Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

PERANG MELAWAN HEGEMONI DAN KESERAKAHAN


KONGSI DAGANG

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


ALIFANDI
AMANDA AYU FADHILAH
BRILIAN VICONAFTALI TAMALAU
JOBB PICO
MILA NURHASANAH
MUTIARA HIDUN DYAH PRATIWI
RESTI MAIRANI
REVA APRILIA WULANDARI

GURU PENGAMPU: DIANA PERMATA SARI S.Pd

SMA NEGERI 1 BANJAR AGUNG


JL. MORIS JAYA KECAMATAN BANJAR AGUNG
KABUPATEN TULANG BAWANT 34595
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perang Melawan Hegemoni dan Keserakahan Kongsi Dagang” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Diana Permata Sari, S.Pd. pada mata pelajaran Sejarah Indonesia. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perang bangsa
Indonesia melawan keserakahan konngsi dagang Belanda, menganalisis perang
melawan penjajahan Belanda, dan menghargai jasa pahlawan di tingkat nasional
dan daerah bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Senin , 17 Oktober 2022


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB 1 | PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .........................................................................4
1.2 TUJUAN ..............................................................................................4

BAB 2 | PEMBAHASAN
2.1 ACEH VERSUS PORTUGIS DAN VOC .........................................5
2.2 MALUKU ANGKAT SENJATA ......................................................6
2.3 SULTAN AGUNG VERSUS J. P COEN ..........................................7
2.4 PERLAWANAN BANTEN ...............................................................8
2.5 PERLAWANAN GOWA ...................................................................9
2.6 RAKYAT RIAU ANGKAT SENJATA .............................................10
2.7 ORANG-ORANG CINA BERONTAK .............................................11
2.8 PANGERAN MANGKUBUMI DAN MAS SAID ...........................12

BAB 3 | PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangsa Indonesia memang cinta perdamaian, tetapi tentu lebih cinta
kemerdekaan, karena secara fitrah setiap orang diciptakan Tuhan Yang Maha
Esa memiliki hak kemerdekaan dan kedaulatan. Kedaulatan itu baik sebagai
individu maupun sebagai masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, sudah
selayaknya sesuai dengan fitrah maka setiap bentuk dominasi asing dan
penjajahan harus kita lawan. Jiwa dan semangat untuk melawan setiap bentuk
penjajahan ini seharusnya ada pada setiap warga Indonesia.
Banyak orang mengatakan dalam arti politik secara formal kita sudah
merdeka tetapi banyak kritik dilontarkan bahwa kita masih mengalami
“penjajahan” dalam bidang ekonomi dan kebudayaan dalam arti kurang
memiliki kemandirian dan kedaulatan dibidang ekonomi dan kebudayaan.
Dalam berjuang untuk memperkuat kemandirian itu, kita perlu
meneladani dan mencotoh semangat juang para pendahulu kita, misalnya para
pahlawan yang telah berjuang melawan penjajah, keserakahan, kolonialisme,
dan imperialisme.
Belajar sejarah perang melawan penjajahan dan kezaliman kolonialisme
dan imperialisme ini sangat penting. Dengan menghayati semangat juang
rakyat dan para tokoh pendahullu kita dapat mengambil nilai-nilai kejuangan
mereka untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis perang melawan keserakahan dan kekuasaan kongsi dagang,
2. Menganalisis perang melawan penjajahan Belanda,
3. Menghargai jasa pahlawan di tingkat nasional dan daerah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aceh Versus Portugis dan VOC


Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, justru
membawa hikmah bagi Aceh. Banyak para pedagang Islam yang menyingkir
dari Malaka menuju ke Aceh. Dengan demikian perdagangan di Aceh
semakin ramai.
Perkembangan Aceh yang begitu pesat ini dipandang oleh Portugis sebagai
ancaman, oleh karena itu, Portugis berkehendak untuk menghancurkan Aceh.
Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh di bawah pimpinan
Henrigues, dan menyusul pada tahun 1524 dipimpin oleh de Sauza.
Portugis terus mencari cara untuk melemahkan posisi Aceh sebagai pusat
perdagangan. Kapal-kapal Portugis selalu mengganggu kapal-kapal dagang
Aceh di manapun berada. Tindakan kapal-kapal Potugis telah mendorong
munculnya perlawanan rakyat Aceh. Sebagai persiapan Aceh melakukan
langkah-langkah antara lain :
1. Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, Meriam dan
prajurit.
2. Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli
dari Turki pada tahun 1567.
3. Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara.
Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639). berusaha
untuk melipatgandakan kekuatan pasukannya. Angkatan lautnya diperkuat
dengan kapal-kapal besar. Pada tahun 1629 Iskandar Muda melancarkan
serangan ke Malaka. Namun, serangan Aceh kali ini juga tidak berhasil
mengusir Portugis dari Malaka. Hubungan Aceh dan Portugis semakin
memburuk.
Portugis tetap tidak berhasil menguasai Aceh dan begitu juga Aceh tidak
berhasil mengusir Portugis dari Malaka. Yang berhasil mengusir Portugis dari
Malaka adalah VOC pada tahun 1641. Tujuan VOC mengusir Portugis dari
Malaka adalah :

5
1. Belanda ingin menguasai Malaka dari aspek politik dan ekonomi
2. Belanda ingin memperluas akses seluas-luasnya bagi pengusaha-
pengusaha asing untuk melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia
3. Belanda ingin membebaskan pulau-pulau yang potensial SDA dari negara-
negara lain termasuk Portugis.
Perang Aceh merupakan perang yang berlangsung antara kerajaan Aceh
dan Belanda. Perang tersebut berlangsung kurang lebih sekitar tahun 1873 -
1904. Semangat juang rakyat Aceh yang tidak pernah surut membuat pihak
Belanda kesulitan untuk menakhlukkan Aceh. Walaupun akhirnya Belanda
berhasil menguasai Aceh dan mengikat Sultan Aceh dengan perjanjian, tetapi
perlawanan-perlawanan dari rakyat Aceh kepada pihak belanda masih terus
berlangsung selama awal abad 20.
Perang Aceh Pertama (1873-1874) dipimpin oleh Panglima Polim dan
Sultan Mahmud Syah melawan Belanda yang dipimpin Köhler. Köhler
dengan 3000 serdadunya dapat dipatahkan, di mana Köhler sendiri tewas
pada tanggal 14 April 1873.
Perang Aceh Kedua (1874-1880). Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal
Jan van Swieten. Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan, 26 Januari
1874, dan dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda. Pada 31 Januari 1874
Jenderal Van Swieten mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari
Kerajaan Belanda.

2.2 Maluku Angkat Senjata


Karena pada pemerintahan Hindia Belanda, keadaan berubah daripada
masa pemerintahan Raffles di Maluku. Kegiatan monopoli di Maluku di
perketat. Dengan demikian beban rakyat semakin berat. Selain penyerahan
wajib, masih juga harus di kenai kewajiban kerja paksa, penyerahan ikan asin,
dendeng, dan kopi. Kalau ada penduduk yang melanggar akan di tindak tegas.
ditambah lagi desas desus bahwa guru akan di berhentikan sebagi
penghematan, para pemuda akan dikumpulkan untuk di jadikan tentara di luar
Maluku, di tambah dengan sikap arogan residen Saparau. Hal ini sangat
mengecewakan rakyat Maluku.

6
Menanggapi kondisi yang demikian para tokoh & pemuda melakukan
serangkain pertemuan rahasia. sebagai contoh telah di adakan pertemuan
rahasia di pulau Haruku. Dalam pertemuan itu di simpulkan bahwa rakyat
Maluku tidak ingin terus menderita di bawah keserakahan dan kekejaman
Belanda. oleh karna itu, perlu mngadakan perlawanan menentang kebijakan
Belanda. Residen Saparau harus di bunuh. Sebagai pemimpin perlawanan di
percayakan kepada Thomas Matulessy yang kemudian di kenal dengan
Pattimura.

2.3 Sultan Agung Versus J. P Coen


Sultan Agung adalah raja dari Kesultanan Mataram. Sultan Agung bercita-
cita untuk mensatukan seluruh tanah jawa dan mengusir kekuasaan asing di
seluruh Nusantara.
Pada tanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram dipimpin Tumenggung
Bahureksa yang diutus oleh Sultan Agung menyerang Batavia. Pasukan
Mataram berusaha membangunpos pertahanan, tetapi kompeni VOC
menghalangi , sehingga terjadi pertempuran. Dalam pertempuran ini,
Tumenggung Bahureksa gugur.
Terjadilah pertempuran sengit antara pasukan Mataram dengan tentara
VOC di berbagai tempat. Tetapi kekuatan tentara VOC dengan senjatanya
jauh lebih unggul, sehingga dapat memukul mundur pasuka Mataram.
Pada tahun 1629, pasukan Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung
Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati Purbaya kembali menyerang
VOC. Namun Informasi ini diketahui VOC, sehingga VOC berhasil
menghancurkan kapal-kapal, rumah, dan lumbung pasukan Mataram.
Pasukan Mataram pantang menyerah, terus berusaha mengepung Batavia,
dan akhirnya berhasil menghancurkan Bentang Hollandia, dan mengepung
Benteng Bommel. Pada saat itu pula, J.P Coen meninggal karena penyakit
kolera. Tetapi hal ini malah semakin membakar semangat Belanda, sehingga
serangan pasukan Mataram kedua juga gagal.

7
Dengan kegagalan pasukan Mataram menyerang Batavia, Membuat VOC
semakin terus berambisi untuk terus memaksakan monopoli dan memperluas
pengaruhnya di daerah lain.
Setelah Sultan Agung meninggal tahun 1645, Mataram menjadi semakin
lemah sehingga akhirnya berhasil dikendalikan oleh VOC. Sebagai
penggantinya, Sunan Amangkurat I ternyata merupakan raja yang lemah dan
bersahabat dengan VOC.

2.4 Perlawanan Banten


Banten memiliki posisi ruang yang sangat strategis sebagai bandar
perdagangan internasional. Oleh karena itu, sejak semula Belanda ingin
menguasai wilayah Banten, akan tetapi tidak pernah berhasil. Akhirnya VOC
membangun Bnadar di wilayah Batavia pada tahun 1619. Terjadi persaingan
antara Banten dengan Batavia pada tahun 1619. Terjadi persaingan antara
Banten dan Belanda dengan Batavia dalam memperebutkan posisi bandar
perdagangan Internasional.

Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat raja pembantu yang bertanggung


jawab terhadap urusan dalam negeri pada tahun 1671 yaitu Sultan Haji.
Sedangkan Sultan Ageng Tirtayasa dibantu pangeran Arya Purbaya
bertanggung jawab dalam urusan luar negeri. Pemisahan urusan pemerintahan
kerajaan Banten di ketahui oleh W. Caeff, sehingga menghasut Sultan Haji
supaya urusan pemerintahan tidak di pisah-pisahkan dan jangan sampai
kekuasaan kerajaan Banten jatuh ke tangan Arya Purbaya. Karena hasutan
dari VOC, Sultan Haji mencurigai ayah dan juga saudaranya. Tanpa berfikir
panjang Sultan Haji membentuk persekutuan dengan VOC untuk merubah
tahta dalam kerajaan Banten.

Perjanjian antara VOC dengan Sultan Haji antara lain:

1. Banten harus menyerahkan wilayah Cirebon kepada VOC.


2. VOC memegang monopoli lada di Banten dan harus menyingkirkan
pedagang dari Persia, India, dan China.
3. Jika Banten ingkar janji wajib membayar 600.000 ringgit.

8
4. Pasukan Banten yang menguasai daerah pedalaman dan pantai di Priangan
segera di tarik kembali.
VOC atas nama Sultan Haji dapat menguasai kesultanan Banten pada
tahun 1681. Kemudian Sultan Haji menjadi Raja Banten dan berkedudukan di
Istana Surosowan. Sultan Ageng Tirtayasa berusaha merebut kembali
kesultanan Banten. Pada tahun 1682, Istana Surowangsan dikepung oleh
pasukan Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Haji terdesak dan meminta bantuan
tentara VOC.  

Kemudian pasukan Sultan Haji bersama VOC menyerang pasukan Sultan


Ageng Tirtayasa lalu terdesak mundur. Sultan Ageng Tirtayasa bersama Arya
Purbaya dapat meloloskan diri ke hutan Lebak. Tentara VOC terus memburu
keduanya. Pada tahun 1683, VOC menangkap Sultan Ageng Tirtayasa,
kemudian di tahan di Batavia hingga akhir masa hidupnya pada tahun 1692.

2.5 Perlawana Gowa


Perang Gowa terjadi pada 7 Juli 1667 di mana Cornelis Janszoon Spelman
yang diikuti oleh Aru Palaka menjadi pemimpin dari tentara VOC. Selain itu,
ada juga Jonker van Manipa yang memimpin orang Ambon yang juga
membantu VOC. VOC mulai menyerang pasukan Gowa namun pasukan
VOC bisa dihentikan oleh pasukan Hasanuddin sementara. Akhirnya benteng
pertahanan Gowa takluk dan Gowa jatuh ke tangan VOC. Pada tanggal 18
November 1667, Hasanuddin dipaksa untuk menyetujui perjanjian Bongaya
di mana isinya sangat menguntungkan VOC. Akhirnya pada tahun 1668,
Hasanuddin bersama kekuatan rakyat berusaha sekali lagi untuk melawan
VOC namun kalah lagi hingga akhirnya Gowa benar-benar jatuh ke tangan
VOC dan benteng pertahanan Gowa diberi nama Benteng Rotterdam oleh
Spelman.

9
2.6 Rakyat Riau Angkat Senjata
Ketika Malaka berhasil dikuasai, VOC mengincar Kepulauan Riau dan
mulai melakukan politik memecah belah atau devide et impera.
Kerajaan-kerajaan seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar pun
semakin terdesak oleh ambisi monopoli dan tindakan sewenang-wenang
VOC.
Raja Siak yang berkuasa saat itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, segera
memimpin rakyatnya untuk melawan VOC. sultan mengirim pasukan di
bawah komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka.
Dalam setiap pertempuran, Raja Lela Muda selalu mengajak putranya
yang bernama Raja Indra Pahlawan. Ketika Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah
meninggal. perlawanan dilanjutkan oleh putranya, Sultan Muhammad Abdul
Jalil Muzafar Syah.
Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah kemudian menunjuk Raja
Indra Pahlawan sebagai pemimpin perang.
Berikut ini dua strategi yang diterapkan VOC untuk menghalau serangan
rakyat Riau.
1. Memutus jalur perdagangan menuju Siak
2. Mendirikan benteng pertahanan di sepanjang jalur Sungai Indragiri,
Kampar, sampai Pulau Guntung.
Upaya VOC memutus jalur perdagangan menuju Siak ternyata berhasil.
Menanggapi hal itu, Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah segera
mempersiapkan kekuatan lebih besar untuk menyerang. Mereka diperkuat
dengan kapal perang "Harimau Buas" yang dilengkapi dengan perlengkapan
perang. rakyat Siak kesulitan menembus benteng VOC yang berlapis-lapis
dan dilengkapi meriam besar namun tentara VOC yang gugur, hingga Belanda
mendatangkan bantuan dari orang-orang China. Siasat Hadiah Sultan
Melihat bantuan VOC terus berdatangan, Raja Indra Pahlawan dan
Panglima Besar Tengku Muhammad Ali menyerukan pasukannya untuk
mundur guna mengatur siasat baru.
Raja Indra Pahlawan mengusulkan agar sultan berpura-pura ingin
berdamai dan memberikan hadiah kepada Belanda. Strategi baru yang

10
kemudian dikenal sebagai "siasat hadiah sultan" ini ternyata disetujui VOC,
dan setelah itu kedua pihak sepakat untuk berunding di Pulau Guntung.
ketika perundingan baru dimulai, VOC memaksa sultan untuk tunduk.
Sultan segera memberi kode kepada anak buahnya agar segera menyergap
dan membantai orang-orang Belanda di loji itu. Setelah loji dibakar,
rombongan Sultan Siak kembali ke istana dengan membawa kemenangan.
Atas jasanya selama melawan VOC, Raja Indra Pahlawan kemudian
diangkat menjadi Panglima Besar Kesultanan Siak dengan gelar Panglima
Perang Raja Indra Pahlawan Datuk Lima Puluh.
Kendati demikian, kemenangan ini belum berhasil mengusir VOC dari
Malaka.

2.7 Orang-Orang Cina Berontak


VOC adalah organisasi perdagangan Belanda yang ada di Indonesia dan
VOC juga mendatangkan orang-orang Cina ke Indonesia dalam rangka
meningkatkan kegiatan perdagangan yang terjadi di Indonesia. Namun,
orang-orang Cina yang datang ke Indonesia, tepatnya di pulau Jawa ini tidak
semuanya merupakan orang kaya dan bahkan didominasi oleh golongan tidak
mampu sehingga membuat banyak orang Cina tersebut yang menjadi
pengemis dan cenderung mengganggu di Batavia. Melihat hal ini, VOC
membuat peraturan bahwa semua orang Cina harus memiliki surat pas atau
surat izin untuk bisa bermukim di Batavia yang ditetapkan memiliki harga
dua ringgit. Akhirnya banyak orang Cina yang ditangkap oleh VOC karena
tidak memiliki surat izin tersebut hingga akhirnya orang-orang Cina membuat
kelompok pemberontakan.
Pada tahun 1740, terjadi kebakaran dan VOC langsung menyalahkan
peristiwa tersebut kepada orang-orang Cina dan melakukan pembunuhan
kepada orang-orang Cina. Hingga Oey Panko atau dikenal dengan Ki
Sapanjang dibantu oleh Pakubuwana 2 yang memimpin perlawanan terhadap
VOC yang ada di pulau Jawa. Benteng VOC pada tahun 1741 diserang yang
membuat VOC membuat perundingan damai dengan Pakubuwana 2.

11
Orang-orang Cina sebenarnya sudah datang ke Indonesia sejak abad ke-5
Masehi dengan tujuan melakukan perdagangan. Pada awalnya, orang Cina
dengan orang Indonesia begitu damai hingga datangnya VOC yang
mendatangkan sangat banyak orang Cina ke pulau Jawa yang akhirnya
menyulut pemberontakan.

2.8 Perlawaa Pangeran Mangkubumi dan Mas Said


Tahun 1743 Pangku Buwono Il memberikan serta menyerahkan pantai
Utara dari pulau Jawa kepada VOC. Raden mas Said dan pangeran
Mangkubumi tidak terima dengan hal tersebut. Karena pantai Utara pulau
Jawa tersebut merupakan wilayah pelabuhan dagang yang menjadi pelabuhan
dagang yang mampu menjadi sumber pendapatan utama dari kerajaan
Mataram. Selain hal itu, pangeran Mangkubumi melawan Paku Buwana Il
karena sebagi Raja ia tidak mampu menempati janjinya untuk menyerahkan
daerah Sukawati atau sekarang disebut dengan Sragen. Bahkan pada saat
pertemuan para bangsawan di istana, pangeran Mangkubumi dipermalukan
oleh gubernur J.V. Imhoff pada tahun 1746. Pada saat perang dimulai posisi
Pangku buwana Il diganti oleh anaknya Pangku buwana III. Pangeran
Mangkubumi dan Raden Mas Said menggunakan taktik gerilya untuk
melawan VOC. Saat pertempuran terjadi di sungai Bogowonto banyak
pasukan VOC yang binasa. Bahkan pimpinan mereka De Clerk meninggal
dunia. Perang ini diakhiri dengan ditandatanganinya perjanjian Gayanti pada
tahun 1755.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perlawanan yang terjadi pada abad ke-16 di berbagai daerah ditunjukkan
kepada Portugus, Spanyol, dan Belanda. Kemudian perlawanan rakyat pada
abad ke-17 dan ke-18 umumnya ditunjukkan kepada dominasi kongsi dagang
VOC (Belanda).
Perlawanan rakyat ndonesia dilatarbelakangi karena tindakan monopoli,
keserakahan, dan intervensi politik dengan devide et impera dari
pemerintahan kongsi dagang ini.
Perlawanan rakyat Indonesia itu umumnya memang dapat dipatahkan
oleh kekuatan musuh yang sering berlaku licik dan memiliki persenjataan
yang lebih lengkap.
Dominasi pemerintahan kongsi dagang dan kekalaha perlawanan rakyat
mengakibatkakn sebagian besar Kepulauan Indonesiadikuasai oleh kekuasaan
asing terutama VOC.
Perilaku penjajan itu tidak seusai dengan fitrah dan hak asasi manusia
maka harus dilawan.

13
DAFTAR PUSTAKA

a1m. (2014, september 5). Jelaskan jalannya perlawanan pangeran mangkubumi


Dan raden mas said. Retrieved oktober 2022, from Brainly:
https://brainly.co.id/tugas/847085?
utm_source=android&utm_medium=share&utm_campaign=question
a1m. (2017, januari 23). Rangkuman tentang perlawanan rakyat banten.
Retrieved oktober 2022, from brainly: https://brainly.co.id/tugas/9114224
Ajim, N. (n.d.). Aceh Versus Portugis dan VOC. Retrieved Oktober 2022, from
Mikirbae.com: https://www.mikirbae.com/2016/06/aceh-versus-portugis-dan-
voc.html?m=1
Ajim, N. (n.d.). Sultan Agung Versus J.P Coen. Retrieved oktober 2022, from
Mikirbae.com: https://www.mikirbae.com/2016/06/sultan-agung-versus-jp-
coen.html
AM, S., & Lestariningsih, A. D. (2017). Sejarah Indonesia. Klaten: INTAN
PARIWARA.
erwinGDS. (2014, september 22). Ringkasan maluku angkat senjata. Retrieved
oktober 2022, from Brainly: https://brainly.co.id/tugas/791996
Kompas.com. (2021, november 5). Rakyat Riau Angkat Senjata. Retrieved
oktober 2022, from Kompas.com:
https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/05/100000179/rakyat-riau-
angkat-senjata?page=3
sebastiandennis. (2018, april 24). Bantu rangkum sejarah tentang orang-orang
Cina berontak pada voc tahun 1740. Retrieved oktober 2022, from Brainly:
https://brainly.co.id/tugas/15535582
sebastiandennis. (2014, juli 15). Buatlah ringkasan dari perlawanan goa.
Retrieved oktober 2022, from Brainly: https://brainly.co.id/tugas/1455425?
utm_source=android&utm_medium=share&utm_campaign=question

14

Anda mungkin juga menyukai