Anda di halaman 1dari 2

Tujuan dan Fungsi Tari Kretek

A. Tujuan tari Kretek


Pada mulanya tari kretek diciptakan untuk identitas daerah Kabupaten Kudus. Tujuan
diciptakan tari kretek ini adalah agar Kabupaten Kudus tidak hanya dikenal sebagai kota
produksi rokok, melainkan juga dikenal melalui budaya dalam hal seni tari. Dalam unsur-
unsur tari kretek juga menggambarkan budaya yang ada di Kabupaten Kudus baik
sebagai Kota Wali ataupun sebagai Kota penghasil rokok. Berikut adalah unsur-unsur
yang ada dalam Tari Kretek antara lain :
1. Ragam gerak mbathil adalah memotong ujung-ujung rokok. Gerakan ini menujukkan
gerakan pada proses pembuatan rokok
2. Caping kalo merupakan kerajinan tangan masyarakat yang dibuat dari bamboo, ijuk,
rumbia, dan berbentuk bulat. Caping kalo ini menggambarkan produksi kerajinan
tangan masyarakat Kudus
3. Gelang lungwi merupakan aksesoris tangan yang dulu sering dipakai oleh putri
Kanjeng Sunan Kudus.
4. Jam gandhul merupakan petunjuk agar tidak meninggalkan ibadah lima waktu. Hal
ini sesuai dengan masyarakat Kudus yang mayoritas beragama Islam

B. Fungsi Tari Kretek


Tari Kretek merupakan tari tradisional dari masyarakat Kudus yang mempunyai fungsi
sebagai hiburan dalam berbagai acara, seperti ulang tahun Kota Kudus, hari
Kemerdekaan Republik Indonesia, penyambutan tamu Kabupaten, perpisahan di sekolah,
dan lain sebagainya. Selain itu, Kota Kudus juga dikenal sebagai kota penghasil rokok
terbesar di Indonesia, banyak masyarakat Kudus yang menggantungkan hidupnya pada
perusahaan rokok.
Tari Kretek diciptakan untuk melengkapi Kota Kudus sebagai Kota Kretek yang
menggambarkan proses pembuatan rokok dari pemilihan tembakau hingga
pemasarannya. Tari Kretek ini juga pernah dipentaskan di luar negeri dalam rangka untuk
promosi rokok Djarum dan pertukaran pelajar. Kota Kudus ini juga dikenal sebagai Kota
Wali yang merupakan salah satu tempat yang dikunjungi oleh Walisanga yaitu Sunan
Kudus dan Sunan Muria untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Aksesoris yang ada
pada tari Kretek menggambarkan nilai-nilai agama Islam, seperti pada aksesoris kalung
robyong yang merupakan simbol jumlah Walisanga, gelang lungwi merupakan gelang
yang berasal dari ikatan-ikatan rumput yang dibuat oleh Sunan Muria untuk dijadikan
perhiasaan istrinya dan cunduk dipo yang memiliki jumlah lima menggambarkan rukun
Islam yang ada lima.

Anda mungkin juga menyukai