0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
308 tayangan2 halaman
Tari Kretek diciptakan untuk mewakili budaya Kabupaten Kudus sebagai produsen rokok terkenal dan tempat bersejarah bagi penyebaran agama Islam. Tari ini menampilkan gerakan dan aksesoris yang merepresentasikan proses pembuatan rokok serta nilai-nilai Islam seperti yang dibawa oleh Walisanga ke Kudus. Tari Kretek kini menjadi hiburan penting dalam berbagai perayaan di Kudus.
Tari Kretek diciptakan untuk mewakili budaya Kabupaten Kudus sebagai produsen rokok terkenal dan tempat bersejarah bagi penyebaran agama Islam. Tari ini menampilkan gerakan dan aksesoris yang merepresentasikan proses pembuatan rokok serta nilai-nilai Islam seperti yang dibawa oleh Walisanga ke Kudus. Tari Kretek kini menjadi hiburan penting dalam berbagai perayaan di Kudus.
Tari Kretek diciptakan untuk mewakili budaya Kabupaten Kudus sebagai produsen rokok terkenal dan tempat bersejarah bagi penyebaran agama Islam. Tari ini menampilkan gerakan dan aksesoris yang merepresentasikan proses pembuatan rokok serta nilai-nilai Islam seperti yang dibawa oleh Walisanga ke Kudus. Tari Kretek kini menjadi hiburan penting dalam berbagai perayaan di Kudus.
Pada mulanya tari kretek diciptakan untuk identitas daerah Kabupaten Kudus. Tujuan diciptakan tari kretek ini adalah agar Kabupaten Kudus tidak hanya dikenal sebagai kota produksi rokok, melainkan juga dikenal melalui budaya dalam hal seni tari. Dalam unsur- unsur tari kretek juga menggambarkan budaya yang ada di Kabupaten Kudus baik sebagai Kota Wali ataupun sebagai Kota penghasil rokok. Berikut adalah unsur-unsur yang ada dalam Tari Kretek antara lain : 1. Ragam gerak mbathil adalah memotong ujung-ujung rokok. Gerakan ini menujukkan gerakan pada proses pembuatan rokok 2. Caping kalo merupakan kerajinan tangan masyarakat yang dibuat dari bamboo, ijuk, rumbia, dan berbentuk bulat. Caping kalo ini menggambarkan produksi kerajinan tangan masyarakat Kudus 3. Gelang lungwi merupakan aksesoris tangan yang dulu sering dipakai oleh putri Kanjeng Sunan Kudus. 4. Jam gandhul merupakan petunjuk agar tidak meninggalkan ibadah lima waktu. Hal ini sesuai dengan masyarakat Kudus yang mayoritas beragama Islam
B. Fungsi Tari Kretek
Tari Kretek merupakan tari tradisional dari masyarakat Kudus yang mempunyai fungsi sebagai hiburan dalam berbagai acara, seperti ulang tahun Kota Kudus, hari Kemerdekaan Republik Indonesia, penyambutan tamu Kabupaten, perpisahan di sekolah, dan lain sebagainya. Selain itu, Kota Kudus juga dikenal sebagai kota penghasil rokok terbesar di Indonesia, banyak masyarakat Kudus yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan rokok. Tari Kretek diciptakan untuk melengkapi Kota Kudus sebagai Kota Kretek yang menggambarkan proses pembuatan rokok dari pemilihan tembakau hingga pemasarannya. Tari Kretek ini juga pernah dipentaskan di luar negeri dalam rangka untuk promosi rokok Djarum dan pertukaran pelajar. Kota Kudus ini juga dikenal sebagai Kota Wali yang merupakan salah satu tempat yang dikunjungi oleh Walisanga yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Aksesoris yang ada pada tari Kretek menggambarkan nilai-nilai agama Islam, seperti pada aksesoris kalung robyong yang merupakan simbol jumlah Walisanga, gelang lungwi merupakan gelang yang berasal dari ikatan-ikatan rumput yang dibuat oleh Sunan Muria untuk dijadikan perhiasaan istrinya dan cunduk dipo yang memiliki jumlah lima menggambarkan rukun Islam yang ada lima.