KELOMPOK 1:
Fitriani (105451100521)
Sintia (105451100321)
2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah subhanahu wata’ala karena
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta
salam tak lupa pula kepada junjungan Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam. Risalah
beliaulah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah dengan judul “Seni Konsep Dasar, Macam-macam Seni Untuk Anak
Usia Dini” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Gerak
dan Lagu Anak Udia Dini” pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena mempunyai
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, baik terkait penulisan ataupun isi, kami memohon maaf.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus
bagi penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………...…2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 4
A. Pengertian Seni ..................................................................................................... 4
B. Konsep Dasar Senii……………………………………….....…...……………….5
C. Maca-macam Seni Untuk Anak Usia Dini………………………………………..6
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA……………….……………………………………………….16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang berbagai
potensi yang dimiliki anak supaya dapat berkembang dengan optimal. Sebagaimana disebutkan
dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa Pendidikan anak usia dini
merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalan memasuki Pendidikan
lebih lanjut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pada anak usia dini, 90% dari fisik otak anak
sudah terbentuk. Menurut Gardner sebagaimana disebutkan Mulyasa (Fadlillah dan Khlorida,
2013), menyebutkan bahwa pada anak usia dini memegang peranan yang sangat penting karena
perkembangan otak manusia mengalami lompatan dan perkembangan otak manusia mengalami
lompatan dan berkembang sangat pesat yaitu mencapai 80%. Ketika dilahirkan kedunia, anak
manusia telah mencapai perkembangan otak 25%, sampai usia 4 tahun perkembangannya
mencapai 50%, dan sampai 8 tahun mencapai 80%, selebihnya berkembang sampai usia 18
tahun.
Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian anak yang
mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi.
Seseorang anak dapat berfantasi terhadap hasil karyanya, melalui perasaan anak menuangkan ide
gagasannya kedalam hasil karya menjadikan anak sensitivitas, menjadikan anak memiliki
kreativitas yang baik, dan mengekspresikan hasil karya seni. Belajar seni merupakan pemahaman
estetika (keindahan) dan pengungkapan kembali estetika dalam sebuah karya seni. Memahami
estetika merupakan peristiwa memasukkan estetika melalui pengindraan rasa dan pikir untuk
mengobyektifikasikan.
Tujuan pembelajaran seni dalam penelitian ini adalah dapat mengembangkan potensi diri
yang dimiliki anak dan mencakup kepekaan estetik yang berkaitan tentang pengetahuan artistik,
1
sensetivitas terhadap lingkungan, motorik halus pada anak akan berkembang, terlatihnya pada
koordinasi tangan dan mata. Konsep pendidikan seni pada anak Taman Kanak-Kanak bertujuan
untuk membantu anak dalam mengungkapkan sesuatu yang mereka ketahui, perasaan pada anak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni
Kata seni yang bersumber dari bahasa asing menekankan arti pada hasil aktivitas
seniman. Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak, dan
seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang
menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut. Sedemikian rupa kreativitas merupakan
salah satu aspek mental yang dimiliki manusia. Kreativitas perlu selalu digali dan dikembangkan
tak bisa memandang umur dan zaman, memiliki kreativitas berarti membuat kehidupan menusia
Pendidikan seni dan seni pendidikan dalam dunia anak mempunyai ruang lingkup yang
berbeda walau sekilas terlihat mirip. Dalam Pendidikan seni, sebagaimana dipaparkan dalam
sejarah perkembangannya, kemunculan mata pelajaran seni dimaksud untuk memerankan seni
agar membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik lebih optimal. Walaupun
pertumbuhan dan perkembangan itu mengandung pengertian yang luas, kecenderungan yang
dikehendaki oleh para perintisnya adalah untuk memanfaatkan seni guna menyiapkan peserta
didik bagi hari depannya yang utuh. Rumusan ini menunjukan bahwa Pendidikan seni pada
jenjang usia dini bukan bagian dari cakupan bidang seni. Bukan seni untuk Pendidikan
disebutnya, melainkan pendidikan seni. Pendidikan seni mengandung pengertian luas. Lebih luas
dari seni Pendidikan yang mengandung makna seni yang diperuntukkan bagi Pendidikan.
beragam aspek perkembangan anak meliputi motorik halus, bahasa, emosi dan kognisi. Semua
anak secara alami mempunyai potensi untuk kreatif, walaupun tingkat kreatifitasnya berbeda-
beda. Oleh karena itu, agar kreatifitas anak berkembang, pendidik, praktisi seni dan orang tua
3
Kegiatan seni pada anak membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan,
untuk itu guru harus paham dan memiliki kemampuan seni, sehingga dapat memberikan contoh
karya seni yang bernilai bagi anak didiknya. Guru kreatif dapat mendorong pengembangan rasa
estetika dalam diri anak-anak dan melibatkannya langsung untuk praktik menjadi tujuan dari
metode pengembangan daya seni anak sejak usia dini. Metode pengembangan daya seni anak
usia dini disesuaikan dengan karakteristik tahap perkembangan anak dan dapat diintegrasikan
dalam kurikulum secara keseluruhan. Metode pengembangan daya seni tersebut harus
kunjungan ke museum-museum lokal untuk memberikan kesempatan bagi anak untuk dapat
mengapresiasi seni; 3) penyediaan akses ke sentra seni dimana anak-anak dapat memilih sendiri
topik dan media yang akan digunakan; 4) penampilan karya seni/hasil kerja anak-anak di dalam
sebuah galeri kelas/sekolah; dan 5) melibatkan keluarga dalam program pengembangan seni.
untuk itu guru harus paham dan memiliki kemampuan seni, sehingga dapat memberikan contoh
karya seni yang bernilai bagi anak didiknya. Guru kreatif dapat mendorong pengembangan rasa
estetika dalam diri anak-anak dan melibatkannya langsung untuk praktik menjadi tujuan dari
metode pengembangan daya seni anak sejak usia dini. Metode pengembangan daya seni anak
usia dini disesuaikan dengan karakteristik tahap perkembangan anak dan dapat diintegrasikan
mengungkapkan ide gagasan, imajinasi, sebuah peristiwa yang pernah terjadi melalui karya seni
misal melukis, menggambar, menyanyi, dan tari. Kegiatan ini sebagai sarana komunikasi anak
secara visual. Dalam proses berkarya seni, pikiran dan perasaan anak akan bercampur secara
aktif. Anak usiadini atau TK belum dapat membedakan makan berfikir dan merasakan semuanya
Viktor Lowenfeld dan Lambert Britain ( Hajar Pamadi, 2012: 157) pernah mengutarakan
bahwa karya seni anak ini mempunyai jangkuan pikiran yang sangat komprehensif, sering cara
4
menyimbolkan ide dan gagasan serta perasaan anak yang tidak dimengerti oleh orang dewasa
Konsep pembelajaran seni rupa dikenal popular pada pendidikan anak usia dini.
Pembelajaran seni rupa adalah upaya pemberian pengetahuan dan pengalaman dasar kegiatan
kreatif seni rupa dengan menerapkan konsep seni sebagai alat pendidikan dengan menciptakan
kondisi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan di dalam suasana bermain kreatif
(Sumanto, 2006).
Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian anak yang
mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi.
Seseorang anak dapat berfantasi terhadap hasil karyanya, melalui perasaan anak menuangkan ide
gagasannya kedalam hasil karya menjadikan anak sensitivitas, menjadikan anak memiliki
Emanuel Kant (Hajar Pamadi, 2012: 247) menyatakan bahwa pendidikan seni adalah
rasionalisasi, seni melalui keindahan. Keindahan adalah sesuatu yang dapat diukur menggunakan
alat tertentu dan sesuai kebutuhan. Rasionalisasi keindahan dapat dilihat dari susunan,
keseimbangan, maupun maknanya. Ketiganya merupakan prinsip dalam menciptakan karya seni.
Seni adalah hasil atau proses kerja dan gagasan manusia melibatkan kemampuan trampil,
kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan piker untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki
Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditegaskan bahwa pendidikan seni adalah berkaitan
dengan keindahan hasil karya yang dibuat seseorang. Melalui pengalaman anak dapat
menuangkan ide gagasannya ke dalam karya seni. Pendidikan seni dapat menjadikan otak kanan
dan otak kiri berkembang secara baik. Pendidikan seni dalam penelitian ini adalah pendidikan
seni rupa yang berupa seni lukis. Pada kegiatan seni melukis adalah ungkapan melalui
simbolsimbol yang mempunyai makna terhadap objek yang dihasilkan. Fantasi, sensitivitas,
5
kreativitas dan ekspresi semua itu terbentuk pada pendidikan seni. Pendidikan seni haruslah
Widia Pekerti, dkk (2012: 8.8) menyatakan Seni adalah kegiatan menciptakan atau
kegiatan berkreasi terhadap pengalaman yang pernah terjadi. Seni rupa atau visual art juga
sebagai bentuk ungkapan seni yang mengekspresikan pengalaman hidup, peristiwa yang terjadi,
pengalaman estetik atau artistik manusia dengan diungkapkan melalui unsur seni (seni rupa,
1) Coretan Krayon
Coretan krayon merupakan salah satu aktivitas untuk mengembangkan aspek seni pada
anak usia dini. Aktivitas ini bisa meningkatkan imajinasi dan kreativitas pada anak. Selain itu,
untuk membuat goresan menggunakan krayon tentu diperlukan koordinasi mata dan otot halus
tangan.Sehingga, secara perlahan anak akan belajar untuk memegang pensil atau krayon
dengan benar. Peralatan yang harus disiapkan untuk aktivitas ini juga sangat mudah, yaitu
cukup siapkan krayon atau pensil warna dan satu lembar kertas putih. Kemudian minta anak
2) Warnai Gambar
Selain menggambar, aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengembangkan aspek seni
pada anak yaitu dengan cara mewarnai. Sama seperti aktivitas menggambar, mewarnai juga
bisa meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak.
Peralatan yang harus disiapkan pun cukup mudah, yaitu menyiapkan gambar tanpa warna
dan krayon atau pensil warna. Kemudian minta anak untuk mewarnai gambar tersebut sesuai
keinginannya.
Aktivitas untuk mengembangkan aspek seni pada anak usia dini juga bisa dilakukan
dengan membuat karya seni mosaik. Aktivitas ini bisa meningkatkan konsentrasi dan
kreativitas pada anak. Hal ini karena karya seni bergaya mosaik ini diperlukan konsentrasi
6
agar bisa menghasilkan karya yang menarik. Agar bisa membuat karya seni mosaik, Anda
hanya perlu menyiapkan satu lembar kartu stok, lem kertas, dan kertas warna-warni.
Kemudian buat sketsa sederhana, misalnya membuat gambar bunga di kartu stok. Setelah
itu siapkan kertas warna-warni dan potong berbentuk kotak-kotak kecil. Setelah potongan
siap, tempelkan pada gambar bunga yang sudah dibuat di kartu stok menggunakan lem kertas.
Aktivitas untuk mengembangkan aspek seni pada anak yaitu dengan bermain play dough.
Play dough merupakan lilin lunak berwarna yang bisa digunakan untuk merangsang motorik
halus anak. Caranya yaitu dengan meremas dan membentuk play dough menjadi berbagai
Saat bermain play dough, maka otot-otot tangan dan mata akan berkoordinasi, sehingga
bisa berkembang dengan baik. Anda bisa mendapatkan play dough dengan membelinya di
toko mainan anak. Namun jika ingin anak bermain play dough lebih aman tanpa khawatir
Bahan yang disiapkan untuk membuat play dough antara lain tepung terigu, tepung kanji,
garam, minyak goreng, dan air. Campur semua bahan hingga membentuk adonan seperti play
Berkreasi menggunakan stik es krim juga menjadi cara tepat untuk meningkatkan
aspek seni pada anak usia dini. Anda bisa mengajak anak menyusun stik es krim menjadi
bentuk-bentuk menarik, seperti membuat bangunan rumah sederhana. Agar stik es krim
Aktivitas untuk mengembangkan seni pada anak yaitu dengan berkreasi menggunakan
manik-manik atau meronce. Peralatan yang disiapkan yaitu manik-manik dengan berbagai
7
Setelah semua peralatan siap, ajak anak membuat berbagai kreasi dari manik-manik,
misalnya membuat kalung, gelang, atau strap masker. Aktivitas ini bisa meningkatkan
kreativitas dan konsentrasi pada anak. Selain itu, berkreasi dengan manik-manik atau meronce
Terdapat berbagai aktivitas untuk mengembangkan aspek seni pada anak, mulai dari
menyenangkan dan mudah dilakukan. Selain itu, aktivitas tersebut juga bisa merangsang motorik
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
seni pendidikan dalam dunia anak mempunyai ruang lingkup yang berbeda walau sekilas
terlihat mirip. Dalam Pendidikan seni, sebagaimana dipaparkan dalam sejarah perkembangannya,
kemunculan mata pelajaran seni dimaksud untuk memerankan seni agar membantu pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik lebih optimal. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan itu
mengandung pengertian yang luas, kecenderungan yang dikehendaki oleh para perintisnya adalah
untuk memanfaatkan seni guna menyiapkan peserta didik bagi hari depannya yang utuh. Rumusan
ini menunjukan bahwa Pendidikan seni pada jenjang usia dini bukan bagian dari cakupan bidang
seni. Bukan seni untuk Pendidikan disebutnya, melainkan pendidikan seni. Pendidikan seni
mengandung pengertian luas. Lebih luas dari seni Pendidikan yang mengandung makna seni yang
Kegiatan seni pada anak membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan, untuk itu
guru harus paham dan memiliki kemampuan seni, sehingga dapat memberikan contoh karya seni
yang bernilai bagi anak didiknya. Guru kreatif dapat mendorong pengembangan rasa estetika
dalam diri anak-anak dan melibatkannya langsung untuk praktik menjadi tujuan dari metode
pengembangan daya seni anak sejak usia din
9
DAFTAR PUSTKA
Aisyah, siti dkk. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT.
INDEKS.
Pekerti, Widia, dkk. 2014. Metode Pengembangan Seni. Tangerang selatan: Universitas Terbuka.
10