LAPORAN
PRAKTIKUM TITIK BERAT
Disusun Oleh :
XI MIPA 6
SMA NEGERI 2
KOTA MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya, laporan ini diberi judul “PRAKTIKUM TITIK BERAT” .
Akhir kata kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi maupun teknik penulisan, oleh karena itu pada kesempatan ini, kami
mengharapkan para pembaca dapat memberikan sumbangan saran atau kritik yang
membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga usaha penulisan laporan
yang singkat ini diridhai oleh ALLAH SWT,dan dapat menjadi berupa sumbangan khususnya
bagi dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Memformulasikan titik berat pada benda tegar.
B. DASAR TEORI
Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda
tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat. Titik berat dan pusat massa suatu
benda merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak
mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus,
maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik
berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ;
yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:
Sifat - sifat :
1. Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik beratnya
terletak pada sumbu simetri atau bidang simetri tersebut.
2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi benda.
3. Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu )
4. Maka titik beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.
5. Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak melalui satu garis
6. Maka titik beratnya terletak pada titik potong ketiga simetri tersebut.
D. Prosedur Percobaan
Langkah-langkah kerja dalam melakukan praktikum Titik Berat adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi terlebih dahulu beberapa alat yang digunakan dalam percobaan berikut ini.
Nama Alat :
Statif
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk menentukan garis lurus yang
digunakan menentukan titik berat
Nama Alat :
Neraca
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk menentukan massa kardus
Nama Alat :
Penggaris
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk membentuk garis pada
kardus
4
Nama Alat :
Gunting
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk memotong kardus menjadi
bentuk tak beraturan
Nama Alat :
Kardus
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk objek yang diuji
6 Nama Alat :
Milimeter Block
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk menggambar kardus dan
menentukan nilai titik berat
2. Buatlah benda dengan bentuk bebas, kemudian gunting dan lubangi tiga titik (A, B dan C)
secara bebas pada bagian tepi benda tersebut. Kemudian timbanglah massanya. Catat data
hasil pengukuran dengan m = .... gram.
3. Gantungkan benda pada lubang A dan beban pemandu vertikal seperti gambar berikut.
No . M M1 M2 X0 X1 X2 Y0 Y1 Y2
1. 6,1 3,5 2,7 11 6,8 15,6 5 5,5 3,9
2. 4,3 1,4 2,9 7 6,6 9,6 5,3 2,7 7,1
3. 5,3 3,3 2 9,3 5,7 14,75 5,5 5,8 4,75
4. 5 2,8 2,2 7,2 3,6 11,7 4,4 4 4,9
2. Data olahan
F. Analisis Data
1. Percobaan ke-1
M X Y
Z0 6,1 11 5
Z1 3,5 6,8 5,5
Z2 2,7 15,6 3,9
X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2
Xo= m 1+ m2 Yo = m1+ m2
( 6,8 ) (3,5 )+(15,6)(2,7) ( 5,5 )( 3,5 )+(3,9)(2,7)
= 3,5+ 2,7
= 3,5+ 2,7
23,8+42,12 19,5+10,53
= 6,1 = 6,1
65,92 30,06
= 6,1 = 6,1
= 10,8 = 11 = 4,9 = 5
2. Percobaan ke-2
M X Y
Z0 4,3 7 5,3
Z1 1,4 6,6 2,7
Z2 2,9 9,6 7,1
X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2
Xo= m 1+ m2 Yo = m1+ m2
1,904+27,84 3,78+20,59
= 4,3 = 4,3
29,744 24,37
= 4,3 = 4,3
=6,9 = 7 = 5,66
3. Percobaan ke-3
M X Y
Z0 5,3 9,3 5,5
Z1 3,3 5,7 5,8
Z2 2 14,75 4,75
X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2
Xo= m 1+ m2 Yo = m1+ m2
48,31 28,64
= 5,3 = 5,3
= 9,12 = 5,41
4. Percobaan ke-4
M X Y
Z0 5 7,2 4,4
Z1 2,8 3,6 4
Z2 2,2 11,7 4,9
X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2
Xo= m 1+ m2 Yo = m1+ m2
10,08+25,74 11,2+10,78
= 5 = 5
35,82 21,98
= 5 = 5
∑ τ=0 dan
2. ∑ F=0
Rumus untuk menghitung titik berat benda adalah
X 0= Y0=
X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2 bahwa lebih mudah menentukan titik
3. Dari praktikum yang kami lakukan menunjukkan
m 1+ m2 m1+ m2
berat secara praktek.
4. Titik berat pada bangun sembarang hanya dapat diketahui melalui pencarian koordinat
atau dengan percobaan.
KATA PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam laporan
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya laporan ini dan kami penulis laporan di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga laporan ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?
q=landasan+teori+titik+berat+benda+tak+beraturan&espv=2&biw=1366&bih=677&source=lnms&tb
m=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwijxoGVofHKAhXEcI4KHZ50BO0Q_AUIBygC#imgrc=w4KI
zoQdg0dNFM%3A
http://ailenroca.blogspot.co.id/2014/11/praktikum-fisika-titik-berat-benda.html
https://www.academia.edu/7454562/Lap_titik_berat_benda_referensi