Anda di halaman 1dari 40

ANATOMI AKAR

BY : ELIS KARTIKA
ANATOMI
TUMBUHAN
AKAR
Definisi :
 Organ pada tumbuhan yang biasanya tumbuh di bawah
tanah
 Suatu struktur sumbu tanpa organ-organ lateral
 Tidak terbagi menjadi buku (nodus) dan ruas
(internodus)

Fungsi Akar :
 Mengokohkan tegaknya tumbuhan
 Menyerap air dan garam mineral serta
mengalirkannya ke batang dan daun
 Menyimpan cadangan makanan
 Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
STRUKTUR AKAR

Penampang melintang akar menunjukkan


perbedaan yang jelas antara ketiga sistem
jaringan :
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
EPIDERMIS AKAR

 umumnya terdiri dari 1 lapisan sel,


 terbentuk dari protoderm
 untuk penyerapan air dan mineral,
terutama di daerah yang memiliki
rambut akar
 Sel-sel epidermis biasanya tidak
berkutikula, atau memiliki kutikula
yang sangat tipis dan tidak
mengganggu proses penyerapan
pada akar
EPIDERMIS AKAR
 Pada beberapa tumbuhan
merambat yang memiliki akar
udara seperti pada Orchidaceae
dan Araceae, epidermis
berkembang menjadi jaringan
epidermis berlapis banyak,
dinamakan velamen.

 Velamen bersifat mati, ddg


sekonder tebal, berfungsi sbg
pelindung, mengurangi hilangnya
air dr korteks
KORTEKS
 Umumnya tersusun atas sel-sel parenkim dengan
vakuola yang besar
 Parenkim dapat berdiferensiasi menjadi aerenkim
dengan ruang antar sel yang besar
 Pada tumbuhan hidrofit : aerenkim berfungsi untuk
angkutan gas dan sebagai tempat penyimpanan
oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi
 Plastida pada sel-sel korteks umumnya tidak
berklorofil, tapi banyak mengandung pati
 Lapisan terdalam korteks terdiferensiasi menjadi
endodermis sedangkan
 satu atau beberapa lapisan terluar dapat
terdiferensiasi menjadi eksodermis/hipodermis
EKSODERMIS
 Eksodermis dapat menjadi lapisan proteksi terluar, apabila lapisan epidermis rusak.
 Pada beberapa tumbuhan, terutama tumbuhan xerofit, dinding sel eksodermis/hipodermis
bersuberin. Suberin pada bagian ini dapat menahan air dan mineral yang telah diserap akar.
 Pada tumbuhan Poaceae, Arecaceae dan Cyperaceae, eksodermis tersusun atas jaringan
sklerenkim
ENDODERMIS
 Di daerah penyerapan pada akar, dinding sel endodermis memiliki pita-pita suberin yang mengelilingi
dinding radial dan melintang sel-sel tersebut, disebut pita Caspary
 Pita Caspary berfungsi untuk mengendalikan pergerakan larutan (air dan mineral) dari daerah
korteks yang akan menuju silinder pusat
STELE (SILINDER PUSAT/SILINDER PEMBULUH)

 Silinder pusat/stele merupakan bagian


terdalam dari akar.
 Terletak di sebelah dalam endodermis. Di
antara stele terdapat berkas pengangkutan
(floem dan xilem)
 Tersusun Atas :
(1) Perisikel/Perikambium
(2) Jaringan Pembuluh
(3) Empulur
PERISIKEL

 Merupakan lapisan yang terbentuk dari


prokambium dan berfungsi sebagai pembatas
antara silinder pusat dengan bagian korteks.
 Umumnya hanya tersusun atas satu lapisan sel
 Turut terlibat dalam pembentukan akar lateral
dan felogen (kambium gabus)
 Lapisan tunggal, disebelah dlm endodermis
 Terdiri atas sel-sel parenkimatis
 Letaknya berbatasan dg jar pengangkut
 Fungsi : untuk menghslkan primordial akar
primordial akar lateral dan sebagian dari
kambium pembuluh (penghsl floem dan xylem
sekonder)
JARINGAN PEMBULUH
 Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.
 Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
 Dibagian tengah terdapat empulur
 Xilem akar bersifat EKSARKH karena diferensiasi dari xilem arahnya SENTRIPETAL yaitu dari
bagian luar lingkaran pembuluh menuju ke bagian tengah.
 Arah pendewasaan xilem pada akar adalah secara sentripetal (dari luar ke dalam = eksark)

Berdasarkan jari-jari maka akar bersifat


1. Monarkh : mempunyai 1 jari-jari xilem
2. Diarkh : mempunyai 2 jari-jari xilem
3. Triarkh : mempunyai 3 jari-jari xilem
4. Tettrarkh : mempunyai 4 jari-jari xilem
5. Pentarkh : mempunyai 5 jari-jari xilem
6. Poliarkh : mempunyai >5 jari-jari xilem
JARINGAN PEMBULUH
PERBEDAAN AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
1. Sistem perakaran
Jika dilihat dari sistem perakarannya, keduanya
memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Sistem
perakaran pada akar monokotil secara anatomi yaitu
serabut. Sedangkan untuk akar dikotil memiliki sistem
perakaran tunggang.

2. Batas ujung akar


Perbedaan antara akar dikotil dan juga akar monokotil
berikutnya yaitu dapat dilihat dari batas ujung akar.
Batas ujung akar dan juga kaliptra pada akar
monokotil jelas. Begitu juga sebaliknya, batas ujung
untuk akar dikotil ini tidak jelas.
AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
3. Perisikel
Persikel pada akar monokotil terdiri dari lapisan sel
yang berdinding tebal. Sedangkan untuk persikel
pada akar dikotil hanya memiliki 1 lapis sel saja.
Selain itu untuk persikel hanya mampu membentuk
cabang akar. Untuk persikel akar dikotil,
persimpelnya membentuk banyak cabang akar.

4. Empulur
Jika diperhatikan pada empulur, Anda dapat melihat
perbedaan akar dikotil dan monokotil lain yang
cukup jelas. Untuk akar monokotil memiliki empulur
sehingga menjadi pusat akar, sedangkan akar dikotil
tidak memiliki empulur.
AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
5. Kambium
Akar monokotil tidak memiliki kambium, sedangkan
akar dikotil memiliki kambium.

6. Jumlah lengan
Jumlah lengan protoxilem terdapat lebih dari 12 pada
akar monokotil, sedangkan akar dikotil memiliki
lengan xilem berjumlah 2 sampai 6 saja.

7. Letak xilem
Salah satu perbedaan antara akar dikotil dan
monokotil juga dapat Anda lihat pada letak xilem. Akar
monokotil memiliki letak xilem dan juga floem
berselang-seling. Sedangkan untuk akar dikotil, xilem
berada di dalam foem.
AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
SUB APEKS AKAR

Akar di daerah sub apeks dapat terbagi menjadi tiga Di daerah pemanjangan terlihat 3 macam jaringan,
daerah, yaitu : Prokambium : Silinder pusat
A. Daerah Pembelahan sel Meristem dasar : Korteks, endodermis
B. Daerah pemanjangan sel Protoderm : Epidermis
C. Daerah pendewasaan

A. Daerah Pembelahan sel tersusun atas sel-sel bersifat


meristematik, aktif mengalami pembelahan - mitosis
B. Daerah pemanjangan sel
 tersusun atas sel-sel yang mengalami
pemanjangan, dan sel-sel tampak bervakuola
 Adanya pemanjangan sel menyebabkan akar
terdorong ke dalam tanah
C. Daerah pendewasaan sel
 Tersusun atas sel-sel yang mulai mengalami proses diferensiasi sampai sel
berkembang menjadi bentuk sel dewasa
 Pada bagian epidermis telah tampak adanya rambut-rambut akar

Diferensiasi sel terjadi pada :


a. Prokambium silinder pusat xilem, floem dan perisikel (sel parenkim
yang mengelilingi xilem dan floem, dapat membentuk akar lateral )
b. Meristem dasar
i. korteks sel-sel parenkim
ii.endodermis lingkaran sel parenkimatis mengelilingi perisikel, dinding sel
mengandung suberin
c. Protoderm : membentuk epidermis, termasuk rambut akar rambut akar akan
memperluas permukaan untuk proses penyerapan air dan mineral
1. Prokambium silinder pusat :
xilem primer
floem primer
perisikel (sel parenkim yang mengelilingi xilem
dan floem, dapat membentuk akar lateral)

2. Meristem dasar
Korteks
Endodermis

3. Protoderm
 Epidermis
 rambut akar
SILINDER BERKAS PENGANGKUT

 Letaknya di sebelah dalam endodermis


 Jaringan yang berbatasan langsung
denga endodermis disebut perisikel
 Sebelah dalam jaringan perisikel
terdapat jaringan berkas pengangkut
(xilem dan floem)
Susunan Akar pada Pertumbuhan Sekunder

 Pertumbuhan sekunder pada


akar terjadi akibat aktifitas
kambium dan kambium gabus
yang membentuk xylem
sekunder dan floem sekunder

 Aktifitas cambium ini


menyebabkan akar bertambah
besarnya diameternya
Susunan Akar di Luar Keadaan Normal
 Dalam keadaan tertentu susunan akar mengalami
anomaly hal ini terutama berkaitan erat denagn
fungsi tambahan dari akar tersebut.
 Sususnan akar di luar keadaan normal dapat
berupa : mikoriza, bintil akar, akar udara umbi
akar.
Susunan Akar dikotil dan monokotil

Anda mungkin juga menyukai