mengetahui istilah kebudayaan dari Namun jika kembali pada konteks bahwa
berbagai pakar bidang tersebut. Melville J. rata-rata masyarakat di Indonesia lebih
Herkovits berpendapat bahwa segala banyak yang religius atau masih percaya ke
sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat hal-hal non empiris, Indonesia notabene
ditentukan oleh adanya kebudayaan yang negara yang memiliki keanekaragaman
di miliki masyarakat itu sendiri, yang kebudayaan unik dan penuh makna.
dilanjutkan dari generasi ke generasi. Maka Konteks tersebut yang mempengaruhi
jika mengacu terhadap pendapat tersebut, terbentuknya bermacam-macam
kebudayaan dihasilkan dari pemikiran- kebudayaan yang diyakini masyarakat,
pemikiran atau konsepsi dari masyarakat selanjutnya secara lambat laun kebudayaan
itu sendiri, yang mereka percayai berasal tersebut mengalir juga ke ranah bidang
dari nenek moyangnya yang kemudian pertanian semisal bagi para petani pari
secara turun temurun dipercaya oleh (Yuliyani, 2010).
masyarakat sekitar (Melville, 2002). Sebelumnya, sudah diketahui
Wujud dari kebudayaan juga bahwa banyak macam kebudayaan yang
merupakan bentuk tindakan yang dilakukan oleh masyarakat petani
direalisasikan melalui sistem upacara adat. khususnya petani pari. Memaknai nilai
Misalnya, wujud kelakuan dari sistem religi luhur sebuah kebudayaan tidak dapat
yang mempengaruhinya. Upacara adat yang dilepaskan dari implementasi dalam
merupakan pelaksanaan dan keseharian masyarakat, pilihan tindakan
pengembangan konsep yang terkandung dalam menjalankan aktivitas seseorang
dalam keyakinan masyarakat, mampu dalam keseharian merupakan hasil dari
memberikan inspirasi nilai positif, nilai yang diinternalisasi dalam proses
terutama sisi pesan moral bagi masyarakat. kebudayaannya (Nayati, 2008). Tulisan ini
Melalui pesan-pesan simbolik bertujuan untuk mengidentifikasi makna,
dalam upacara adat dapat menyadarkan proses pelaksanaan serta peran
manusia bahwa, dalam hidup dan masyarakat dalam pelestariannya.
kehidupan ini berlaku hukum kodrat yaitu
Tinjauan Pustaka
kekuatan yang ada di luar kekuatan
A. Tradisi
manusia yang bersifat mutlak (Melville,
Dalam tradisi ada pula yang dimaksud
2002). Budaya yang ada di Indonesia
dengan tradisi lisan. Suratman (2002),
memang menarik untuk dikaji dan ditelisik
mengungkapkan bahwa tradisi lisan adalah
maknanya. Indonesia masuk di era
semua kesenian, pertunjukan, atau
globalisasi yang erat kaitannya dengan
permainan yang menggunakan tuturan
paham yang sifatnya positivis atau realistik.
38 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020
atau bekas. Jadi dalam menyajikan sebagai kepedulian masyarakat. Berbagai upaya
acara wujud syukur terutama kepada dilakukan untuk memberi unsur ketahanan
Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga bahan- kearifan budaya selamatan methik pari
bahan yang disiapkan harus bagus dan Desa Kalistail terhadap pengaruh
pilihan serta tidak boleh di incip. Untuk globalisasi. Di dalam tradisi atau adat lokal
pengantin Dewi sri bahan uborampe, sudah sepatutnya terdapat usaha untuk
diantaranya daun tebu, daun pulutan, daun mengatasi pengaruh negatif dari globalisasi
kelapa muda yang muda (janur), daun tersebut terutama dalam hal meminimalisir
lengkuas dan daun dadap srep. Pelaksanaan pergeseran nilai-nilainya.
prosesi di mulai dari tetua adat dan Supaya kearifan budaya adat
rombongan bersama-sama pergi ke sawah. selamatan methik pari yang ada di
Setelah siap semua uborampe, masyarakat Desa Kalistail tetap lestari,
tumpeng nasi putih, ayam beteteng dan dilakukan penanaman nilai-nilai budaya.
gagar mayang dibawa ke sawah untuk Wujudnya adalah dengan melakukan dan
mulai dilaksanakan prosesi selamatan tetap konsisten melaksanakan adat
methik pari. Pertama tetua adat memotong tersebut. Selain itu mengajak generasi
bagian ayam, meliputi, kepala, ceker (kaki muda sebagai pewaris selanjutnya untuk
ayam), sayap, brutu (anus), dan jerohan belajar dan mengerti terhadan nilai adat
(hati, rempela, jantung dan usus). selamatan methik pari tersebut.
Semuanya ditaruh di wadah takir yang B. Selamatan Methik Pari
diletakkan di dekat uborampe dan gagar Sejarah adat selamatan methik pari
mayang. Selanjutnya tetua adat mengambil ini merupakan warisan dari nenek moyang
jerami yang sudah diberi menyan yang dahulu yang bermula dari seorang Dewi Sri
kemudian dibakar, sambil tetua adat menikah dengan Joko Sedono. Kemudian
membaca do`a. Dewi Sri di suruh bertapa di gunung Tidar
Lebih lanjut, tetua adat mengambil sampai bertahun-tahun lamanya, munculah
air untuk disiramkan ke pinggiran gunting Pari yang merupakan jelmaan dari Dewi Sri
yang digunakan untuk memotong tangkai di gunung tidar yang melambangkan untuk
pari. Makna dari adat selamatan methik makanannya orang sedunia. Sebenarnya
pari adalah sebagai penghubung manusia Joko Sedonono tidak mau pisah dengan
antara leluhur dan Tuhannya supaya diberi Dewi Sri, dia ingin menjadi apa pun supaya
kemudahan, kelancaran serta keselamatan bisa bersama terus dengan Dewi Sri. Joko
tatkala menggarap lahan pertanian. Selain Sedono mengatakan bahwa “aku mau
itu, dapat mempererat persaudaraan serta dijadikan apapun yang penting bisa
saling membantu dalam terciptanya bersama mbok Dewi Sri, dijadikan
42 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020
satu. Keempat, nasi dan lauk ayam penjaga alam. Di dalam prosesi adat
kampung yang dipanggang utuh dan tersebut mempunyai makna untuk
sambal parutan kelapa, yang kemudian ikut memberikan penghormatan kepada Dewi
dalam adat selamatan methik pari. Sri. Oleh karena telah memberikan hasil
C. Makna Adat Tradisi Methik Pari panen yang bagus dan berlimpah, namun
Makna dari adat ini adalah sebagai dengan cara berdo`a kepada Tuhan melalui
penghubung manusia antara leluhur dan perantara Dewi Sri yang menjaga pari
Tuhan, sehingga diberi keselamatan dalam tersebut. Menurut Bapak Sukardi, makna
penggarapan lahan pertanian. Dalam dari adat selamatan methik pari ini adalah
persiapan terdapat gagar mayang yang sebagai penghubung manusia antara
mempunyai makna sebagai berikut: daun leluhur dan Tuhannya dan akan diberi
polutan artinya saroh, janur artinya nur keselamatan dalam penggarapan lahan
(cahaya), daun dadap srep artinya adem, pertaniannya.
ayem, asrep. Daun lengkuas artinya bahan Berdasarkan pernyataan tersebut
bumbu uborampe (perlengkapan) meliputi dapat mengambil analisis apabila makna
Cokbakal berisi telur, bumbu dapur atau prosesi adat tersebut juga sebagai
jenis rempah-rempah (merica, ketumbar, penghubung manusia antara leluhur dan
jahe, kencur, kunyit, kacang hijau, beras) Tuhan. Sehingga akan diberikan
dan rokok. Sesajennya yaitu ayam keselamatan dalam penggarapan lahan
panggang, sambel kelapa. pertanian. Dalam persiapan terdapat gagar
Dari prosesi uborampe tersebut mayang yang memiliki makna sebagai
mengandung makna dalam prosesi berikut: daun polutan artinya saroh, janur
selamatan methik pari, diantaranya artinya nur (cahaya), daun dadap srep
terbentuknya sistem kekeluargaan antara artinya adem, ayem, asrep. Daun lengkuas
masyarakat, kerukunan antar umat artinya bahan bumbu.
beragama, serta selalu bersyukur kepada Untuk methik pari yang ingin
Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah dipetik menggunakan ani-ani atau
memberikan kesuburan terhadap tanaman gampung. Jika zaman sekarang
pari. Menurut informan Bapak Tukiran menggunakan gunting. Menurut informan
mengemukakan makna berlangsungnya mbah Supinah, memetik pari harus
prosesi adat selamatan methik pari adalah menggunakan gampung atau ani-ani. Kalau
untuk saling menghormati apa yang leluhur tidak memakai gampung dan ani-ani maka
dahulu lakukan. Supaya kegiatan apa pun tidak boleh (tidak elok). Uborampe
yang di lakukan berjalan lancar, maka (perlengkapan), meliputi cokbakal berisi
harus memberikan penghormatan kepada telur, bumbu dapur sejenis rempah-rempah
44 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020
(merica, ketumbar, jahe, kencur, kunyit, Tak enggo ngingoni anak bojoku sak
keluargaku ojo kaget.
kacang hijau, beras) serta rokok.
Sun gigas tanggan hiro seng tak ngge
Sesajennya berupa ayam panggang dan nyigar wesi polusan.
Adem asrep-asrep, saking kersane allah.
sambal kelapa. Kelengkapan sesajen
Lhailahaillawloh
tersebut sesuai dengan adat sawah daerah muhammadurosululwoh
setempat. Artinya:
D. Pelaksanaan Tradisi Methik Pari (Bismilahirohmannirohim,
Biji Pari dari surga, turun bersama-
Dalam pelaksanaan methik pari sama.
dilakukan di sawah. Oleh karena yang di Saya tanam dibumi pertiwi dan bapak
penguasa.
selamati merupakan sawah, maka harus
Akar kawat pohon besi bunga mas berisi
dilaksanakan disawah yang akan dipetik Karena sudah waktunya untuk saya
bawa pulang.
parinya. Semua makanan dan sesajian
Saya gunakan untuk menghidupi anak
dibawa ke sawah untuk di do`akan. Kalau istri sekeluarga jangan kaget.
Saya ambil tangan mu yang kugunakan
tidak dilaksanakan methik Pari berakibat
untuk memotong dengan besi polutan.
celaka dan nagihi (minta hak) dari penjaga Tenang tentram dari ridhonya Allah)
Sekarang sudah jarang orang
sawahnya yang merupakan makhluk tidak
melakukan adat selamatan methik pari.
nyata. Dahulu ada kejadian bahwa yang
Alat yang digunakan sekarang untuk
biasanya sawah dipetik terus tidak dipetik,
methik bukan ani-ani (gampung),
secara tidak langsung diantara keluarga
melainkan gunting, silet, dan arit.
mereka terkena musibah. Misalnya, sakit
Pelaksanaan adat selamatan methik pari
bahkan sampai meninggal.
zaman sekarang dilakukan di rumah.
Perumpamaan saja jika seorang
Danyang itu orang yang punya sawah,
kakak disuruh menjaga adiknya, dan
sehingga meminta keselamatan bagi
ibunya tidak mengerti atau tidak memberi
danyang yang mempunyai sawah dalam
imbalan, pasti kakak ini akan menagih ke
mengolah sawahnya.
ibunya untuk meminta upah. Apabila tidak
Aturan dalam penyajian adat
diberi upah akan marah. Berikut do`a yang
selamatan methik itu terserah yang
biasa diucapkan dalam pelaksanaan
mempunyai hajat, sehingga tidak
selamatan methik pari.
memaksakan harus lengkap. Zaman dahulu
Doa selamat untuk metik PARI
masih banyak tempat yang keramat
Bismillahhirohmannirohim,
Wiji Pari soko suwargo, tumurun ing arjo (angker) yang identik ada penunggu
podo.
berupa roh-roh halus. Berbeda dengan
Isun tandur bumi bopo kuoso.
Oyot kawat wite wesi kembang mas isi zaman sekarang yang sudah tidak ada
seloko.
tempat keramat, sebagian orang sekarang
Rehne wes titi mongso tak boyong muleh.
TRADISI ADAT METHIK PARI DI DESA KALISTAIL KECAMATAN GENTENG……| 45
tetapi hanya membawa cokbakal, jerami segi pengadaan sesajian yang mengalami
dan kemenyan sebagai ritual selamatan perubahan. Misalnya, tatkala zaman dulu
methik pari, serta hanya seorang diri tanpa untuk memotong pari memakai ani-ani,
membawa teman atau saudara. Sedangkan tetapi sekarang menggunakan gunting.
sesajian nasi dan lauk di taruh di rumah. Dalam menyajikan perlengkapan adat
Kemudian membaginya di rumah tanpa sekarang sudah disesuaikan dengan yang
mengundang tetangga untuk makan berhajat dan, tidak ada unsur pemaksaan
bersama, tetapi langsung diantar ke ketersediaan menu sajian seperti dulu kala.
tetangga. Dari kedua pendapat tersebut Pengaruh globalisasi dalam tradisi atau
sangat berbeda dalam pelaksanaan adat adat lokal, maka sudah sepatutnya ada
selamatan methik pari di Desa Kalistail. upaya untuk mengatasi pengaruh negatif
Seharusnya pelaksanaan adat di dari globalisasi tersebut.
lakukan di sawah. Hal ini karena yang di Supaya budaya adat selamatan pari
selamati itu adalah sawah. Dari hal ini juga yang ada di masyarakat, yang mana
terdapat sesajian yang semakin dikurangi dilakukan penanaman nilai-nilai budaya
sehingga tidak lengkap. Masyarakat Desa diantara masyarakat. Sehingga perlu
Kalistail hanya menyediakan sesajian yang dilakukan internalisasi tradisi budaya
pokok utama saja. Menurut hasil penelitian setempat guna memperkuat budaya
sesajian yang sesuai perkembangan zaman daerah. Sehingga generasi sekarang ini,
sekarang juga tidak apa-apa. Sebab adat khususnya Desa Kalistail dapat
selamatan methik pari tersebut merupakan melestarikan budaya adat selamatan
perwujudan syukur karena telah methik pari dan bisa dijadikan salah satu
mendapatkan rezeki dari hasil panen Pari potensi kebudayaan daerah yang ternilai.
(padi), sehingga mereka bersedekah.
Penutup
E. Upaya Masyarakat Dalam Pelestarian
Kesimpulan
Adat Selamatan Methik Pari Era
Pelaksanaan adat selamatan methik
Globalisasi
pari yang dilakukan oleh masyarakat
Berdasarkan analisa hasil penelitian
Kalistail masih terjaga dengan baik.
dinyatakan bahwa pengaruh globalisasi
Walaupun prosesi pelaksanaan adat sudah
sangat terlihat jelas di dalam pelaksanaan
mulai jarang dilakukan. Salah satu
adat selamatan pari. Pada zaman dahulu
penyebab dari berkurangnya pelaku adat
untuk memberikan sesajian harus lengkap.
dikarenakan penjaga tradisi tidak bisa
Namun dalam perkembangan dan
memberikan pemahaman kepada generasi
pengaruh globalisasi mulai terjadi
sekarang tentang makna nilai-nilainya.
pergeseran dalam pemaknaan. Terutama
TRADISI ADAT METHIK PARI DI DESA KALISTAIL KECAMATAN GENTENG……| 47