Di Susun Oleh :
Kelompok I
KELAS: A
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya yang dilimpahkan, akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Bagaimana konsep dan implementasi kurikulum tahun 50-an,1968 dan
1975” ini dapat diselesaikan pada waktunya. Makalah ini dibuat secara terstruktur
dengan tujuan agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari sempurna, hal
ini tidak lepas dari kurangnya pengetahuan serta pengalaman sebagai penyusun.
Untuk itu, penyusun dengan terbuka menerima segala kritik dan saran. Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua khususnya bagi teman-teman mahasiswa
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kegiatan belajar berdasarkan pengetahuan yang berasal dari hubungan guru
dengan peserta didik.
Beauchamp menegaskan bahwa tugas pertama guru dalam implementasi
kurikulum adalah “mempersiapkan lingkungan pembelajaran dengan berbagai
cara sehingga kurikulum yang bersangkutan dapat diimplementasikan melalui
pengembangan strategi-strategi pembelajaran”. Hal ini berarti bahwa guru
merupakan pengembang kurikulum melalui fungsi-fungsi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengembang kurikulum di kelasnya. Selanjutnya Setyosari juga
mengemukakan ada tiga tugas pokok guru yang amat penting dalam implementasi
kurikulum yaitu sebagai perancang (designer), pelaksana (executor), dan penilai
(evaluator).
Mengenai prosedur pengajaran, sesuai dengan komponen kurikulum, guru
dituntut untuk melakukan kegiatan perumusan tujuan, organisasi materi,
menetapkan metode dan alat dan merencanakan penilaian. Perencanaan ini
kemudian diwujudkan guru dalam proses pembelajaran peserta didik atau siswa di
kelas.
Dunkin dan Biddle menyatakan bahwa proses pembelajaran akan
berlangsung dengan baik jika pendidik mempunyai dua kompetensi utama yaitu:
“kompetensi subtansi materi pembelajaran atau penguasaan materi pelajaran, dan
kompetensi metodologi pembelajaran.”Artinya bahwa guru tidak hanya dituntut
untuk menguasai materi pelajaran, tetapi diharuskan juga menguasai metode
pembelajaran sesuai kebutuhan materi ajar yang mengacu pada prinsip pedagogik,
yaitu memahami karakteristik peserta didik. Metode pembelajaran yang
digunakan sebagai cara yang dapat memudahkan peserta didik untuk menguasai
ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan implementasi kurikulum tahun 50-an
2. Bagaimana konsep dan implementasi kurikulum tahun 1968
3. Bagaimana konsep dan implementasi kurikulum tahun 1975
2
1.3 Tujuan
Kurikulum 1950 Terdapat silabus mata pelajaran yang lengkap dengan satu
pelajaran diajarkan oleh seorang guru.
Kurikulum 1968 ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia
pancasila sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Sedangkan isi pendidikan
diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta
mengembangkan fisik yang sehat dan kuat . Kelahiran kurikulum 1968 bersifat
politis, mengganti rencana pendidikan 1964 yang dicitrakan produk Orde Lama.
Pada tujuan pembentukan manusia pancasila sejati, kurikulum 1968 menekankan
pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kurikulum 1975 memuat ketentuan dan pedoman yang meliputi unsur-
unsur berikut:
Tujuan institusional yang dimulai dari SD,SMP, maupun SMA adalah tujuan
yang hendak di capai lembaga dalam melaksanakan program pendidikan.
Struktur program kurikuler adalah kerangka umum program pengajaran yang
akan diberikan kepada tiap-tiap sekolah.
Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP),dengan namanya, meliputi:
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai setelah mengikuti program
pengajaran yang bersangkutan selama masa pendidikan.
Tujuan intruksional umum adalah yang akan dicapai dalam setiap satuan
pelajaran baik dalam satu semester maupun satu tahun.
Pokok bahasan yang harus dikembangkan untuk dijadikan bahan pelajaran bagi
para siswa agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Urutan penyampaian bahan pelajaran satu tahun ketahun berikutnya dan dari
semester kesemester berikutnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Guru berperan sebagai model yang menerapkan etika, moral, nilai-nilai, dan
aturan-aturan yang berlaku.
4
sebagai dampak dari proses belajar yang mengutamakan materi dan penguasaan
materi.
5
Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus.
2) Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada
pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
3) Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok.
2.3 konsep dan implementasi kurikulum tahun 1975
Dalam pelaksanaan kurikulum 1975 digunakan cara penyampaian
pengajaran dalam bentuk satuan pelajaran. Sebagaimana halnya modul, satuan
pelajaran ini juga berbentuk satuan-satuan program pengajaran yang lebih kecil.
Bedanya dari modul adalah bahwa satuan pelajaran disusun dan digunakan oleh
guru dalam memberikan pengajaran, sedangkan modul sebagian besar langsung
digunakan oleh murid atau siswa. Oleh karena itu program satuan pelajaran tidak
lengkap program modul, sekalipun pokok-pokok bahannya sama.
Di samping itu, mengingat satuan pelajaran digunakan oleh guru
sedangkan modul sebagian besar langsung digunakan oleh murid atau siswa,
sistem satuan pelajaran masih menggunakan sistem kelas dan guru seperti biasa,
sedangkan sebaliknya sistem modul sudah mengarah kepada sistem pengajaran
secara individual, dimana peranan guru dalam banyak hal berbeda dari sistem
yang biasa.
Kurikulum 1975 memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :
1. Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan.
2. Menganut pendekatan yang integratif, dalam arti setiap pelajaran dan bidang
pelajaran Memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan yang
lebih akhir.
3. Pendidikan Moral Pancasila dalam kurikulu 1975 bukan hanya dibebankan
kepada bidang Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila di dalam pencapaiannya,
melainkan juga kepada bidang Pelajaran ilmu pengetahuan sosial dan
pendidikan agama.
6
4. Kurikulum1975 menekankan pada efisiensi dan efektivitas pengguna dana,
daya dan waktu yang Tersedia.
5. Organisasi pelajaran meliputi bidang-bidang studi: agama, bahasa,
matematika, ilmu Pengetahuan sosial, kesenian, olahraga dan kesehatan,
keterampilan, disamping Pendidikan Moral Pancasila dan integrasi pelajaran-
pelajaran yang sekelompok
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
8
DAFTAR PUSTAKA