Anda di halaman 1dari 3

Blog Faddillah

Selasa, 06 Agustus 2019

BAB I Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater

BAB I

Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater

A.Pengertian Apresiasi Seni Rupa

Apresiasi seni rupa adalah aktivitas mengindra karya seni rupa, merasakan, menikmati, menghayati
dan menghargai nilai-nilai keindahan dalam karya seni serta menghormati keberagaman konsep dan
pariasi konvensi artistik eksistensi dunia seni rupa. Secara teoretik menurut Brent G. Wilson dalam
bukunya Evaluation of Learning in Art Education; apresiasi seni memiliki tiga dominan, yakni: perasaan
(feeling), dalam konteks ini terkait dengan perasaan keindahan, penilaian (valuing) terkait dengan nilai
seni, dan empati (emphatizing), terkait dengan sikap hormat kepada dunia seni rupa, termasuk kepada
profesi seniman, yaitu perupa (pelukis, pematung, penggrafis, pengeramik, pendesain, pengeria, dan
lain-lain.

B.Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater

Tingkat kepekaan perasaan keindahan akan berkembang lewat kegiatan menerima (sikap terbuka)
kepada semua manifestasi seni rupa, mengapresiasi aspek keindahan dan maknanya (seni lukis, seni
patung, seni grafis, desain, dan kriya) menghargai aspek keindahan dan kegunaannya (desain produk
atau industri, desain komunikasi visual, desain tekstil, dan berbagai karya kriya (kriya keramik, tekstil,
kulit, kayu, logam dan lain-lain). Melalui proses penginderaan, kita mendapatkan pengalaman estetis.
Dari proses penghayatan yang intens, kita akan mengamalkan rasa keindahan yang di anugrahkan Tuhan
itu dalam kehidupan sehari-hari.

C.Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan

Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagian dari estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
D.Mengamalkan Perilaku Manusia Bebudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kebudayaan memiliki tiga wujud, (1) kebudayaan sebagai konsep, (2) kebudayaan sebagai aktivitas,
dan (3) kebudayaan sebagai artefak.Kata budaya seing juga dipadankan dengan kata adab, yang
menunjukkan unsur-unsur budi luhur dan indah. Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan
setiap orang dan setiap kelompok orang. Berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup
begitu saja ditengah-tengah alam, melainkan selalu mengubah alam itu.

Dengan mengenal, memahni, dan menghargai budayanya sendiri, orang dapat mengembangkan potensi
perilaku yang baik bergaul dengan masyarakat seni dan lingkungan sosial sebagai insan yang berbudaya.

E.Interaksi dan Komunikasi Efektif dengan Lingkungan Seni Budaya

Dari perolehan kehidupan berbudaya dalam proses pembelajaran di sekolah, dan dari interaksi
siswa dengan dunia seni (kunjungan pameran, museun, galeri, sanggar, atau pergaulan langsung,
misalnya, dalam kegiatan diskusi dalam kegiatan pameran disekolah dan lain-lain).

Dengan sikap berbudaya seperti iyu, maka para siswa dapat mengamalkan perilaku positif dan optimistik
dalam berinteraksi dengan masyarakat seni rupa, seni pertunjukan, dan masyarakat dalam konteks lokal,
nasional, dan internasional.

F.Rangkuman

Apresiasi seni rupa adalah aktivitas mengindra karya seni rupa, menghargai nila-nilai keindahan,
keberagaman, dan kaidah aristik eksistensi karya seni rupa. Sikap apresiatif ini terbentuk, atas kesadaran
akan kontribusi para seniman bagi bangsa dan negara, atau bagi nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya.

G.Refleksi

Dalam aktivitas kesenirupaan, baik dalam proses penciptaaan, pengkajian, dan penyajiannya
senantiasa dipandu oleh rasa keindahan yang sifatnya esensial dalam seni.

FaddillahDinda di 07.28

Berbagi
Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

FaddillahDinda

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai