Anda di halaman 1dari 15

FISIKA EKSPERIMEN II

JUDUL EKSPERIMEN [Pembentukan dan Pemantulan 2 Cermin Datar


dengan Sudut α ]

A. PELAKSANAAN EKSPERIMEN
1. Tujuan Eksperimen
a. Untuk menentukan jumlah bayangan yang dibentuk pada 2 cermin datar
dengan sudut α berbeda, yang diperoleh melalui percobaan dengan jumlah
bayangan yang diperoleh dengan menggunakan teori.
b. Untuk mengetahui jumlah bayangan 2 cermin datar yang membentuk sudut
α berbeda pada layar tangkap.
c. Dapat mengetahui hubungan antara banyaknya bayangan dan sudut yang
dibentuk antara dua cermin datar.
2. Waktu Eksperimen
Desember 2018
3. Tempat Eksperimen
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN EKSPERIMEN


No Keterangan
Gambar Gambar Fungsi
Berfungsi sebagai pembentuk
atau tolak ukur sudut agar
1. Busur derajat sudut α yang dibentuk sesuai
(1 buah) dengan yang diinginkan
Berfungsi sebagai tempat
pembentukan bayangan serta
sebagai tempat untuk
2. Cermin datar memantulkan cahaya ke layar
(2 buah) tangkap

Berfungsi sebagai objek


pengamatan yang diletakkan
di depan antara dua cermin
3. Kayu datar
(1 buah)

Berfungsi sebagai layar


tangkap dari hasil pemantulan
cahaya pada dua cermin datar
4. Triplek putih
(3 buah)

Berfungsi sebagai alas atau


penompang alat yang
digunakan untuk melakukan
5. Triplek percobaan
(hitam)
Berfungsi sebagai sumber
cahaya untuk memantulkan
bayangan yang ada pada dua
cermin datar ke layar tangkap

6. Senter

C. LANDASAN TEORI
1. Pemantulan Cahaya
Hukum pemantulan cahaya:
a) Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak satu bidang datar.
b) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).
Cermin datar adalah sebuah cermin yang permukaan pantulnya berupa sebuah
bidang datar. Sifat-sifat bayangan cermin datar antara lain:
a) Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s).
b) Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h).
c) Sama besar dan berlawanan arah.
d) Bayangannya bersifat maya (di belakang cermin).
Pembentukan bayangan pada cermin datar berlaku hukum pemantulan
cahaya snellius, bahwa “Sudut datang sama dengan sudut pantul ” karena tipe
pemantulan yang terjadi adalah pemantulan sempurna. Hukum pemantulan
cahaya menurut snellius adalah sebagai berikut:
a. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang data.
b. Sudut datang (i) Sama dengan sudut pantul (r).

2 . Pembentukan Bayangan
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
Perhatikan
Proses pembentukan bayangan:
a) Benda di depan cermin datar.
b) Berlaku hukum pemantulan.
c) Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai
cermin dan akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-
putus (biru muda).
d) Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin dan
akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul akan diperpanjang putus-putus
(merah).
e) Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan
merah putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan ujung benda.
f) Sinar ketiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin yang
akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus
(kuning) merupakan bayangan pangkal benda.
g) Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus
menggunakan cermin yang panjangnya minimal 1⁄2 dari tinggi bendanya.
1
𝐿= ℎ
2
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari
lantai setinggi:
1
𝐻= (ℎ − 𝑥)
2

H = tinggi cermin ujung dari ujung bawah cermin


h = tinggi objek (m)
x = jarak mata ke ujung kepala
Pada sudut α untuk hukum snellius memiliki sudut maksimum 1800 untuk
sudut yang dibentuk. Tetapi saat sudut yang digunakan adalah sembarang secara
teori (hukum snellius) dihasilkan ada beberapa bilangan desimal maka secara
snellius adalah benar dikarenakan bayangan yang ada pada cermin datar selalu
utuh. Jika digunakan 2 buah cermin datar yang diletakkan membentuk sudut α,
maka jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda
adalah:

Untuk mendapatkan jumlah bayangan yang pada dua cermin datar, Secara
Geometris diperoleh :

α α
Diketahui bahwa sudut lingkaran penuh adalah 3600 dan setiap sudut
dimisalkan dengan α, sehingga secara geometris didapatkan sebuah persamaan
dalam menghitung jumlah bayangan yang terbentukn pada dua cermin datar
sebagai berikut.

D. PROSEDUR EKSPERIMEN
Kegiatan 1 : Pembentukan bayangan pada 2 cermin datar
1. Disiapkan triplek sebagai alas untuk 2 cermin datar.
2. Dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.
3. Diletakkan dan disusun dua cermin datar pada alas yang sudah disiapkan agar
bisa diputar sesuai dengan sudut α sebesar 1800 , 1200 , 900 , 600 , 450 , 300 .
4. Diletakkan objek diantara 2 cermin datar.
5. Kemudian dihitung dan dicatat banyak bayangan yang terbentuk pada dua
cermin datar dengan sudut α yang sudah disiapkan.
6. Dibandingkan hasil eksperimen dengan teori.
Kegiatan 2 : Pemantulan bayangan 2 cermin datar pada layar tangkap
1. Diletakkan layar tangkap (triplek) yang sudah dicat putih sebagai penangkap
bayangan yang terbentuk pada 2 cermin datar.
2. Dipasang sumber cahaya dan diatur posisinya agar bisa memantulkan cahaya.
3. Diatur sudut pada dua cermin datar dengan busur derajat yang sudah disiapkan.
4. Diberikan sudut α sebesar 1800 , 1200 , 900 , 600 , 450 , 300 .
5. Diulangi langkah 2 setiap sudut α diubah.
6. Kemudian dihitung dan dicatat jumlah bayangan yang bisa ditangkap dari hasil
pemantulan cahaya dengan sudut α yang diinginkan.

E. HASIL PENGUKURAN
No Jumlah Bayangan pada Jumlah Bayangan
Sudut (α) Cermin (n) pada Layar Tangkap

1. 1800 1 1
2. 1200 2 2
3. 900 3 3
4. 600 5 5
6. 450 7 7
7. 300 11 11

F. ANALISIS DATA
1. Jumlah bayangan terbentuk saat α = 1800
Dik : α = 1800
Dit : n= ?
Penyelesaian :
3600
n= −1
𝛼
3600
= 1800 − 1

=2–1
= 1 buah
2. Jumlah bayangan terbentuk saat α = 1200
Dik : α = 1200
Dit : n= ?
Penyelesaian :
3600
n= −1
𝛼
3600
= 1200 − 1

=3–1
= 2 buah
3. Jumlah bayangan terbentuk saat α = 900
Dik : α = 900
Dit : n= ?
Penyelesaian :
3600
n= −1
𝛼
3600
= −1
900

=4–1
= 3 buah
4. Jumlah bayangan terbentuk saat α = 600
Dik : α = 600
Dit : n= ?
Penyelesaian :
3600
n= −1
𝛼
3600
= −1
600
=6–1
= 5 buah
5. Jumlah bayangan terbentuk saat α = 450
Dik : α = 450
Dit : n= ?
Penyelesaian :
3600
n= −1
𝛼
3600
= −1
450

=8–1
= 7 buah
6. Jumlah bayangan terbentuk saat α = 300
Dik : α = 300
Dit : n= ?
Penyelesaian :
3600
n= −1
𝛼
3600
= −1
300

= 12 – 1
= 11 buah

Berikut grafik hubungan antara sudut dengan jumlah bayangan yang dibentuk
oleh dua cermin datar dengan menggunakan aplikasi (Ms. Excel) :
Grafik
12
10

jumlah bayangan
8
6
n
4
Linear (n)
2
0
-2 0 50 100 150 200
sudut alfa

grafik sudut α terhadap n

G. PEMBAHASAN
Cermin datar merupakan sebuah cermin yang permukaan pantulnya berupa
sebuah bidang datar. Sifat-sifat bayangan pada cermin datar antara lain jarak
bayangan ke cermin (s’) sama dengan jarak benda ke cermin (s), tinggi bayangan
(h’) sama dengan tinggi benda (h), sama besar dan berlawanan arah, bayangannya
bersifat maya (di belakang cermin). Pembentukan bayangan pada cermin datar
berlaku hukum pemantulan cahaya snellius, bahwa “Sudut datang sama dengan
sudut pantul ”. Dengan dilakukan percobaan ini yang bertujuan untuk menentukan
jumlah bayangan yang dibentuk pada 2 cermin datar dengan sudut α yang
diperoleh melalui percobaan dengan jumlah bayangan yang diperoleh dengan
menggunakan teori, untuk mengetahui jumlah bayangan 2 cermin datar yang
membentuk sudut α berbeda pada layar tangkap, dan dapat mengetahui hubungan
antara banyaknya bayangan dan sudut yang dibentuk antara dua cermin datar.
Pada percobaan kali ini dilakukan dua macam percobaan, pada percobaan
pertama menghitung jumlah bayangan yang ada pada dua cermin datar dan
percobaan kedua menghitung jumlah bayangan pada layar tangkap. Pada
percobaan pertama yang telah dilakukan diberikan sudut α yang berbeda sebesar
1800 , 1200 , 900 , 600 , 450 , 300 . Dimana pada saat dilakukan percobaan didapatkan
jumlah bayangan (n) pada cermin dua datar untuk α dengan 1800 didapatkan 1
buah bayangan, untuk α dengan 1200 didapatkan 2 buah bayangan, untuk α
dengan 900 didapatkan 3 buah bayangan, untuk α dengan 600 didapatkan 5 buah
bayangan, untuk α dengan 450 didapatkan 7 buah bayangan, dan untuk α dengan
300 didapatkan 11 buah bayangan, dan melihat dari grafik hubungan antara sudut
dengan jumlah bayangan yang dihasilkan adalah linier. Pada saat dilakukan secara
perhitungan atau teori didapatkan jumlah bayangan pada dua cermin datar itu
sama. Sedangkan pada percobaan kedua yaitu menghitung jumlah bayangan yang
ditangkap oleh layar, juga sama dengan jumlah bayangan yang ada pada cermin
dua datar sebanyak 1, 2, 3, 5, 7, dan 11 bayangan dengan sudut α yang sama pula
sebesar 1800 , 1200 , 900 , 600 , 450 , 300 .
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
semakin kecil sudut α yang diberikan maka semakin banyak bayangan yang akan
terbentuk, begitupun sebaliknya semakin besar sudut α yang diberikan maka
semakin sedikit bayangan yang akan terbentuk. Dan ini juga membuktikan bahwa
secara teorinya benar. Pada percobaan kedua yang telah dilakukan juga didapatkan
bahwa sinar yang datang walaupun dengan sudut α yang berbeda itu tetap
menghasilkan sinar pantul yang sama dengan sinar datangnya, dimana secara teori
cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar, pemantulan pada cermin datar
merupakan pemantulan teratur karena besarnya sudut datang sama dengan
besarnya sudut pantul dan ini membuktikan secara teori itu juga benar. Alat yang
dibuat untuk melaksanakan percobaan ini memiliki kelebihan yakni dapat
mengetahui dan membandingkan kebenaran dari percobaan yang dilakukan
terhadap teori yang ada, dan memiliki kekurangan yakni ketika dua cermin datar
membentuk sudut butuh ketelitian yang tepat terutama dalam hal rancangan alat
agar cermin tidak mudah goyah.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Jumlah bayangan yang dibentuk baik secara percobaan maupun teori
dengan sudut α sebesar 1800 , 1200 , 900 , 600 , 450 , 300 adalah sama.
b. Jumlah bayangan yang ditangkap oleh layar dengan sudut α sebesar 1800 ,
1200 , 900 , 600 , 450 , 300 sebesar 1, 2, 3, 5, 7, 11.
c. Semakin kecil jumlah sudut yang dibentuk pada cermin datar, semakin
banyak jumlah bayangan yang dihasilkan.
2. Saran
Untuk percobaan selanjutnya, diharapkan untuk memperhatikan saat proses
pemasangan cermin datar agar tidak goyah dan sesuai.
LAPORAN FISIKA EKSPERIMEN 2
“ Pembentukan dan Pemantulan 2 Cermin Datar dengan Sudut 𝜶”

OLEH

Nama : Eva Nurhaliza

NIM: G1B016013

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, David dan Robert Resnick. 1978. Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga.
Jakarta:Erlangga.

Kamajaya. 2007. FISIKA Untuk Kelas SMA / MA. Jakarta: Penerbit Grafindo Media
Pratama.
https://www.scribd.com/document/342186233/Laporan-Fisika-2-Cermin

Anda mungkin juga menyukai