Anda di halaman 1dari 27

Psikologi Pendidikan

Konsep Keberbakatan dan Anak


Berbakat
Disusun oleh :
Desyi Rachmaning Tyas (14030184003)
Shinta Sulistyo Yulia Putri (14030184017)
Erna Yunaini (14030184019)
Silvia Anggrayni (14030184035 )
Pendahuluan
Keberbakatan hingga kini masih menjadi
wacana yang sangat menarik, baik bagi yang
terlibat langsung dengan persoalan keberbakatan
maupun yang tidak. Bahkan menjadi lebih menarik
lagi, karena banyak terjadi miskonsepsi terhadap
keberbakatan. Secara umum Keberbakatan dapat
diartikan sebagai kemampuan unggul yang
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan
lingkungan dengan tingkat prestasi dan kreativitas
yang sangat tinggi
Dari peranyataan tersebut dapat dipahami
bahwa pertama, keberbakatan merupakan suatu
kualitas yang dibawa sejak lahir (dengan kata lain
keberbakatan itu bersifat alamiah), dan kedua, bahwa
lingkungan keberbakatan adalah arena di mana anak
berbakat memainkan peran di dalamnya). Karena
itulah dapat dikatakan bahwa tingkat prestasi dan
kreativitas yang tinggi dihasilkan dari interaksi yang
terus menerus dan fungsional antara kemampuan dan
karakteristik yang dibawa seseorang dari lahir dan
yang diperoleh selama dalam kehidupannya.
Pengertian Bakat (Aptitude)
William B, Michael memberi definisi bakat
sebagai berikut,
An aptitude may be defined as a persons
capacity, or hypothetical potential, for acquisition
of a certain more or less well-difined pattern of
behavior involved intellectual the performance of
a task with respect to which the individual has
had little or no previous training. (Michael,
1960,p.p.59)
Woodwoorth dan Marquis (1957)
berpendapat bahwa bakat merupakan salah
satu dari kemampuan manusia. Menurut
mereka kemampuan (ability) memiliki 3 arti
yaitu,
a) Achievement atau actual ability
b) Capacity atau potential ability
c) Aptitude
Guilford (1959) menyatakan bahwa Aptitude
pertains to abilities to perform. There are
actually as many abilities as there are
actions to be performed, hence traits of this
kind are very numerous. Dalam
pembahasannya dikemukakan bahwa
aptitude menyangkut 3 dimensi psikologis
yakni,
a) Dimensi perseptual
b) Dimensi psikomotor
c) Dimensi intelektual
Jenis-jenis Keberbakatan
Menurut Howard Gardner (2003), keberbakatan
meliputi :
1. Keberbakatan Linguistik (Bahasa)
2. Keberbakatan Logika-matematika
3. Keberbakatan ruang (visual-spasial)
4. Keberbakatan Musik
5. Keberbakatan Gerakan badan
6. Keberbakatan Naturalis (kecerdasan lingkungan)
7. Keberbakatan Antar Pribadi
8. Keberbakatan Intra pribadi (cerdas diri)
- KONSEP KEBERBAKATAN -
Konsep Renzulli
Konsep Renzulli terkenal dengan The Three Rings
Conception-nya, yaitu merupakan benang merah
antara konsep konservatif dan liberal yang sempat
berkembang.

Gambar The Three Rings Conception


Renzulli menegaskan, tak satu pun kluster yang
membuat keberbakatan selain interaksi antar tiga
kluster tersebut yang di dalam studi-studi
terdahulu menjadi resep yang dilakukan untuk
tercapainya prestasi kreatif produktif (Renzulli,
1978).
Menurut Renzulli, keberbakatan sesorang harus
ditunjukkan dalam suatu prestasi dan bahwa siswa
yang tak berprestasi tidak akan masuk dalam
kategori anak berbakat intelektual.
Menurut Renzulli keberbakatan mencakup
tiga dimensi yang saling berkaitan,

a) Above Average Ability (Kemampuan di Atas


Rata-Rata)

b) Task Commitment (Tanggung Jawab pada


Tugas)

c) Creativity (Kreatifitas)
Konsep Keberbakatan Sanford J
Cohn
Tiga klasifikasi kawasan
Kawasan Intelektual
Kawasan artistik
Kawasan sosial
Konsep Keberbakatan Francois
Gagne
Konsep keberbakatan Gagne amat
membedakan keberbakatan intelektual
(gifted) dan perolehan hasil belajar skolastik.
Giftedness adalah serasi dengan kompetensi
atau aptitude di atas ratarata dalam berbagai
kemampuan manusia
Talent adalah situasi tampilnya kinerja atau
kemampuan diatas rata-rata dalam berbagai
aktivitas.
Pengertian Anak Berbakat
Sesuai definisi dari U.S. Office of Education
(USEO) (1971), anak berbakat ialah mereka yang
diidentifikasi oleh orang-orang profesional, dimana
anak tersebut karena kemampuannya yang sangat
menonjol, memberikan prestasi yang tinggi.
Kemampuan-kemampuan tersebut, baik yang
secara potensial maupun yang sudah nyata,
meliputi kemampuan intelektual umum,
kemampuan akademik khusus, kemampuan kreatif
dan produktif, kemampuan dalam bidang seni dan
kemampuan psikomotor. (Mortison, 1974: 6)
POTENSI ANAK BERBAKAT
1. Kecakapan intelektual umum
2. Mempunyai kecakapan akademik khusus
3. Kretif dan produktif dalam berpikir
4. Cakap dalam kepemimpinan
5. Mempunyai kepercayaan dalam bidang
seni visual
6. Cakap dalam aktivitas psikomotor
Ciri-ciri Anak Berbakat
Apabila seorang anak memenuhi 18 ciri dari 25 ciri-
ciri berikut, maka anak tersebut dapat digolongkan
sebagai anak berbakat.
1) Membaca pada usia lebih muda
2) Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3) Perbendaharaan kata yang luas
4) Rasa ingin tahu yang kuat
5) Mempunyai minat yang luas
6) Memiliki inisiatif dan bisa bekerja sendiri
7) Menunjukkan orisinalitas dalam ungkapan verbal
8) Memberi jawaban-jawaban yang baik
9) Dapat memberikan banyak gagasan
10) Luwes dalam berpikir
11) Terbuka dengan rangsangan-rangsangan dari
lingkungan
12) Memiliki pengamatan yang tajam
13) Berkonsentrasi untuk jangka waktu yang panjang
14) Berpikir kritis
15) Senang mencoba hal-hal yang baru
16) Memiliki daya abstraksi, konseptualisasi, dan
sintesis yang tinggi
17) Senang terhdap kegiatan intelektual dan
pemecahan masalah
18) Cepat menangkap hubungan sebab akibat
19) Berperilaku terarah pada tujuan
20) Daya imajinasi yang kuat
21) Memiliki banyak kegemaran/hobi
22) Daya ingat yang kuat
23) Tidak cepat puas dengan prestasinya
24) Peka (sensitif) dan menggunakan firasat (intuisi)
25) Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan
tindakan
Karakteristik Anak Berbakat
1) Karakteristik Kognitif
kualitas luar biasa di informasi
Ingatan yang kuat
Ketidakbiasaan perubahan minat dan keinginan
Kemampuan menghasilkan ide-ide dan solusi yang asli

2) Karakteristik Bahasa
Kemampuan verbal
Perkembangan yang tinggi pada pengenalan bahasa
dan penulisan bahasa
Perkembangan yang baik pada perkembangan sensorik
Tidak kebal untuk keretakan kekurangan integrasi
diantara pikiran dan badan
3) Karakteristik Afektif
Pendekatan evaluative terhadap diri sendiri dan
lainnya
Gigih, tujuan perilaku tak langsung
Kepekaan yang tidak bisa untuk harapan dan perasaan
orang lain
Tingginya kesadaran diri, menyesuaikan dengan
perbedaan perasaan
Perkembangan awal dalam focus of control dan
kepuasan ke dalam serta identitas emosional yang
tidak biasa
Harapan yang tinggi dan lainnya, sering menuju
tingkat frustasi dirinya, lainnya dan situasinya
Kemampuan tingkat pengembangan moral
Kemajuan kognitif dan kapasitas efektif dan
konseptualisasi dan pemecahan masalah sosial
Identifikasi Anak Berbakat
Kelebihan anak berbakat bisa tampak dalam salah
satu atau lebih tanda-tanda berikut,
a) Kemampuan intelegensi umum yang sangat
tinggi
b) Bakat istimewa dalam bidang tertentu
c) Kreativitas yang tinggi dalam berpikir
d) Kemampuan untuk mengarahkan dan
mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai
dengan harapan kelompok
e) Prestasi-prestasi istimewa di dalam bidang seni
atau bidang lainnya
Poblem Anak Berbakat
Semakin tinggi IQ seorang anak maka
kebutuhannya semakin berbeda dengan
anak lain seusianya
Perkembangan pemikiran anak lebih cepat
berkembang daripada perkembangan
emosinya sehingga dianggap aneh oleh
orang lain
Anak berbakat lebih suka bergaul dengan
anak yang lebih tua dari usianya, khususnya
mereka yang memiliki kemampuan dalam
bidang yang diminati
Pelayanan Bagi Anak Berbakat
Alasan anak berbakat perlu pendidikan khusus :
a) Keberbakatan muncul dari proses interaktif
b) Sistem politik dan sosial bersandar pada prinsip
demokratis bisa mengingkari hak pendidikan yang
cocok bagi anak berbakat
c) Anak berbakat dapat segera menemukan gagasan
dan minat mereka yang berada dari anak sebayanya
d) Jika terdapat program pendidikan khusus anak
berbakat maka prestasi dan perkembangan yang
ditunjukkan nantinya luar biasa
e) Kontribusi anak berbakat pada masyarakat berada
pada seluruh aspek kehidupan dan proporsional
dalam keseluruhan
Beberapa kemungkinan pelayanan anak berbakat
dapat dilakukan dengan cara berikut.
a) Menyelenggarakan program akselerasi khusus
atau percepatan
b) Home-schooling (pendidikan nonformal di luar
sekolah)
c) Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional
dengan pendekatan individual
d) Membangun kelas khusus
e) Mentorship, paduan antara yang diminati anak
gifted dan talented dengan para ahli yang ada di
masyarakat
SIMPULAN
Terdapat 3 Konsep Keberbakatan
Konsep Renzulli
Konsep Keberbakatan Sanford J Cohn
Konsep Keberbakatan Francois Gagne
Anak-anak berbakat ialah mereka yang
mempunyai potensi dan prestasi unggul.
Daftar Pustaka
Akbar, Reni dkk. 2002. Identifikasi Keberbakatan
Intelektual Melalui Metode Non-Tes. Jakarta:
Grasindo
Munadar, Utami. 2004. Pengembangan Kreatifitas
Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalim, Mochamad dkk. 2007. Psikologi
Pendidikan. Surabaya: UNESA University Press
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-
lain/rochmat-wahab-mpd-ma-dr-prof/mengenal-anak-
berbakat-akademik-dan-mengidentifikasikannya.pdf
(diakses pada 19 Februari 2017)
SEKIAN !!!

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai