Anda di halaman 1dari 4

TATA PENTAS

ada beberapa elemen tata pentas yang ada didalam sebuah pementasan teater, antara lain :

1. tata panggung / scenery

tata panggung atau set dekorasi dibagi menjadi 5 antara lain :

a. NATURAL BACKGROUND, penggunaan latar belakang panggung dalam suatu pementasan dengan
menggunakan backdrop (kain hitam atau kain bergambar.

b. DECORATIVE BACKGROUND, perlengkapan panggung menggunakan peralatan imitasi atau tiruan


dengan maksud memberikan suasana.

c. DESCRIPTIVE SCENERY, perlengkapan dengan menggunakan benda asli untuk menghias panggung.

d. ATMOSPHERE SCENERY, perlengkapan panggung dengan menggabungkan DESCRIPTIVE dan


DECORATIVE.

e. ACTIVE BACKGROUND, penggunaan latar belakang atau property yang bergerak.

2. properti

properti meliputi hal-hal antara lain :

a. perlengkapan dekoratif, perlengkapan latar dipilih untuk membantu menghadirkan latar tempat, dan
waktu.

b. perlengkapan lantai, adalah perlengkapan yang berdiri atau berhubungan langsung dengan lantai
diatas panggung (meja, sofa, lemari, tempat tidur, karpet, dll)

c. perlengkapan tangan, segala suatu perlengkapan nyang digunakan oleh pemain dan dibawa oleh
tangan.

3. tata busana.

kostum adalah segala suatu yang disandang oleh pemain untuk menjelaskan tokoh sesuai wataknya, dan
juga memberi kesan usia tokoh dan waktu terjadinya lakon.
kostum bisa dibagi menjadi 5 tipe, antara lain :

a. kostum historis, kostum yang menampilkan sebuah periode tertentu.

b. kostum modern, kostum yang digunakan tokoh dimasa kini

c. kostum nasional, kostum yang digunakan adalah baju negara setempat, cth : batik.

d. kostum tradisional , kostum atas representasi asal tokoh. (cth : batik, ulos, dll)

e. kostum fantasi , kostum yang diciptakan berdasarkan daya kreasi dan imajinasi.

4. tata rias.

kegunaan tata rias adalah memberikan kesan watak tokoh, usia, dan kelas sosial tokoh.

tata rias dapat dibedakan menjadi 8 macam, antara lain :

a. rias jenis : rias mengubah seorang lelaki menjadi perempuan atau sebaliknya.

b. rias bangsa : rias wajah yang mengubah ras seseorang menjadi ras bangsa lain.

c. rias usia : riasan untuk mengubah usia seseorang sesuai dengan usia tokoh yang dimainkan.

d. rias tokoh : riasan seseorang untuk menjadi tokoh tertentu. (cth : menjadi R.A. Kartini, atau siapapun)

e. rias watak : riasan untuk mengubah watak seseorang.

f. rias temporal : riasan untuk membedakan keadaan tokoh dari 1 waktgu ke waktu lainnya (cth : riasan
bangun tidur, dan riasan pergi kerja)

g. rias lokal : riasan yang berdasarkan tempat tertentu dengan latar lain. (cth : riasan anak pantai
berbeda dengan riasan anak kota.)

5. tata cahaya.

tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar diatas pentas dengan menggunakan peralatan tata cahaya,
dimana tata cahaya berfungsi sebagai membangun situasi, menyinari gerak pemain, mempertajam
ekspresi karakter, dan membangun suasana.

6. tata musik dan bunyi.


tata musik dan bunyi memiliki fungsi sebagai pendukung peristiwa dan menggambarkan suasana. musik
juga dapat menggambarkan latar waktu.

TAHAPAN PEMENTASAN

ada beberapa langkah yang harus dilakukan ketika mementaskan naskah hasil modifikasi, antara lain :

1. mengadaptasi naskah

unsur pertama dalam sebuah pementasan teater adalah cerita, baik lisan maupun tertulis yang
berbentuk naskah lakon. naskah yang ada harus dianalisis semaksimal mungkin. hal yang dapat dianalisis
dalan naskah adalah isi, tema cerita, alur, latar sejarah zaman naskah, dan latar belakang pengarangnya.

naskah lakon harus mengandung persoalan inti kehidupan sehingga menentukan bobot, nilai, dan
makna yang terkandung dalam cerita sehingga memperkuat cerita.

2. konsep pementasan teater modern.

dalam memodifikasi pementasan teater modern titik berat dalam membuat konsep tata pentas antara
lain : pemanggungan artistik, membaca naskah lalu menentukan konsep permainannya, apakan drama
musikal, dramatikal puisi, atau lainnya.

3. Casting

peilihan pemain menjadi syarat utama untuk memainkan teater modern, cara sutradara memilih pemain
antara lain :

a. casting by ability.

b. casting to type

c. anti type caating.

d. casting to emotional

e. theurapeutic casting

4. Proses latihan dan pementasan


adapan tahap latihan, antara lain :

a. reading.

membaca naskah drama dengan maksud pemain dan semua pihak memahami apa garis besar cerita.

b. menghafal dialog

c. perencanaan komposisi berkatian dengan BLOCKING (pergerakan pemain, gerak pemain, dan
penempatan properti diatas panggung), LEVELING (pengaturan tinggi rendah posisi pemain diatas
panggung untuk mempermudah membuat fokus adegan), BALANCING (pengaturan kelompok pemain
agar tidak terjadi ketimpangan diatas pangung), FOKUS (cara sutradara mengarah penonton kepada
seluruh adegan dipanggung), RUN THROUGH (latihan hafalan naskah lakon secara keseluruhan dari awal
sampai akhir tanpa melihat naskah. adapun dalam tahap ini sutradara melatih dengan teknik STOP and
GO, serta TOP and TAIL. Stop and go adalah sutradara memberhentikan latihan lalu memberikan arahan
lagi, kemudian mempersilahkan pemain melanjutkan adegannya. sementara Top And Tail sutradara
memberikan kode kapan tokoh lain masuk dan kapan tokoh keluar panggungf sesuai dengan kalimat
dialog yang diucapkan). DRESS REHERSEAL (biasa disebut dengan gladi bersih dengan tujuan
membiasakan pertunjukan yang sebenarnya kepada seluruh pemain dan crew).

d. pementasan, adalah tahap akhir dari semua proses panjang pekerja seni teater untuk menyampaikan
gagasan dan ide seorang sutradara.

Anda mungkin juga menyukai