Siapa yang tidak pernah satu kalipun melihat anak aktif menggunakan gadget? Bahkan kita
pernah mendengar pengakuan dari teman atau saudara bahwa anaknya yang belum genap 2 tahun
sudah akrab dan fasih membuka gadget dan youtube.
Gadget seringkali menjadi penyelamat bagi para ibu karena dapat membantu anaknya tenang
pada saat kesibukan rumah harus diselesaikan, sementara anak tidak ada yang mengasuh. Adapula
orang tua yang memberikan gadget kepada anaknya sebagai sarana edukasi. Namun ada juga yang
dikarenakan tidak tega kepada sang anak karena melihat teman atau sepupu yang sudah diberi
“mainan” tab.
Mendidik anak menjadi baik dan pintar bukan perkara mudah, apalagi di zaman millenial
seperti ini. Bahaya penggunaan gadget pada anak sebaiknya dihindari, dengan cara tidak membiarkan
mereka terpapar teknologi tersebut secara berlebihan. Apalagi diberi hak kepemilikan saat usia mereka
masih 12 tahun, karena bisa menghambat tumbuh kembang otak, mental bahkan fisiknya.
Peran orang tua dalam pembatasan penggunaan gadget sangatlah penting, karena jangan
sampai anak kecanduan gadget apalagi yang masih usia batita. Apa saja gangguan psikiatri pada batita
yang kecanduan gadget? Bentuknya bisa bermacam macam seperti anak jadi rewel, tidak bisa tidur /
susah tidur, lebih nyaman sama gadgetnya dibanding orang tuanya, gangguan belajar, terlambat bicara,
terlambat jalan, dan sebagainya.
Ada sebuah kasus yang miris sekali, ada anak usia 3 tahun belum bisa memanggil “Papa” atau
“Mama” tapi bisa bilang “Hape” ketika dia minta gadgetnya. Gimana perasaan bunda jika melihat
keadaan seperti ini? Gadget itu menarik fokus dan perhatian anak sehingga mereka menjadi tenang,
tapi tenang yang keliru. Anak itu memang sewajarnya aktif, sewajarnya bawel, sewajarnya
bereksplorasi dengan lingkungan sekitar. Jika proses pembelajaran lewat motorik anak ini dialihkan ke
gadget maka anak menjadi tenang, tapi anak jadi tidak belajar apa-apa.
Asosiasi dokter anak Amerika dan Kanada menekankan anak usia 0-2 tahun tidak
diperbolehkan sama sekali terpapar gadget. Anak usia 3-5 tahun dibatasi satu jam perhari dan dua jam
untuk anak usia 6-18 tahun. Tapi faktanya, anak-anak justru menggunakan gadget 4-5 kali lebih
banyak dari jumlah yang direkomendasikan.
Dokter anak asal Amerika Serikat, Cris Rowan, dalam tulisannya di Huffington Post,
mengatakan perlu ada larangan penggunaan gadget pada usia anak di bawah 12 tahun. Sudah banyak
penelitian yang membuktikan dampak negatif gadget pada anak.
Page 1
Artikel parenting psikologi
Orang tua diharapkan mampu melindungi anak-anak dari ancaman era digital, tetapi tidak
menghalangi potensi manfaat yang bisa ditawarkannya. Orang tua dan anak memerlukan kesepakatan
seputar penggunaan media digital, bukan untuk memproteksi anak tapi untuk memberikan
keterampilan yang tepat saat anak terpapar oleh informasi dari media, karena orang tua tidak mungkin
selalu dapat mengawasi.
Dalam penggunaan media digital, perlu adanya batasan-batasan sesuai dengan usia anak, yaitu:
Page 2
Artikel parenting psikologi
Page 3
Artikel parenting psikologi
Memanfaatkan media bloogs untuk melatih anak berpikir kritis dan membimbing mereka
untuk menjadi penulis, bukan hanya pembaca.
Mengajak anak untuk mengeksplorasi lebih jauh minat dan bakatnya.
Menghindari tayangan iklan rokok, minuman keras dan narkoba.
Menanamkan etika berkomunikasi positif di media sosial.
Memperhatikan pengaturan privasi dalam media digital, khususnya media sosial.
Membatasi aktifitas anak di sosial media.
Orang tua sebaiknya juga paham, bahwa gadget dan media digital adalah teknologi yang
seperti pisau bermata dua. Apabila salah digunakan bisa mencelakai penggunanya. Semakin canggih
perangkat dan media digital yang digunakan, maka semakin “tajam pisaunya”. Ini membutuhkan
ekstra tanggung jawab dari penggunanya, ataupun orang tua. Menjadi awal kesalahan apabila orang
tua menyerahkan keputusan menggunakan perangkat dan media digital sepenuhnya kepada anak
Perilaku berkomunikasi internal keluarga dan peran orang tua adalah faktor dominan dan
penentu untuk melindungi anak dari penggunaan gadget dan paparan media digital. Selalu sadari
bahwa anak adalah amanah Tuhan yang dititipkan kepada kita. Sudah menjadi tanggung jawab kita
untuk menjaga dan merawatnya selalu. Semoga kita senantiasa dikuatkan dan diberi petunjuk hingga
saatnya nanti kita dikembalikan kepada pemilikNya.
Ditulis oleh:
Page 4
Artikel parenting psikologi
DAFTAR PUSTAKA
1. Breakingmuscle.com (2015). “Wired Kids: How Screen Time Affects Children’s Brains”.
Sabtu 25 Juni 2016. http://breaking muscle.com/family-kids/wired-kids-how-screen-time-
affects-childrens-brains.
2. Idai.or.id (2015). “Keamanan Menggunakan Internet Bagi Anak”. Sabtu, 25 Juni 2016.
http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/keamanan-menggunakan-internet-
bagi-anak.
3. Keluargakita.com (2015). “Rekomendasi Penggunaan Media Digital Sesuai Usia Anak”.
Sabtu, 25 Juni 2016. http://keluargakita.com/2015/12/rekomendasi-penggunaan-media-
digital-sesuai-usia-anak
BIODATA DIRI
NAMA LENGKAP : NENDA PRASASTI
DATA KELUARGA
Page 5