Anda di halaman 1dari 23

Teater

Salsabila
XII MIPA 7
Pengertian
Dalam sejarahnya, kata “Teater” berasal dari bahasa Inggris
theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari
bahasa Yunani theatron (θέατρον).
Teater merupakan istilah lain dari drama, tetapi dalam
pengertian yang lebih luas, teater ialah proses pemilihan
teks atau naskah, panafiran, penggarapan, penyajian atau
pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari
public atau audience “bisa pembaca, pendengar, penonton,
pengamat, kritikus atau peneliti”.
01
Konsep
Pergelaran Teater
Konsep Pergelaran Teater

Konsep Tata Pentas Konsep Tata Rias


Konsep pentas didasari oleh bentuk fisik Rias dalam pergelaran teater pada
bangunan panggung. Bentuk fisik akan prinsipnya adalah rias karakter tokoh yang
berpengaruh pada tata ruang dalam gedung dihadirkan. Pentingnya rias selain
pertunjukan dan posisi pandang penonton memperkuat perwatakan tokoh cerita, juga
terhadap peristiwa pertunjukan. Ada banyak untuk menyembunyikan wajah aslinya para
bentuk fisik bangunan yang biasa digunakan pemain. Konsepnya bisa realis (sesuai
untuk pertunjukan teater dan seni dengan kenyataan),, tetapi akan kesulitan
pertunjukan lainnya. Namun, secara garis mencari rujukannya. Konsep rias bisa juga
besar hanya ada dua bentuk fisik, yaitu surealis, mengandalkan imajinasi dan intuisi
panggung berbatas dan panggung tidak penata walaupun sulit dipahami oleh akal.
berbatas. Bisa juga metaforis.
Konsep Pergelaran Teater
Konsep Tata Konsep Tata
Busana Cahaya
Konsep busana bergantung pada waktu Fungsi dasar cahaya dalam pergelaran teater
peristiwa cerita kapan terjadi, zaman apa, adalah menerangi peristiwa panggung agar
dan siapa. Upaya yang detail dalam nampak dipenglihatan para penonton.
menyikapi konsep busana akan Cahaya sebagai penerangan adalah fungsi
memperlancar komunikasi estetik dengan primer, sedangkan fungsi sekundernya
penonton. Dalam pementasan tidak perlu adalah memberi efek atau memberi nuansa,
perlengkapan kostum yang mahal tetapi memperkuat, memperlemah, menonjolkan
yang diperlukan adalah efek dari kostum atau menyembunyikan, bahkan memperkuat
tersebut pada pementasan. Tata busana suasana dalam adegan.
mempunyai tujuan yaitu Membantu
menghidupkan perwatakan pelaku,
Membantu menunjukkan individualisasi
peranan.
Konsep Pergelaran Teater
Konsep Musik Ilustrasi
Konsep musik untuk pergelaran teater minimalis atau maksimalis dengan menggunakan
perangkat orchestra besar plus musisinya. Namun kehadiran musik yang terpenting
bukan kuantitasnya, melainkan kualitas dan intensitasnya yang luruh mendukung
adegan demi adegan dalam sebuah struktur pergelaran teater.

Musik ilustrasi pada pertunjukan teater pada dasarnya berfungsi sebagai “penguat”
sebuah cerita yang terdapat pada naskah. Musik ilustrasi berfungsi membantu
mengungkapkan suasana batin aktor dalam penokohan yang ada dalam cerita pada
babak atau adegan tertentu. Komposisi musik ini harus bisa membantu aktor dalam
mengungkapkan ini hati si aktor, oleh karenanya proses dialog dan kesepakatan antara
aktor dan penata musik sangat diperlukan.
02
Teknik
Penggarapan Teater
Teknik Penggarapan Teater

Naskah/Lakon Pentas/Panggung Pemain


lakon mutlak harus dipahami dulu oleh tempat untuk menyelenggarakan orang-orang yang tergabung dalam
penggarap teater sebelum nantinya secara pertunjukan teater. Panggung atau sebuah tim kerja untuk
otomatis penonton pun ikut paham. pentas ditata oleh seorang seniman memproduksi karya pertunjukan.
penata sebelum dipergunakan untuk
pertunjukan.

Sutradara Property
Fungsi sutradara dalam karya cipta teater Dalam permainan Teater, di samping
adalah penggagas pertama dalam mengoptimalkan kemampuan para pemeran di
mewujudkan karya pertunjukan, penafsir bidang akting, juga dibantu oleh perlengkapan
pertama terhadap naskah yang akan digarap, lain untuk membantu menjelaskan maksud yang
serta koordinator dalam melaksanakan kerja terkandung dalam naskah.
kolektif.
03
Prosedur
Kekaryaan Teater
Prosedur Kekaryaan Teks

Konsep kekaryaan teater adalah segugusan ide-ide atau gagasan-gagasan tentang karya teater yang akan
dibuat dan dipergelarkan. Konsep kekaryaan teater akan dapat dikomunikasikan pada penonton
manakala didukung oleh teknik pengungkapan gagasan baik melalui bahasa ungkap verbal, visual,
maupun audio. Konsep dan teknik dikelola secara khas dalam proses produksi teater. Sutradara Sang
Penggagas Pertunjukan. Dia penafsir dan penggagas pertama untuk mentransformasikan sastra drama ke
dalam bahasa pertunjukan.
Pemain merupakan unsur teater yang sangat penting dalam garapan teater. Sebab kekuatan pentas yang
utama berada di tangan para pemain.
04
Penciptaan
Karya Teater
Penciptaan Karya Teater
Proses karya cipta dikoordinir oleh sutradara yang mempunyai gagasan secara utuh. Para penata
tugasnya menafsirkan ide sutradara. Selama proses selalu berkonsultasi dengan sutradara. Kemudian
hasil tafsiran itu diwujudkan dalam bentuk karya cipta. Penata pentas mewujudkan karya cipta pentas.
Penata busana mewujudkan karyanya dalam bentuk desain kostum para pemain. Penata rias
menghasilkan karya cipta desain rias para para tokoh cerita. Penata musik mewujudkan karyanya dalam
bentuk musik ilustrasi. Penata cahaya mewujudkan karya ciptanya dalam
bentuk desain pencahayaan. Sementara para pemain tugasnya menciptakan suasana dalam tiap
movement, adegan, dan babak, menciptakan irama permainan, menciptakan dinamika permainan serta
menciptakan garis-garis dalam ruang melalui blocking. Selama proses penciptaan para pemain berada
dalam bimbingan dan arahan sutradara.
05
Latihan Teater
Latihan Teater
Sutradara biasanya menuntut pemainnya untuk all out memerankan karakter yang
dilakonkan. Sutradara menuntut pemain teater untuk tekun berlatih mengolah tubuh.

Teknik latihan peran sebagai berikut :

1. Teknik Olah Tubuh : Tubuh setiap orang ada yang ceking alias kurus, ada yang gemuk
ada yang berotot, ada yang bertubuh kekar dan ada pula yang lemas dan lain sebagainya.
Untuk melatih tubuh agar lentur dan tidak kaku saat dipanggung.
2. Teknik Olah Vokal : Olah vokal menjadi pilar utama dalam suksesnya tampilan teater
diatas panggung. Suara yang bagus, clear, artikulasinya terjaga maka karakter yang
dilakonkan akan berhasil dengan sempurna.
3. Teknik Olah Pikir : Kecerdasan adalah hal yang harus diasah. Apalagi orang baik akan
memerankan orang nakal, maka pemeran harus mengkondisikan dirinya untuk
melakonkannya dengan baik. Harus konsentrasi, melakukan pendalaman jiwa.
06
Naskah Drama
Naskah Drama
Sebuah teks yang berisikan dialog dengan gambaran karakter-karakter tokoh di dalamnya, berfungsi sebagai
naskah sastra (untuk dibaca) atau naskah untuk dipentaskan. Kata drama sendiri berasal dari bahasa Yunani
yang berarti tindakan.

Terdapat unsur-unsur intrinsik dalam drama, yakni:


● Tema: gagasan pokok yang mendasari naskah drama.
● Karakter: pelaku yang menjalankan setiap adegan sehingga adegan tersebut bisa
mengalir jadi sebuah cerita. Ada 3 karakter dalam drama yakni antagonis, protagonis, dan
tritagonis.
● Alur: jalan cerita sebuah drama, biasa dimulai dari awal, perkelahian, perumitan, puncak
cerita, peleraian, dan bagian akhir.
● Latar: segala sesuatu dalam drama yang mengacu pada keterangan waktu, ruang, dan
suasana.
● Sudut pandang: cara pengarang menyampaikan cerita. Ada 3 sudut pandang yakni,
sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang pengamat
serba tahu.
● Amanat: pesan moral yang hendak disampaikan penulis pada penonton drama.
07
Simbol dalam Teater
Simbol dalam Teater
Seniman teater menafsirkan teks naskah yang kemudian ditransformasikan ke dalam bahasa ungkap teater
secara simbolik. Simbol berfungsi menghantarkan makna yang terkandung dalam seperangkat gagasan para
seniman. Jenis simbol dalam teater pada dasarnya hanya ada tiga, yaitu simbol visual, verbal, dan auditif.

★ Simbol visual adalah simbol yang nampak dalam penglihatan penonton. Simbol visual
meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para pemain. Mulai dari
gesturnya, gerakannya, kostumnya, ekspresi wajahnya, serta perkakas pendukungnya
yang ada di atas pentas. Tata cahaya juga akan memperkuat simbol visual. Semua gerak
laku pemain, bentuk dan warna benda-benda artistik akan memberikan kesan simbolis
pada penontonnya.
★ Simbol verbal adalah simbol yang diunkapkan dengan kata-kata, baik oleh para
pemain, narator, maupun dalang. Makna pesan verbal sangat bergantung pada kata-kata
yang diucapkan, cara mengucapkan, nada bicara, serta irama berbicara.
★ Simbol auditif adalah simbol yang berbunyi atau simbol yang ditimbulkan oleh bunyi.
Setiap bunyi selalu punya arti dan setiap nada senantiasa punya makna dalam
pertunjukan teater. Sebab semua bunyi, semua nada, lirik dan lagu secara sengaja dicipta
untuk memperkuat komunikasi makna.
08
Nilai Estetis
Nilai Estetis

Nilai Emosional Nilai Intelektual


Suasana itu dapat sedih, gembira, Pertunjukan tersebut banyak memberikan
tragis, menyayat hati, tegang, nilai-nilai informasi tentang kehidupan
mencekam, dan sebagainya. sosial, spiritual, moral, dan sebagainya.

Nilai Visual Nilai Verbal


Penonton teater kerap merasa takjub melihat Banyak penonton yang kagum pada
peristiwa pentas dengan segala perkakasnya ungkapan kata-kata dari para pemain
yang speaktakuler hasil tangan-tangan kreatif dengan teknik dinamika yang luar biasa,
para pekerja teater. artikulasi yang jelas, serta irama yang
dinamis.
09
Kritik Teater
Kritik Teater
Kritik dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam menanggapi sesuatu, yakni menilai,
menghargai, karya Teater. Kritik terhadap karya Teater merupakan proses dan produk kreatif dari
seseorang melalui kepekaan; seni dan intelektualnya. Kepekaan inilah, menjadi prasyarat untuk
seseorang menjadi Kritikus.

Kritik Subjektif Kritik Objektif


Cara kritikus membuat ulasan berdasarkan selera pribadinya. Kritik yang mengulas karya seni tidak peduli itu karya
siapa. Kritik objektif bisa disebut kritik konstruktif
Kritikus yang subjektif kadang-kadang punya kecendrungan
bertanggung jawab, Karya Kritik yang objektif bisa
berpihak pada seseorang, bahkan pada karya yang dijadikan ajang pembelajaran guna kemajuan seniman
ditontonnya. muda selanjutnya.
Terima Kasih !

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai