Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“MULOG” Mulsa Organik Penyubur Tanah

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Kholisoh Hayati; D500160162; 2016
Ratu Puspa Ningtyas Sugiyarto; D500160139; 2016
Alfian Eko Wahyudi; D500160134; 2016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


SURAKARTA
2018
RINGKASAN

Pemanfaatan limbah sayur dan buah sebagai bahan pembuatan mulsa


organik merupakan terobosan baru untuk mengurangi limbah plastik. Mulsa
organik plastik biodegradable yang terbuat dari pati bersifat ramah lingkungan.
Selain mengurangi limbah sayur dan limbah plastik anorganik, mulsa organik
dapat berfungsi sebagai penyubur tanah. Pembuatan mulsa organik dilakukan
menggunakan metode melt intercalation yaitu teknik penguapan pelarut setelah
proses pencetakan pada plat kaca untuk perubahan suatu fasa. Pati yang dilakukan
dalam penelitian ini berasal dari jagung, sayur sawi, dan sayur kol. Gliserol yang
terbuat dari minyak bekas yang didaur ulang ditambahkan sebagai pemlastis untuk
memperoleh plastik yang elastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu
optimal penguraian mulsa dan kualitas mulsa terhadap kesuburan tanah. Variasi
konsentrasi gliserol dilakukan dengan pencampuran 2% kitosan dengan gliserol
bermassa 0.5, 1, dan 1.5 (%v/v) dan 100 ml aquadest. Penambahan pati dari
masing-masing bahan sebanyak 5 gram dengan pemanasan 80-90°CArtikel ilmiah
yang akan dipublikasikan pada Jurnal Molekul Universitas Jendral Sudirman.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………... i
RINGKASAN………...…………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………........… iii


BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….. 2
1.4 Luaran yang diharapkan……………………………………………………… 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………... 3


2.1 Mulsa Organik………………………………………………………………... 3
2.2 Pati……………………………………………………………………………. 3
2.3 Plastik Biodegradebel………………………………………………………… 4
2.4 Metode Melt Intercalation…………………………………………………… 5

BAB 3. METODE PENELITIAN…………………………………………...…. 7


3.1 Variasi Penelitian………………………………………………………..…… 7
3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………………….…. 7
3.3 Cara Kerja……………………………………………………………………. 7

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN…………………………………. 9


4.1 Anggaran Biaya………………………………………………………………. 9
4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………...…. 9

BAB 5. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 10


BAB 6. LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………...…. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota……………………………………….. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan…………………………………..… 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penelitian dan Pembagian Tugas……….. 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Penelitian……………………………..…. 19
BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG
Indonesia adalah Negara agraris yang mayoritas penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani. Luas tanahnya dimanfaatkan sebagai
lahan pertanian dan perkebunan. Tidak terlepas dari perawatan para petani
baik secara internal ataupun eksternal. Perlakuan eksternal para petani
biasanya dilakukan dengan pemberian mulsa untuk menjaga pertumbuha n
tanaman dan suhu tanah.
Mulsa atau mulch adalah bahan material tertentu yang bisa
digunakan untuk menutupi suatu lahan atau area. Salah satu manfaat
utamanya yaitu menjaga retensi kelembaban dalam tanah. Pemakaian
mulsa membuktikan bahwa tanaman yang ditanam menghasilkan buah
yang lebih banyak (high yielding). Dengan adanya mulsa, air tanah dan air
hujan dapat menguap hanya sekitar 10% dan jika tidak terdapat mulsa, air
dapat menguap sekitar 80%. Selain itu, mulsa berperan sebagai penjaga
kestabilan tanah, penghambat pembusukan akar, dan pengendalian hama
penyakit.
Dewasa ini, petani di Indonesia menggunakan mulsa plastik atau
mulsa an-organik sebagai penutup tanaman mereka yang berwarna perak
pada bagian atasnya, sehingga dapat memantulkan cahaya dari atas dan
dapat mengenai bagian bawah daun sehingga hama yang ada dibawah daun
akan terganggu dan bahkan pergi.
Namun pada kenyataannya mulsa anorganik memiliki beberapa
kekurangan, seperti membutuhkan biaya tambahan untuk pembelian bahan
mulsa (plastik) dan pemasangannya di lapangan, menciptakan lingkungan
yang ideal untuk pergantian mikroorganisme musuh tanaman.
Oleh karena itu, pembuatan mulsa organik dapat mengatasi
permasalahan tersebut. Keuntungan mulsa organik antara lain lebih
ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga
menambah kandungan bahan organik dalam tanah.
Penelitian yang dilakukan oleh Pradoto, 2017 mereka
menggunakan mulsa dari tanaman sisa pertanian bukan mengolahnya
menjadi plastic biodegradebel. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
mengenai pembuatan mulsa plastik organik dari limbah sayuran terutama
limbah sayur yang berceceran di pasar-pasar tradisional.
Limbah pasar sayur merupakan kumpulan dari berbagai macam
sayuran setelah disortir karena tidak layak jual. Limbah pasar sayur mulai
menjadi perhatian mengingat limbah tersebut selain bertambah setiap
harinya semakin sulit mencari tempat pembuangan dan mengurangi
estetika ke indahan kota.
Menurut Badan Pusat Statistik, di Jawa Tengah ada 1976 unit pasar
yang menghasilkan limbah pasar sebanyak 1.300.000 ton per hari dalam
bentuk segar, dan sebagian besar (60%) merupakan limbah sampah
organik sehingga berpotensi dijadikan sebagai starter fermentasi. Daur
ulang dengan cara yang ramah lingkungan, mudah dan murah memerlukan
upaya yang tepat untuk mengatasi persoalan limbah tersebut.

1. 2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mengolah limbah sayur untuk dijadikan mulsa organik ?
2. Berapa lama mulsa tersebut terurai?
3. Bagaimana kualitas mulsa terhadap kesuburan tanah?

1. 3 TUJUAN PENELITIAN
1. Mengaplikasikan cara pembuatan mulsa dari limbah sayur
2. Mengetahui waktu optimal penguraian mulsa
3. Mengaplikasikan kualitas mulsa terhadap kesuburan tanah
4. Mencegah pencemaran akibat mulsa anorganik
5. Mengurangi kuantitas limbah sayur

1. 4 LUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Dapat memanfaatkan limbah sayuran sebagai mulsa organik yang ramah
lingkungan
2. Memperkaya fungsi limbah sayuran
3. Mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limba
4. Artikel ilmiah yang akan dipublikasikan dalam Jurnal Molekul Universitas
Jenderal Soedirman
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Mulsa Organik
Mulsa organik adalah mulsa yang bahannya berasal dari tanaman sisa
pertanian. Tujuan pemulsaan antara lain menjaga kelembapan tanah dan
suhu tanah yang relatif lebih merata, mencegah timbulnya rumput dan
mencegah percikan air dari tanah. Upaya yang dapat ditempuh adalah
melakukan penanaman tanaman penutup tanah dan penutupan permukaan
tanah dengan sisa-sisa tanaman merupakan hal yang bisa dilakukan.
Adanya tanaman penutup tanah seperti mulsa organik dapat menahan
percikan air hujan dan aliran air di permukaan tanah sehingga
pengikisan tanah lapisan atas dapat ditekan, disamping itu juga dapat
menekan pertumbuhan gulma serta mempertahankan kelembaban tanah
(Pradoto,dkk. 2017)
Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laju
partumbuhan tanaman. Perlakuan mulsa secara langsung dapat menciptakan
kondisi yang sesuai bagi tanaman terutama lingkungan mikro di daerah
perakaran tanaman, mampu mempertahankan kelembaban tanah dan
ketersediaan air dalam tanah, sehingga dalam keadaan panas yang terik
sekalipun tanah masih mampu menyediakan air bagi tanaman di atas
permukaan tanah. (Tinambunan E, dkk, 2014)
Mulsa organik dapat menurunkan suhu tanah. Hal tersebut dikarenakan
ada beberapa hal mengapa terjadinya penurunan suhu tanah. Pertama, suhu
tanah bergantung pada proses pertukaran panas antara tanah dan
lingkungannya. Proses tersebut terjadi akibat adanya radiasi matahari dan
pengaliran panas ke dalam tanah melalui proses konduksi. Kedua, adanya
perubahan radian energi yang mencapai tanah dan menyebabkan panas yang
mengalir kedalam tanah lebih sedikit dibandingkan tanpa mulsa. Mulsa dapat
menjaga kestabilan kadar air dalam tanah sehingga mendorong aktifitas
mikroorganisme tanah tetap aktif dalam mendekomposisi bahan organik
sehingga dapat mensuplai kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan pada
pertumbuhan organ vegetatif tanaman. Bahan organik yang diberikan berupa
mulsa sisa tanaman mengandung berbagai macam senyawa yang akan
diuraikan oleh mikroorganisme, dan membantu melekatkan partikel- partikel
tanah membentuk agregat. Sehingga tanah menjadi berpori-pori, gembur,
dapat menyimpan, dan mengalirkan udara dan air (Antari R. Dkk, 2014)
2. 2 Pati
Pati merupakan karbohidat atau polisakarida hasil sintesis dari tanaman
berklorofil melalui proses fotosintesis. Bentuk pati tergantung pada tanaman
asalnya dan memiliki bentuk bergranula yang tidak larut dalam air dalam
suhu ruangan. Sifat dari penyusun pati, yaitu amilopektin dan amilosa
berbeda-beda. Pada umumnya kandungan amilopektin lebih banyak daripada
amilosa (Niken dan Adepristian, 2013).
Pati termasuk dalam polisakarida yang merupakan polimer glukosa, yang
terdiri atas amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan bagian polimer
linier dengan ikatan alfa-(1-4) untuk glukosa yang merupakan rantai linier.
Amilosa merupakan hidrokoloid konformasi yang menyebabkan viskositas
tinggi pada pati dan larut dalam air. Modifikasi pati sederhana dan paling
umum adalah dengan hidrolisis asam yang secara luas digunakan dalam
makanan, kertas tekstil, dan farmasi (Wuttasela, 2008).

Gambar 1. Granula Amilopektin

Gambar 1. Grandula Amilosa

2. 3 Plastik Biodegradebel
Plastik biodegradable merupakan plastik yang terbuat dari bahan yang
mudah diuraikan, seperti pati, selulosa dan karbohidrat lainnya. Pada
pembuatan plastik ini, penambahan plasticizer berupa gliserol dan kitosan
akan memberikan inovasi plastik yang ramah lingkungan Handayani dan
Wijayanti, (2015).

Bahan utama pembuat plastik ini adalah pati, ditinjau dari sifat pati
yang mudah didegradasi oleh alam. Kandungan pati banyak terdapat pada
tumbuhan-tumbuhan seperti singkong, beras, sorgum, kentang, pisang, dan
lainnya yang akan mempengaruhi sifat mekanik dan kimia plastik (Darni Y
dan Utami H, 2010). Hal ini dibuktikan pada penelitian yang telah dilakukan
oleh Wardah dan Hastuti 2015, menyatakan bahwa penambahan variasi
komposisi pati dan gliserol berpengaruh terhadap sifat mekanik dan kimia
plastic biodegradable, semakin banyak konsentrasi gliserol maka nilai titik
leleh dan kuat tarik semakin menurun.

Pada pembuatan bioplastik, perlu perbandingan dan perhitungan


dalam takaran bahan yang akan digunakan untuk pembuatan plastik
biodegradable. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Utomo,dkk 2013,
dalam pembuatan plastik biodegradable, dilakukan pengukuran ketebalan
plastik. Dengan Ta merupakan titik atas, Tb merupakan titik bawah, dan Tt
merupakan titik tengah, dimana dengan titik-titik tersebut akan diperoleh
ketebalan rata-rata.

Gambar 3. Pengambilan titik ketebalan plastik biodegradable (Utomo,dkk.


2013)

2. 4 Metode Melt Intercalation


Salah satu metode yang digunakan dalam pembuatan plastik adalah
metode melt intercalation. Metode melt intercalation merupakan sebuah
metode atau teknik penguapan pelarut setelah proses pencetakan pada plat
kaca untuk perubahan suatu fasa. Metode ini umum digunakan pada
pembuatan plastik biodegradable khususnya dalam memproduksi
nanokomposit polimer. Dalam memproduksi nanokomposit, cara lain yang
digunakan sebagai pasangan metode melt intercalation adalah TSE (Twin
Screw Extruder) (Daniel dan Panneerselvam, 2016).
Metode melt intercalation diaplikasikan pada bahan pembuat plastik
yang mengandung pati. Metode ini tidak memerlukan penambahan pelarut
dan layer silikat dalam molten state. Secara umum, metode melt-intercalation
merupakan metode perubahan fase dari cair ke padat dengan cara penguapan
pelarut. Prinsip yang digunakan disesuaikan dengan prinsip termodinamika
larutan, dimana keadaan awal larutan stabil kemudian mengalami
ketidakstabilan (Aripin,dkk 2017).
Dalam metode melt-intercalation, dilakukan penambahan bahan aditif
filter seperti nanopartikel ZnO. Penambahan aditif filter ini dapat
memperbaiki sifat bioplastik. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Maryati,dkk. 2016, telah berhasil memanfaatkan pati umbi garut, logam ZnO,
dan gliserol dalam proses pembuatan plastik biodegradable.
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian


Variabel bebas:
a) Bahan
b) Waktu perendaman
Variabel terikat:
a) Konsentrasi pati
Variabel kontrol:
a) Kualitas mulsa
b) Lama penguraian mulsa

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: magnetic stirrer, ayakan
mesh, oven, neraca analitik, gelas beker, cawan, spatula, termometer.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Limbah sayur dan buah di
pasar , kitosan, plasticizer gliserol, asam asetat 1%, aquades.

3.3 Cara Kerja


1. Pembuatan Bahan Baku
Pembuatan bahan baku dimulai dari memisahkan limbah sayur dan buah
dengan ampasnya yaitu dengan cara mengekstraksi pati. Pengambilan
kandungan pati dari limbah sayur dan buah dapat dilakukan dengan mencuci
sayur dan buah tersebut dikeringkan. Setelah kering menambahkan air pada
bahan yang sudah diparut dengan perbandingan 1 kg bahan: 2 liter air.
Melakukan penyaringan menggunakan kain saring sampai diperoleh ampas
dan cairan (suspensi pati), setelah itu mengekstraksi kembali ampas yang
diperoleh dari proses penyaringan dengan penambahan air (1 kg ampas: 2 liter
air), kemudian menyaring kembali untuk mendapatkan pati. Mencampurkan
cairan pati yang diperoleh dari penyaringan pertama dan kedua dan
mengendapkannya selama 1 jam, kemudian air hasil pengendapan dibuang
sehingga diperoleh pati basah, tahap terakhir yaitu mengeringkan pati.

2. Pembuatan Bioplastik
Pembuatan bioplastik menggunakan metode pembuatan film plastik
biodegradable yaitu melt intercalation yaitu teknik inversi fasa dengan
penguapan pelarut setelah proses pencetakkan yang dilakukan pada plat kaca.
Metode pembuatan film plastik biodegradable ini didasarkan pada prinsip
termodinamika larutan dimana keadaan awal larutan stabil kemudian
mengalami ketidakstabilan pada proses perubahan fase (demixing), dari air
menjadi padat. Proses pemadatannya (solidifikasi) diawali transisi fase cair
satu ke fase dua cairan (liquidliquid demixing) sehingga pada tahap tertentu
fase (polimer konsentrasi tinggi) akan membentuk padatan. Proses pembuatan
bioplastik dengan variasi konsentrasi gliserol dilakukan dengan
mencampurkan 2% kitosan dengan gliserol yang massanya divariasikan 0,5, 1,
dan 1,5 (%v/v)) dan 100 ml aquadest, menambahkan Asama setat 1% kedalam
campuran tersebut agar kitosan larut sempurna. Kemudian menambahkan pati
jagung, sawi, dan kol 5 gram, lalu memanaskan pada suhu 80-90ºC, dan
melakukan pengadukan dengan stirrer selama 40 menit. Sebelum campuran
dilakukanpencetakan didiamkan terlebih dahulu selama 5 menit untuk
menghindari adanya gelembunggelembung pada plastic. Menuangkan
campuran yang telah diaduk pada cetakan ukuran 20x20 cm, lalu
mengeringkan campuran dalam oven dengan suhu 40-50º C selama 5 jam.
Tahap terakhir adalah mengeluarkan campuran dari oven, kemudian
membiarkan pada suhu kamar hingga campuran dapat dilepas dari cetakan.
Proses pembuatan bioplastik dengan variasi kitosan dilakukan dengan
mencampurkan gliserol 2% dengan kitosan yang massanya divariasikan 1, 2,
dan 3 (%w/v) dan 100 ml aquades. Setelah itu menambahkan Asam asetat 1%
kedalam campuran tersebut agar kitosan larut sempurna, lalu menambahkan
pati jagung, sawi, dan kol 5 gram kemudian memanaskan pada suhu 80-90ºC,
dan melakukan pengadukan dengan stirrer selama 40 menit. Sebelum
campuran dilakukan pencetakan didiamkan terlebih dahulu selama 5 menit
untuk menghindari adanya gelembung-gelembung pada plastik, lalu
menuangkan campuran yang telah diaduk pada cetakan ukuran 20x20 cm.
Tahap selanjutnya mengeringkan campuran dalam oven dengan suhu 40-50º C
selama 5 jam, tahap terakhir yaitu mengeluarkan campuran dari oven,
kemudian membiarkan pada suhu kamar hingga campuran dapat dilepas dari
cetakan.

3. Analisis Data
Untuk hasil yang lebih valid perlu diadakan pengujian di laboratorium dan
juga uji penggunaan mulsa organik pada tanaman.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan Penunjang Rp 8.515.000
2 Bahan Habis Pakai Rp 1,735,000
3 Pejalanan Rp 1.000.000
4 Lain-lain Rp 1.250.000
Jumlah Rp 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan Ke-
Kegiatan
No 1 2 3 4
Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perijinan
Penggunaan
Lab Teknik
1. Kimia UMS
Belanja
bahan habis
2. pakai
Persiapan
Alat dan
3. Bahan
Pretretmen
4. bahan
Melt
5. Intercalation
6. Pengujian
Analisis
7. Sampel
8. Analisis data
Membuat
9. laporan akhir
10. Publikasi
DAFTAR PUSTAKA

Antari, R., Wawan, dan G. Manurung.2014. Pengaruh Pemberian Mulsa Oragnik


Terhadap Sifat Fisik dan Kimia serta Pertumbuhan Akar Kelapa Sawit.
Department of Agrotechnology, Agriculture Faculty, University of Riau.
1(1) : 1-13.
Darni Y. dan H Utami. 2010. Studi Pembuatan dan Katakteristik Sifat Mekanik
dan Hidrofobisitas Bioplastik dari Sorgum. Jurnal Rekayasa Kimia dan
Lingkungan.7(4) : 1
Handayani P. A. dan H Wijayanti. 2015. Pembuatan Film Plastik Biodegradable
dari Limbah Biji Durian (Durio zibethinus murr). Jurnal Bahan Alam
Terbarukan. 4 (1) :22

Jafrey Daniel D, and K Panneerselvam. 2016. Processing of Polypropylene/Sphrei


Glass 3000 nanocomposites by melt intercalation method. Procedia
Technology. 25 (2016) : 1115

Maryati E., C. Pasaribu, M. Adfa, S. P. Yuda, D. Fitriyani. 2016. Pembuatan


bioplastik berbahan Pati Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.), Gliserin, dan
Penambahan Nanopartikel Zno dengan Menggunakan Metode Melt
Intercalation. Jurnal Gradien. 12(2) : 1175-1180
Niken A. dan D. Adepristian. 2013. Isolasi Amilosa dan Amilopektin dari Pati
Kentang. Jurnal Teknik Kimia dan Industri. 2(3) : 58

Pradoto R. W., H. T. Sebayang, dan T. Sumarni. 2017. Pengaruh Sistem Olah


Tanah dan Mulsa Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai
(Glycine max (L.) Merri). Jurnal Produksi Tanaman. 5 (1) : 117

Tinambunan, E., L. Setyobuudi, A. Sutyanto.2014.Penggunaan Beberapa Jenis


Mulsa terhadap Produksi Baby Wortel (Daucus carota L.) Varietas
Hibrida. Jurnal Produksi Tanaman. 1(2) : 25-30.
Utomo A. W., B. D. Argo, dan M. B. Hermanto. 2013. Pengaruh Suhu dan Lama
Pengeringan terhadap Karakteristik Fisikokimiawi Plastik Biodegradable
dari KOmposit Pati Lidah Buaya (Aloe vera) Kitosan. Jurnal Bioproses
Komoditas Tropis.

Wardah I dan E Hastuti. 2015. Pengaruh Variasi Komposisi Gliserol dengan Pati
Benggol Pisang, Tongkol Jagung, dan Enceng Gondok terhadap Sifat Fisis
dan Mekanis Plastik Biodegradable. Jurnal Neutrino. 7(2) :79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kholisoh Hayati
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM D500160162
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 5 April 1998
6 E-mail D500160162@student.ums.ac.id
7 Nomor Telpon/HP 85878209903

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD VI ISLAM SMP ISLAM SMA N 1
Nama Institusi PEKALONGAN PEKALONGAN PEKALONGAN
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Pertemuan Ilmiah/
No Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi,


atau Institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institut Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Surakarta, 6 Juni 2018


Pengusul

(Kholisoh Hayati)
Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ratu Puspa Ningtyas Sugiyarto
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM D500160139
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 15 Agustus 1998
6 E-mail D500160139@student.ums.ac.id
7 Nomor Telpon/HP 085728685999

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD N SMP N 1 SMA N 1
Nama Institusi 3PAGUTAN MANYARAN WONOGIRI
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Pertemuan Ilmiah/
No Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi,


atau Institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institut Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Surakarta, 6 Juni 2018


Pengusul

(Ratu Puspa Ningtyas Sugiyarto)


Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alfian Eko Wahyudi
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM D500160134
5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonogiri, 19 Maret 1999
6 E-mail D500160134@student.ums.ac.id
7 Nomor Telpon/HP 082136709230

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD N 1 SMP N 2 SMA N 1
Nama Institusi TEMPURHARJO EROMOKO WURYANTORO
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Pertemuan Ilmiah/
No Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi,


atau Institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institut Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Surakarta, 6 Juni 2018


Pengusul

(Alfian Eko Wahyudi)


Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Siti Fatimah S.Si., M.Sc
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIDN 0826028206
5 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 26 Februari 1982
6 E-mail Sf120@ums.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 088216572101
B. Riwayat Pengusul

S1 S2
Universitas Jendral Universitas Gadjah
Nama Institusi Soedirman Mada
Jurusan Kimia Kimia
Tahun Lulus 2004 2010
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat
Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No Tahun Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp)
Ibm : Pemberdayaan Posyandu Di
Kabupaten Klaten Untuk
Meningkatkan Pengetahuan DIKTI 50
Kesehatan Ibu & Anak Dengan
1 2015 Memanfaatkan E-Pedakos
D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Waktu dan
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Tempat
Seminar Nasional Pengaruh pH dan Hidrogen Stikes
URECOL Stikes Peroksida Pada Proses Muhammadiyah
1
Muhammadiyah Kudus, Elektrodekolorisasi Kudus, 13
2016 Rodamin B Februari 2016
Pemberdayaan Posyandu Di
Kabupaten Klaten Untuk
ISETH, International Meningkatkan Pengetahuan
2
Conference on Kesehatan Ibu & Anak Gedung Pasca
Technology, Science, and Dengan Memanfaatkan Sarjana UMS, 7
Humanity UMS, 2015 E-Pedakos Desember 2015
Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Surakarta, 6 Juni 2018


Pengusul

(Siti Fatimah, S.Si., M.Sc)


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Botol Sampel Menyimpan
250 ml Sampel 20 15.000 300.000
Pembuatan
Bioplastik 1 1.750.000 1.750.000
Cawan Menghancur 25.000
kan Sampel 2 50.000
Masker 1000
Masker 50 50.000
Gelas Beaker Mencampur 35.000
500mL sampel 2 70.000
Termometer Mengukur
Suhu Sampel 1 45.000 45.000
Kertas Saring Menyaring
Sampel 50 600 30.000
Mesh 50/60 Mengayak
Sampel 1 320.000 320.000
Uji Absorbansi
Penyusunan
Laporan 12 450.000 5.400.000
Sewa Alat 1 500.000 500.000
SUB TOTAL 8.515.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan
Sayuran Kg 5 100,000 500,000
Plasticizer
gliserol Buah 8 75,000 600,000
Kitosan Kg 10 6,000 60,000
Aquades Liter 25 3,000 75,000
Kertas Saring lembar 10 8,000 80,000
Tissue Rol Buah 10 5,000 50,000
Asam asetat Liter 1 30,000 30,000
Plat Kaca Meter 20 15,000 300,000
Kertas HVS Rim 1 40,000 40,000
SUB TOTAL 1,735,000
3. Perjalanan

Harga
Material Justifikasi Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan
Perjalanan
(Rp)
Perjalanan
Kali 5 100.000 500.000
mencari
Perjalanan
menguji
hasil
sampel Kali 2 250.000 500.000
Sub Total 1.000.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Perijinan
masuk Penunjang
laboratorium Penelitian 1 900.000 900.000
Penyusunan
Publikasi Laporan 1 200.000 200.000
Penyusunan
dan Penunjang
Perbanyakan Penyusunan
Laporan Laporan 1 150.000 150.000
Sub Total 1.250.000
Total 12.500.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
No Studi Ilmu
(jam/minggu)
Ketua pelaksana dan
Kholisoh Penanggung Jawab
Teknik Teknik 30 jam/
Hayati/ pembuatan ekstrak
1 Kimia Kimia Minggu
D500160162 daun iler-iler serta
alat penunjang
Mengkarakterisasi
ekstrak dan
Ratu Puspa
Teknik Teknik 27 jam/ menentukan daya
Ningtyas S/
Kimia Kimia Minggu serap serta
2 D500150139
pengadaan bahan
kimia
Penanggung jawab
Rahmasari menyediakan bahan
Teknik Teknik 27 jam/
Tri Cahyani / baku yang
3 Kimia Kimia Minggu
D500160134 diperlukan serta
analisis
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Jl. A Yani Pabelan Kartasuro TRomol Pos 1 Surakarta 57102
Telp. 0271-717417 Fax: 0271-715448 Email: ums@ums.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Kholisoh Hayati
NIM : D500160162
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Dengan ini usulan PKM-P saya dengan judul :
“MULOG” Mulsa Organi Penyubur Tanah
Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara .
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya

Mengetahui, Surakarta, 7 Juni 2018


Wakil Dekan III FT UMS yang menyatakan

(Muh. Al0-Fatih Hendrawan, S. T., M. T) (Kholisoh Hayati)


NIK. 976 NIM. D500160162

Anda mungkin juga menyukai