Anda di halaman 1dari 7

Jelaskan pengertian naskah dan fungsi naskah ? ?

Naskah adalah selembar rencana yang berisi rancangan dan strukutr perwatakan atau lakon
sandiwara dalam sebuah film atau drama. Naskah berisi adegan per adegan secara terperinci
untuk membantu para tokoh agar memiliki tujuan utama dan langkah-langkah tepat sesuai
dengan alur cerita yang telah dibuat sebelumnya.
Selain sebagai bahan acuan, naskah juga berfungsi sebagai bahan penyatu persepsi antara
produser serta para kru film atau teater yang berada dalam proses produksi. Perbedaan
penafsiran ini disatukan di dalam naskah yang padat dan ringkas.
Elemen-elemen film lainnya biasanya tersusun rapi di dalam naskah, seperti nama para staff,
latar tempat, watak tokoh, suasana, dan sebagainya. Gagasan yang dipersatukan dalam
naskah nantinya akan dimainkan oleh para tokoh dalam suatu sandiwara yang baik.
Nilai yang harus dipertimbangkan dalam memilih naskah ?
1. Nilai sosial
Nilai yang berkaitan dengan masyarakat, sifat yang suka memperhatikan kepentingan umum
(menolong, menderma, dan lain-lain).
2. Nilai budaya
Nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi, kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat suatu
tempat yang menjadi kebiasaan dan sulit diubah.
3. Nilai ekonomi
Nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan dan asas-asas produksi, distribusi, pemakaian
barang, dan kekayaan (keuangan, tenaga, waktu, industri, dan perdagangan).
4. Nilai filsafat
Nilai yang berkaitan dengan hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
5. Nilai politik
Nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya
pada perilaku.
4 macam tahap dalam peranan sebuah teater
1. Memilih Teks Drama. ( Naskah ).
2. Memilih Sutradara.
3. Memilih Pembantu Sutradara.
4. Memilih Pemain (Casting).
jelaskan 3 macam tugas sutradara
 Mempelajari skenario, mulai dari membaca dan memahami untuk kemudian
divisualisasikan dalam bentuk adegan dan scene.
 Memilih kru yang akan digunakan dalam proses pengerjaan film dengan dibantu
produser.
 Melakukan casting film untuk memilih aktor dan aktris yang akan bermain, dengan
bantuan asisten sutradara dan casting director.

sebutkan pelaksanaan produksi yang bersifat artistik dan administrasi


. Memilih Naskah
Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-
nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan (set)
panggung yang diperlukan. Bahkan terkadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana,
tata lampu, dan tata suara (musik pengiring). Naskah yang kita pilih harus sesuai keadaan
kita, artinya kemampuan kita dalam merealisasikannya di atas pentas. Pertimbangan teknis
pertama adalah jumlah tokoh dalam naskah apakah sesuai dengan jumlah personil kelompok
kita. Pertimbangan selanjutnya adalah kemampuan kita dalam mewujudkan artistiknya di atas
pentas. Naskah lakon bisa kita gunakan naskah standar yang sudah ada atau kita buat yang
baru hasil karya kita sendiri.
Merencanakan Pementasan Teater
Dalam memilih naskah lakon harus mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut.
Nilai filosofi, bahwa naskah lakon yang dipilih harus memberikan suatu perenungan pikiran
yang luas (katarsis).
Nilai artistik, bahwa naskah lakon yang dipilih harus memiliki nilai seni (keindahan) yang
dalam dan luhur.
Nilai etis atau etika, bahwa naskah lakon itu harus bermanfaat bagi manusia lebih luas dari
sekadar keindahan karya seni tersebut. Nilai etis berarti pula nilai moral (baik dan buruk).
Nilai komersial, bahwa naskah lakon itu harus memancing perhatian masyarakat atau
penonton, dengan begitu akan dapat mendatangkan nilai jual.

B. Menentukan Sutradara
Sutradara adalah pemimpin dalam pementasan. Sutradara memiliki tanggung jawab cukup
berat, seperti memilih naskah, menentukan pokok-pokok penafsiran naskah, pemilihan
pemain, melatih pemain, dan mengkoordinasikan setiap bagian.
C. Pemilihan Pemain atau Pemeran
Pemain adalah orang yang memperagakan cerita dan menghidupkan naskah. Jumlah pemain
disesuaikan dengan tokoh yang dibutuhkan dalam cerita dan setiap tokoh biasanya
diperankan seorang pemain.
D. Pemiilhan Kru
Kru adalah pelaksana teknis kerja produksi baik yang bersifat artistik (kebutuhan panggung)
ataupun yang bersifat administratif. Kebutuhan ini antara lain sebagai berikut.
a. Bidang artistik:
Pemimpin artistik atau sutradara:
• penata tari (koreografer),
• penata musik (komposer),
• pimpinan pentas (stage manager):
- penata panggung (skenografer),
- penata cahaya (light designer atau lightingman),
- penata suara {sound enginering atau soundman),
- penanggung jawab properti,
- penata rias dan busana, dan
- petugas pelaksana.
b. Bidang administrasi:
Pemimpin produksi:
• seksi humas,
• seksi dana,
• seksi angkutan atau transportasi,
• seksi dokumentasi,
• seksi publikasi,
• seksi konsumsi,
• seksi petugas tiket,
• seksi tim medis (P3K),
• seksi petugas khusus, dan
jekaskan tahapan latihan dalam mempersiapkan teater
1. Naskah atau Lakon
Naskah atau lakon harus dibuat terlebih dahulu karena perannya sangat penting dalam
sebuah pertunjukan teater. Naskah ini akan memberi batasan kepada sutradara dan pemain
serta untuk penyesuaian panggung dan latar.
2. Pemain
Pemain adalah orang-orang yang akan memerankan tokoh yang ada dalam naskah.
Pemilihan pemain yang sesuai dengan naskah akan berpengaruh pada keberhasilan suatu
peran, bahkan keberhasilan secara keseluruhan pementasan.
3. Properti
Properti atau pakaian yang akan dikenakan oleh pemain sangat penting karena akan
menunjang pada pengidentifikasian tokoh atau karakter tertentu. Properti harus sesuai dengan
peran apalagi pada pementasan
teater yang membawakan cerita pewayangan. Misalnya, seorang raja menggunakan baju
kerajaan dan memakai mahkota.
4. Arena Pertunjukan
Arena pertunjukan adalah tempat untuk pelaksanaan pementasan. Tempat ini bisa di
lapangan terbuka atau ruang pementasan. Jika di tempat terbuka, semuanya harus disesuaikan
dengan keadaan. Misalnya,pencahayaan bisa menggunakan obor atau lampu petromak, latar
bisa sederhana tanpa background, posisi penonton bisa setengah melingkar, dan pengiring
musik bisa ditempatkan di samping.
5. Penonton
Penonton adalah penikmat pertunjukan teater. Penonton harus ditempatkan sesuai dengan
posisi panggung, jangan sampai posisi penonton berada di belakang panggung. Satu hal yang
penting yaitu menentukan cara agar pertunjukan dipenuhi oleh penonton. Caranya bisa
dilakukan yaitu dengan pengumuman lewat pam flet, poster, baliho, atau untuk di pedesaan
biasanya pengumuman langsung melalui
4 macam teknik memudahkan pemain menghafal dialog
Menghafal Dialog di dalam Naskah
1 Beradaptasilah dengan pola pikir karakter yang Anda perankan. Sebaiknya Anda
meluangkan waktu terlebih dahulu untuk membaca naskah dengan teliti dan memikirkan
tentang karakter yang akan Anda perankan. Hal ini akan mempermudah Anda menghafal
dialog. Menyelami motivasi dan emosi karakter dapat membantu melihat dialog karakter
sebagai reaksi terhadap karakter dan situasi lain daripada sekadar menghafal kata-kata yang
tercetak di atas kertas. Bacalah naskah secara menyeluruh dan ajukan pertanyaan kepada diri
sendiri tentang karakter Anda, seperti:
Seperti apa dia?
Emosi apa yang dia alami pada berbagai tahapan dalam naskah?
Apa yang diinginkan karakter Anda?[2]
Gambar berjudul Memorize Scripts, Poems, Verses Step 2
2 Kenali yang mana dialog Anda. Anda tidak perlu menghafal seluruh naskah dari halaman
depan sampai belakang, kecuali Anda melakukan pertunjukan solo. Sebelum mulai
menghafal dialog yang harus diucapkan oleh karakter Anda, tidak ada salahnya mengenali
dialog secara visual sehingga Anda dapat membaca naskah secara cepat dan menemukan
bagian Anda.
Gunakan stabilo untuk menandai semua dialog Anda di dalam naskah.
Pilihlah stabilo warna-warna untuk menandai dialog sebelum Anda, yang disebut dialog
isyarat.[3] Pertimbangkan untuk menggunakan warna berbeda untuk dialog isyarat masing-
masing karakter jika Anda akan berbicara setelah lebih dari satu aktor.
Saat mempelajari dialog di dalam naskah , Anda sekarang dapat melihat halaman sekilas dan
mengenali dialog pengantar menuju dialog Anda (yang harus Anda respons), dan dialog
Anda sendiri.
Gambar berjudul Memorize Scripts, Poems, Verses Step 3
3 Tuliskan dialog Anda. Langkah ini mungkin tidak semudah menuliskan puisi atau ayat,
tetapi masih bisa dilakukan tergantung kepada panjang naskah dan jumlah dialog yang
menjadi bagian Anda. Sampai saat ini, menulis tetap dianggap sebagai salah satu cara terbaik
untuk membantu seseorang menghafal sesuatu.[4]
Tuliskan dialog Anda dengan tulisan tangan. Menulis dengan tangan lebih efektif untuk
membantu Anda menghafal jika dibandingkan mengetik.
Usahakan untuk menulis semua dialog Anda dalam satu paragraf besar. Kemudian latihlah
adegan sesuai catatan, dan berlatihlah memecah paragraf menjadi dialog terpisah berdasarkan
hafalan.[5]
Gunakan strategi memecah. Jangan menuliskan semua dialog dari keseluruhan drama;
pecahlah menjadi babak atau adegan agar lebih mudah ditangani.[6]
Gambar berjudul Memorize Scripts, Poems, Verses Step 4
4 Berlatihlah mengucapkan dialog dengan mengandalkan ingatan. Sebagaimana halnya
menghafal puisi akan lebih mudah jika Anda berfokus pada ritme, menghafal dialog dalam
naskah akan lebih mudah jika Anda menggabungkan dialog dengan aksi fisik. Melibatkan
memori otot ke dalam latihan sementara Anda melakukan sesuatu yang dapat mengalihkan
perhatian dapat membantu otak berkonsentrasi pada dialog dan memasukkannya ke dalam
ingatan.[7]
Cobalah untuk melatih dialog sambil memasak, bersih-bersih, atau berjalan kaki/joging.

Sebutkan fungsi blocking dalam pemetasan teater


2. Fungsi Blocking
a. Menterjemahkan dialog ke dalam sikap tubuh sehingga penonton dapat melihat dan
mengerti
b. Sebagai pondasi bagi actor untuk membangun karakter dalam pertunjukan
c. Menciptakan komposisi panggung yang baik
hal-hal yang harus diperhatikan dalam telnik teater
2. Latar
Dalam pementasan drama, yang dimaksud latar atau setting adalah tempat yang dipakai untuk
pementasan. Latar dalam pementasan drama juga berfungsi untuk memberi gambaran tentang
cerita, yakni tempat, waktu, dan suasana sebuah peristiwa dalam cerita. Selain memberikan
gambaran tempat, latar juga mempunyai fungsi sebagai arena permainan, waktu, suasana, dan
kesan artistik. Sebaiknya, pembuatan panggung disajikan secara proporsional.
3. Kostum
Kostum atau busana pentas merupakan pakaian penunjang karakter pemain dalam
menghadirkan sosok tokoh cerita. Selain itu, kostum juga dapat menggambarkan sebuah
kurun waktu kejadian drama dan artistik pementasan.
4. Tata rias (make up)
Tata rias adalah riasan wajah pemain yang bertujuan untuk membantu pemain menghadirkan
karakter tokoh cerita.
5. Musik
Musik berfungsi untuk membangun suasana tertentu, seperti tuntutan peristiwa drama. Musik
yang kurang baik dan kurang tepat dapat merusak suasana drama.
6. Menanggapi Hasil Pementasan
Apa yang harus ditanggapi dari hasil pementasan? Hal-hal yang ditanggapi penonton dari
sebuah pementasan, antara lain akting, aktor, penokohan, kostum, tata rias (make-up), musik,
latar, dan penataan panggung.

3 macam jenis karakter dalam teater


1. antagonis : tokoh penentang
2. protagonis : tokoh utaman yang biasanya berwatak baik
3. tritagonis : tokoh pembantu atau penengah dalam cerita

Anda mungkin juga menyukai