Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR I
“FLUIDA STATIS”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar I


Pada materi Fluida

Dosen Pengampu:
Bpk. Haerul Pathoni, S.Pd., M.PFis.

Oleh :

1. RIDSA TSANIYAH RANI (F1G121038)


2. SHINDI ISWARA DESI (F1G121042)
3. M.ARIF (F1G121044)
4. IRFANSYAH MAULANA (F1G121046)
5. ASMARA (F1G121048)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021

KATA PENGANTAR

Assalammuallaikum Wr. Wb.


Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, dan
Rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Praktikum Virtual Fisika
materi Fluida. Ucapan terimakasih juga diberikan kepada Rekan penulis. Serta
berbagai pihak yang terlibat dalam penulisan dan penyusunan Tugas Praktikum
ini.
Laporan praktikum virtual ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas
Praktikum Fisika Dasar I materi Fluida. Tak lupa pula penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak, Haerul Pathoni, S.Pd., M.PFis. selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Fisika Dasar I.
2. para teman-teman yang selalu memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum yang dibuat ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Dan semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jambi, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................5
1.3 Manfaat Penulisan..........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori...............................................................................6
2.2 Alat dan Bahan...............................................................................9
2.3 Prosedur..........................................................................................9
2.4 Hasil Percobaan..............................................................................11
2.5 Perhitungan....................................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan........................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULIAN

1.1 Latar Belakang


Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir. Cairan
adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat.
Letak parftikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah
(Tulandi, 2019). Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya sangat
lemah sehingga diabaikan. Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita
dapat menelaah sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika partikel.
Menurut (Aufa, 2016) Fluida terbagi menjadi dua jenis yaitu fluida statis
dan fluida dinamis.
a. Sifat-sifat fluida antara lain, adalah :
1. Desnitas : massa per satuan volume
2. Tekanan : diukur dengan manometer ( cairan) atau barometer ( gas).
3. Temperatur : jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikan satu satuan
massa.
4. Compressibility : cairan bersifat incompressible sedangkan gas bersifat
compressible
5. Viskositas : menunjukan resistensi satu lapisan untuk meluncur diatas lapisan
lainnya.
6. Tegangan permukaan : besarnya gaya tarik yang bekerja pada permukaan
fluida. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif secara eksperimen.

b. Jenis-jenis fluida
1. Fluida statis
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam)
atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar
partikel fluida tersebut.
2. Fluida Dinamis
Fluida Ideal adalah fluida yang tidak dapat ditempatkan dan bagian-
bagiannya tidak mengalami gaya gesekan, fluida ideal disebut juga fluida yang
tidak kompersibel yaitu fluida yang tidak mengalami perubahan volume karena
tekanan, mengalir tanpa gesekan dan alirannya stasioner
Torricelli mengatakan bahwa kelajuan fluida menyembur keluar dari
lubang yang terletak pada jarak h dibawah permukaan atas fluida dalam tangki
sama seperti kelajuan yang akan diperoleh sebuah benda jatuh bebas dari
ketinggian h (Abidin, 2013).
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
penerapan teorema torricelli dan mengetahui kecepatan air yang keluar dari botol
pada tiap lubang dengan ketinggian tertentu terhadap permukaan.
Torricelli mengakatan bahwa kelajuan fulida meyembur keluar dari lubang
yang terletak pada jarak h dibawah permukaan atas fluida dalam tangki sama
seperti kelajuan yang diperoleh sebuah benda yang jatuh bebas dari ketinggian.
Teorema ini hanya berlaku jika ujung terbuka terhadap atsmosfer dan luas lubang
jauh lebih kecil dari pada luas penampang wadah.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep teori dari fluida
2. Untuk mengetahui hubungan antara massa jenis dengan tekanan hidrostati

1.3 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang fluida

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

1.      Pengertian Fluida


Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Anda mungkin
pernah belajar di sekolah bahwa materi yang kita temui dalam kehidupan
sehari-hari terdiri dari zat padat, cair dan gas. Nah, istilah fluida mencakup
zat cair dan gas, karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat
mengalir. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga tidak
bisa digolongkan dalam fluida (Lohat, 2009). Fluida secara umum dibagi
menjadi dua macam, yaitu fluida tak bergerak (hidrostatis) dan fluida
bergerak (hidrodinamis) (Munasir, 2004).
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan
kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-
partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak
memiliki gaya geser (Malik, 2014).

2.      Sifat-sifat Fluida


a.      Massa Jenis
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya (Malik, 2014). Secara matematis, massa jenis dituliskan
sebagai berikut.
ρ = m/V
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).
Satuan Sistem Internasional untuk massa jenis adalah kilogram per
meter kubik (kg/m3). Untuk satuan CGS alias centimeter, gram dan sekon,
satuan Massa jenis dinyatakan dalam gram per centimeter kubik (gr/cm3)
(Lohat, 2009).

Tabel 1. Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)


Massa Jenis Nama Massa Jenis
Bahan
(g/cm3) Bahan (g/cm3)
Air 1,00 Gliserin 1,26
Aluminium 2,7 Kuningan 8,6
Baja 7,8 Perak 10,5
Benzena 0,9 Platina 21,4
Besi 7,8 Raksa 13,6
Emas 19,3 Tembaga 8,9
Es 0,92 Timah 11,3

6
Hitam
Etil Alkohol 0,81 Udara 0,0012

b.      Tegangan permukaan


Tegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan
elastis.Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat
cair dipermukaan zat cair (Malik, 2014).

c.       Kapilaritas
Kapilaritas merupakan Kenaikan atau penurunan zat cair pada suatu
benda disebabkan oleh adanya tegangan permukaan yang bekerja pada
keliling persentuhan zat cair dengan pipa (Malik, 2014).

d.      Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah
baik dengan tekanan maupun tegangan. Seluruh fluida (kecuali superfluida)
memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut kental, tetapi
fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide
ideal (Malik, 2014).      

B.     Tekanan Hidrostatis


Menurut Malik, (2014). Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang
terjadi di bawah air. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak.
Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan
oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan
hidrostatis pada dasar tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p
dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas
permukaan bejana (A).

Rumus:  p= F/A
p= massa x gravitasi bumi / A
m = ρ V,
persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai : p =  ρVg / A
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan
bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan
di dasar bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi
p=  ρ(Ah) g / A = ρ h g 

Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya


dituliskan sebagai berikut.
ph
= ρ gh
 dengan:
ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan

7
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).

C.    Hukum Archimedes


Menurut Ksissantono, dkk. (2012), Hukum Archimedes menyatakan
bahwa “gaya ke atas pada suatu benda yang dicelupkan dalam sebuah fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”.
Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut:
 =
 = ρ .  . g
Dengan :
                         = Gaya keatas (N)
               = massa jenis fluida (kg/ )
       = volume benda yang tercelup )
g               = percepatan gravitasi  (m/ )

 Prinsip Archimedes
Prinsip hukum archimedes ketika kita menimbang batu di dalam air,
berat batu yang terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil
dibandingkan dengan ketika kita menimbang batu di udara (tidak di dalam
air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada gaya
apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita
mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa
lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian
batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil,
tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah
dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau
benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan. (Malik, 2014)
Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tengggelam, melayang,
dan terapung tergantung massa jenisnya.
1.      Benda terapung ( > W)
2.      Benda melayang (= W)
3.      Benda tenggelam ( < W)
Gaya Apung adalah gaya berarah keatas yang dikerjakan fluida pada
benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam fluida. Gaya apung
adalah selisih berat benda di udara  dengan berat benda dalam fluida

 Hukum Turunan Archimedes


Hukum turunan archimedes berdasarkan bunyi dan rumus hukum
Archimedes, suatu benda yang akan terapung, tenggelam atau melayang
didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas. Maka dari itu,
berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari hukum
Archimedes yang berbunyi:
1.      Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air
lebih kecil dari massa jenis zat cairnya
2.      Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air
sama dengan massa jenis zat cairnya
3.      Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air
lebih besar dari pada massa jenis

8
D.    Hukum Pascal
Prinsip Pascal menyatakan bahwa “tekanan yang diberikan pada
cairan dalam suatu tempat tertutup akan diteruskan sama besar ke setiap
bagian fluida dan dinding wadah” (Lohat, 2009)
Secara matematis dapat ditulis:
P₁ = P₂
 =
 Penerapan Prinsip Pascal
Berpedoman pada prinsip Om Pascal ini, manusia telah menghasilkan
beberapa alat, baik yang sederhana maupun canggih untuk membantu
mempermudah kehidupan. Beberapa di antaranya adalah Dongkrak Hidrolik,
Lift Hidrolik, Rem Hidrolik dkk (Lohat, 2009).

2.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Google Chorme atau aplikasi PhET (dianjurkan menggunakan laptop)
2. PhET simulation Gerak dan Gaya
3. Microsoft Word

2.3 Prosedur Praktikum


Adapun prosedur atau langkah-langkah dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Masukkan alamat https://phet.colorado.edu/ pada Google Chrome
2. Pilih “Physics” pada toolbar “Simulation”
3. Cari dan pilih pada simulasi bagian “Tekanan dan Aliran Fluida”

4. Kemudian atur fitur pendukung sesuai dengan ketentuan

9
5. Ukur tekanan ada wadah dengan ketinggian yang berbeda dan catat pada
tabel hasil percobaan

6. Isi cairan dalam wadah kemudian ukut tekanannya pada setiap ketinggian
dan catat hasilnya

7. ganti cairan pada percobaan berikutnya dan lakukan prosedur yang sama

10
2.4 Hasil Percobaan

• PERCOBAAN PERTAMA

NO Kedalaman H Tekanan Total P Tekanan Hidrostatis Ph (KPa)


(meter) (KPa)
1 3m 133,2 KPa 31,9 KPa
2 2m 123,5 KPa 22,2 KPa
3 0m 103,6 KPa 2,3 KPa
• PERCOBAAN KEDUA

NO Kedalaman H Tekanan Total P Tekanan Hidrostatis Ph (KPa)


(meter) (KPa)
1 3m 124,3 KPa 23 KPa
2 2m 117,5 KPa 16,2 KPa
3 0m 103,4 KPa 2,1 KPa

• PERCOBAAN KETIGA

NO Kedalaman H Tekanan Total P Tekanan Hidrostatis Ph (KPa)


(meter) (KPa)
1 3m 145,3 KPa 44 KPa
2 2m 131,6 KPa 30,3 KPa
3 0m 103,6 KPa 2,3 KPa

2.5 Perhitungan
Tekanan Udara Luar = 101,3 KPa
Tekanan Hidrostatis = Tekanan Total – Tekanan Udara Luar

• PERCOBAAN PERTAMA
133,2 KPa - 101,3 KPa = 31,9 KPa
133,5 KPa - 101,3 KPa = 22,2 KPa
103,6 KPa - 101,3 KPa =2,3 KPa
• PERCOBAAN KEDUA

11
124,3 KPa - 101,3 KPa = 23 KPa
117,5 KPa - 101,3 KPa = 16,2 KPa
103,4 KPa - 101,3 KPa = 2,1 KPa
• PERCOBAAN KETIGA
145,3 KPa - 101,3 KPa = 44 KPa
131,6 KPa – 101,3 KPa = 30,3 KPa
103,6 KPa – 101,3 KPa = 2,3 KPa

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

a. Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Fluida secara
umum dibagi menjadi dua macam, yaitu fluida tak bergerak (hidrostatis)
dan fluida bergerak. Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase
tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada
perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan
bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan
seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
b. Kedalaman suatu zat cair (fluida) berpengaruh terhadap tekanan
hidrostatik yang akan dihasilkan. Semakin dalam suatu zat cair maka
tekanan hidrostatiknya pun akan semakin besar. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kedalaman akan berbanding lurus dengan tekanan
hidrostatikHubungan antara frekuensi dengan panjang gelombang adalah
semakin besar frekuensi, semakin kecil pula panjang gelombangnya
(berbanding terbalik) dan semakin besar massa jenis zat cair (fluida)
maka semakin besar juga tekanan hidrostatisnya. Sehingga dapat
dikatakan bahwa massa jenis akan berbanding lurus dengan tekanan
hidrostatik

3.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan ada baiknya untuk kita memahami konsep dan
menguasai perhitungan pada materi fluida serta mendalami sekaligus menambah
wawasan pada saat prcobaan dengan berbagai macam kasus pada materi fluida.
Dalam laporan praktikum ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu diharapkan
ketersediaan pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun guna
mendapat kemajuan dan kelengkapan pada laporan percobaan berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://phet.colorado.edu/in/simulations/fluid-pressure-and-flow

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-medan/inovasi-
pembelajaran-biologi/laprak-fluida-statis-dan-dinamis/14038939

http://lailamscdr.blogspot.com/2015/04/laporan-hasil-praktikum-fluida-statis.html

13

Anda mungkin juga menyukai