Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 3

1. Adhe Nur Fadhilah


2. Aninda Feintana
3. Celthin Dwi Salsabilla
4. Elen Saharina XII MIPA 6
5. Emilia SMAN 1 SUMBER
6. Lusi Malini
7. Nadia Cahyani
8. Rachma Nur Alifia
9. Srie Dwi Rahayu
10. Suci Lestari
TEATER
A. Konsep Karya Cipta Teater
Karya seni yang berawal dari suatu konsep yang berupa
gagasan atau ide pencipta yang akan dikomunikasikan kepada
para apresiator atau penonton. Konsep tersebut kemudian
dituangkan ke dalam media ungkap teater yang melahirkan
sebuah karya teater. Terdapat proses produksi yang diawali
dengan konsep hingga menjadi suatu karya teater dapat diseut
sebagai kekaryaan teater.
Konsep  kekaryaan seni teater merupakan gagasan ide
mengenai karya seni yang dibuat dan dipergelarkan. Konsep ini
dapat dikomunikasikan kepada penonton dengan pengungkapan
gagasan, melalui bahasa verbal, visual, dan audio.
B. Teknik Pengungkapan Gagasan
Teknik pengungkapan gagasan dalam teater banyak tertumpu pada para
pemain. Pemain merupakan unsur pokok dalam teater, sedangkan yang
lainnya adalah unsur pendukung untuk memperkuat para pemain. Jika
unsur pokoknya jelak maka pertunjukan tersebut dapat dibilang gagal.
Untuk para pemeran karya seni teater terdapat tiga hal yang perlu
dilakukan dalam proses pencarian atau pemahaman karakter tokoh
sesuai dengan lakon, antara lain sebagai berikut :
 Memahami isi naskah yang akan digarap dengan membacanya.
 Observasi, mengadakan pendekatan kepada tokoh ceritayang terdapat
dalam naskah.
 Latihan yang giat.
Dalam proses melakukan latihan terdapat tiga cara seperti berikut :
• Olah tubuh, yaitu dengan cara melatih anggota badan kita agar dapat
mencapai kelenturan.
• Olah Vokal, Suara juga membutuhkan kelenturan dan keterbiasaan, jika tidak
diolah maka dapat menimbulkan serak dan masalah yaitu tidak dapat
mencapai tokoh cerita yang diharapkan.
• Olah Sukma, yaitu kita melatih daya konsentrasi agar dapat terbiasa dalam
memusatkan pikiran kita terhadap sesuatu. Jika kita memiliki konsentrasi
penuh maka dapat terhindar dari lupa dialog dan lupa bloking ( permainan
tempat ) serta gestur ( sikap badan ).
Dibawah ini macam macam gerak yang dilakukan pemain
dalam pertunjukan drama atau teater, antara lain sebagai
berikut :
Move : Perpindahan tempat para pemain dari satu tempat
ment ke tempat yang lain.

: Gerakan badan dengan angautannya, ke kiri atau ke


Gestu
kanan dan berputar ke belakang dengan salah satu kaki
res
sebagai porosnya.

Busin : Gerakan gerakan kecil yang dilakukan oleh tangan,


ess jari, serta kepala.
Gait : Gerakan besar seperti cara berjalan
:Gerakan yang lebih kecil, seperti : kedipan mata,
Detail
menarik nafas, dan sebagainya.
C. Prosedur Berkarya Teater

Langkah-Langkah Berkarya Seni Teater


1. Membuat Naskah Sendiri
a. Menentukan Tema
Tema adalah gagasan cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang kepada
penonton.Tema akan menuntun cerita dari awal sampai akhir dengan membutuhkan kreativitas.
b. Menentukan persoalan
Persoalan / konflik adalah inti dari cerita teater. Titik awal konflik harus dibuat dan disesuaikan
dengan tema yang dikehendaki.
c. Membuat sinopsis
Sinopsis adalah Gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir. Dengan sinopsis maka
penulisan lakon akan jadi terarah & tidak mengada-ada.
d. Menentukan kerangka cerita.
Beberapa Kerangka tahapan alur cerita:
Paparan adalah peristiwa tersebut disajikan adegan-adegan yang secara tidak langsung menjelaskan
siapa tokoh-tokoh yang akan bermain dalam cerita tersebut.
Rangsangan adalah peristiwa terebut menunjukkan adegan-adegan yang memungkinkan terjadinya
konflik.
Gawatan adalah peristiwa tersebut menunjukkan adanya masalah yang muncul menimbulkan konflik
terbuka.
Tikaian adalah peristiwa tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi konflik yang terbuka antar tokoh.
Rumitan adalah peristiwa tersebut menunjukkan bahwa masalah tersebut menjadi semakin rumit
dan agak sulit diselesaikan.
e. Menentukan protagonist
Tokoh protagonist adalah tokoh yang membawa laku seluruh cerita.degan menentukan tokoh
protagonist secara medetail maka tokoh lainnya mudah ditemukan.
f. Menentukan cara penyelesaian
Mengakhiri sebuah persoalan tidaklah mudah. Akhir cerita yang mengesankan selalu akan dinanti
oleh penonton. Oleh karena itu, tentukan akhir cerita dengan baik, logis, dan tidak tergesa-gesa.
g. Menulis
Setelah semua selesai dipersiapkan selanjutnya adalah menulis. Mencari dan mengembangkan
gagasan tidaklah mudah tetapi lebih sulit memindahkan gagasan dalam bentuk tulisan. Oleh
Karena itu manfaatkan waktu sebaik mungkin.
2. Pembagian Peran
Pembagian peran dilakukan dengan casting. Cesting adalah proses penentuan pemain( aktor)
berdasarkan analisis naskah untuk pertunjukkan.
Jenis casting berdasarkan Herman J Waluyo :
 Casting berdasarkan Kecakapan adalah memilih pemain yang terbaik untuk dijadikan pemeran dalam
sebuah cerita.
 Casting berdasarkan Tipe adalah pemilihan pemain berdasarkan kecocokan fisik pemain.
 Casting berdasarkan pertentangan dengan watak /fisik pemain
 Casting berdasarkan kesamaan emosi dan temperamen yang dimiliki oleh pemain
 Casting berdasarkan terapi adalah seorang pemain dipilih untuk peran yang bertentangan dengan
watak aslinya.
3. Latihan Dibawah Arahan Sutradara
a. Latihan Meditasi dan Konsentrasi
Pemusatan pikiran terhadap alam, peran yang akan dibawakan agar tidak
terganggu dengan pikiran lain
b. Latihan vocal dan Pernapasan
Vocal : Artikulasi, Gestikulasi, dan intonasi, dan warna suara.
Pernapasan : dada, perut, diafragma,dan lengkap
c. Latihan Gerak adalah olah tubuh dikatakan senam agar bergerak secara
maksimal.
d. Karakterisasi adalah suatu usaha untuk menampilkan karakter / watak dari
tokoh yang akan diperankan.
e. Blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas pentas.
4. Tahap Pelaksanaan Pertunjukan Teater
Tahap pertunjukkan akan digelar,sebelum pertunjukkan
buat gladi bersi dahulu. Gladi bersih adalah persiapan
terakhir menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahapan
ini adalah simulasi pada hari-H agar panitia yang terlibat
siap menghadapi kendala dalam pementasan.
D. Menyusun Naskah Drama
Naskah atau yang disebut lakon dibuat oleh seorang seniman atau penulis
naskah ( sastrawan ). Dia merupakan seniman utama, karena dengan karya
sastranya dapat mengilhami para insan teater untuk mewujudkan sebuah
karya pertunjukan.
Dalam naskah terdapat gagasan pengarang mengenai pengalaman
batinnya yang akan disampaikan kepada para apresiator atau penonton karya
seni.  Gagasan juga dapat disebut sebagai ide pengarang apabila dirinci
dalam satu kesatuan yang kecil, yaitu nilai kehidupan yang dialami oleh
pengarang tersebut yang ingin disampaikan kepada para penonton karya
seni.
Dalam Naskah terdapat tokoh cerita yang menghidupkan naskah itu
sendiri. Tokoh tersebut diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Peran utama yang disebut protagonist
2. Peran lawan yang disebut dengan antagonis
3. Peran ketiga yang mendukung peran protagonis dan antagonis,
yangkemudian disebutdengan tritagonis.
4. Peran pembantu
Selain terdapat tema, ide, nilai dan para tokoh pemain, di dlam
naskah juga terdapat struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari :
bagian pertama adalah proses pemaparan( eksposisi ), bagian kedua
adalah konflkasi, serta bagian ketiga adalah konflik, bagian keempat
disebut klimaks, bagian kelima disebut anti klimaks dan yang terakhir
bagiann keenam adalah keputusan.
E. Analisis Naskah Drama

Hal yang harus diperhatikan Unsur unsur dala karya seni


dalam membuat naskah teater antara lain :
drama, antara lain sebagai 1. Naskah atau lakon Properti dalam
berikut : sebagai bahan baku permainan drama.
1. Struktur cerita pergelaran teater Properti merupakan
2. Karakter 2. Tempat pertunjukan perkakas
3. Diksi ( bahasa ) 3. Sutradara perlengkapan
4. Ide atau gagasan 4. Pemain permainan. Apakah
5. Perlengkapan 5. Properti benda yang
dihadirkan sebagai
pelengkapan pemain
sesuai dengan tema.
TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Sumber : https://portal-ilmu.com/mengenal-teater/

Anda mungkin juga menyukai