Anda di halaman 1dari 6

1. KONSEP RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH.

Ruang Sejarah mengenal adanya dimesi spasial dan dimensi temporal. Spasial
atau ruang merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sedangkan temporal
atau waktu ini berhubungan dengan kapan peristiwa tersebut terjadi. Sedangkan manusia
adalah subjek dan objek sejarah. Manusia sebagai pelaku dan penulis sejarah itu sendiri.
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang merupakan tempat
terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan
suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu
terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu
terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu
terjadi.
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi,
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa
lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa
lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab
sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran
bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini
dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau
pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan
waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan
waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu
tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).
Mengapa konsep waktu penting dalam sejarah? waktu sangat penting karena hal
tersebut merupakan ketetapan mutlak,sebagai pengingat bahwa pernah terdapat peristiwa
penting di waktu tersebut ,merupaka hal yang sangat krusial. Contoh konsep ruang dalam
sejarah yaitu seperti tempat terjadinya suatu peristiwa bersejarah yang sudah lalu
misalnya bandung merupakan tempat terjadinya peristiwa bandung lautan
api.Sedangkan,konsep waktu dalam sejarah yaitu seperti kapan terjadinya suatu peristiwa
yang bersejarah yang sudah terjadi misalnya tanggal 17 agustus 1945 merupakan
kemerdekaan Indonesia.
2. Konektivitas Antarruang dan Waktu
Suatu peristiwa dalam memahaminya dapat dilihat dari berbagai aspek ruang,
waktu, kebutuhan dan kemasyarakatan. Dalam hubungannya dengan keadaan alam dak
aktivitas penduduk secara sederhana dapat dilihat dari konsep konektivitas antarruang
dan waktu. Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup
tumbuhan, hewan dan manusia. Ruang juga bisa diartikan sebagai tempat terjadinya
berbagai peristiwa baik alam maupun sosial. Dalam setiap peristiwa memiliki
konektivitas antarruang dan waktu. Sebagai contoh kasus berikut:
Banjir di Ngawi tahun 2007 mengakibatkan beberapa persawahan gagal panen.
Selain itu banjir juga mengakibatkan beberapa tanah di sekitar bengawan Solo menjadi
longsor. Banjir besar tersebut juga melanda diberbagai daerah sekitar bengawan Solo.
Banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang terlalu besar serta gundulnya hutan
merupakan salah satu factor yang mengakibatkan banjir.Dari peristiwa tersebut
menggambarkan adanya konektivitas antara ruang dan waktu. Banjir tahun 2006
menunjukan waktu peristiwa sedangkan Ngawi merupakan konsep ruang. Hal ini berarti
hubungan antarruang dan waktu tidak dapat dipisahkan.
Banjir merupakan suatu peristiwa melimpahnya air. Hal ini bisa dipengaruhi oleh
alam dan juga bisa dipengaruhi oleh manusia. Air merupakan anugrah Tuhan YME
kepada manusia. Tanpa air, maklhuk hidup akan binasa. Sebagai manusia hendaknya
selalu bersyukur dengan pemberian Tuhan.Pada suatu peristiwa masa lampau atau bisa
disebut sejarah, konsep waktu sangat penting. Manusia tidak dapat dipisahkan dari waktu
karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu. Sifat khas dari sejarah
antara lain:
1. Adanya unsur waktu baik itu periodisasi maupun kronologis
2. Peristiwa sejarah menyangkut tiga dimensi waktu, lampau (past), sekarang
(present) dan mada depan (future)
3. Adanya sebab-akibat (kausalitas)
4. Peristiwa sejarah memiliki ciri unik, abadi dan penting.
Peristiwa dapat dipahami dari berbagai aspek :
- ruang,
- waktu,
- kebutuhan dan
- kemasyarakatan.
Konsep konektivitas antar ruang dan waktu berhubungan dengan keadaan alam
dan aktivitas penduduk secara sederhana:
- Ruang merupakan seluruh permukaan bumi tempat hidup manusia, tumbuhan, dan
hewan.
- Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa baik alam maupun sosial.
- Dalam setiap peristiwa memiliki konektivitas antar ruang dan waktu.
Contoh Konektivitas Ruang
- Ani pidah ke Bogor setelah dia lulus SMA di Bandung tahun lalu
- Turis kebanyakan melancong ke Bali dan kebanyakan menetap di sana dan pindah dari
negara asalnya
- Pesawat yang dinaiki Dadang akan berangkat ke Lombok dan lepas landas dari bandara
Juanda
Contoh Konektivitas Ruang dan Waktu
a. Nana lahir di kota Semarang pada tanggal 16 Juni 2005 : Semarang (Ruang) dan 16
Juni 2005 (waktu)
b. Kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom Amerika pada tahun 1945 : Kota Hirosima
dan Nagasaki (ruang) dan 1945 (waktu)
c. Saat tahun 2010 lau, saya berumur 20 tahun dan dirayakan di Bandung : Bandung
(ruang) dan 2010 (waktu)
d. Saya akan pergi berlibur ke Jakarta saat liburan nanti : Jakarta (ruang) dan liburan nanti
(waktu)
e. Anak itu jatuh dari pohon kemarin : dari pohon (ruang) dan kemarin (waktu)
f. Agung berada di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut sekarang : 300 meter di
atas permukaan laut (ruang) dan sekarang (waktu)
3. KONSEP BERPIKIR KRONOLOGI (DIAKRONIK)
Sejarah itu diakronis(k) maksudnya me-manjang dalam waktu sedangkan ilmu
sosial itu sinkronis(k) (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam ruang.
Melalui pendekatan diakronis(k) sejarah mementingkan proses, sejarah akan
membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu
B, misalnya perkembangan Sarekat Islam di Solo pada tahun 1911-1920; terjadinya
Perang Dipenogoro antara tahun 1925-1930; dan Revolusi Fisik di Indonesia pada tahun
1945-1949.
Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sejarah
diakronis adalah mengetahui tentang waktu dan kronologi yang terjadi di dalam suatu
peristiwa.
Kejadian ini merupakan salah satu yang menuntun kita untuk mencari awal dari
suatu peristiwa hingga akhir dari suatu peristiwa jika dibutuhkan, serta perubahan dan
peristiwa yang unik di dalamnya sehingga kita dapat mengetahui dengan pasti tentang
kapan suatu peristiwa itu terjadi.
Zaman Hindu-Buddha
- Pemberontakan Ranggalawe di Kerajaan Majapahit pada tahun 1295:
Kidung Panji Wijayakrama dan Kidung Ranggalawe menyebut Ranggalawe
sebagai putra Arya Wiraraja bupati Songeneb (nama lama Sumenep). Ia sendiri bertempat
tinggal di Tanjung, yang terletak di Pulau Madura sebelah barat.
Pada tahun 1292 Ranggalawe dikirim ayahnya untuk membantu Raden Wijaya
membuka Hutan Tarik (di sebelah barat Tarik, Sidoarjo sekarang) menjadi sebuah desa
pemukiman bernama Majapahit. Konon, nama Rangga Lawe sendiri merupakan
pemberian Raden Wijaya karena berkaitan dengan penyediaan 27 ekor kuda dari
Sumbawa sebagai kendaraan perang Raden Wijaya dan para pengikutnya dalam perang
melawan Jayakatwang raja Kadiri atau juga mempunyai arti rangga berarti ksatria /
pegawai kerajaan dan Lawe merupakan sinonim dari wenang, yang berarti "benang",atau
dapat juga bermakna "kekuasaan" atau kemenangan. dan Ranggalawe kemudian diberi
kekuasaan oleh Raden Wijaya untuk memimpin pembukaan hutan tersebut.
Penyerangan terhadap ibu kota Kediri oleh gabungan pasukan Majapahit dan
Mongol terjadi pada tahun 1293. Ranggalawe berada dalam pasukan yang menggempur
benteng timur kota Kadiri. ia berhasil menewaskan pemimpin benteng tersebut yang
bernama Sagara Winotan.
4. Sejarah Secara Diakronik dan Sinkronik.
Sejarah adalah proses, dalam kata lain sejarah adalah perkembangan. Ilmu sejarah
sendiri memiliki sifat yang diakronis yaitu memanjang dalam waktu dan dalam ruang
yang terbatas. Sejarah mengenal adanya suatu proses kontinuitas atau
berkelanjutanSedangkan ilmu sosial itu bersifat sinkronis (menekankan struktur) artinya
ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada
saat tertentu, titik tetap pada waktunyaKedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah
dan ilmu – ilmu sosial ).
Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu
sosial lain yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan
sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan
sinkronis.Peristiwa sejarah pada masa kependudukan Jepang.
1.….-400 : zaman prasejarah Indonesia
400-1500 : zaman pengaruh hindu-Budha dan pertumbuhan islam
1500-1670: Zaman kerajaan Islam dan mulai masuknya pengaruh
Barat serta perluasan pengaruh VOC.
1670-1800: Masa penjajahan oleh VOC
1800-1811: Masa pemerintahan Herman W. Daendels
1811-1816: Masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles(Inggris).
1816-1830:Masa pemerintahan Komisaris Jenderal dan perlawanan
terhadap Pemerintahan Kolonial Belanda.
1830-1870: Sistem tanam paksa oleh Gubernur Van den Bosch.
1870-1942: Sistem ekonomi Liberal Kolonial dan Politik Etis.
1908 : Masa Pergerakan Nasional
1942-1945 : Masa pendudukan Jepang.
1945-1949 : Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan.
1949-1950 : Masa pemerintahan RIS.
1950-1959 : Penerapan sistem Liberal Parlementer
1959-1966 : Masa demokrasi terpimpin
1966-1998 : Masa Orde Baru
1998-Kini : Era Refarmasi.

Sumber: 1. ubinkotak.blogspot.com/2018/01/proklamasi-kemerdekaan-indonesia.html

2. belajarsejarahsinkronikdiakronik.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai