PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kota Bandung dikenal sebagai kota metropolitan terbesar di provinsi Jawa Barat,
sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung dijuluki sebagai "Paris
van java" dari bahasa Belanda yang berarti Paris di dalam Jawa. Dijuluki '"Paris van
java" dikarenakan di kota Bandung terdapat berbagai tempat wisata rekreasi, kuliner,
dan belanja.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang kegiatan tersebut, maka dapat dikembangkan melalui
beberapa rumusan masalah sebagai obyek penelitian sebagi berikut:
C. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan study tour pada dasarnya tidak hanya untuk sarana refreshing saja, tetapi
yang terpenting haruslah memiliki beberapa tujuan antara lain:
a) Untuk menambah pengetahuan serta wawasan tentang kondisi suatu obyek wisata
b) Untuk mengetahui proses berlangsungnya stydy tour
c) Untuk mengkolaborasikan konsep dari kelas dengan yang ada di lingkungan
d) Sebagi program tahunan yang diadakan oleh madrasah
e) Untuk menerapkan antara teori yang didapat dengan praktek di lapangan
D. MANFAAT KEGIATAN
Berdasarkan tujuan kegian di atas, kegiatan study tour bermanfaat sebagai berikut:
a) Menambah pengetahuan tentang seni dan kebudayaan Indonesia
b) Dapat melakukan interview secara langsung dengan pemandu wisata serta touris
asing
c) Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang IPTEK
d) Terjalin silaturrahmi antara pihak madrasah dengan pihak obyek wisata
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah pembuatan dan penulisan laporan study tour ini, maka penulis
menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB III Penutup, berisi kesimpulan, kritik dan saran, harapan penulis, kata penutup.
Makam Syeikh Maulana Syamsudin yang terletak di desa Sugih waras Pemalang
merupakan warisan cagar budaya yang patut dijunjung tinggi serta dijaga
kelestariannya. Lalu,apa dan bagaimana kepedulian masyarakat dan Pemda setempat
ini?.
Hingga sekarang ini sebagian orang memilih tempat-tempat keramat yang dipercaya
menyimpan berkah serta karomah seperti makam atau tempat lainnya sabagai sarana
untuk lebih merekatkan diri dan jiwa mereka pada Yang Maha Esa.
Dalam hal ini,sebagai bentuk penyatuan antara makhluk dengan Sang Khaliq. Sebab
sebagian dari mereka meyakini tempat-tempat tersebut menyimpan banyak petuah
serta karomah khusus yang dapat menghantarkan mereka pada gerbang pencerahan
baik jasmani maupun rohani. Dan konon apabila mereka mempunyai hajat akan cepat
terkabul dengan bantuan doa dari para khadam yang berada ditempat tersebut atas izin
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Makam Syeikh Maulana Syamsudin atau yang lazim disebut dengan Makam Mbah
Keramat misalnya,yang terletak di desa Sugih waras ini pun merupakan salah satu
tempat yang menjadi tujuan kunjungan bagi para peziarah lokal maupun dari luar
daerah.
Seperti halnya tempat ziarah keramat yang lain,makam Mbah Keramat juga digunakan
oleh para pengunjung yang datang ke tempat ini sebagai sarana berdo'a.diantaranya
berziarah sambil bertawasul,media i'tikaf,sekaligus sebagai sarana rekreasi religi.
Suasana yang sejuk karena berada di pinggir pantai menjadikan tempat ini nyaman
bagi para pengunjung yang sengaja meluangkan waktu untuk ziarah disana.
Tak heran bila banyak para peziarah yang rela menginap ditempat ini hanya demi
mendapatkan ketenangan batin yang mereka inginkan.
Di tempat ini pernah diadakan pemugaran komplek makam, tepatnya di tahun 2000.Ini
tidak lain hanyalah berdasarkan atas keprihatinan para peziarah yang merasa kurang
nyaman dikarenakan makam tersebut dulunya hanya beratap welit (atap dari daun tebu
kering yang dirangkai sedemikian rupa) serta alas yang digunakan untuk tempat duduk
para peziarah hanya menggunakan tikar.
Dengan alasan tersebut akhirnya pihak pengelola makam mengadakan perbaikan serta
pemugaran tempat ini yang dananya hanya mengandalkan sumbangan dari para
peziarah dalam kotak amal yang disediakan pengelola makam, juga bantuan dari
donatur yang ikut prihatin akan keberadaan dan kondisi tempat itu. "Atas usulan para
tokoh masyarakat yang ditujukan pada Pemda kami mendapat bantuan sebesar Rp 25
juta," tambahnya. Dana tersebut dipakai untuk pembangunan tempat bermalam bagi
para peziarah yang menginap di tempat itu. Sedang pengelolaannya dilaksanakan
sendiri oleh pihak Pemda setempat.
Usulan tersebut adalah salah satu dari berbagai bentuk kepedulian dari para peziarah
yang menganggap kalau tempat itu adalah Pakunya Pemalang. Sebagian kalangan
menyebutkan bila tidak ada makam Syeikh Maulana Syamsudin tentu Pemalang akan
mendapatkan banyak musibah dan bencana.
Sunan Gunung Jati dikenal juga sebagai Syarif Hidayatullah. Ia adalah putera dari Nyai
Rara Santang, salah seorang puteri Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari ibunda
Nyai Subang Larang. Ayahnya bernama Syekh Maulana Akbar yang berasal dari
Negeri Gujarat di India Selatan. Dengan demikian, ia adalah salah satu cucu dari raja
terbesar Pajajaran. Sunan Gunung Jati dikenal sebagai satu-satunya anggota Wali
Songo yang menyebarkan agama Islam di Tatar Pasundan atau wilayah Jawa Barat.
Setelah wafat, Sunan Gunung Jati dimakamkan di sebuah bukit kecil yang dikenal
sebagai Gunung Sembung. Kompleks pemakaman ini berada di lintasan Jalan Cirebon
– Indramayu, kurang lebih berjarak 4 km dari pusat Kota Cirebon ke arah utara.
Sebagai salah seorang wali penyebar agama Islam, makam Sunan Gunung Jati selalu
dipadati oleh para peziarah dari berbagai daerah di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, bahkan kaum muslimin dari luar negeri.
Memasuki area pemakaman dari jalan utama, peziarah akan menjumpai barisan toko-
toko yang menjajakan aneka rupa kebutuhan ziarah, seperti kembang tujuh rupa dan
kemenyan. Di samping itu, kebanyakan dari toko-toko tersebut juga menjual aneka
perlengkapan dan peralatan ibadah, mulai dari sarung, peci, baju koko, mukena, tasbih,
hingga kitab suci Al Qur’an dan berbagai kitab ataupun buku-buku keagamaan yang
lain. Menambah semarak, di banyak toko juga menjajakan barang-barang khas
Jika akan memasuki area pemakaman, peziarah akan melewati gerbang gapuro utama
yang tersusun dari tatanan batu bata merah yang berdiri tambun dan anggun. Tepat di
belakang gapuro inilah berjejeran para peminta sedekah yang membawa wadah
penampung uang sumbangan, seperti kotak amal, hingga panci baskom dari tembaga.
Sebagai suatu pengetahuan tambahan, para abdi dalem Kanjeng Sultan yang dipercaya
menjaga dan mengurusi kompleks Makam Sunan Gunung Jati ini jumlahnya selalu 108
orang. Mereka adalah anak-cucu atau keturunan dari para prajurit Keling dari Kerajaan
Kalingga yang konon dulu sempat terdampar di perairan Cirebon dan terpilih untuk
menjadi pengawal pilihan Kanjeng Sunan Gunung Jati.
Suasana di depan pintu Pasujudan hampir dapat dipastikan selalu ramai dan penuh
sesak dengan para peziarah yang datang silih berganti. Tidak hanya siang dan malam,
para peziarah juga banyak yang datang justru di jam-jam setelah tengah malam.
Puncak kepadatan peziarah biasa terjadi di malam Jum’at Kliwon maupun Selasa Legi.
Di sisi kanan dan kiri pintu Pasujudan terdapat beberapa padasan berisi air suci untuk
berwudlu para peziarah. Air tersebut terkadang juga banyak diwadahi dalam botol air
mineral untuk dibawa pulang oleh para peziarah. Di area kompleks makam juga
terdapat beberapa sumur sumber air yang dikeramatkan, seperti sumur kamulyan,
sumur djati, kanoman, kasepuhan, dan jalatunda. Khusus mengenai sumur jalatunda,
konon dulu dibuat oleh Sunan Kalijaga pada saat rombongan para wali berkunjung ke
wilayah Cirebon. Tanah Cirebon sedari dahulu dikenal tandus dan sangat sulit untuk
menemukan sumber air tawar. Maka pada saat akan menunaikan sembahyang, para
wali memerintahkan Sunan Kalijaga untuk membuat atau menemukan mata air untuk
berwudlu. Akhirnya dengan menancapkan sebatang ranting kecil, muncullah sebuah
Berziarah ke makam wali terkenal seperti Sunan Gunung Jati banyak membawa
hikmah tersendiri bagi setiap peziarah. Nilai-nilai keutamaan dan keteladan akhlak dari
sang sunan dapat dijadikan contoh bagi segenap kaum muslimin di sepanjang masa.
Jika sampeyan pernah mengunjungi makam para sunan yang lain di Demak, Kudus,
Muria, Gresik, Ampel, atau Giri, maka baru akan lengkap jika sampeyan juga
menyempatkan diri berziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Cirebon ini.
C. TAGKUBAN PERAHU
Tidak lengkap rasanya kalau ke Bandung kok ndak mampir ke Tangkuban Perahu,
sebuah tempat wisata alam yang ada di Bandung Utara.
Gunung cantik ini dinamai Tangkuban Perahu, memang kalau dilihat dari jauh mirip
banget dengan perahu terbalik. Menurut legenda orang Sunda, ini adalah warisan dari
Sangkuriang
Untuk mencapai Tangkuban Perahu, sangat mudah. Bisa pake mobil, sepeda motor
atau angkutan umum. Wilayah wisata tangkuban perahu posisinya ada diutara kota
Bandung, tepatnya di Cikole Lembang.
Untuk pergi ke sana, dari Bandung kota kita mengadakan perjalanan sekitar 7 km ke
arah Lembang, sebuah kota susu nan dingin. Seterunya mengambil jalur ke utara atau
arah Subang sekitar 7 km lagi, nah pas di Cikole, atau titik puncak pass antara
perbatasan Bandung – Subang ada arah ke kekiri menuju Tangkuban Perahu.
Disitu ada papan penunjuk arah yang jelas menunjukkan arah tangkuban perahu.
Dari titik pertigaan ini, kita akan melalui jalan mendaki dan berkelok sekitar 3-4 km
menuju arah puncak dengan memasuki hutan pinus dan perdu. Sepanjang jalan
seringkali kita ditemani kabut tipis nan dingin, apalagi di musim hujan, menambah
suasana romantis.
Jika perjalanan kita teruskan, nanti akan kita temui sederetan warung oleh-oleh dan
makanan khas. Kalau saya yang favorit yang makan bala-bala hangat atau mie rebus
Jika masih kuat, perjalanan bisa dilanjutkan ke atas dimana kita bisa menikmati desisan
kawah dan air panas. Tapi kalau sudah sore biasanya kawasan ini ditutup.
Pernah dulu, saya mencoba keliling kawah, lumayan juga perlu waktu satu jam dengan
melewati hutan perdu. Tapi asyik juga membuat badan bugar dan segar. Jika ada waktu
luang, bisa menikmati hijaunya pohon teh sambil ngopi di warung bersama keluarga,
membuat suasana demikian indah. Jika malam menjelang, kita masih bisa konkow2
setidaknya sampai jam tujuh malam.
D. PUSPA IPTEK
Puspa Iptek Sundial terletak di Jalan Raya Padalarang No.427 kompleks Kota Baru
Parahyangan. Keberadaan Puspa Iptek di dalam kawasan kota Bandung ini sangat
berfungsi sebagai obyek pendidikan non formal yang interaktif. Di sana kita bermain
dan belajar dengan sungguh-sungguh. Banyak pelajaran yang kami dapatkan meskipun
sebenarnya kunjungan ini lebih khusus untuk mata pelajaran IPA.
Gedung Iptek Sundial ini biasa dibuka dari jam 08.30-16.30 setiap hari. Puspa Iptek
adalah suatu gedung yang di dalamnya terdapat lebih dari 150 alat peraga pendidikan.
Sesampainya di tempat tersebut pengunjung akan disambut oleh oleh jam
matahari(sundial). Sundial adalah seperangkat alat yang digunakan sebagai petunjuk
waktu semu local dengan memanfaatkan matahari yang menghasilkan bayang-bayang
Selain sundial juga masih banyak terdapat berbagai macam alat peraga pendidikan
seperti: Parabola, Cermin tak terhingga, Balapan, Tornado air, Baterai tangan,
Bongsong, Viskositas, Bayangan setengah bola, Tangan terpenggal, Sepeda gantung
dan masih banyak lagi.
Di Iptek juga terdapat sebuah wahana rekreasi edukatif yaitu Bale Seni Sarbini yang
menampilkan beragam kegiatan menarik seperti angklung interaktif, seni batik ikat
celup, melukis di atas kaca, dan melukis di atas gerabah. Selain itu juga terdapat
Science Workshop,yang bisa menghibur. Science Workshop ini kita diajak untuk
melakukan eksperimen sains yang seru dan tidak dapat dilupakan. Ada satu wahana
lagi yang yang sangat menyenangkan yaitu Amazing 4D Theater yang di dalamnya
kita dapat menyaksikan film animasi 4 dimensi dengan efek yang menarik dalam setiap
film. . Karena kami hanya diberikan waktu hanya satu jam, maka kami tak dapat
menikmati ketiga wahana tersebut.
Cibaduyut adalah sebuah daerah di sekiar kota Bandung bagian selatan. Daerah ini
terkenal dengan kerajinan sepatunya. Hasil produksi sepatunya biasanya dipasarkan
langsung di pinggiran jalan Cibaduyut Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu.
Sedangkan produksinya ada di gang-gang belakang jalan Cibaduyut.
Untuk mencapai kawasan industri sepatu Cibaduyut, bisa dilakukan dengan banyak
cara. Kalau dari Stasiun bisa langsung naik angkot ke Cibaduyut. Demikian juga jika
dari terminal Cicaheum maupun dapat ditempuh dengan angkut jurusan Leuwi
Panjang.
Sebenarnya, Cibaduyut dekat dengan terminal Leuwi Panjang, jika dari sana tinggal
jalan kaki saja sekitar 300 meter sudah sampai kawasan Cibaduyut.
Kualitas sepatu Cibaduyut lumayan bagus, namun ada juga produk yang dijual murah
di Cibaduyut, namun produk berasal dari luar kota semisal sandal dan sepatu murah
dari Tasik maupun Ciomas Bogor.
Kawasan Cibaduyut ini lumayan padat dan parkir relative sulit serta kondisi jalan yang
tidak begitu lebar. Jadi anda mesti ekstra sabar untuk mendapatkan parkir.
Oiya, jika anda mau beli sepatu, gunakan penawaran terbaik. Sepatu yang dijual di
Cibaduyut sistemnya tawar menawar, meskipun kadang sudah di bandrol.
Mengenai puncak kunjungan, biasanya terjadi saat liburan sekolah atau hari Sabtu-
Minggu dimana orang banyak berlibur ke Bandung. Jadi pada kondisi tersebut, jelas
Cibaduyut biasanya macet.
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, kegiatan widya wisata ini dapat di simpulkan bahwa di indonesia
terutama di Jawa Barat banyak terdapat tempat wisata yang perlu kita jaga dan
lestarikan. Semua wisata di Bandung yang kami kunjungi sangat memuaskan. Disana
tempatnya sangat bagus, banyak wahana-wahana yang menarik dan mengasyikan baik
untuk belajar maupun rekreasi.
B. SARAN
Saran kami, kami berharap kegiatan ini bisa terus berlangsung dan lebih
meningkatkan perhatian kepada siswa-siswa.
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html
http://kel5-feareg.blogspot.com/2010/03/wisata-pendidikan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung
http://safrudiencliquers.blogspot.com/2011/06/makalah-tentang-musium-puspa-iptek.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_Merdeka
http://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g297704-d1010804-Reviews-
Tangkuban_Perahu-Bandung_West_Java_Java.html
April 2011 Cibaduyut. http://bandung.jacktour.com/2011/04/cibaduyut.html
Halaman ini terakhir diubah pada 20.59, 2 Maret 2012. Pusat Peragaan Ilmu