BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Kholisoh Hayati; D500160162; 2016
Ratu Puspa Ningtyas Sugiyarto; D500160139; 2016
Alfian Eko Wahyudi; D500160134; 2016
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………... i
RINGKASAN………...…………………………………………………………. ii
1. 1 LATAR BELAKANG
Indonesia adalah Negara agraris yang mayoritas penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani. Luas tanahnya dimanfaatkan sebagai
lahan pertanian dan perkebunan. Tidak terlepas dari perawatan para petani
baik secara internal ataupun eksternal. Perlakuan eksternal para petani
biasanya dilakukan dengan pemberian mulsa untuk menjaga pertumbuha n
tanaman dan suhu tanah.
Mulsa atau mulch adalah bahan material tertentu yang bisa
digunakan untuk menutupi suatu lahan atau area. Salah satu manfaat
utamanya yaitu menjaga retensi kelembaban dalam tanah. Pemakaian
mulsa membuktikan bahwa tanaman yang ditanam menghasilkan buah
yang lebih banyak (high yielding). Dengan adanya mulsa, air tanah dan air
hujan dapat menguap hanya sekitar 10% dan jika tidak terdapat mulsa, air
dapat menguap sekitar 80%. Selain itu, mulsa berperan sebagai penjaga
kestabilan tanah, penghambat pembusukan akar, dan pengendalian hama
penyakit.
Dewasa ini, petani di Indonesia menggunakan mulsa plastik atau
mulsa an-organik sebagai penutup tanaman mereka yang berwarna perak
pada bagian atasnya, sehingga dapat memantulkan cahaya dari atas dan
dapat mengenai bagian bawah daun sehingga hama yang ada dibawah daun
akan terganggu dan bahkan pergi.
Namun pada kenyataannya mulsa anorganik memiliki beberapa
kekurangan, seperti membutuhkan biaya tambahan untuk pembelian bahan
mulsa (plastik) dan pemasangannya di lapangan, menciptakan lingkungan
yang ideal untuk pergantian mikroorganisme musuh tanaman.
Oleh karena itu, pembuatan mulsa organik dapat mengatasi
permasalahan tersebut. Keuntungan mulsa organik antara lain lebih
ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga
menambah kandungan bahan organik dalam tanah.
Penelitian yang dilakukan oleh Pradoto, 2017 mereka
menggunakan mulsa dari tanaman sisa pertanian bukan mengolahnya
menjadi plastic biodegradebel. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
mengenai pembuatan mulsa plastik organik dari limbah sayuran terutama
limbah sayur yang berceceran di pasar-pasar tradisional.
Limbah pasar sayur merupakan kumpulan dari berbagai macam
sayuran setelah disortir karena tidak layak jual. Limbah pasar sayur mulai
menjadi perhatian mengingat limbah tersebut selain bertambah setiap
harinya semakin sulit mencari tempat pembuangan dan mengurangi
estetika ke indahan kota.
Menurut Badan Pusat Statistik, di Jawa Tengah ada 1976 unit pasar
yang menghasilkan limbah pasar sebanyak 1.300.000 ton per hari dalam
bentuk segar, dan sebagian besar (60%) merupakan limbah sampah
organik sehingga berpotensi dijadikan sebagai starter fermentasi. Daur
ulang dengan cara yang ramah lingkungan, mudah dan murah memerlukan
upaya yang tepat untuk mengatasi persoalan limbah tersebut.
1. 2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mengolah limbah sayur untuk dijadikan mulsa organik ?
2. Berapa lama mulsa tersebut terurai?
3. Bagaimana kualitas mulsa terhadap kesuburan tanah?
1. 3 TUJUAN PENELITIAN
1. Mengaplikasikan cara pembuatan mulsa dari limbah sayur
2. Mengetahui waktu optimal penguraian mulsa
3. Mengaplikasikan kualitas mulsa terhadap kesuburan tanah
4. Mencegah pencemaran akibat mulsa anorganik
5. Mengurangi kuantitas limbah sayur
2. 1 Mulsa Organik
Mulsa organik adalah mulsa yang bahannya berasal dari tanaman sisa
pertanian. Tujuan pemulsaan antara lain menjaga kelembapan tanah dan
suhu tanah yang relatif lebih merata, mencegah timbulnya rumput dan
mencegah percikan air dari tanah. Upaya yang dapat ditempuh adalah
melakukan penanaman tanaman penutup tanah dan penutupan permukaan
tanah dengan sisa-sisa tanaman merupakan hal yang bisa dilakukan.
Adanya tanaman penutup tanah seperti mulsa organik dapat menahan
percikan air hujan dan aliran air di permukaan tanah sehingga
pengikisan tanah lapisan atas dapat ditekan, disamping itu juga dapat
menekan pertumbuhan gulma serta mempertahankan kelembaban tanah
(Pradoto,dkk. 2017)
Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laju
partumbuhan tanaman. Perlakuan mulsa secara langsung dapat menciptakan
kondisi yang sesuai bagi tanaman terutama lingkungan mikro di daerah
perakaran tanaman, mampu mempertahankan kelembaban tanah dan
ketersediaan air dalam tanah, sehingga dalam keadaan panas yang terik
sekalipun tanah masih mampu menyediakan air bagi tanaman di atas
permukaan tanah. (Tinambunan E, dkk, 2014)
Mulsa organik dapat menurunkan suhu tanah. Hal tersebut dikarenakan
ada beberapa hal mengapa terjadinya penurunan suhu tanah. Pertama, suhu
tanah bergantung pada proses pertukaran panas antara tanah dan
lingkungannya. Proses tersebut terjadi akibat adanya radiasi matahari dan
pengaliran panas ke dalam tanah melalui proses konduksi. Kedua, adanya
perubahan radian energi yang mencapai tanah dan menyebabkan panas yang
mengalir kedalam tanah lebih sedikit dibandingkan tanpa mulsa. Mulsa dapat
menjaga kestabilan kadar air dalam tanah sehingga mendorong aktifitas
mikroorganisme tanah tetap aktif dalam mendekomposisi bahan organik
sehingga dapat mensuplai kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan pada
pertumbuhan organ vegetatif tanaman. Bahan organik yang diberikan berupa
mulsa sisa tanaman mengandung berbagai macam senyawa yang akan
diuraikan oleh mikroorganisme, dan membantu melekatkan partikel- partikel
tanah membentuk agregat. Sehingga tanah menjadi berpori-pori, gembur,
dapat menyimpan, dan mengalirkan udara dan air (Antari R. Dkk, 2014)
2. 2 Pati
Pati merupakan karbohidat atau polisakarida hasil sintesis dari tanaman
berklorofil melalui proses fotosintesis. Bentuk pati tergantung pada tanaman
asalnya dan memiliki bentuk bergranula yang tidak larut dalam air dalam
suhu ruangan. Sifat dari penyusun pati, yaitu amilopektin dan amilosa
berbeda-beda. Pada umumnya kandungan amilopektin lebih banyak daripada
amilosa (Niken dan Adepristian, 2013).
Pati termasuk dalam polisakarida yang merupakan polimer glukosa, yang
terdiri atas amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan bagian polimer
linier dengan ikatan alfa-(1-4) untuk glukosa yang merupakan rantai linier.
Amilosa merupakan hidrokoloid konformasi yang menyebabkan viskositas
tinggi pada pati dan larut dalam air. Modifikasi pati sederhana dan paling
umum adalah dengan hidrolisis asam yang secara luas digunakan dalam
makanan, kertas tekstil, dan farmasi (Wuttasela, 2008).
2. 3 Plastik Biodegradebel
Plastik biodegradable merupakan plastik yang terbuat dari bahan yang
mudah diuraikan, seperti pati, selulosa dan karbohidrat lainnya. Pada
pembuatan plastik ini, penambahan plasticizer berupa gliserol dan kitosan
akan memberikan inovasi plastik yang ramah lingkungan Handayani dan
Wijayanti, (2015).
Bahan utama pembuat plastik ini adalah pati, ditinjau dari sifat pati
yang mudah didegradasi oleh alam. Kandungan pati banyak terdapat pada
tumbuhan-tumbuhan seperti singkong, beras, sorgum, kentang, pisang, dan
lainnya yang akan mempengaruhi sifat mekanik dan kimia plastik (Darni Y
dan Utami H, 2010). Hal ini dibuktikan pada penelitian yang telah dilakukan
oleh Wardah dan Hastuti 2015, menyatakan bahwa penambahan variasi
komposisi pati dan gliserol berpengaruh terhadap sifat mekanik dan kimia
plastic biodegradable, semakin banyak konsentrasi gliserol maka nilai titik
leleh dan kuat tarik semakin menurun.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Limbah sayur dan buah di
pasar , kitosan, plasticizer gliserol, asam asetat 1%, aquades.
2. Pembuatan Bioplastik
Pembuatan bioplastik menggunakan metode pembuatan film plastik
biodegradable yaitu melt intercalation yaitu teknik inversi fasa dengan
penguapan pelarut setelah proses pencetakkan yang dilakukan pada plat kaca.
Metode pembuatan film plastik biodegradable ini didasarkan pada prinsip
termodinamika larutan dimana keadaan awal larutan stabil kemudian
mengalami ketidakstabilan pada proses perubahan fase (demixing), dari air
menjadi padat. Proses pemadatannya (solidifikasi) diawali transisi fase cair
satu ke fase dua cairan (liquidliquid demixing) sehingga pada tahap tertentu
fase (polimer konsentrasi tinggi) akan membentuk padatan. Proses pembuatan
bioplastik dengan variasi konsentrasi gliserol dilakukan dengan
mencampurkan 2% kitosan dengan gliserol yang massanya divariasikan 0,5, 1,
dan 1,5 (%v/v)) dan 100 ml aquadest, menambahkan Asama setat 1% kedalam
campuran tersebut agar kitosan larut sempurna. Kemudian menambahkan pati
jagung, sawi, dan kol 5 gram, lalu memanaskan pada suhu 80-90ºC, dan
melakukan pengadukan dengan stirrer selama 40 menit. Sebelum campuran
dilakukanpencetakan didiamkan terlebih dahulu selama 5 menit untuk
menghindari adanya gelembunggelembung pada plastic. Menuangkan
campuran yang telah diaduk pada cetakan ukuran 20x20 cm, lalu
mengeringkan campuran dalam oven dengan suhu 40-50º C selama 5 jam.
Tahap terakhir adalah mengeluarkan campuran dari oven, kemudian
membiarkan pada suhu kamar hingga campuran dapat dilepas dari cetakan.
Proses pembuatan bioplastik dengan variasi kitosan dilakukan dengan
mencampurkan gliserol 2% dengan kitosan yang massanya divariasikan 1, 2,
dan 3 (%w/v) dan 100 ml aquades. Setelah itu menambahkan Asam asetat 1%
kedalam campuran tersebut agar kitosan larut sempurna, lalu menambahkan
pati jagung, sawi, dan kol 5 gram kemudian memanaskan pada suhu 80-90ºC,
dan melakukan pengadukan dengan stirrer selama 40 menit. Sebelum
campuran dilakukan pencetakan didiamkan terlebih dahulu selama 5 menit
untuk menghindari adanya gelembung-gelembung pada plastik, lalu
menuangkan campuran yang telah diaduk pada cetakan ukuran 20x20 cm.
Tahap selanjutnya mengeringkan campuran dalam oven dengan suhu 40-50º C
selama 5 jam, tahap terakhir yaitu mengeluarkan campuran dari oven,
kemudian membiarkan pada suhu kamar hingga campuran dapat dilepas dari
cetakan.
3. Analisis Data
Untuk hasil yang lebih valid perlu diadakan pengujian di laboratorium dan
juga uji penggunaan mulsa organik pada tanaman.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Wardah I dan E Hastuti. 2015. Pengaruh Variasi Komposisi Gliserol dengan Pati
Benggol Pisang, Tongkol Jagung, dan Enceng Gondok terhadap Sifat Fisis
dan Mekanis Plastik Biodegradable. Jurnal Neutrino. 7(2) :79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kholisoh Hayati
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM D500160162
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 5 April 1998
6 E-mail D500160162@student.ums.ac.id
7 Nomor Telpon/HP 85878209903
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD VI ISLAM SMP ISLAM SMA N 1
Nama Institusi PEKALONGAN PEKALONGAN PEKALONGAN
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
(Kholisoh Hayati)
Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ratu Puspa Ningtyas Sugiyarto
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM D500160139
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 15 Agustus 1998
6 E-mail D500160139@student.ums.ac.id
7 Nomor Telpon/HP 085728685999
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD N SMP N 1 SMA N 1
Nama Institusi 3PAGUTAN MANYARAN WONOGIRI
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD N 1 SMP N 2 SMA N 1
Nama Institusi TEMPURHARJO EROMOKO WURYANTORO
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
S1 S2
Universitas Jendral Universitas Gadjah
Nama Institusi Soedirman Mada
Jurusan Kimia Kimia
Tahun Lulus 2004 2010
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat
Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No Tahun Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp)
Ibm : Pemberdayaan Posyandu Di
Kabupaten Klaten Untuk
Meningkatkan Pengetahuan DIKTI 50
Kesehatan Ibu & Anak Dengan
1 2015 Memanfaatkan E-Pedakos
D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Waktu dan
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Tempat
Seminar Nasional Pengaruh pH dan Hidrogen Stikes
URECOL Stikes Peroksida Pada Proses Muhammadiyah
1
Muhammadiyah Kudus, Elektrodekolorisasi Kudus, 13
2016 Rodamin B Februari 2016
Pemberdayaan Posyandu Di
Kabupaten Klaten Untuk
ISETH, International Meningkatkan Pengetahuan
2
Conference on Kesehatan Ibu & Anak Gedung Pasca
Technology, Science, and Dengan Memanfaatkan Sarjana UMS, 7
Humanity UMS, 2015 E-Pedakos Desember 2015
Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Harga
Material Justifikasi Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan
Perjalanan
(Rp)
Perjalanan
Kali 5 100.000 500.000
mencari
Perjalanan
menguji
hasil
sampel Kali 2 250.000 500.000
Sub Total 1.000.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Perijinan
masuk Penunjang
laboratorium Penelitian 1 900.000 900.000
Penyusunan
Publikasi Laporan 1 200.000 200.000
Penyusunan
dan Penunjang
Perbanyakan Penyusunan
Laporan Laporan 1 150.000 150.000
Sub Total 1.250.000
Total 12.500.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang
Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
No Studi Ilmu
(jam/minggu)
Ketua pelaksana dan
Kholisoh Penanggung Jawab
Teknik Teknik 30 jam/
Hayati/ pembuatan ekstrak
1 Kimia Kimia Minggu
D500160162 daun iler-iler serta
alat penunjang
Mengkarakterisasi
ekstrak dan
Ratu Puspa
Teknik Teknik 27 jam/ menentukan daya
Ningtyas S/
Kimia Kimia Minggu serap serta
2 D500150139
pengadaan bahan
kimia
Penanggung jawab
Rahmasari menyediakan bahan
Teknik Teknik 27 jam/
Tri Cahyani / baku yang
3 Kimia Kimia Minggu
D500160134 diperlukan serta
analisis
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Jl. A Yani Pabelan Kartasuro TRomol Pos 1 Surakarta 57102
Telp. 0271-717417 Fax: 0271-715448 Email: ums@ums.ac.id