Anda di halaman 1dari 20

JURNAL AWAL

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

STRUKTUR MOLEKUL DENGAN MENGGUNAKAN


MODEL MOLEKUL

Oleh :
Kelompok 1 Golongan IV

Tri Bayu Prasatya (2008551078)


I Gusti Ngurah Trisna Meyana Putra (2008551079)
I Gede Ananta Wiguna (2008551080)
I Nyoman Gargita Ananta Guna (2008551081)
I Putu Bagus Kurniadinata (2008551082)

DOSEN PENGAMPU:

Ni Putu Linda Laksmiani,S.Farm.,M.Sc., Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
JUDUL TOPIK PRAKTIKUM

1. TUJUAN

1. 1.1 Memberikan pengalaman bekerja dengan model molekul


2. 1.2 Memberikan pengalaman mengenai visualisasi senyawa-senyawa organik
dalam 3 dimensi
3. 1.3 Mampu menentukan sudut ikatan suatu struktur molekul

2. TINJAUAN PUSTAKA

a. Kimia Organik

Kimia Organik umumnya akan mempelajari tentang struktur atom, rumus


kimia, ikatan kimia, isomeri, jenis-jenis isomer dan stereoisomer, gugus fungsi
senyawa organik, tata nama senyawa organik, dan prinsip reaksi dalam senyawa
organik yang meliputi reaksi adisi, substitusi, dan eliminasi k. Senyawa organik pada
saat itu diyakini mempunyai vital force atau daya vital yang merupakan ciri khas dari
senyawa yang berasal dari makhluk hidup. Karena memiliki daya vital ini maka
senyawa organik dipercaya tidak dapat disintesi di laboratorium seperti senyawa
anorganik. Walaupun senyawa organik dikenal sebagai senyawa karbon tetapi tidak
semua senyawa yang mengandung karbon adalah senyawa organic.( Wardiyah, 2016)

b. Orbital Hibrida Karbon

Orbital hibridisasi sp hanya mengandung orbital bulat 1s. Terdapat elektron 1s


yang merupakan tertinggi dalam bulatan ini. Kulit kedua sedikit berjauhan dari inti
daripada kulit pertama, mengandung satu orbital 2s dan tiga orbital 2p. Orbital 2s,
seperti orbital 1s, adalah bulat. Orbital hibridisasi sp adalah satu dari dua orbital
identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s dan satu orbital p. Kedua orbital
ini akan membentuk sudut 180.

1
Gambar 1.1 Karbon dalam Keadaan Hibrida sp

Orbital hibridissi sp2 hanya mengandung tiga orbital atom 2p. Orbital 2p ada
pada jarak sedikit agak jauh dari inti daripada orbital 2s dan mempunyai energy yang
agak sedikit lebih tinggi. Orbital berbentuk seperti halter (alat olah raga angkat besi).
Setiap orbital p mempunyai dua kuping yang terpisah oleh simpul (bidang simpul
dalam hal ini) pada inti. Orbital hibridisasi sp2 adalah satu dari tiga orbital identik
yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s dan dua orbital p. Sudut yang dibentuk
oleh dua orbital jenis ini adalah 120.

Gambar 1.2 Karbon dalam Keadaan Hibrida sp2

Orbital hibridissi sp3 orbital s berbentuk bola yang berpusat pada titik pusat
koordinat, sedangkan orbital p mempunyai sepasang lobe (elipsoida) yang mengarah
ke sumbu x, y dan z, yang mencerminkan komponen px, py dan pz. Keempat orbital

2
atom C, yaitu s, px, py dan pz mengalami hibridisasi untuk membentuk orbital
hibrida sp3. (Fessenden, 1982).

Gambar 1.3 Karbon dalam keadaan Hibrida sp3

4. Molymod

Molymod merupakan suatu media pembelajaran kimia yang terdiri atas bola
warna-warni yang menggambarkan suatu atom dan mempunyai lubang sesuai
dengan jumlah atom lain yang dapat diikat oleh atom tersebut serta pasak yang
menggambarkan ikatan yang terjadi antara dua atom tersebut. Penggunaan media
Molymod dalam pembelajaran Ilmu Kimia dapat memberikan siswa pemahaman
yang lebih mendalam karena pada proses pembelajarannya siswa dibantu dengan
media, sehingga siswa akan terampil menggunakan daya imajinasi serta
kreativitasnya untuk menggunakan media Molymod. Molymod biasanya terbuat
dari plastik berupa bulatan-bulatan yang dihubungkan oleh suatu batangan. (Sari,
2013:112)

3
Gambar 1.4 Molymod Sederhana

5. ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

No Nama Alat Jumlah Gambar Fungsi


1 Bola hitam 12 Alat untuk
(karbon) memperagakan bentuk
molekul

2 Bola hijau 2 Alat untuk


(klor) memperagakan bentuk
molekul

3 Bola putih 28 Alat untuk


(hidrogen) memperagakan bentuk
molekul

4
4 Batang valensi 40 Menghubungkan bola
satu dengan bola lainnya
(ikatan valensi)

5 Bola merah 4 Alat untuk


(oksigen) memperagakan bentuk
molekul

6 Bola biru 3 Alat untuk


(nitrogen) memperagakan bentuk
molekul

7 Bola cokelat 2 Alat untuk


(bromin) memperagakan bentuk
molekul

6. PROSEDUR PRAKTIKUM

5
4.1. Penyusunan Bentuk Molekul

a. sp3 (tetrahedral), misalnya (CCL4)


Prosedur kerja :
1. Siapkan molymod terdiri dari 1 bola hitam (Carbon), 4 bola hijau
(Clorine), dan 4 batang valensi.
2. Keempat batang valensi tersebut lalu digunakan untuk menghubungkan
bola hitam (Carbon) dengan atom-atom bola hijau (Clorine).
3. Bentuk orbital dan gambarkan pada kertas laporan.

b. sp2 (segitiga planar), misalnya (C2H4)


Prosedur kerja :
1. Siapkan molymod terdiri dari 2 bola hitam (Carbon), 4 bola putih
(Hidrogen), 4 batang valensi yang berwarna abu (ikatan valensi), dan 1
batang rangkap berwarna ungu (ikatan rangkap).
2. Sambung 2 bola hitam (Carbon) dengan batang berwarna ungu.
3. Sambung masing-masing 2 batang valensi pada setiap bola hitam
(Carbon).
4. Sambung setiap ujung batang valensi di bola hitam (Carbon) dengan bola
putih (Hidrogen).
5. Orbital yang telah terbentuk digambar pada kertas laporan.

c. sp (linier), misalnya (CO2)


Prosedur kerja :
1. Siapan molymod terdiri dari 1 bola hitam (Carbon), 2 bola merah
(Oksigen), dan 2 batang rangkap berwarna ungu (ikatan rangkap).
2. Sambung masing-masing 2 batang rangkap pada setiap bola hitam
(Carbon).
3. Sambung setiap ujung batang rangkap dengan bola merah (Oksigen).
4. Orbital yang telah terbentuk digambar pada kertas laporan.

6
d. dsp3 (segitiga bipiramida), misalnya (PCl5)
Prosedur kerja :
1. Siapan molymod terdiri dari 1 bola ungu (Fosforus), 5 bola hijau
(Clorine), dan 5 batang valensi.
2. Sambung masing-masing 5 batang valensi pada setiap bola ungu
(Fosforus).
3. Sambung setiap ujung batang valensi dengan bola hijau (Clorine).
4. Orbital yang telah terbentuk digambar pada kertas laporan.

e. d2 sp3 (oktahedral), misalnya (SF6)


Prosedur kerja :
1. Siapan molymod terdiri dari 1 bola kuning (Sulfur), 6 bola pink (Flour),
dan 6 batang valensi.
2. Sambung masing-masing 6 batang valensi pada bola kuning (Sulfur).
3. Sambung setiap ujung batang valensi dengan bola pink (Flour).
4. Orbital yang telah terbentuk digambar pada kertas laporan.

4.2.Senyawa Hidrokarbon
a. 2-metilheksana
Prosedur kerja :
1. Tentukan struktur dari 2-metilheksena yaitu C7H16 atau CH3CH(CH3)
(CH2)3CH3
2. Siapkan molymod yang terdiri dari tujuh bola hitam (Carbon), 16 bola
putih (Hidrogen), serta 22 batang berwarna abu keputihan (valensi)
3. Satu butir bola hitam (Carbon), tiga butir bola hitam (Hidrogen) serta
tiga batang valensi dibentuk menjadi CH3.
4. Empat butir bola hitam (Carbon), sembilan butir bola putih (Hidrogen)
serta 12 batang valensi dibentuk menjadi tiga bagian CH2 dan satu

7
bagian CH3 yang terhubung seperti rantai. Bagian ini akan terdiri atas
empat butir atom carbon dan 9 butir hidrogen (C4H9).
5. CH3 dengan rantai C4H9 lalu dihubungkan pada satu bagian terbentuk
dari bola hitam atom C dan bola putih atom H.
6. Serta terakhir siapkan lagi satu CH3 yang lalu akan dihubungkan ke
rantai utama C6H13 pada bagian CH.
b. 2-butanol
Prosedur kerja
1. Tentukan struktur dari 1-butanol, yaitu C4H10O atau
CH3CH(OH)CH2CH3
2. Siapkan molymod yang terdiri dari empat bola hitam (Carbon),
sepuluh bola putih (Hidrogen), satu bola merah (Oksigen), serta 14
batang valensi.
3. Satu butir bola hitam (Carbon), tiga butir bola putih (Hidrogen) serta
tiga batang valensi dibentuk menjadi CH3.
4. CH3 tersebut dihubungkan kepada satu bagian CH2 yang terbentuk dari
satu butir bola hitam (Carbon), dua butir bola putih (Hidrogen) dan
dua batang valensi. Kedua bagian ini dihubungkan melalu satu batang
valensi. Bagian ini lalu disebut menjadi C2H5.
5. Siapkan lagi satu bagian CH3. Bagian ini lalu dihubungkan dengan
rantai C2H5 melalui suatu bagian yang terbentuk dari atom C dan H.
Rantai yang terbentuk akan terdiri atas empat butir bola hitam atau
atom Carbon dan 9 butir bola putih atau hidrogen (C4H9).
6. Satu butir bola merah (Oksigen) dan satu butir bola putih (Hidrogen)
dihubungkan menjadi OH. OH tersebut lalu dihubungkan pada rantai
utama C4H9 pada bagian CH.

c. 2-butena
Prosedur kerja :

8
1. Tentukan struktur dari 2-butena, yaitu C4H8
2. Siapkan molymod yang terdiri atas empat butir bola hitam (Carbon),
delapan butir bola putih (Hidrogen) serta 12 batang valensi
3. Sambungkan empat bola hitam (Carbon) secara berurutan dengan
menggunakan 3 batang valensi, yang mana pada bola hitam (Carbon)
nomor 2 dipasang dua batang valensi pada dua lubang yang berikatan
dengan bola hitam (Carbon) nomor 3.
4. Pasangkan batang valensi pada setiap lubang bola hitam (Carbon)
5. Serta terakhir, pasangkan delapan bola putih (Hidrogen) pada setiap
batang valensi.

d. 1-propanol
Prosedur kerja :
1. Tentukan struktur dari 1-propanol, yaitu C3H8O
2. Siapkan molymod yang terdiri atas tiga bola hitam (Carbon), delapan
bola putih (Hidrogen), satu bola merah (Oksigen), dan sebelas batang
valensi
3. Sambungkan bola hitam (Carbon) secara berurutan dengan
menggunakan batang valensi.
4. Pasangkan batang valensi pada semua lubang di bola hitam (Carbon)
5. Pasangkan tujuh bola putih (Hidrogen) pada semua batang valensi di
bola hitam (Carbon), kecuali pada batang valensi di bola hitam
(Carbon) nomor 1
6. Pasangkan satu bola merah (Oksigen) pada batang valensi yang tidak
diisi bola putih (Hidrogen) tadi yaitu pada bola hitam (Carbon) nomor
1.
7. Pasangkan satu batang valensi di lubang bola merah (Oksigen).
8. Serta terakhir, pasangkan satu bola putih (Hidrogen) pada batang
valensi yang telah dipasangkan tadi.

9
e. Metiletileter
Prosedur kerja :
1. Tentukan struktur metiletileter, yaitu C3H8O atau C2H5OCH3.
2. Siapkan molymod yang terdiri atas tiga butir bola hitam (Carbon),
delapan butir bola putih (Hidrogen), satu butir bola merah (Oksigen),
serta 11 batang valensi.
3. Satu butir bola hitam (Carbon), tiga butir bola putih (Hidrogen), dan
tiga batang valensi dibentuk menjadi CH3.
4. Dua butir bola hitam (Carbon), lima butir bola putih (Hidrogen), serta
enam batang valensi dibentuk menjadi C2H5.
5. Bagian CH3 dan C2H5 tersebut dihubungkan pada atom berwarna
merah (Oksigen) dengan masing-masing melalui satu batang valensi.

4.3. Senyawa Siklik


a. 3 atom C sp3, misalnya (C3H8)
Prosedur kerja :
1. Siapan molymod terdiri dari 3 bola hitam (Carbon), 8 bola putih
(Hidrogen), dan 10 batang valensi (ikatan tunggal).
2. Sambung 3 bola hitam (Carbon) dengan 2 batang valensi.
3. Sambung 3 batang valensi dengan bola hitam (Carbon) yang berada pada
sisi kanan dan kiri, untuk bola hitam (Carbon) yang berada di tengah
disambungkan dengan 2 batang valensi.
4. Sambung 8 bola putih (Hidrogen) disetiap ujung batang valensi yang
telah berikatan dengan bola hitam (Carbon).

b. 4 atom C sp3, misalnya (C4H8)


Prosedur kerja :

10
1. Siapkan molymod terdiri dari 4 bola hitam (Carbon), 8 bola putih
(Hidrogen), dan 12 batang valensi (ikatan tunggal).
2. Bentuk CH2 menggunakan 1 bola hitam, 2 bola putih, dan 2 batang
karbon. Buat dalam 4 bagian.
3. Sambung setiap bagian menggunakan 4 batang valensi hingga terbentuk
cyclobutane.

c. 5 atom C sp3, misalnya (C5H10)


Prosedur kerja :
1. Siapan molymod terdiri dari 5 bola hitam (Carbon), 10 bola putih
(Hidrogen), dan 15 batang valensi (ikatan tunggal).
2. Bentuk CH2 menggunakan 1 bola hitam, 2 bola putih, dan 2 batang
karbon. Buat dalam 5 bagian.
3. Sambung setiap bagian menggunakan batang valensi hingga terbentuk
siklopentana.
d. 6 atom C sp3, misalnya C6H12 (sikloheksana)
Prosedur kerja :
1. Siapkan molymod yang terdiri atas enam butir bola hitam (Carbon), 12
butir bola putih (Hidrogen), serta 18 batang valensi (ikatan tunggal).
2. Keenam bola hitam (Carbon) dihubungkan satu dengan lainnya
dengan batang valensi
3. Sisa lubang yang terdapat pada atom karbon disambungkan dengan
bola putih (Hidrogen) dengan batang valensi.
4. Gambarkan struktur yang terbentuk dan tentukan sudut serta
kestabilannya.

e. 7 atom C sp3, misalnya C7H14 (sikloheptana)


Prosedur kerja :

11
1. Siapkan molymod yang terdiri atas tujuh bola hitam (Carbon), 14 bola
putih (Hidrogen), serta 21 batang valensi (ikatan tunggal)
2. Ketujuh bola hitam (Carbon) dihubungkan satu dengan lainnya dengan
batang valensi.
3. Sisa lubang yang terdapat pada atom karbon disambungkan dengan
bola putih (Hidrogen) dengan batang valensi.
4. Gambarkan struktur yang terbentuk dan tentukan sudut serta
kestabilannya.

f. 8 atom C sp3, misalnya C8H16 (siklooktana)


Prosedur kerja :
1. Siapkan molymod yang terdiri atas delapan bola hitam (Carbon), 16
bola putih (Hidrogen), serta 24 batang valensi (ikatan tunggal)
2. Kedelapan bola hitam (Carbon) dihubungkan satu dengan lainnya
dengan batang valensi.
3. Sisa lubang yang terdapat pada atom karbon disambungkan dengan
bola putih (Hidrogen) dengan batang valensi.
4. Gambarkan struktur yang terbentuk dan tentukan sudut serta
kestabilannya.

5. TUGAS
a. Tuliskan pembentukan hibrida sp2 untuk atom C!

12
Hibridisasi adalah serangkaian proses penggabungan orbital dari suatu atom
dengan atom lain ketika terjadinya pemaknaan ikatan kimia sehingga mencapai
energi yang lebih rendah atau kestabilan yang tinggi. Ketika dua atom akan berikatan
secara kimia, maka dua atom ini membutuhkan sebuah orbital kosong untuk
ditempati elektron dari masing masing atom tersebut sehingga setelah berikatan maka
kedua atom akan menempati orbital yang sama pada elektron valensinya. Oleh karena
itu dalam proses hibridisasi ini melibatkan konfigurasi elektron terutama pada
elektron valensi yang digunakan untuk berikatan. 

a. Hibridisasi sp2 pada atom C

Bila suatu karbon berikatan rangkap dua dengan atom lain, maka hibridisasi yang
terjadi adalah 2sp2, dimana orbital 2s dihibridkan dengan 2 orbital 2p menghasilkan 3
orbital hibrid sp2. Contoh :  dalam etena (C2H4).

b. Pembentukan hibridisasi sp2 dari atom karbon dapat digambarkan sebagai


berikut

13
c. Bentuk molekul etena C2H4

Bentuk molekul etena adalah planar, dengan sudut H-C-H dan H-C-C kira-
kira 120o, dengan awan elektron terletak di atas dan di bawah bidang planar.

b. Tuliskan stuktur senyawa pada prosedur (4.2 dan 4.3)

5.2. Struktur Senyawa

5.2.1. Senyawa 2-metilheksana, 2-butanol, 2-butena, 1-propanol, dan metiletileter.

a. 2-metilheksana

14
H3C CH CH2 CH2 CH2 CH3

CH3

b. 2-butanol

H3C CH CH2 CH3

OH
c. 2-butena

H3C CH CH CH3

d. 1-propanol

H3C CH2 CH2 OH

e. metiletileter

H3C O CH2CH3

5.2.2. Senyawa Siklik

a. C3H6 (Siklopropana)

15
b. C4H8 (Siklobutana)

c. C5H10 (Siklopentana)

d. C6H12 (Sikoheksana)

16
e. C7H14 (Sikloheptana)

f. C8H16 (Siklooktana)

17
7. SKEMA KERJA

Disisapkan alat berupa molymod yang terdiri atas bola-bola berwarna sesuai
dengan molekulnya, serta batang valensi sebagai penghubung antar bola.

18
DAFTAR PUSTAKA

Disusun molymod dalam bentuk sp3 (tetrahedral), sp2(segitiga planar), sp


Fessenden, R.J. dan J.S Fessenden. 1986. Kimia Organik Dasar. Edisi Ketiga.
(linier), dsp3 (segitiga bipiramida), dan d2sp3 (octahedral).
Jilid 1. Jakarta: Erlangga. hal. 50-60.

Wardiyah. 2016. Kimia


Disusun molymod Organik.
dalam Jakarta. Badan Pengembangan
bentuk 2-metilheksana, dan Pemberdayaan
2-butanol, 2-butena, 1-
Sumber Daya Manusia Kesehatan.
propanol, hal. 3-4
dan metiletileter.

Sari, A. P., Ashadi., Nugroho, A. 2013. Studi Komparasi Pembelajaran STAD


DenganDisusun
Menggunakan Mediabentuk
molymod dalam Animasi Micromedia
senyawa siklik Flash Player dan
Mollymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen Ditinjau
Dari Kreatifitas Siswa Kelas X SMAN 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
Digambarkan hasil
2011/2012. dari Pendidikan
Jurnal molekul yang telah(JPK).
Kimia disusun pada kertas laporan
2(2):1-6.

Ditentukan sudut-sudut molekul yang telah disusun

Dibuat kesimpulan mengenai hubungan sudut ikatan dengan kestabilan


senyawa yang akan dijelaskan pada laporan akhir.

19

Anda mungkin juga menyukai