Anda di halaman 1dari 13

[TYPE THE COMPANY NAME]

LAPORAN
PRAKTIKUM TITIK BERAT
Disusun Oleh :

Abi Dwika Krisnawan (01)


Dewi Puspa Darmawan (08)
Iswatun Kasanah W (14)

XI MIPA 6

SMA NEGERI 2
KOTA MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya, laporan ini diberi judul “PRAKTIKUM TITIK BERAT” .

Dalam kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih,


kepada seluruh pihak yang telah berjasa dalam penulisan laporan ini,terutama kepada Ibu
Wiwik Windarti sebagai guru pembimbing mata pelajaran Fisika yang telah memberikan
bimbingan kepada kami,dan selanjutnya kepada seluruh rekan –rekan yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.

Akhir kata kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi maupun teknik penulisan, oleh karena itu pada kesempatan ini, kami
mengharapkan para pembaca dapat memberikan sumbangan saran atau kritik yang
membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga usaha penulisan laporan
yang singkat ini diridhai oleh ALLAH SWT,dan dapat menjadi berupa sumbangan khususnya
bagi dunia pendidikan.

Mojokerto, 12 Februari 2016

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

A. TUJUAN PRAKTIKUM ...........................................................................................


B. DASAR TEORI ...........................................................................................
C. ALAT DAN BAHAN ...........................................................................................
D. CARA KERJA ...........................................................................................
E. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.................................................................
F. KESIMPULAN ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Memformulasikan titik berat pada benda tegar.

B. DASAR TEORI
Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda
tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat. Titik berat dan pusat massa suatu
benda merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak
mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus,
maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik
berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ;
yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:

X = ( Wi . Xi)/(Wi) Y = ( Wi . Yi)/(Wi)


LETAK/POSISI
TITIK BERAT
1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya.

Sifat - sifat :
1. Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik beratnya
terletak pada sumbu simetri atau bidang simetri tersebut.
2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi benda.
3. Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu )
4. Maka titik beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.
5. Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak melalui satu garis
6. Maka titik beratnya terletak pada titik potong ketiga simetri tersebut.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Statif
2. Neraca
3. Busur derajat
4. Penggaris
5. Beban
6. Kardus
7. Kertas grafik
8. Gunting
9. Benang secukupnya

D. Prosedur Percobaan
Langkah-langkah kerja dalam melakukan praktikum Titik Berat adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi terlebih dahulu beberapa alat yang digunakan dalam percobaan berikut ini.

No. Gambar Keterangan


1

Nama Alat :
Statif
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk menentukan garis lurus yang
digunakan menentukan titik berat

Nama Alat :
Neraca
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk menentukan massa kardus

Nama Alat :
Penggaris
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk membentuk garis pada
kardus
4

Nama Alat :
Gunting
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk memotong kardus menjadi
bentuk tak beraturan

Nama Alat :
Kardus
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk objek yang diuji

6 Nama Alat :
Milimeter Block
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk menggambar kardus dan
menentukan nilai titik berat
2. Buatlah benda dengan bentuk bebas, kemudian gunting dan lubangi tiga titik (A, B dan C)
secara bebas pada bagian tepi benda tersebut. Kemudian timbanglah massanya. Catat data
hasil pengukuran dengan m = .... gram.
3. Gantungkan benda pada lubang A dan beban pemandu vertikal seperti gambar berikut.

4. Tandai titik P pada benda yang melalui garis pemandu vertikal.


Lakukan langkah seperti nomor dua dengan menggunakan lubang B dan C. Kemudian
tandai titik masing-masing titik Q dan R pada titk yang dilewati garis vertikal.
5. Buatlah garis AP, BQ, dan CR. Kemudian tandai titik potong ketiga garis dengtan titik Z.
Informasi :
 Titik Z merupakan titik berat benda.
6. Buatlah garis lurus yang melewati titik Z sampai ke tepi benda,kemudian potonglah pada
garis tersebut.
7. Timbanglah masing-masing potongan,yaitu m1 =... gram,dan m2=... gram.Tandai
masing-masing benda sehingga massanya tidak tertukar.
8. Tandai dan lubangi pada masing-masing benda pada sisi yang berada titik A dan B.
Kemudian lakukan langkah sepertii no 2,3 dan 4 untuk mendapatkan titik berat Z1 dan
Z2.
9. Ukurlah jarak dari Z1 ke Z2 sebagai X1 dan jarak Z2 ke Z sebagai X2.
10. Lakukan percobaan dengan benda bebas yang berbeda.
11. Masukkan data hasil pengukuran ke dalam tabel.
E. Data percobaan
1. Data hasil pengukuran

No . M M1 M2 X0 X1 X2 Y0 Y1 Y2
1. 6,1 3,5 2,7 11 6,8 15,6 5 5,5 3,9
2. 4,3 1,4 2,9 7 6,6 9,6 5,3 2,7 7,1
3. 5,3 3,3 2 9,3 5,7 14,75 5,5 5,8 4,75
4. 5 2,8 2,2 7,2 3,6 11,7 4,4 4 4,9
2. Data olahan

No. X1.M1 X2.M2 X0 Y1.M1 Y2.M2 Y0


1. 23,8 42,12 10.8 19,5 10,53 4,9
2. 1,904 27,84 6,9 3,78 20,59 5,66
3. 18,81 29,5 9,1 19,14 9,5 5,4
4. 10,08 25,74 7,2 11,2 10,78 4,4

F. Analisis Data
1. Percobaan ke-1
M X Y
Z0 6,1 11 5
Z1 3,5 6,8 5,5
Z2 2,7 15,6 3,9

X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2
Xo= m 1+ m2 Yo = m1+ m2
( 6,8 ) (3,5 )+(15,6)(2,7) ( 5,5 )( 3,5 )+(3,9)(2,7)
= 3,5+ 2,7
= 3,5+ 2,7

23,8+42,12 19,5+10,53
= 6,1 = 6,1

65,92 30,06
= 6,1 = 6,1

= 10,8 = 11 = 4,9 = 5

2. Percobaan ke-2
M X Y
Z0 4,3 7 5,3
Z1 1,4 6,6 2,7
Z2 2,9 9,6 7,1

X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2
Xo= m 1+ m2 Yo = m1+ m2

( 6,6 ) (1 , 4 ) +(9,6)(2,9) ( 2, 7 )( 1,4 )+(7,1)(2,9)


= 1,4+2,9
= 1,4+ 2,9

1,904+27,84 3,78+20,59
= 4,3 = 4,3

29,744 24,37
= 4,3 = 4,3

=6,9 = 7 = 5,66
3. Percobaan ke-3

M X Y
Z0 5,3 9,3 5,5
Z1 3,3 5,7 5,8
Z2 2 14,75 4,75

X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2
Xo= m 1+ m2 Yo = m1+ m2

( 5,7 ) (3,3 )+(14,75)(2) ( 5,8 )( 3,3 )+(4,75)(2)


= 3,3+ 2
= 3,3+2

18.81+ 29,5 19,14+9,5


= 5,3 = 5,3

48,31 28,64
= 5,3 = 5,3

= 9,12 = 5,41
4. Percobaan ke-4

M X Y
Z0 5 7,2 4,4
Z1 2,8 3,6 4
Z2 2,2 11,7 4,9

X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2
Xo= m 1+ m2 Yo = m1+ m2

( 3,6 ) (2,8 )+(11,7)( 2,2) ( 4 )( 2,8 )+(4,9)(2,2)


= 2,8+ 2,2
= 5

10,08+25,74 11,2+10,78
= 5 = 5

35,82 21,98
= 5 = 5

=7,16 = 7,2 = 4,39 = 4,4

1. Kecenderungan apa yang dapat dilihat dari hasil olahan data ?


Setelah menggunting kardus dengan bentuk tak beraturan akan didapat titik perpotongan
dari ketiga titik sembarang yang telah dihubungkan dengan titik berat suatu benda tidak
selalu berada di tengah bidang.

2. Jelaskanlah secara teoristis kecenderungan dan pola tersebut ?


Benda apapun baik yang beraturan maupun tidak beraturan, memiliki titik berat atau
pusat massa. Setiap benda tersebut tidak akan memiliki titik berat yang sama satu sama
lain. Pola tersebut terletak pada perpotongan kedua garis vertical untuk benda sembarang.
G. Kesimpulan
1. Pada benda dalam keadaan seimbang berlaku

∑ τ=0 dan
2. ∑ F=0
Rumus untuk menghitung titik berat benda adalah

X 0= Y0=
X 1m 1+ X 2m 2 Y 1 m1+Y 2 m2 bahwa lebih mudah menentukan titik
3. Dari praktikum yang kami lakukan menunjukkan
m 1+ m2 m1+ m2
berat secara praktek.
4. Titik berat pada bangun sembarang hanya dapat diketahui melalui pencarian koordinat
atau dengan percobaan.
KATA PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam laporan
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan ini.

Kami banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya laporan ini dan kami penulis laporan di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga laporan ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?
q=landasan+teori+titik+berat+benda+tak+beraturan&espv=2&biw=1366&bih=677&source=lnms&tb
m=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwijxoGVofHKAhXEcI4KHZ50BO0Q_AUIBygC#imgrc=w4KI
zoQdg0dNFM%3A

http://ailenroca.blogspot.co.id/2014/11/praktikum-fisika-titik-berat-benda.html

https://www.academia.edu/7454562/Lap_titik_berat_benda_referensi

Anda mungkin juga menyukai