Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidup disiplin itu perlu di tanamkan oleh guru maupun orang tua baik di sekolah
maupun di rumuah sedikit demi sedikit, dan kadang-kadang diperlukan sikap dan
tindakan agar anak mengerti dan bisa mengembangkan sikap disiplin dengan sendirinya,
karena disiplin itu ketertiban atau kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau
tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dan latar belakang penulisan makalah dapat kami sampaikan rumusan
masalah yang hendak kami kaji sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan disiplin?
2. Bagaimana Disiplin menurut Islam ?
3. Bagaimana cara menanamkan disiplin pada anak di lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah?
4. Bagaimana tehnik-tehnik yang digunakan untuk penanaman disiplin?
5. Apa saja jenis-jenis disiplin?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut:
1. Mengetahui sebagaimana pentingnya penerapan disiplin pada siswa-siswi
2. Mengetahui jenis-jenis disiplin
3. Memahami cara penerapan disiplin yang baik

BAB II
PEMBAHASAN
MAKALAH AKIDAH AKHLAQ TENTANG DISIPLIN OLEH : SURYANI IX-A

A. Pengertian Disiplin
Disiplin bersal dari bahasa latin disciplina yang berarti mengajar. Menurut
Suharsimi (Arikunto, 1993) bahwa disiplin berasal dari disciple yang artinya mengikuti
orang mengajar di bawah pengawasan seorang pemimpin, menurut Elizabet B. Hurlock,
disiplin adalah sebagai suatu proses dari latihan atau belajar yang bersangkut paut
dengan pertumbuhan dan perkembangan.
Tata cara kehidupan mengandung inti bahwa tingkah laku seorang di atur oleh
keharuasan untuk memperlihatkan sesuatu tingkahlaku, disiplin terlihat pada anak
adanya pengertian-pengertian mengenai batasan-batasan kebebasan dari perbuatan
yang boleh dan tidak bileh dilakukan oleh anak baik itu dilingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah. Disiplin itu perlu di tanamkan sedikit demi sedikit agar anak dapar
mengembangkan sikap disiplin dengan sendirinya.
Disiplin memiliki kegunaan tersendiri yaitu membuat anak terlatih dan terkontrol,
dengan mengajarkan anak didik bertingkah laku baik itu dilingkungan sekolah maupun di
lingkungan rumah, dengan pola disiplin dapat menyadarkan anak bahwa dengan
bebasnya anak harus mengubah dan mengendalikan segi yang negative baik itu
tingkahlakunya. Menanamkan disiplin pada anak memerlukan gambaran misalnya: Guru
menceritakan tata tertib disekolah, dirumah orang tua memberi bartasan waktu pada
anak untuk belajar, bermain, dan istirahat.
B. Disiplin Menurut Islam
Sikap disiplin dalam Islam sangat di anjurkan, bahkan diwajibkan. Sebagaimana
manusia dalam kehidupan sehari-hari memerlukan aturan-aturan atau tata tertib dengan
tujuan segala tingkah lakunya berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Apabila
seseorang tidak dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, maka waktu itu
akan membuat kita sendiri sengsara, oleh karena itu kita hendaknya dapat
menggunakan dan memanfaatkan waktu dengan baik, termasuk waktu di dalam belajar.
Islam juga memerintahkan umatnya untuk selalu konsisten terhadap peraturan
Allah yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat
Huud ayat 112 :

MAKALAH AKIDAH AKHLAQ TENTANG DISIPLIN OLEH : SURYANI IX-A

Artinya :
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan
kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya dia maha melihat apa yang kamu kerjakan
QS.11:112
Dari ayat di atas menunjukkan bahwa, disiplin bukan hanya tepat waktu saja,
tetapi juga patuh pada peraturan-peraturan yang ada. Melaksanakan yang diperintahkan
dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Di samping itu juga melakukan perbuatan
tersebut secara teratur dan terus menerus walaupun hanya sedikit. Karena selain
bermanfaat bagi kita sendiri juga perbuatan yang dikerjakan secara kontinyu dicintai
Allah walaupun hanya sedikit.
Disiplin pribadi merupakan sifat dan sikap terpuji yang menyertai kesabaran,
ketekunan dan lain-lain. Orang yang tidak mempunyai sikap disiplin pribadi sangat sulit
untuk mencapai tujuan. maka setiap pribadi mempunyai kewajiban untuk membina
melalui latihan, misalnya di rumah atau di masyarakat, anak selain seabgai seorang
siswa yang harus memiliki disiplin belajar di sekolah, juga harus memiliki disiplin belajar
di rumah mapun di lingkungan masyarakat. Dimana anak tersebut tinggal, contohnya
anak dapat belajar di masjid, mushola atau yang lainnya.
Sikap disiplin pribadi seorang anak di dalam belajar, tercermin dalam
kedisiplinan penggunaan waktu, baik waktu dalam belajar ataupun waktu dalam
mengerjakan tugas, serta mentaati tata tertib atau yang lainnya.
Seseorang dalam hal ini, hendaknya memiliki self discipline, apabila ia berhasil
memindahkan nilai-nilai moral yang bagi orang Islam terkandung dalam rukun iman.
Iman berfungsi bukan hanya sebagai penggalak tingkah laku bila berhadapan dengan
nilai-nilai positif yang membawa kepada nilai keharmonisan dan kebahagiaan
masyarakat. Iman juga berfungsi sebagai pencegah dan pengawas bila berhadapan
dengan nilai-nilai yang menyimpang, sehingga segala perbuatan seolah-olah ada yang
mengawasi. Jadi kita akan dapat bertindak secara hati-hati.
C. Cara Menanamkan Disiplin
Terdapat beberapa cara untuk menanamkan disiplin pada anak didik baik itu
lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah di antaranya sebagai berikut:
1. Cara Otoriter
MAKALAH AKIDAH AKHLAQ TENTANG DISIPLIN OLEH : SURYANI IX-A

Pada cara ini guru menentukan aturan-aturan batasan yang mutlak yang
harus ditaati oleh anak-anak, dan anak harus tunduk dan patuh dan tidak ada
pilihan lain.
Akan tetapi dengan mempergunakan sikap otoriter ini anak akan
memperlihatkan reaksinya missal: Menantang atau melawan karena anak merasa
dipakssa, maka menentang dan melawan, bias ditampilkan dalam tingkah laku
yang melanggar norma dan menibulkan persoalan pada dirinya. Cara otoriter
memang bias diterapkan pada permulaan menanamkan disiplin.
2. Cara Bebas
Pada bebas ini pengawasan menjadi berkurang, anak sudah terbiasa
mengatur dan nentukan sendiri apa yang dianggapnya benar, pada umumnya
kesadaran ini terjadi pada keluarga. Keluarga yang keduanya bekerja, dan tidak
ada waktu untuk mendidik anak dengan sebaik-baiknya, yang mana orang tua
lebih melimpahkan anak pada guru.
Sedangkah orang tua sendiri hanya bertindak sebagai polisi yang
mengawasi, menegor dan mungkin memarahi. Orang tua tidak bias berinteraksi
langsung dengan anak. Oleh karena itu hubungan antara anak dan orang tua tidak
baik, dan anak tahu sendiri, dan merasakan sendiri maka perkembangan
kepribadian tidak terarah.
3. Cara Demokrastis
Cara ini dilakukan dengan cara memperhatikan dan menghargai
kebebasan anak, namun kebebasan disini tidak mutlak yaitu perlu adanya
bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan guru atau orang tuanya.
Dengan cara dimokratis anak akan tumbuh rasa tanggung jawab untuk
memperlihatkan sesuatu tingkah laku dan memupuk kepercayaan dirinya, dan jika
tingkah lakunya tidak berkenan bagi teman-temanya maka anak mampu
menghargai tuntutan pada lingkungan sekolah.
D. Teknik-teknik Penanaman Disiplin
1. Teknik yang berorientasi pada kasih saying
Teknik ini dikenal dengan menanamkan disiplin dengan menyakinkan tanpa
kekuasaan, memberikan pujian dan menerangkan sebab-sebab sesuatu tingkah
MAKALAH AKIDAH AKHLAQ TENTANG DISIPLIN OLEH : SURYANI IX-A

oleh anak, yang mana anak memperkembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin
diri yang baik.
2. Teknik yang bersifat material
Teknik ini menggunakan hadih-hadiah yang benar-benar berwujud aatau
hukuman yang bersifat mendidik menyakinkan melalui kekuasaan (power assertive
discipkline).

E. Jenis-jenis Disiplin
1. Disiplin dirumah yaitu:
Disiplin belajar
Disiplin membantu orang tua
Disiplin beribadah
Bilsa meninggalkan rumah harus pamit dengan orang tua dan ucapkan salam
2. Disiplin di sekolah yaitu:
Masuk sekolah tepat waktu
Memakai pakaian seragam sekolah
Mentaati tata tertiba sekolah
Menghormat Ibu atau Bapak Guru
F. Pentingnya Disiplin Pada anak
Dengan menerapkan disiplin kepada anak, akan bisa membagi waktu kapan
mereka bermain dan belajar, pentingnya disiplin bagi anak:
1. dengan disiplin anak akan mengerti tentang sesuatu peraturan yang bdiberikan oleh
guru dan orang tua.
2. Menumbuhkan rasa kepercayaan anak
3. Dengan disiplin anak dapa melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh orang tua
dan gurunya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disiplin secara latin disciplina yang berarti mengajar, disiplin yaitu suatu proses
dan latihan atau belajar yang bersangkut paut dengan pertumbuhan dan perkembangan,
terdapat beberapa cara untuk menanamkan disiplin diantaranya:
1. Cara otoriter
MAKALAH AKIDAH AKHLAQ TENTANG DISIPLIN OLEH : SURYANI IX-A

2. Cara Bebas
3. Cara Demokratis
Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk penanaman disiplin yaitu teknik
yang berorientasi pada kasih saying dan teknik yang bersifat materian. Kemudia disiplin
terbagi menjadi:
1. Disiplin di rumah
2. Disiplin di sekolah
B. Saran
Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya tersilap dari
yang telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam kegiatan menyusun makalah ini.
Untuk itu, penulis harapkan dari pembaca, mohon kritik dan sarannya guna perbaikkan
penyusunan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pelimbel UPI (2008). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Tasikmalaya : FKIP


Yusup LM, Syamsu. (1991). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya
http://perahujagad.blogspot.co.id/2014/10/pandangan-islam-tentang-sikap-disiplin.html
https://www.google.co.id/search?
q=surat+hud+ayat+112&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiE9Hi5OTJAhWnIqYKHS2AD7EQ_AUIBygB&biw=1366&bih=623#imgrc=IKke2bmxXXHbs
M%3A

MAKALAH AKIDAH AKHLAQ TENTANG DISIPLIN OLEH : SURYANI IX-A

MAKALAH AKIDAH AKHLAQ TENTANG DISIPLIN OLEH : SURYANI IX-A

Anda mungkin juga menyukai