Anda di halaman 1dari 6

1) Pengertian Teater

Teater adalah seni pertunjukan yang sarat dengan simbol-simbol. Simbol adalah sarana untuk
menghantarkan makna pesan penggarap. Adapun pesan adalah nilai-nilai yang dikomunikasikan kepada
publik atau penonton untuk mendapat tanggapan dan apresiasi.

2) Sebutkan dan jelaskan 5 jenis panggung untuk menampilkan pertunjukkan teater!

1. Panggung Proscenium

Panggung proscenium sering disebut juga sebagai panggung bingkai atau panggung pigura. Mengapa
begitu?

Ini karena dalam panggung ini pertunjukannya ditampilkan dalam sebuah lengkung proscenium atau
sebuah bingkai.

2. Panggung Arena

Panggung jenis ini menempatkan penonton untuk mengelilingi panggung dan jarak panggung ke
penonton sangat dekat.

Dikarenakan penonton mengelilingi panggung, maka para penata panggung harus memiliki kreativitas
yang tinggi.

3. Panggung Segi Empat

Panggung segi empat memiliki panggung pertunjukan yang berhadapan langsung dengan tempat duduk
penonton.

4. Panggung Kipas

Sesuai dengan namanya, panggung kipas memiliki layout yang mirip seperti kipas tangan.

Bentuk panggung kipas ini merupakan gabungan antara panggung pementas dan tempat duduk
penonton.

5. Panggung Terbuka

Seperti namanya, panggung ini bersifat terbuka. Artinya, panggung ini berada di area terbuka seperti
lapangan.

Karakter menonjol dari bentuk ini adalah panggung pementas dan tempat duduk penonton terletak
saling berhadapan
3) Apakah perbedaan kabaret dan musikal

• Kabaret menawarkan hiburan ringan, drama musikal menawarkan pertunjukan yang lebih
menekankan alur cerita dan pesan tertentu.

• Kabaret tidak mengandalkan teknik akting, keaktoran dan sebagainya. Kebanyakan justru akrobatik
semacam sirkus. Sedangkan Drama musikal mengandalkan teknik akting, teknik bernyanyi juga tarian.

• Kabaret biasanya lipsync sedangkan Drama Musikal menggunakan teknik vokal.

• Menonton kabaret bisa sambil santai, makan dan minum, atau malah bermain ponsel. Tapi, menonton
drama musikal harus mengikuti aturan gedung teater

• Kabaret tidak membutuhkan waktu latihan (rehearsal) yang lama. Justru waktu latihan (training) yang
mungkin butuh waktu, seperti untuk aksi akrobatik dan sebagainya. Drama musikal membutuhkan
waktu yang lama sebelum dipentaskan.

4) Sebutkan dan jelaskan simbol dalam teater

Jenis simbol dalam teater ada 3, yaitu visual, verbal, dan auditif.

• Simbol visual adalah simbol yang nampak dalam penglihatan penonton, meliputi seluruh wujud,
bentuk, warna, dan tubuh para pemain.

• Simbol verbal adalah simbol yang diungkapkan dengan kata-kata oleh para pemain, narator, dan
dalang.

• Simbol auditif adalah simbol yang berbunyi atau simbol yang ditimbulkan oleh bunyi.

5) Sebutkan dan jelaskan unsur dalam teater

1. Naskah

Naskah adalah rangkaian peristiwa atau kisah yang dibawakan dalam suatu pertunjukan. struktur naskah
terdiri dari eksposisi (pemaparan), komplikasi, klimaks, anti-klimaks atau resolusi, dan konklusi
(catastrophe).

2. Sutradara

Sutradara adalah penanggung jawab proses transformasi naskah lakon ke bentuk pemanggungan
sebuah teater.

3. Pemain

merupakan orang yang berakting seolah menjadi seseorang yang ada dalam pertunjukkan.
4. Pentas/panggung

Pentas merupakan tempat dimana sebuah pertunjukan akan digelar. Unsur ini berperan sebagai
penunjang pembangunan suasana dan unsur lainnya dari suatu pementasan

5. Penonton

Penonton menjadi salah satu unsur pembentuk seni teater. Penonton di sebuah pementasan
merupakan komposisi organisme kemanusiaan yang peka. Penonton pergi ke suatu pertunjukan seni
teater karena ingin memperoleh kepuasan, kebutuhan, dan cita-cita.

6. Tata Artistik

Tata artistik dalam seni teater meliputi tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, dan
tata musik.

6.Apa saja yang dilakukan ketika berlatih teater?

1. Olah tubuh

Cobalah untuk melakukan pergerangan di beberapa bagian tubuh agar lebih luwes dalam melakukan
beberapa gerakan. Bila tubuh sudah luwes, gestur dan gerakan akan terlihat lebih natural serta ciamik
ketika sedang memerankan tokoh apa pun.

Olah suara

untuk itu, seorang aktor dapat melatih suaranya dengan melakukan latihan artikulasi dengan
mengucapkan huruf vokal a, i, u, e, o dengan jelas dan berulang-ulang.

Tidak hanya latihan vokal saja, penguasaan diksi, intonasi, tekanan kata, tempo, serta irama perlu diasah
juga pada saat membaca naskah atau pada saat bernyanyi.

Olah rasa

Latihan olah rasa bisa diawali dengan latihan pernapasan, konsentrasi, dan imajinasi. Olah rasa
bertujuan untuk melatih kepekaan rasa seorang aktor untuk mampu memerankan tokoh sesuai karakter
dan watak yang diinginkan.

7) jelaskan prosedur dalam merencanakan pementasan teater

1. Menentukan lakon

Proses utama dalam merancang sebuah pertunjukan teater adalah menentukan lakon yang akan
dimainkan. Biasanya lakon yang terpilih adalah naskah jadi karya orang lain atau membuat naskah lakon
sendiri. Adapun yang harus dilakukan adalah naskah yang akan ditunjukan harus memperhitungkan
kemudahan serta kesulitan dalam menguasainya.
Naskah yang akan dipentaskan yakni harus sesuai dengan situasi dan waktu latihan, para pemain yang
mampu untuk memerankan drama tersebut dan dukungan dari berbagai pihak serta tempat latihan
yang memadai.

Dalam menentukan lakon, ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sutradara dalam memilih
naskah yakni diantaranya adalah seperti :

- Naskah yang dipilih disukai oleh sutradara.

- Sutradara merasa mampu mementaskan naskah yang telah dipilih.

- Sutradara wajib mempertimbangkan pendanaan secara khusus.

- Sutradara dapat menemukan pemain yang tepat.

- Sutradara mampu dan tetap mementaskan naskah yang dipilihnya.

2. Analisis lakon

Menganalisis lakon merupakan tugas utama sutradara. Lakon yang telah ditentukan harus dipelajari
lebih dalam agar lebih paham serta mampu mencapai gambaran lengkap cerita yang akan didapatkan.
Jika menganalisis dengan baik, sutaradara akan lebih mudah menerjemahkan kehendak pengarang
dalam pertunjukan teater tersebut.

Loading...

3. Memilih pemain

Pemilihan pemain atau sering kita sebut dengan istilah casting memiliki arti yakni penentuan pemain
berdasarkan dengan analisis naskah untuk dipentaskan. Casting dapat dibagi menjadi lima macam yakni
diantaranya adalah sebagai berikut :

a. casting berdasarkan dengan kecakapan.

b. casting berdasarkan dengan tipe.

c. casting berdasarkan dengan fisik pemain atau pertentangan watak.

d. casting berdasarkan dengan kesamaan emosi dan tempramen.

e. casting berdasarkan dengan terapi.

4. Menentukan bentuk dan gaya pementasan

Bentuk dan gaya pementasan membingkai keseluruhan dari penampilan pementasan.


5. Blocking

Blocking atau memblok adalah pembentukan sikap tubuh seluruh aktor diatas panggung, dengan cara
membelakangi penontonnya. Blocking dapat diartikan sebagai berpindahnya suatu area ke area yang
lainya.

6. Latihan

Langkah terakhir dalam merencanakan sebuah pementasan teater adalah latihan. Sutradara memiliki
tugas untuk membimbing para aktor selama proses latihan berlangsung. Untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan, sutradara harus mampu mengatur para aktornya dimulai dari proses membaca naskah
sampai materi pentas benar-benar siap untuk pertunjukkan nanti. Adapun yang merupakan kunci utama
dalam serangkaian latihan adalah sebuah kerja sama antara sutradara dan juga para aktor.

8) apa yg dimaksud dengan naskah

teks atau naskah drama adalah cerita yang dipentaskan di atas panggung yang mengisahkan kehidupan
para tokohnya dengan alur sedemikian rupa.

9) jelaskan klasifikasi tokoh dalam cerita

Berdasarkan peran

Tokoh utama, yaitu tokoh yang memiliki paling banyak peran dalam sebuah cerita.

Tokoh pembantu, yaitu Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita
dan kehadiran tokoh ini hanya sekedar menunjang tokoh utama.

Tokoh figuran, yaitu tokoh yang hanya sesekali muncul.

10)Hal yang penting dan diperhatikan dalam membuat Naskah adalah sebagai berikut;

Pemilihan Materi, Point nomor satu ini sangat penting sebelum diadakan penulisan naskah untuk
pertunjukan. Karena selalu berhubungan dengan tema yang bakal diangkat dalam pertunjukan. Jika
temanya tentang budaya dan tradisi. Tema yang paling cocok adalah cerita legenda. Ceritanya juga
harus disesuaikan dengan kondisi saat ini atau modern.

Menentukan Tema dan Premis, Pengertian Tema adalah keseluruhan cerita dan kejadian yang dijadikan
dasar lakon. Sedangkan premis adalah ide awal dan emosi awal yang dirumuskan secara singkat yang
dijadikan sebagai ide dasar. Keduanya bisa kita katakan sama. Namun yang terpenting adalah tema.

Menyusun Watak, Setelah tema terbentuk dan siap untuk diusung, maka langkah selanjutnya
menentukan watak yang bakalan dilakonkan. Tokoh yang dipilih harus didasarkan pada premis yang
telah ditentukan.

Pengolahan Materi, Pedomannya lagi-lagi adalah premis dan tema. Kemudian diolah dalam bentuk
dialog atau gerak laku para pemainnya.
Penulisan Naskah, Penulisan naskah adalah pemaparan tentang kehidupan sejelas-jelasnya dan
terperinci mengenai kehidupan yang terkandung dalam teater. Maka dalam penulisan naskah ini harus
diperhatikan Eksposisi : Perkenalan sebagai gambaran pertama secara sekilas terhadap drama yang akan
dipentaskan. Komplikasi : Adalah tahapan munculnya persoalan-persoalan baru. Klimaks : Puncak
ketegangan lakon. ANtiklimaks : Bisa disebut peleraian. Pada tahap ini sudah ada penyelesaian masalah.
Konklusi : Penyelasaian atau keputusan akhir cerita. Istilah lain dari keputusan adalah Catastrophe
(Drama Tragedi) dan Denoument (drama Komedi).

Anda mungkin juga menyukai