Anda di halaman 1dari 16

Topik/Tema : Wacana

Subtopik/Subtema : 1. Tujuan dan Keberpihakan Penulis


2. Tujuan Penulisan Teks
3. Posisi Penulis dalam Teks

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa mampu menentukan tujuan penulisan dalam sebuah teks.


2. Siswa mampu menentukan keberpihakan penulis dalam sebuah teks.

Pemanasan dulu, yuk!

Instruksi:
1. Klik tautan ini jika kamu terpilih/berinisiatif untuk menyampaikan pendapatmu.
https://tinyurl.com/acaktopik

2. Sampaikan pendapatmu sesuai topik yang kamu dapatkan!


3. Jika kamu bukan sebagai penggagas pendapat, perhatikan temanmu yang sedang
berbicara dan siapkan komentarmu!

Aktivitas 1

Cermati teks berikut!

Karen’s Diner Lebih Baik Belajar dari Puskesmas

Restoran cepat saji Karen’s Diner Jakarta telah resmi dibuka. Restoran ini memiliki
konsep tidak ramah pelanggan. Namun, beberapa warganet menganggap pelayanan
Karen’s Diner kurang maksimal saat melayani para pembelinya. Hal tersebut beberapa
kali ditemukan pada kolom komentar video TikTok yang mengunggah pengalaman
makan di Karen’s Diner. Salah seorang pelanggan restoran ini membagikan
pengalamannya saat berkunjung melalui akun TikTok. Meski pelayan sudah jutek dan
marah-marah, pelayan Karen’s Diner Jakarta justru dinilai kurang maksimal.

1
Warganet malah membandingkan aksi tersebut dengan pegawai puskesmas yang
dianggap lebih jutek daripada mereka.

Ada hal yang menggelitik pada beberapa komentar yang membawa nama puskesmas.
Warganet yang secara acak tersebar di seluruh Indonesia seolah memiliki pemikiran
yang sama mengenai stigma puskesmas. Pelayanan kesehatan terutama milik
pemerintah, dalam pelayanannya ternyata belum begitu maksimal terutama yang jauh
dari pemerintahan pusat. Hal ini sangat disayangkan karena tugas mereka adalah
melayani masyarakat. Hal yang sering dikeluhkan adalah pelayanan yang sampai
memarahi ketika ada warga yang belum terlalu paham birokrasi atau bingung dengan
instruksi yang diberikan petugas. Tidak heran, warganet berkomentar membawa nama
puskesmas dalam video konten Karen’s Diner. Hal itu menunjukkan stigma galak, kasar,
dan jutek melekat pula pada puskesmas.

Komentar warganet yang membawa nama puskesmas pada sejumlah video TikTok
berkonten Karen’s Diner memang terlihat hanya sekelumit dan angin lalu. Akan tetapi,
hal tersebut tidak bisa disepelekan. Hal ini perlu ada perhatian dari pemerintah terkait
pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan sangatlah penting karena
menyangkut penyakit yang diderita dan berhubungan dengan nyawa seseorang.

Jawablah pertanyaan berikut dan diskusikan bersama temanmu!


1. Apa tujuan penulisan teks tersebut?

2. Bagaimana sikap penulis dalam teks tersebut?

3. Penulis berpihak kepada siapa dalam teks tersebut?

4. Teks tersebut ditujukan untuk siapa?

5. Apakah kamu setuju dengan hal yang dibahas di dalam teks? Jelaskan pendapatmu!

2
Cek Konsep 1

Perhatikan teks berikut!

(1) Industri di Indonesia telah berkembang pesat. (2) Hal ini membawa pengaruh
pada sistem pendidikan tinggi. (3) Saat ini kalangan industri tidak hanya melihat pencari
kerja dari pendidikannya, tetapi juga dari keterampilan dan keahlian. (4) Berkaitan
dengan hal itu, pendidikan vokasi menjadi pilihan utama. (5) Pendidikan tinggi vokasi
memiliki kelebihan dibandingkan pendidikan akademik. (6) Pendidikan tinggi vokasi
bertujuan untuk menghasilkan lulusan siap kerja dan terampil di bidangnya.
(7) Untuk memperoleh keterampilan di dunia kerja, biasanya mahasiswa
program vokasi mengikuti praktik kerja lapangan atau magang di dunia industri. (8)
Akan tetapi, jumlah waktu magang tersebut belum cukup untuk mendapatkan
keterampilan bekerja yang memadai. (9) Oleh karena itu, upaya pemerintah dalam
merevitalisasi pendidikan tinggi vokasi perlu disambut positif oleh semua kalangan. (10)
Program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi mulai dilakukan tahun ini. (11) Dengan
revitalisasi, mahasiswa program vokasi diharapkan tidak khawatir dalam mencari
pekerjaan.

(Diadaptasi dari https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/)

1. Jenis teks tersebut adalah ….

2. Tujuan penulis menghasilkan teks tersebut adalah ….


A. memaparkan pentingnya revitalisasi pendidikan tinggi vokasi
B. menguraikan situasi pendidikan tinggi vokasi di Indonesia
C. menjelaskan lulusan vokasi yang siap kerja dan terampil
D. mendeskripsikan perlunya keterampilan dan keahlian lulusan vokasi
E. menguraikan perlunya menyambut baik kinerja Kemenristekdikti

Perhatikan kutipan berikut!

(1) Menurut Lauren Lowry, ahli patologi wicara-bahasa, bayi sudah dapat menghasilkan
suara persis setelah dia dilahirkan, yaitu dengan tangisan keras. (2) Selama 6 bulan
pertama, bayi belajar membuat suara selain tangisan, seperti menggumam dan
tertawa. (3) Suara-suara ini bukan dibuat secara sengaja, melainkan refleksi yang tidak
bisa dikendalikan oleh bayi. (4) Setelah berumur kira-kira 5 hingga 10 bulan, bayi mulai
mengatakan beberapa suku kata seperti "ba-ba" atau "di-di". (5) Ocehan seperti ini
disebut canonical babbling.

3
(6) Pada periode ini, bayi membentuk deretan suku kata berulang (contohnya da-da-da)
atau kombinasi dari suku kata berbeda-beda (contohnya ma-di-da).

Kumparan. (27 Oktober 2018). Mengoceh Adalah Awal Perkembangan Kemampuan Berbicara si Kecil?. Diadaptasi dari
https://kumparan.com/

3. Tujuan penulisan ungkapan “seperti menggumam dan tertawa” pada kalimat (2)
bacaan tersebut adalah untuk ....
A. menyatakan suatu proses dalam perkembangan bahasa bayi
B. menyimpulkan tahapan-tahapan dalam perkembangan bahasa bayi
C. memberikan informasi tentang tahapan-tahapan perkembangan bahasa bayi
D. mengungkapkan pendapat penulis tentang perkembangan bahasa bayi
E. memberikan contoh tentang bahasa yang dihasilkan bayi

Kuis 1

Bacalah teks berikut!

(1) Pola kehidupan pada masyarakat praaksara berubah dari pola kehidupan nomaden
menjadi setengah nomaden (berpindah tempat tinggal [migrasi] musiman). (2)
Perbedaan antara kedua pola kehidupan tersebut terletak pada kepemilikan rumah
permanen untuk tinggal: masyarakat nomaden tidak memiliki rumah permanen,
sedangkan masyarakat setengah nomaden memilikinya. (3) Selain itu, masyarakat
setengah nomaden biasanya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan
peralatan hidup yang sudah lebih baik daripada nomaden. (4) Dalam memenuhi
kebutuhannya, masyarakat setengah nomaden cenderung menanam tanaman terlebih
dahulu, kemudian berpindah tempat dan akan kembali ke tempat itu ketika musim
panen tiba.

(5) Dari segi kehidupan sosial, dapat diketahui, masyarakat setengah nomaden
setingkat lebih baik daripada masyarakat nomaden. (6) Jumlah anggota kelompok
semakin bertambah besar dan tidak hanya terbatas pada keluarga tertentu. (7)
Kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan di antara mereka mulai
dikembangkan. (8) Rasa kebersamaan ini sangat penting dalam mengembangkan
kehidupan yang harmonis, tenang, aman, tenteram, dan damai. (9) Nilai-nilai
kehidupan, seperti saling membantu, saling mencintai sesama manusia, saling
menghargai, dan saling menghormati telah berkembang pada masyarakat setengah
nomaden. (10) Pada zaman tersebut, masyarakat, diperkirakan telah memelihara
anjing. (11) Anjing diprediksi telah dimanfaatkan oleh masyarakat dalam dua hal:
menjadi peliharaan dan membantu berburu.

4
(12) Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa gigi anjing di dalam sebuah gua di
Sulawesi Selatan.

(Diadaptasi dari www.tirto.id pada 20 Desember 2020)

1. Tujuan penulisan teks tersebut adalah ….


A. memaparkan penelitian mengenai masyarakat nomaden dan setengah
nomaden
B. menggambarkan cara hidup masyarakat nomaden dan setengah nomaden
C. menguraikan cara masyarakat praaksara dalam memegang nilai-nilai sosial
D. merinci nilai kehidupan yang dianut oleh masyarakat pada masa praaksara
E. menjelaskan pola dan perkembangan kehidupan sosial pada masyarakat
praaksara

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 2–4!

Publik sering dibuat heboh dengan berita-berita kekerasan dan pelecehan seksual yang
viral. Kehebohan semakin menjadi-jadi ketika diberitakan bahwa beberapa korban tidak
bisa melawan. Warganet kerap menyalahkan dan menganggap kekerasan atau
pelecehan yang terjadi karena memang diinginkan oleh korban.

Salah satu penyebab korban tidak mampu melawan adalah kemungkinan program
perlindungan dirinya telah dilemahkan sejak dari kecil. Sering kali kita lihat anak kecil
dipaksa dicium atau dipeluk lantaran orang tua atau om dan tante yang gemas dengan
paras mereka. Adapula, anak kecil yang dipaksa ganti baju atau mandi lantaran
badannya sudah kotor dan bau. Untuk hal yang kedua, memang berhubungan dengan
kebaikan. Namun, semua tindakan pemaksaan yang dilakukan secara tidak langsung
sudah tidak menghargai hak anak akan tubuhnya dan merusak kemampuan anak
dalam melindungi tubuhnya sendiri. Hal tersebut dapat mengakibatkan ketika sudah
dewasa, anak tidak berani melawan saat dilecehkan.

(1) Beberapa orang tua mungkin berpikir ada beberapa hal bertujuan untuk kebaikan
sehingga boleh dilakukan dengan cara sedikit memaksa. (2) Namun, masih banyak cara
bijak yang dapat orang tua lakukan untuk dapat menghadapi situasi seperti kasus di
atas. (3) Jika anak tidak mau mandi atau mengganti baju yang sudah kotor, orang tua
dapat memvalidasi mengenai perasaan mereka. (4) Orang tua dapat membenarkan hal
yang dirasakan oleh anak entah itu sedih, marah, atau kesal. (5) Setelah itu, orang tua
dapat menjelaskan urgensi mengenai hal yang harus dilakukan, misalnya kalau tidak
mandi, badan bisa menjadi gatal. (6) Jika anak tetap tidak mau melakukan hal yang
diperintahkan, berikan anak-anak pilihan misalnya mandi 5 menit kemudian atau mandi
sekarang.

5
Sesuatu yang tidak dipaksakan akan membuat anak menangkap bahwa ia bisa menolak
jika ada yang menyentuh tubuhnya secara paksa, anak dapat mempertahankan hak
tubuh, dan dapat mengetahui konsekuensi atas hal yang perlu dilakukan. Dengan
begitu, orang tua telah melakukan salah satu persiapan kepada anak agar anak dapat
menghadapi ketidakstabilan yang mungkin terjadi di dunia luar sana, termasuk
maraknya pelecehan seksual.

2. Tujuan penulisan kalimat (6) pada paragraf ketiga dalam teks tersebut adalah ….
A. menjelaskan cara bijak yang dapat dilakukan orang tua ketika anak tidak mau
melakukan suatu hal
B. memberikan alternatif lain cara membujuk anak yang tidak mau melakukan
suatu hal
C. menjelaskan cara agar anak dapat memilih pilihan dalam hidupnya
D. mencontohkan pilihan yang dapat dibuat oleh orang tua agar anak mau
melakukan suatu hal
E. menjelaskan langkah-langkah membujuk anak agar mau melakukan hal yang
orang tua suruh

3. Tujuan penulisan teks tersebut adalah ….


A. memaparkan viralnya korban pelecehan seksual yang tidak bisa melawan
pelaku
B. menjelaskan cara membujuk anak agar mau melakukan hal yang
diperintahkan orang tua
C. menguraikan cara agar anak dapat menghadapi ketidakstabilan yang mungkin
terjadi di dunia luar
D. memberikan penjelasan mengenai pentingnya menghargai hak anak akan
tubuhnya
E. memaparkan penyebab ketidakmampuan korban pelecehan seksual dalam
melawan pelaku

4. Teks tersebut ditujukan kepada ….


A. orang tua
B. anak
C. korban pelecehan seksual
D. pelaku pelecehan seksual
E. wartawan berita

6
Perhatikan kutipan berikut!

(1) Dalam hal privasi data, aplikasi di ponsel cenderung tidak aman. (2) Oleh karena itu,
penting mengamankan data pribadi, terutama jika menyangkut aplikasi yang
digunakan. (3) Banyak cara untuk menemukan atau menghapus data yang dapat kita
pelajari. (4) Selain itu, kita juga bisa mempelajari cara melindungi privasi data dan
meningkatkan keamanan ponsel. (5) Salah satu di antaranya adalah menggunakan
pengelola kata sandi.

(6) Kata sandi yang terkuat adalah karakter acak. (7) Karakter acak ini terdiri atas
serangkaian huruf, angka, dan simbol tanpa urutan tertentu yang cenderung tidak
ditemukan dalam kamus, pemecahannya oleh komputer sulit, dan hacker sulit meretas.
(8) Kelemahan karakter acak adalah kata sandi yang rumit dan cenderung sulit diingat.
(9) Di sinilah aplikasi pengelola kata sandi berguna. (10) Pengelola kata sandi
menyimpan semua kata sandi dalam satu aplikasi terenkripsi dan dilindungi oleh kata
sandi. (11) Aplikasi pengelola sandi menghasilkan dan mengingat kata sandi dengan
kuat. (12) Dengan pengelola kata sandi, setiap akun dapat memiliki kata sandi yang
berbeda, rumit, dan sulit diretas.

Kusumawhardani, Noer Qomariah. (23 Agustus 2021). Empat Saran Privasi Data untuk Ponsel. Diakses dari
https://www.republika.co.id/

5. Perbedaan tujuan penulisan paragraf (1) dan (2) adalah …


A. paragraf (1) menjelaskan cara mengamankan data pribadi yang
kepentingannya dibahas di paragraf (2).
B. paragraf (1) menjelaskan pentingnya mengamankan data pribadi yang
caranya dibahas di paragraf (2).
C. paragraf (2) menjelaskan kriteria kata sandi yang kuat, sedangkan paragraf (1)
membahas pentingnya melindungi kata sandi.
D. paragraf (2) menjelaskan cara kerja pengelola kata sandi, sedangkan paragraf
(1) menjelaskan kata sandi yang baik.
E. paragraf (2) menjelaskan karakteristik kata sandi, sedangkan paragraf (1)
membahas pentingnya mengamankan kata sandi.

Perhatikan kutipan teks berikut!

Pohon kurma butuh lebih dari empat tahun untuk berbuah bahkan butuh lebih dari
tujuh tahun agar bisa dipanen. Akan tetapi, lamanya proses pohon kurma bertumbuh
tidak menjadikannya tumbuhan yang sia-sia. Pohon kurma adalah pohon yang bisa
bertahan selama 150 tahun. Pohon kurma memiliki manfaat yang luar biasa dari
buah-buah yang dihasilkannya.

7
Kadang, kita harus melalui rentetan kegagalan untuk sampai ke titik yang berbahagia,
seperti gagal masuk perguruan tinggi impian, tidak mendapat pekerjaan selama
bertahun-tahun, tetapi sekalinya dapat pekerjaan ternyata lingkungan pekerjaannya
tidak sesuai keinginan, dan masih banyak hal pahit lainnya. Lamanya perjalanan dan
perjuangan tidak mengurangi nilai baik kita sebagai manusia. Bahkan, di dalam
perjalanan itu pun sebenarnya banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil
sebagai hikmah sebuah kehidupan.

Syahrin, Alvi. (2021). Insecurity is My Middle Name. Jakarta: Alvi Ardhi Publishing.

6. Tujuan penulisan teks tersebut adalah ….


A. menyemangati orang-orang yang sering gagal dalam menggapai tujuan dalam
hidupnya
B. memberikan kiasan perjalanan dan perjuangan hidup seseorang dengan
proses pertumbuhan pohon kurma
C. menyadarkan bahwa setiap orang memiliki kisah perjuangan masing-masing
di dalam hidupnya
D. menyamakan kehidupan orang-orang yang lama berhasil dengan lamanya
pohon kurma berbuah
E. menyadarkan bahwa lamanya mendapatkan sesuatu tidak akan mengurangi
nilai baik sebagai manusia

Cek Konsep 2

Perhatikan kutipan teks berikut!

Secara sosial, rokok menjadi sarana komunikasi, jembatan perkenalan dengan orang
baru di dalam perjalanan kereta api, perjamuan, atau rapat. Bagi yang sudah saling
mengenal, rokok menjadi tali peneguh silaturahmi dan solidaritas sosial. Secara
spiritual, dalam ritus religi, rokok menjadi bagian dari kelengkapan saji. Kata pemanis
"uang rokok" juga menandakan fungsi sosial rokok. Jadi, bagi sebagian orang,
mengharamkan rokok merupakan keputusan absurd karena dasar-dasar
komunalitasnya rapuh dan dalam praktik mustahil untuk diterapkan secara efektif.
(SIMAK UI 2012)

1. Berdasarkan teks tersebut, penulis bermaksud ....


A. mempertahankan pendapatnya untuk tidak mengharamkan rokok karena
rokok mempunyai fungsi secara sosial
B. mengajukan pendapat bahwa mengharamkan rokok sulit dipraktikkan karena
rokok berfungsi secara sosial
C. menjelaskan fungsi rokok secara sosial sehingga tidak mungkin mengharamkan
rokok

8
D. mengungkapkan ketidaksetujuannya mengharamkan rokok karena rokok
mempunyai fungsi sosial
E. meyakinkan pembaca tentang fungsi rokok yang masih relevan sehingga tidak
perlu mengharamkan rokok

2. Melalui teks tersebut, penulis berpihak kepada ….


A. perokok
B. pemuka agama
C. orang yang berjualan rokok
D. orang yang ingin mengharamkan rokok
E. pengusaha rokok

Kuis 2

Cermati teks berikut!

Kita semua terlalu tenggelam dalam pikiran masing-masing tentang berbagai hal dan
kita semua merasa diri terjebak dalam spiral pertanyaan semacam "bagaimana kalau"
yang tiada akhir yang kerap datang dan pergi bersama kehidupan. Benar, pertanyaan
itu penting dalam hidup yang kita pikirkan untuk memastikan masa depan. Akan tetapi,
ada perbedaan antara berpikir dalam jumlah yang tepat dan terlalu banyak berpikir.

Berpikir secara mendalam membantu kita dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya,


overthinking adalah tentang terjebak. Perbedaan utama antara overthinking dan berpikir
secara mendalam terletak pada perasaan. Meskipun secara logis tampak sangat mirip,
keduanya terasa sangat berbeda. Saat kamu overthinking, kamu mungkin merasa
cemas, takut, malu, dan tidak fokus. Di sisi sebaliknya, berpikir secara mendalam itu
nyaman. Kamu mungkin merasa tenang, penuh rasa ingin tahu, dan bahkan mungkin
bersemangat.

Berikut adalah contoh yang menggambarkan perbedaan antara keduanya. Kamu


sedang merencanakan pesta ulang tahun untuk adik kesayanganmu. Kalau kamu
berpikir secara mendalam tentang perencanaan pesta, kamu akan mempertimbangkan
pilihan makanan yang paling cocok untuk para tamu. Kamu merasa bersemangat saat
merencanakan pesta ini, membayangkan para tamu menikmati percakapan yang
bermakna sambil mencicipi makanan enak yang kamu sediakan.

Sekarang, katakanlah kamu merencanakan pesta yang sama dengan overthinking. Kamu
terus mengkhawatirkan apakah orang-orang yang kamu undang bisa berbaur satu
sama lain, apakah mereka akan bersenang-senang, atau apakah mereka tidak akan
hadir sama sekali.

9
Kamu berulang-ulang memikirkan kemungkinan terburuk untuk pesta ini,
membayangkan semua tamu kecewa dan ingin segera pulang. Dalam skenario ini, kamu
terobsesi dengan hal-hal yang mungkin terjadi dan ini membuat kamu merasa buruk.
Dalam keadaan itu, kamu mengalami kesulitan memutuskan menu makanan apa yang
akan kamu pesan karena kamu sudah merasa sangat lelah dan cemas.

Seperti yang dapat dilihat dari dua contoh di atas, berpikir secara mendalam lebih
mempertimbangkan pilihan-pilihan yang kita miliki dengan tenang. Selain itu, berpikir
secara mendalam juga bisa menjadikan diri lebih produktif dan membantu untuk
bergerak maju dalam pengambilan keputusan. Sementara itu, overthinking adalah
tentang terjebak pada pemikiran tertentu dan terus terobsesi dengannya. Overthinking
ini tidak produktif, melainkan mencegahmu bergerak maju dan seringnya membuat
perasaanmu buruk hingga memunculkan stres.
Asti, R.D. (2021). Everything About Overthinking. Klaten: Caesar Media Pustaka.

1. Bagaimana sikap penulis pada bacaan tersebut?


A. ingin memaparkan contoh overthinking dan berpikir mendalam
B. ingin mengajak pembaca untuk berpikir mendalam, bukan overthinking
C. ingin memaparkan perbedaan overthinking dan berpikir mendalam
D. ingin mengajak pembaca untuk menghindari overthinking
E. ingin memaparkan bahaya overthinking

Bacalah teks berikut!

Terjaringnya benda mirip drone bawah laut oleh nelayan lokal bukan pertama kali
terjadi di perairan Indonesia. Sebelum peristiwa terjaringnya benda mirip drone bawah
laut oleh nelayan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, di penghujung 2020, kejadian
serupa juga pernah terjadi di perairan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, pada 2019.
Benda yang awalnya dianggap rudal oleh nelayan itu ternyata merupakan drone bawah
laut yang diduga milik China. Dugaan tersebut muncul karena pada drone tersebut,
ditemukan aksara China yang bertuliskan nama China Shenyang Institute of
Automation, Chinese Academy of Sciences.
Informasi mengenai pemilik drone tersebut memang baru dugaan. Bahkan,
penjelasan mengenai motif di balik munculnya drone tersebut mungkin tidak akan
pernah terbuka dengan jelas. Hal itu tidaklah mengherankan karena selama ini, drone
telah menjelma sebagai agen andalan yang tangguh dalam dunia siber. Bahkan, drone
tak jarang dimanfaatkan untuk kepentingan militer. Drone pun dapat dibekali dengan
berbagai perlengkapan canggih yang membuatnya sulit dideteksi pihak lawan ketika
jatuh di area yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, menelisik hal-hal penting mengenai
drone yang ditemukan di perairan Indonesia tersebut memang bukan hal yang mudah.

10
Namun, terlepas dari hal itu, perlu diingat bahwa dua drone yang tertangkap
nelayan hanya merupakan drone yang secara kebetulan ketahuan masuk ke wilayah
Indonesia. Dua drone yang diperoleh dari nelayan tersebut bukanlah hasil dari proses
deteksi aparat pertahanan keamanan negara. Jadi, jumlah drone yang telah malang
melintang di bawah permukaan perairan Nusantara sebenarnya tidaklah diketahui dan
mungkin cukup banyak.
Pada masa depan, Indonesia yang memiliki letak strategis, kekayaan alam yang besar,
serta jumlah penduduk yang terus berkembang dapat dipastikan akan mulai menjadi
wilayah kepentingan dari banyak negara. Oleh karena itu, faktor kewaspadaan sudah
seharusnya menjadi pola berpikir standar pada ranah National Security. Apabila tidak,
sebaiknya kita harus menyampaikan ucapan: Selamat Datang pada Rombongan Drone
Asing ke Indonesia.
(Diadaptasi dari kompas.com pada 6 Januari 2020)

2. Sikap penulis dalam bacaan tersebut adalah ….


A. cemas atas peristiwa ditemukannya drone asing di perairan Indonesia
B. resah karena tidak ada yang mampu mendeteksi pemilik drone asing
C. kagum terhadap kemajuan teknologi, khususnya perkembangan drone
D. semangat untuk bergotong royong menjaga perairan Indonesia
E. antusias terhadap keberhasilan nelayan dalam menemukan drone asing di
perairan Indonesia

Cermati teks berikut!

Perkembangan zaman turut memberi pengaruh pada perkembangan bahasa Indonesia,


terutama dalam penggunaannya sebagai media berkomunikasi. Dalam aktivitas
berbahasa kini, bisa jadi sebagian besar pengguna bahasa Indonesia akan kebingungan
memaknai, bila disodori kosakata: lokapasar, mancakrida, salindia, atau takarir. Padahal,
semua kosakata tersebut terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi V
(terbaru). Bandingkan bila kosakata yang disodorkan ialah istilah asalnya: marketplace,
outbound, slide, atau caption. Lebih familier bukan? Masyarakat memang pengguna
bahasa yang merdeka. Celakanya, sebagian besar cenderung menyerap dengan “suka
cita”. Mereka “menelan mentah-mentah’ kosakata asing dan tunduk dalam
penggunaannya. Akibatnya, penggunaan kosakata asing bertebaran dalam medium
komunikasi apa saja.

11
Fenomena tersebut bernama Xenomania (Adib, 2019) atau Xenoglosofilia (Lanin, 2018),
yaitu terlampau suka terhadap segala sesuatu yang asing, dalam hal ini kosakata asing.
Bila Xenomania diumpamakan sebuah penyakit, saat ini fenomena tersebut bisa
dikategorikan pada level kronis.

Berikut beberapa contoh kosakata atau istilah asing yang sering ditemui dan digunakan
dalam komunikasi keseharian: workshop, drive thru, hashtag, parenting, netizen, cyber,
talkshow, personal branding, dan sebagainya. Bila dicermati, padanan kosakata dalam
bahasa Indonesia untuk kosakata atau istilah tersebut sudah tersedia. Lalu, mengapa
istilah-istilah dalam bahasa asing itu seolah lebih berterima?

Biasanya masyarakat menggunakan bahasa asing agar terkesan intelek, dinilai keren,
atau alasan lain yang menimbulkan kebanggaan diri. Apakah keren haruslah berasal
dari suatu hal di luar kita, luar negeri, luar rumah, dan luar lainnya. Jika hal ini terus
berlanjut, bukan tidak mungkin bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya menjadi
sebatas pelajaran sekolah. Masyarakat lama kelamaan dapat kehilangan identitas
nasionalnya sendiri.

Utami, Santi Pratiwi. (8 Juni 2020). Pengidap Xenomania Bahasa. Diadaptasi dari https://www.republika.co.id/

3. Sikap penulis yang dapat kita tangkap dari teks tersebut adalah …
A. Pesimis dengan perkembangan bahasa Indonesia di negara sendiri.
B. Khawatir bahasa Indonesia akan tersingkir oleh bahasa asing.
C. Benci dengan masyarakat yang lebih bangga dengan menggunakan bahasa
asing.
D. Ingin menjelaskan fenomena Xenomania dan bahayanya bagi masyarakat.
E. Prihatin dengan kondisi masyarakat yang tidak bisa membedakan bahasa
asing dan bahasa Indonesia.

Bacalah teks berikut!

Rendahnya minat literasi dan apresiasi masyarakat terhadap kesusastraan ternyata


berkaitan dengan penyebaran fitnah dan berita palsu yang marak terjadi. Penghargaan
terhadap karya sastra yang makin memudar beriringan dengan minat masyarakat
terhadap informasi-informasi yang cepat dan singkat. Informasi singkat ini sering
digunakan sebagai media untuk memuluskan keinginan orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Hal ini disebabkan oleh hilangnya kelengkapan dalam informasi
tersebut.

12
Penyebaran fitnah dan berita palsu dapat diatasi dengan penerapan metode baru
pengajaran karya sastra. Selama ini, pengajaran sastra di lembaga formal hanya
berfokus pada teks dan teori sehingga kurang menarik minat peserta didik. Hal ini
menjadi salah satu penyebab rendahnya minat literasi dan apresiasi terhadap karya
sastra. Pengajaran sastra di lembaga formal seharusnya diarahkan pada
kegiatan-kegiatan apresiasi. Kegiatan apresiasi mencakup aktivitas memahami,
menginterpretasi, menilai, dan memproduksi hal yang sejenis dengan karya yang
diapresiasi. Dalam pengajaran sastra, siswa diarahkan pada kegiatan membaca karya
sastra, mengakrabkan peserta didik dengan karya sastra, dan menghargai karya sastra
sehingga para peserta didik dapat mengalami dan masuk ke dalam ranah sastra. Tak
hanya itu, pengajaran sastra juga harus berfokus pada pendidik. Hal ini bertujuan agar
guru memiliki kemampuan dan kapabilitas yang memadai untuk mendampingi peserta
didik memahami sastra. Pengajaran sastra akan menjadi ideal apabila didukung oleh
kurikulum yang memberikan kesempatan kepada para pendidik untuk menggunakan
metode yang bervariasi dalam menyajikan materi pembelajaran. Berangkat dari hal ini,
pengajaran konsep teori sastra dan sejarah sastra sudah saatnya dikurangi. Saat ini, hal
penting dalam pengajaran sastra adalah pengakraban peserta didik terhadap karya
sastra sehingga mereka mampu menikmati, mengkritik, dan menciptakan karya sastra
sendiri.
Sekolah harus selalu melakukan inovasi dan kajian yang berkelanjutan agar dapat
menjadi tempat terbaik bagi upaya menghidupkan sastra. Keberhasilan yang akan
dicapai nantinya adalah perubahan bagi perkembangan pengetahuan para peserta
didik dan pendidik dalam dunia literasi. Membimbing siswa dalam dunia literasi bak
membawa mereka memasuki taman bunga. Guru memiliki kemampuan agar siswa
merasa nyaman dan senang saat memasukinya. Jika strategi ini terealisasikan dengan
baik, harkat dan martabat Indonesia akan makin terangkat dalam percaturan
kebudayaan di dunia.
(Diadaptasi dari https://agupena ar id/)

4. Sikap penulis dalam bacaan tersebut adalah ….


A. cemas terhadap maraknya penyebaran fitnah dan berita palsu
B. prihatin terhadap pengajaran sastra yang tidak variatif
C. antusias untuk memperbaiki pengajaran di sekolah
D. semangat mengenalkan metode baru dalam pengajaran sastra
E. resah terhadap minimnya apresiasi anak bangsa terhadap karya sastra

5. Melalui teks tersebut, kita mengetahui bahwa penulis berpihak kepada ….


A. pemerintah
B. peserta didik
C. pendidik
D. peserta didik dan pendidik
E. orang tua

13
Bacalah teks berikut!

(1) Peneliti Jepang mengembangkan pemancar baru yang dapat mentransmisikan data
100 gigabita per detik sehingga sebuah film dapat diunduh dalam beberapa detik saja.
(2) Pemancar itu mengirimkan data ke luar dengan frekuensi yang lebih tinggi daripada
dengan router saat ini. (3) Mereka secara inovatif menggunakan frekuensi terahertz
untuk mencapai kecepatan yang dapat diraih serat optik. (4) Router yang dapat meraih
gelombang elektromagnetik ditangkap komputer, lalu diubah menjadi sebuah
informasi. (5) Pemancar itu berada dalam rentang gigahertz (GHz) band, sekitar 5 GHz
untuk router standar dan 60 GHz untuk koneksi kecepatan tinggi. (6) Alhasil, teknologi
ini 10 kali lebih cepat daripada kecepatan wifi yang sudah ada.

6. Berdasarkan teks tersebut, kepada siapa penulis berpihak?


A. Pengusaha internet.
B. Ilmuwan Jepang.
C. Pengguna internet.
D. Pengembang pemancar.
E. Peneliti Jepang.

Bacalah teks berikut!

Penyakit menular, khususnya TBC, malaria, dan HIV-AIDS, tetap menjadi masalah
kesehatan utama di Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, morbiditas yang
disebabkan oleh penyakit degeneratif, seperti kanker, penyakit jantung, gangguan
metabolisme, dan ketergantungan tembakau, telah meningkat secara signifikan. Dr.
Elizabeth Henny Herningtyas, M.D., Ph.D., dokter sekaligus peneliti patologi klinik FK
UGM berkata, "Perubahan penyakit yang sebelumnya lebih didominasi penyakit tidak
menular menjadi menular diakibatkan adanya perubahan lingkungan, sosial ekonomi,
demografi, dan sosial budaya." Elizabeth menambahkan bahwa perlu dilakukan
penelitian translasi yang melibatkan bidang Ilmu Kedokteran Dasar sampai pada tingkat
molekuler untuk mengatasi morbiditas akibat penyakit menular.
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Klinis yang telah diterapkan antarnegara juga
perlu untuk melakukan kolaborasi. Dengan demikian, penanganan penyakit menular
dapat dilakukan dengan baik, meski kemajuan tiap negara dalam bidang Ilmu Biomedis
berbeda. Kolaborasi ini akan meningkatkan tidak hanya kualitas penelitian, tetapi juga
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan, serta jaringan.

Gusti. (8 November 2011). Peneliti FK UGM Teliti Akar Pasak Bumi untuk Obat Anti Malaria. Diakses dari
https://www.ugm.ac.id/

7. Berdasarkan teks tersebut, sikap penulis adalah ….


A. menginginkan kolaborasi semua pihak untuk penanganan penyakit menular
B. memaparkan masalah kesehatan utama di Indonesia

14
C. mengkhawatirkan kondisi kesehatan di Indonesia dengan naiknya morbiditas
D. menginginkan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan, dan
jaringan
E. menjelaskan pentingnya kolaborasi antarnegara dalam penanganan penyakit

Cek Ketercapaian

Bacalah teks berikut!

(1) Kita harus menghadapi realita datangnya bencana alam yang silih berganti saat
tensi situasi akibat pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga surut. (2) Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merilis kaleidoskop bencana. (3) Sepanjang
2020, tercatat sebanyak 2.925 kejadian bencana. (4) Selanjutnya, selama Januari 2021,
terjadi 263 kasus. (5) Apabila dikaji lagi, banjir menjadi bencana yang paling sering
terjadi, diikuti longsor, puting beliung, gelombang pasang, dan gempa bumi. (6)
Bencana tersebut termasuk kelompok bencana hidrometeorologi, yaitu bencana yang
berkaitan dengan iklim dan cuaca yang ekstrem.
(7) Rentetan bencana yang terjadi tersebut sejatinya merupakan akibat faktor letak
geografis Indonesia yang berada di jalur ring of fire. (8) Data United Nations
International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR) menyatakan bahwa Indonesia
merupakan negara yang paling rawan terhadap bencana. (9) Namun, ironisnya, fakta ini
tidak didukung dengan literasi kebencanaan masyarakat Indonesia yang memadai. (10)
Data yang dirilis Word’s Most Literate Nation (2006) menempatkan Indonesia di
peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei. (11) Hal ini pun semakin menjauhkan
panggang dari api dalam mewujudkan masyarakat tangguh bencana.
(12) Selama ini, pelajar menjadi salah satu kelompok terdampak bencana yang
cukup besar dengan persentase mencapai 31%. (13) Harus diakui bahwa praktik
pendidikan mitigasi untuk menanamkan literasi bencana di sekolah saat ini masih
rendah. (14) Hal ini tidak lepas dari beberapa faktor; ada beberapa faktor yang paling
berpengaruh, seperti kurikulum pembelajaran yang masih dikotomis (materi
pembelajaran dan kebencanaan), terbatasnya buku referensi bermuatan kebencanaan,
hingga rendahnya kapasitas guru dalam mendesain pembelajaran bermakna dan
menyenangkan (meaningful and joyful learning).
(15) Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa persoalan bencana dan pendidikan
mitigasi di negeri ini masih menjadi masalah serius. (16) Hal ini sepatutnya menjadi
bahan refleksi untuk membangun dan membudayakan pembelajaran mitigasi (literasi
kebencanaan) serta pengurangan risiko bencana (PRB) pada masa mendatang. (17)
Pendidikan memiliki peran vital dalam melahirkan generasi muda yang reflektif dan
solutif. (18) Pembelajaran sains menjadi amunisi yang sangat potensial dalam
menumbuhkan literasi kebencanaan, seperti sikap siaga bencana bagi pelajar. (19)
Upaya menumbuhkan literasi bencana yang ideal dapat dimulai sejak anak memasuki
usia sekolah.

15
(20) Salah satu contohnya adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintahan Jepang. (21)
Pemerintah Jepang yang sudah mengupayakan pengurangan risiko bencana dengan
mengajarkan sikap sadar bencana pada anak-anak.
(Diadaptasi dari mediaindonesia.com pada 19 Maret 2021)

1. Tujuan penulis dalam teks tersebut adalah ….


A. memberikan gambaran wilayah Indonesia yang berada di ring of fire
B. mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya literasi kebencanaan
C. memaparkan manfaat literasi kebencanaan sebagai upaya penanggulangan
bencana
D. membandingkan keadaan penanganan literasi kebencanaan di Indonesia dan
Jepang
E. mengkritik kinerja pemerintah Indonesia dalam menangani bencana alam di
Indonesia

2. Berdasarkan isi teks tersebut, penulis berpihak kepada ....


A. pembaca
B. korban bencana
C. pelajar Indonesia
D. pemerintah Indonesia
E. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

STARCHAMP SPESIAL https://forms.gle/m7wcCSmpBZgF6X5G7

16

Anda mungkin juga menyukai