Anda di halaman 1dari 8

1.

Konsep teater modern


Teater modern tumbuh dan berkembang dengan mendapat pengaruh perkembangan dari
seni teater barat (dramaturgi). Dapat dikatakan bahwa seni teater ini sudah memiliki
struktur, dan dialognya pasti serta mengikuti naskah. Jalan ceritanya pun juga mutlak
ditentukan oleh sutradara.

2. Teknik teater modern


a. Olah Suara 
Suara pemeran teater menempuh jarak yang lebih jauh dibanding dengan suara
pemeran di film atau di sinetron. Karena suara pemeran teater tidak hanya dituntut
terdengar oleh lawan main saja, tetapi juga harus terdengar oleh seluruh penonton.
Pertunjukan yang secara visual baik, kalau suara pemerannya tidak cukup terdengar,
maka penonton tidak dapat menangkap jalan ceritanya. Pertunjukan yang secara visual
buruk, kalau ucapan pemerannya cukup terdengar oleh penonton, maka penonton
masih bisa menikmati jalan cerita dari pertunjukan tersebut. Ini menunjukkan bahwa,
suara mempunyai peranan yang cukup penting. Agar tujuannya tercapai, pemeran
teater harus melatih; 
1) Kejelasan ucapan. Agar setiap sukukata yang ia ucapkan cukup terdengar. 
2) Tekanan ucapan. Agar isi pikiran dan isi perasaan dari kalimat yang ia ucapkan bisa
ditonjolkan. 
3) Kerasnya ucapan. Agar kalimat yang ia ucapkan cukup terdengar oleh seluruh
penonton.

Melatih Kejelasan Ucapan


1. Latihan berbisik: Dua orang berhadapan, membaca naskah dalam jarak dua atau tiga
meter, dengan cara berbisik. 
2. Latihan mengucapkan kata atau kalimat dengan variasi tempo, cepat dan lambat

Melatih Tekanan Ucapan 

1. Tekanan Dinamik 

Tekanan Dinamik ialah keras-pelannya ucapan. Gunanya untuk menggambarkan


isi pikiran dan isi perasaan dari kalimat. Contohnya: 

“Hari minggu saya ke toko buku” (artinya, bukan hari senin atau hari selasa). 

“Hari minggu saya ke toko buku” (artinya, bukan adik saya atau kakak saya). 
“Hari minggu saya ke toko buku” (artinya bukan ke toko pakaian atau ke toko
makanan). 

2. Tekanan Tempo 

Tekanan Tempo ialah cepat-lambatnya ucapan, gunanya sama dengan tekanan


dinamik. Untuk menggambarkan isi pikiran dan isi perasaan dari kalimat.
Contohnya: 

“Ha-ri ming-gu saya ke toko buku” 

“Hari minggu sa-ya ke toko buku” 

“Hari minggu saya ke to-ko bu-ku” 

3. Tekanan Nada 

Tekanan nada merupakan lagu daripada ucapan, contohnya: 

“Wah, kamu pandai sekali!” 

“Gila, ternyata dia bisa menjawab pertanyaan yang sesulit itu!”

Melatih Kerasnya Ucapan 

Teknik ucapan pemeran teater lebih rumit dibanding dengan Latihan Teknik


Pemeranan teknik ucapan bagi pemeran film atau sinetron. Ucapan pemeran
teater tidak hanya dituntut jelas dan menggambarkan isi pikiran dan isi perasaan
saja, tetapi juga harus keras, karena ucapan pemeran di dalam pertunjukan
menempuh jarak yang lebih jauh. Untuk itu kerasnya ucapan harus dilatih.
Adapun cara melatihnya bisa dengan berbagai macam cara. Di antaranya: 

1. Mengucapkan kata atau kalimat tertentu dalam jarak 10 meter atau 20 meter.
Dalam latihan ini, yang harus selalu dipertanyakan ialah: 

a. Sudah jelaskah? 

b. Sudahkah menggambarkan isi pikiran dan isi perasaan? 

c. Dan pertanyaan yang terpenting, sudah wajarkah? 

2. Latihan menggumam. Gumaman harus stabil dan konstan. Kemudian gunakan


imajinasi dengan mengirim gumaman ke cakrawala. Bayangkan “gumaman” yang
dikeluarkan lenyap di cakrawala.

b. Olah Tubuh 
Bentuk tubuh kita, dan cara-cara kita berdiri, duduk dan jalan memperlihatkan
kepribadian kita. Motivasi-motivasi kita untuk melakukan gerak lahir dari sumber-
sumber fisikal (badaniah), emosional (perasaan), dan mental (pikiran), dan setiap
tindakan (action) kita berasal dari satu, dua atau tiga macam desakan hati
(impuls). Banyak sekali interaksi atau pengaruh timbalbalik dan perubahan urutan
yang tak habis-habisnya. Tubuh kita kedinginan dan bergetar, kita merasakan
dingin dan sengsara, maka kita berkata “dingin”. 

3. Prosedur pementasan teater modern


Persiapan- persiapan yang dicoba bagian penciptaan prapementasan
merupakan bagaikan berikut:

Pimpinan penciptaan, membenarkan seluruh alur tugas berjalan dengan mudah


sehingga pementasan sukses terlaksana.

Sekretaris penciptaan, meter endampingi pimpinan penciptaan sebab tugasnya


terpaut langsung dengan pesan menyurat baik itu buat peminjaman ruang
latihan, gedung pementasan, dan perlengkapan, serta peralatan pendukung
pementasan yang lain.

Bendahara penciptaan, membenarkan serta bertanggung jawab terhadap neraca


keuangan sepanjang pementasan berjalan dengan mudah. Bendahara pula
harus mempersiapkan laporan keuangan pementasan yang umumnya hendak
diberikan kepada para pemberi sponsor.

Koordinator latihan, mengendalikan agenda, membenarkan pemain tiba pas


waktu, dan mempersiapkan keperfuan pendukung latihan yang lain.

Koordinator publikasi, berupaya buat menarik pemirsa dengan bermacam


intrik serta metode supaya pada dikala penerapan dilikuti oleh banyak audiens
serta meriah.

Koordinator dana serta usaha. Pementasan teater pula hendak susah berjalan
apabila tidak terdapat dana pendukung. Dikala ini mencari sponsor
pementasan teater sangat susah, kecuali untuk teater yang telah mempunyai
tokoh populer serta nama besar. Jadi, perlu seseorang koordinator dana serta
usaha yang cakap buat membenarkan kelancaran persiapan pementasan teater.

Koordinator peralatan, mempersiapkan peralatan pendukung buat pementasan


teater.

Koordinator dokumentasi Seseorang pemain hendak mencari- cari koordinator


dokumentasi dalam 10 tahun mendatang sehabis pementasan cuma buat
memandang momen kala pemain beraksi di atas panggung. Jadi, tugas
koordinator sangat berarti dalam membuat dokumentasi

Koordinator ticketing Tugasnya mengurus tiket, bukanlah gampang. Tugasnya


antara lain berkoordinasi dengan owner gedung pertunjukan, membenarkan
tiket tercetak dengan balk cocok jumlah sofa pemirsa, menjual tiket,
mengendalikan posisi pemirsa, memberi tahu hasil penjualan ke bendahara,
dan melayani para pemirsa yang bertanya.

Koordinator mengkonsumsi Koordinator mengkonsumsi sangat mulia sebab


menyangkut hidup para pemain serta kru guna menjamin mereka senantiasa
sehat serta bertenaga.

Persiapan yang dicoba pekerjaan regu artistik, antara lain bagaikan


berikut:
Kemampuan lakon Tiap seniman yang bergerak di bidang teater baik tersebut
pengarang/ penulis lakon, sutradara, pemain, serta segala staf penciptaan
dikala masa persiapan teater wajib menguasai serta memahami dramaturgi.
Dramaturgi merupakan ilmu yang menekuni tentang drama yang bertolak dari
sesuatu lakon yang hendak dipertunjukan di atas panggung. Lakon dalam
sebutan teater merupakan suatu hasil karya sastra yang berupa cerita spesial
disusun buat keperluan pementasan ataupun pertunjukan.

Kemampuan kedudukan Kemampuan serta penghayatan kedudukan dalam


suatu drama untuk sebagian orang dikira tidak gampang sebab keluar dari
kehidupan yang biasa dicoba. Bila keluar dari kehidupan membuat aktor
kurang menghayati serta penjiwaan kedudukan yang dibawakan, hingga
kedudukan tersebut hendak nampak tidak normal ataupun nampak
kebohongannya. Di mari kedudukan sutradara sangat dibutuhkan buat
memusatkan aktor dalam kemampuan kedudukannya.

Kemampuan artistik Regu artistik pada dikala persiapan pentas teater


bertanggung jawab pada totalitas penampakan visual serta metode komunikasi
visual dicoba, membentuk mood tertentu, unsur- unsur kontras, serta energi
tarik psikologis pada pemirsa. Penata artistik membuat keputusan menimpa
elemen visual yang dipergunakan, style artistik yang dipakai, serta waktu
gerakan yang digunakan.
 

Metode seni teater:


 Konsentrasi. Pemusatan benak ialah latihan yg berarti, bertujuan supaya aktor
dpt jadi kedudukan yang dibawakan
 Ingatan emosi. The transfer of emotion ialah metode efisien utk menghayati
atmosfer emosi kedudukan secara hidup normal serta nyata
 Laku dramatik. Bertingkah laku serta berdialog bukan sbg dirinya sendiri,
namun sbg pemeranPembangunan sifat. Pembangunan sifat didahului dengan
menelaah struktur raga setelah itu mengenali serta menghidupkan sifat itu

Prosedur berkarya seni teater

 Mempersiapkan naskah teater


 Memastikan aktor/ pemain
 Mempersiapkan tata rias
 Mempersiapkan tata busana
 Mempersiapkan tata lampu
 Mempersiapkan tata suara
 Mengendalikan kondisi pemirsa 

4. Menjelaskan kaidah seni teater modern


Konsep teater tergantung cara penggrapannya, kesulitan- kemudahan naskah, dan
kemampuan aktor. Penggarapan naskah-naskah berkualiikasi sastra seperti karya
Iwan Simatupang, Ariin C. Noor, Putu Wijaya, memerlukan pemahaman konsep yang
agak sulit dibandingkan mementaskan karya-karya drama realis karya WS Rendra, N.
Riantiarno, Motinggo Busye, Utuy Tatag Sontani, dan B. Sularto. Naskah-naskah
drama seperi Aduh.Lho. Dag Dig Dug, karya Putu wijaya memerlukan pemahaman
konsep pementasan dibandingkan dengan mementaskan Malam Jahanam Karya
Motinggo Busye. Karya-karya Putu termasuk absurd sedangkan karya Motinggo
termasuk realis. Keabsurdan dan kerealisan itu tampak adalam tokoh, latar. Alur,
dan tema yang ingin disampaikan dalam naskah. Demikian pula dalam mementaskan
Petang di Taman dan RT NolRW Nol Karya Iwan Simatupang tentu lebih sulit
dibandingkan mementaskan karya seperti Sampek Engtay, Republik Bagong, Semar
Gugat, Opera Rumah Sakit Jiwa karta N. Riantiarno dalam memahami konsep
pementasan, khususnya dalam penyampaian pesan. Oleh karena itu, diperlukan
konsep pementasan teater seperti 1 kemungkinan penggarapan dilihat dari
sukarmudahnya naskah, 2 kemungkinan pengadaan propertylatarpanggungbentuk
pementasan, apakah dalam bentuk arena tanpa panggung atau proskenium dengan
panggung. 3 kecerdasan aktor dalam menafsirkan karakter tokoh dan kecerdasan
menghafalkan memberi isi dialog. Konsep teater berkait pula dengan penggarapan
oleh sutradara. Dalam teater sutradara, aktor mengikuti sepenuhnya petunjuk aktor
dalam pemeranan dan aspek teknis pertunjukan. Dalam 81 teater aktor, aktor bisa
memberi masukan-masukan kepada sutradara berkaitan dengan aspek teknis
pemeranan dan aspek lain. Sutradara dan aktor bisa bekerjasama untuk
menciptakan pertunjukan yang teatrik. Sebaliknya, dalam teater sutradara, aktor
sepenuhnya mengikuti petunjuk pemeranan yang diarahkan oleh sutradara. Selain
aspek penggarapan oleh sutradara, konsep pementasan teater juga berkait dengan
bentuk panggung. Apakah panggung yang digunakan berbentuk proskenium atau
berbentuk arena. Dalam pementasan menggunakan panggung proskenium ada jarak
antara panggung dan penonton. Biasanya panggung pementasan lebih tinggi
daripada tempat duduk penonton. Dalam Panggung arena, jarak aktor dan penonton
sangat dekat, bahkan aktor dapat berinteraksi dengan penonton. Aktor dapat
muncul dari arah mana saja, bahkan dari arah penonton. Dalam pementasan bentuk
arena, biasanya dapat dilaksanakan di gedung atau di luar gedung, seperti
dilaksanakan di udara terbuka, di bawah pohon, di bangunan candi, di taman, di
bekas bangunan pabrik, dan di tempat lain. Konsep penggarapan teater juga berkait
dengan jenis naskah yang dipentaskan. Apakah jenis naskah konvensional, alur atau
jalan ceritanya linier, dan temanya sederhana. Apakah jenis naskah absurd, alur
ceritanya sirkuler, temanya kompleks, dan penafsirannya agak sulit. Tema-tema
percintaan, tanggung jawab, keadilan, kecemburuan, pengorbanan, relatif mudah
dipahami dibandingkan dengan tema-tema kompleks seperti ilsafat, teologi, politik,
dan kebudayaan. Konsep Teater Tradisional Pengertian tradisional yang dimaksud
adalah teater daerah seperti Ludruk di Jawa Timur, Ketoprak di Jawa Tengah dan
Yogyakarta, Lenong di Betawi. Ceriteranya diambil dari Cerita Legenda, Mitos, tokoh,
yang hidup dan berkembang di masyarakat. Cara pementasannya pun dapat
memakai naskah 82 berupa garis besar yang dipahami para aktor. Dengan demikian
aktor dapat dengan leluasa memainkan peran berdasarkan karakter dan alur cerita.
Namun demikian, teater tradisional pun dapat digarap dengan cara modern baik
berupa setting panggung, lighting, bahkan dengan teknologi pencahayaan yang
canggih. Pentas sendratari ramayana di candi Prambanan adalah salah satu contoh
teater tradisional yang digarap secara modern. Garis besar cerita dan peran yang
dimainkan sudah dipahami oleh semua aktor. Tokoh Utama Rama, Sinta, Hanoman,
Rahwana, dibantu tokoh-tokoh lain seperti pasukan kera menghidupkan kisah
kesucian cinta. Selain dipentaskan di panggung, biasanya pentas teater tradisional
juga dimainkan dalam bentuk pentas arena. Dengan demikian pemain dan penonton
dapat berdialog dan berinteraksi secara langsung. Dalam teater Lenong dari Betawi
misalnya, aktor biasanya berkomunikasi dengan menyapa penonton. “Hai
penonton…” Teater tradisional juga dapat digarap secara modern dengan
penyutradaran. Teater Modern di kota Shen Zen Tiongkok, di gedung teater area
Min Su Cun atau China Folk Culture Village hampir semua materi pertunjukan adalah
penggambaran tradisi suku yang ada di Tiongkok, namun digarap dengan musikal
dan pencahayaan berteknologi tinggi. Tari tradisional dimodiikasi dengan balet
modern yang begitu indah. Hal yang sama juga dapat dinikmati pertunjukan sejenis
di kota Denpasar Bali dengan memadukan akrobatik, ligting, musikal dann setting
berteknologi tinggi. Perlatihan: 1. Jika anda seorang aktor pemula, konsep sutradara
mana yang lebih baik dipilih, teater sutradara atau teater aktor. ? Apa alasannya. 2.
Sebutkan beberapa teater tradisional dan teater modern yang ada di Indonesia.
Mengapa kedua teater tersebut dikategorikan dalam teater tradisional dan teater
modern? 83 3. Pilih sebuah naskah naskah konvensional atau
nonkonvensionalabsurd. Rencanakan sebuah pementaan dan jenis panggung yang
digunakan? Beri alasan. 4. Unduhlah dalam situs You Tube pementasan salah satu
teater modern produksi Teater Koma, Teater Mandiri, Teater Garasi, atau yang lain
dan Teater Tradisional Ludruk, ketoprak, Lenong, Randai, dll. Bandingkan dua bentuk
teater

simpulan
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar
menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang
diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan
unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan
tentang kehidupan manusia. Proses terjadinya atau munculnya teater
tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah
lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu
berbedabeda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan
tata-cara di mana teater tradisional lahir. Tetaer juga dikenal dengan seni
yang kolektif di mana dalam sebuah tetaer tidak terlepas dari yang namanya
sutradara sebagai pengkordinasi pementasan. Sehingga menjadi seorang
sutradara harus menguasai apa-apa yang harus di lakasanakan karena
baik/tidaknya pementasan tergantung dari seorang sutradaranya. Sehingga
dalam seni teater juga memiliki peran yang sangat penting dalam lingkup
sosisal. Ini sudah jelas karena yang namanya seni pertunjukan pasti
dipertunjukan di depan orang banyak dalam hal ini salah satu contohnya
adalah masyarakat. Seni teater bisa dijadikan media penyampaian segala
bentuk rasa atau argumen yang berkaitan dengan kehidupan sosial.

 
TUGAS SENI BUDAYA
Konsep teknik ,dan prosedur seni peran teater moderen
KD 3.4 Menganalisis pementasan seni teater sesuai konsep teknik dan prosedur
sesuai kaidah seni teater moderen

Di Susun Oleh

AQILLA KHANIFAH
XI MIPA 7

T.A
2020/2021

Anda mungkin juga menyukai