan mengabdikan seluruh jiwa dan raganya. Dengan begitu baangsa dan
negara akan menjadi besar, maju, dan diperhitungkan oleh bangsa lain. Peran
mahasiswa kepada agama adalah agar kepribadian mahasiswa tidak menyimpang dari
ajaran agamanya. Agama dibutuhkan sebagai pengatur hidup manusia. Ketika
mahasiswa sedang melakukan sesuatu, mereka sudah tahu mana yang boleh di
lakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memudahkan
mahasiswa berkomunikasi dengan orang lain. Pengetahuan yang luas akan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi
yang besar kepada lingkungan sekitarnya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari materi ini adalah ilmu sosial memiliki
banyak manfaat khususnya kepada mahasiswa. Ilmu sosial yang berguna dalam
kehidupan bermasyarakat. Kemudian masalah-masalah sosial dapat diselesaikan
dengan ilmu sosial. Untuk itu mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan
ilmu sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.

C. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Sebagai sebuah mata pelajaran disekolah dasar,kata ilmu pengetahuan sosial


(IPS) berasal dari padanan kata social studies. Nasional Council for Social Studies di
Amerika Serikat mendefinisikannya, seperti ini : “IPS adalah sebuah mata pelajaran
disekolah (SD s.d SMP), mengambil sebagian besar konten materi pelajaran sejarah,
ilmu-ilmu sosial.”(NCSS, 1984:251). Dengan demikian dapat diartikan bahwa IPS
merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai perpaduan dan
penyederhanaan dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial dalam rangka
mengakomodasi dimensi pedagogik, psikologi dan karakteristik berfikir anak yang
masih bersifat holitik. (Soelaeman, M. Munandar. 2001.)

9
Setelah mengetahui pengertian IPS melalui uraian materi dan bagan
keterkaitan antara ilmu-ilmu sosial dengan IPS, maka dapat disimpulkan bahwa
konten utama IPS adalah berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial dengan memadukan
dan menyederhanakan menjadi sebuah mata pelajaran untuk kepentingan pedagogis
dan pembelajaran anak sekolah.

Tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial adalah memfasilitasi anak dengan


pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk mampu berpartisipasi
secara aktif di masyarakat. (Hunkin dkk.1982).

2. Persamaan dan perbedaan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan Ilmu Sosial

IPS dan Ilmu sosial ternyata terdapat kaitan satu sama lainnya sehingga
terdapat persamaan dan perbedaan dari keduanya, yaitu :

a. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang dipadukan


dan disederhanaka untuk kepentingan pedagogis anak. Sedangkan Ilmu
Sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam
konteks sosialnya atau semua bidang ilmu yang mempelajari manusia
sebagai anggota masyarakat.
b. Ruang lingkup IPS adalah hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan
kehidupan meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan ruang lingkup ilmu sosial adalah hal-hal yang
berkenaan dengan manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek
kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat.
c. Aspek-aspek kehidupan manusia dikaji berdasarkan satu kesatuan gejala
sosial atau masalah sosial (tidak melahirkan bidang ilmu). Sedangkan ilmu
sosial Aspek-aspek kehidupan manusia yang dikaji secara terlepas-lepas
sehingga melahirkan satu bidang ilmu.
d. IPS membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan
kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial.
Sedangkan Ilmu Sosial menciptakan tenaga ahli pada bidang ilmu sosial.
e. Pendekatan IPS intersipliner atau multidisipliner dan lintas sektoral.
Sedangkan pendekatan Ilmu Sosial adalah disipliner.
f. IPS diajarkan pada tingkat dasar sampai tingkat menengah. Sedangkan
Ilmu Sosial dipelajari dan dikembangkan pada tingkat perguruan tinggi.

10
11
D. Peran dan Konsep Dasar Ilmu-Ilmu Sosial

Konsep dasar masing-masing disiplin Ilmu Sosial dan juga perannya dalam
memperkaya konten IPS.

a. Antropologi

Dye (1990) menjelaskan bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari


manusia dan bagaimana manusia itu hidup. Para ahli antropologi mempelajari
tentang budaya manusia mulai dari kebudayaan pra-sejarah sampai kebudayaan
pada zaman modern. Mereka menggolongkan kajian dari bidang antropologi ini
ke dalam dua kajian, yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya. Para ahli
antrofologi fisik kajian utamanya berkenaan dengan budaya masa lalu dan budaya
masa modern. Para ahli antropologi budaya ini mengkaji banyak hal seperti cara
mendidik dan membesarkan anak, peraturan keluarga, komunikasi dan bahasa,
teknologi, cara mencari nafkah, pekerjaan, nilai dan kepercayaan, kehidupan
sosial, pola-pola kepemimpinan, dan struktur kekuasaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa antropologi


adalah ilmu yang studinya tentang manusia dan cara bagaimana manusia itu
hidup dengan segala hasil pemikirannya atau hasil akal budinya. Hubungan
antropologi dengan IPS adalah bahwa IPS mengambil materi antropologi yang
terkait dengan kajian hasil fikiran manusia dalam menjaga eksistensinya dan
usaha meningkatkan kehidupan baik aspek lahiriah maupun batiniah.

b. Sosilogi

Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji hubungan prilaku manusia dalam


kelompok-kelompok. Kajian utamanya adalah hubungan sosial manusia dalam
kelompok baik kelompok formal maupun tidak formal, fungsi dan tujuan dan
bagaimana organisasi tersebut berubah setiap waktu. Objek dari sosiologi
utamanya adalah masyarakat dilihat dari hubungan antara manusia dalam
lingkungan manusia itu sendiri, yaitu lingkungan sosialnya. Hubungan sosial dan
interaksi sosial yang dialami manusia yang lingkupnya makin lama makin luas
dan makin berkembang.( Drs. A.W.W.Widjaya, 2008)

12
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah
ilmu tentang perilaku sosial dalam masyarakat. Hubungan atau peran sosilogi
terhadap IPS adalah bahwa IPS mengambil materi tentang masyarakat secara
keseluruhan dan hubungan antara individu- dengan masyarakat tersebut.

c. Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang produksi, distribusi dan


konsumsi barang dan jasa dapat di manfaatkan untuk memenuhi keinginan-
keinginan manusia yang tidak terbatas. Oleh karena itu, ilmu ekonomi berperan
dalam mengatur pilihan-pilihan alternatif dalam penggunaan barang dan jasa
tersebut yang terbatas itu untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak
terbatas. Ilmu ekonomi pada dasarnya adalah ilmu sosial, karena obyek
pembahasannya adalah manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi


adalah ilmu yang mempelajari tentang produksi, distribusi dan konsumsi barang
dan jasa yang terbatas untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak
terbatas. Hubungan dan peran ilmu ekonomi terhadap IPS adalah bahwa IPS
mengambil materi tentang pilihan barang dan jasa yang terbatas untuk dapat
memenuhi kebutuhan manusia tidak terbatas.

d. Sejarah

Sejarah merupakan disiplin ilmu sosial yang fokus studinya tentang


kehidupan manusia di masa lampau. Para sejarawan tertarik dengan semua aspek
kegiatan manusia di masa lampau. Masih ada perdebatan tentang apakah kajian
sejarah ini lebih tepat digolongkan sebagai ilmu sosial atau salah satu bagian dari
humaniora karena adanya beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh para
sejarawan dalam menggambarkan kehidupan masa lampau secara cepat dan
ilmiah. Salah satu keterbatasannya adalah kurangnya catatan-catatan yang
lengkap dari peristiwa-peristiwa masa lalu karena bila para sejarawan akan
mengkaji kehidupan manusia pada zaman pra sejarah yang ketika itu manusia
belum menemukan tulisan.

13
E. Ilmu sosial lebih diminati dari pada IPS
Karena ilmu sosial merupakan bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di
masyarakat dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Dufty mengemukakan
bahwa ilmu sosial paling tidak memiliki empat ciri sebagai berikut:
a. Merupakan pengetahuan yang terorganisir yang mengkaji hubungan hubungan antar
manusia.
b. Pengetahuan yang teroraganisir tersebut adalah pengetahuan valid dan dapat diteliti, dalam
arti terbuka untuk dikaji ulang dengan metode yang sama.
c. Teori dan konsep pengetahuan tersebut diperoleh dari kajian ilmiah melalui tahapan-
tahapan tertentu.
d. Muara dari penelitian dapat digeneralisasikan untuk mendapatkan teori, konsep, hukum,
maupun dalil dalam pengetahuan sosial.
e. Pengkajian yang dilakukan berkisar antara hakikat nilai, hakikat realitas sosial, dan hakikat
kemajuan pengetahuan.
Menurut Sapriya (2017:20-23) dalam struktur disiplin ilmu, baik ilmu ilmu sosial maupun
ilmu pendidikan, belum ditemukan adanya nama social studies ataupun pendidikan IPS
sebagai subdisiplin ilmu. Hal ini mungkin terjadi karena social studies adalah sebuah
program pendidikan dan bukan subdisiplin ilmu. Namun demikian, sampai saat ini peran
ilmu-ilmu sosial tetap menjadi konten utama untuk social studies atau PIPS.
Bentuk tunggal ilmu sosial menunjukkan sebuah komunitas dan pendekatan yang saat
ini hanya diklaim oleh beberapa orang saja, sedangkan bentuk jamaknya. Ilmu-ilmu sosial
mungkin istilah tersebut merupakan bentuk yang lebih tepat. Ilmu-ilmu sosial mencakup
sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi sosial, politik, bahkan sejarah walaupun
di satu
sisi ia termasuk ilmu hamaniora.
Numan Somantri mengindentifikasi sejumlah karakteristik dari ilmu ilmu sosial sebagai
barikut:
a. Berbagai batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan secara sistematis dan
ilmiah
b. Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal dan kuat
serta dapat diuji tingkat kebenarannya.
c. Batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial ini disebut juga struktur disiplin ilmu, atau ada juga
yang menyebutnya dengan fundamental ide.

14
d. Teori dan generalisasi dalam struktur itu disebut pula pengetahuan ilmiah yang dicapai
lewat pendekatan konseptual dan syntactis yaitu lewat proses bertanya, berhipotesis,
pengumpulan data (observasi dan eksperimen). (Jones, Pip. 1979)
e. Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan, dikoreksi, dan diperbaiki untuk
membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini dan masa depan serta membantu
memecahkan masalah-masalah sosial melalui pikiran, sikap, dan tindakan terbaik.
Selain mengkaji perilaku manusia, disiplin ilmu-ilmu sosial memandang situasi
peristiwa umat manusia dari perspektif yang agak berbeda dan unik. Karena ada perbedaan
persepsi maka metodologi dan teknik penelitiannya pun berbeda. Setiap disiplin ilmu sosial
memiliki konsep-konsep, generalisasi dan teori yang dapat memberikan kontribusi dalam
penyusunan desain maupun dalam pelaksanaan proses belajar mengajar IPS pada sekolah
dasar dan menengah. Para ahli ilmu-ilmu sosial telah memerinci sekitar 8 disiplin ilmu sosial
yang mendukung untuk pengembangan program social studies yang meliputi: antropologi,
ekonomi, geografi, sejarah, filsafat, ilmu politik, psikologi dan sosiologi. Pada hakikatnya,
semua disiplin ilmu sosial tersebut memiliki objek kajian yang sama yakni manusia.
Jadi dapat diambil kesimpulan ilmu sosial lebih diminati daripada IPS karena mata
pelajaran sosial yang menggunakan bahan ilmu-ilmu sosial untuk mempelajari hubungan
manusia dalam masyarakat dan manusia sebagai anggota masyarakat, sedangkan IPS
merupakan suatu program studi dan bukan disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan
ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social sciences),
maupun dalam ilmu pendidikan.
F. Mengapa sarjana tamatan dari ilmu pengetahuan sosial banyak pengangguran?
Sarjana dari IPS banyak pengangguran, dilihat dari fakta pada masa SMA anak
jurusan IPS adalah buangan IPA, suka bolos, nyeleneh, pelanggaran, aturan tapi kompak,
solidaritas tinggi, rame, rebut. Namun itu semua bukan berarti anak IPA dijamin
kepintarannya.
Dari peluang kerja jurusan ilmu pengetahuan sosial (IPS) pada dasarnya sama dengan
jurusan lainnya, seperti IPA atau bahasa. Satu-satunya perbedaan adalah pada bidang study,
atau mata pelajaran utama yang dipelajari, sehingga keahlian anak didik dimasa depan
berbeda. Bicara prospek, artinya bicara peluang masa depan dengan segala kemungkinan .
Contoh anak IPS yang mengambil teknik informatika dimana prioritas ada pada
jurusan IPA. Sah saja jika berminat dan siap bersaing untuk seleksi. Jadi kesimpulannya
sarjana dari tamatan IPS banyak pengangguran termasuk salah satunya prospek kerja yang
bersaing dengan anak IPA tetapi tidak menutup kemungkinan prospek kerja IPS sama dengan

15
jurusan yang lainnya dalam arti terbuka dimana-mana. Misalnya sosiologi, Peluang kerja
lulusan sosiologi banyak dan sangat beragam untuk penerimaan sarjana S1 selanjutnya
lembaga swadaya masyarakat banyak merekrut lulusan sosiologi. LSM banyak yang bergerak
dibidang kemanusiaan seperti bidang:
 Migrasi
 Ketenagakerjaan
 Pemberdayaan perempuan
 Hak asasi manusia
 Pemberdayaan masyarakat desa
 Pendidikan
 Lingkungan
Perlu digaris bawahi bahwa uraian diatas ditulis dengan asumsi bahwa nasip orang
sesuai dengan apa yang direncanakannya, pekerjaan yang diperoleh kelak linier
dengan apa yang dipelajarinya, kita tahu bahwa pada kenyataannya antara pekerja dan
pendidikan kadang tidak sesuai. bukan berarti ini buruk, bisa jadi ada perubahan
minat seketika stadi. Misalnya anak IPA galau ketika kuliah biologi, kemudian
menemukan minat, maka ia pindah kefakultas atau jurusan sejarah. Pekerjaan yang
linier dengan pendidikan adalah ekspektasi yang baik, namun berdamai dengan
kenyataan tidak apa-apa. Jadi dapat disimpulkan anak jurusan IPS dididik untuk peka
secara sosial, menjunjung tinggi solidaritas, memiliki empati dan rasa kemanusiaan.
(Achmad Sanusi. 1971)

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang


mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan
kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk mengammbarkan penelitian
dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi prilaku dan interaksi
manusia pada masa kini dan masa lalu. Di indonesia pelajaran IPS di sesuaikan
dengan berbagai prespektif sosial yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang
masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas yaitu
lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi yang mempelajari IPS dapat
menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentangmasa lampau
umat manusia.

Tujuan utama pelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta


didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sifat
mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Mata pelajaran IPS disusun secara
sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Ilmu Sosial diartikan sebagai suatu ilmu yang berisi mengenai interaksi
antara manusia secara individu, manusia dengan manusia secara individu dengan
kelompok. Dengan adanya interaksi semacam ini manusia satu dengan yang yang
lainnya, bisa jadi saling bergotong royong, bahu membahu saling tolong
menolong satu dengan yang lainnya namun bisa jadi pula justru dengan adanya
interaksi tersebut terjadilah konflik karena adanya ketidakcocokan antara manusia
satu dengan lainnya tersebut. Akan tetapi pada dasarnya manusia adalah makhluk

17
sosial yang tidak dapat benar-benar hidup seorang diri. Manusia membutuhkan
manusia lainnya untuk dapat hidup saling beriringan bersama-sama.

Tujuan ilmu sosial adalah memberikan pengetahuan dasar dan pengertian


umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala
sosial dan lebih memahami dan menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan
masalah sosial ada dalam masyarakat dan selalu bersifat kompleks, kita hanya bisa
memahaminya secara kritis. Untuk itulah ilmu sosial dasar mempunyai peran
penting agar mahasiswa memiliki bekal yang cukup dalam hidup bermasyarakat.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna


kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak, yang tentunya dapat
di pertanggung jawabkan. Kepada pembaca kami ucapkan selamat belajar dan
memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih perlu ditingkatkan mutunya, oleh karena itu kritik dan saran
sangat kami harapkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Al-muchtar, Suwarma. (2014). Epistemologi Pendidikan IPS. Bandung : Wahana


Jaya Abadi

Hasan, Hamid S. (2005). Studi ilmu pengetahauan sosial. Bandung: Dr. Oemar
hamalik

Supardan, Dadang. (2009). Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan


Struktural. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Drs. A.W.W.Widjaya, (2008) Ilmu sosial dasar , jakarta: PT Melton Putra.

Jones, Pip. 1979 Pengantar teori-teori sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soelaeman, M. Munandar. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Refika Aditama.

Achmad Sanusi. (1971). Dasar-daasar ilmu sosial untuk public relation.


Bandung: PT Bina Rena Parawira.

Ade Soetara, “Makalah IPS sebagai Program Pendidikan”.


http://soetara.blogspot.com/2011/01/makalah-ips-sebagai-program-
pendidikan.html .

Lutfiyah, Attikah. “Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup IS dan IPS”.


http://lutfiyah.blogspot.com/2011/02/pengertian-isd-ilmu-sosial-dasar-
isd_18.html.

19
LAMPIRAN

20
21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai