PERCOBAAN 4
TUMBUHAN BERBIJI ORGAN VEGETATIF
Disusun Oleh :
Fatika Hira Winda Sahara (10060321168)
Angelica Khusuma Wardani (10060321171)
Muhammad Fauzan Mutaqien (10060321172)
Irham Maulanarrasyid (10060321173)
Fahre Wicaksono Riyanto (10060321174)
Putri Fadilla (10060321175)
Nency Oktavia Sri Mulyani (10060321176)
Shift/Kelompok :D / 4
Tanggal Praktikum :26 April 2022
Tanggal Laporan :03 Mei 2022
Asisten Penanggung Jawab :Jihan Noer Ainun Farda, S. Farm.
I. Teori Dasar
Radikula
(Agroteknologi, 2017)
2) Tulang Daun, merupakan struktur penguat helaian daun, sama
fungsinya dengan tulang manusia yang member kekuatan menunjang
berdirinya tubuh. Tulang daun terdiri 4 bagian yang dapat dilihat pada
gambar.
(a) Pedang/belati, (b) Jarum, (c) Linear, (d) Lanset, (e) Lanset oval, (f)
Bulat telur, (g) Telur pipih, (h) Oval meruncing, (i) Sudip, (j) Bulat telur,
(k) Lingkaran, (l) Ginjal, (m) Jantung terbalik, (n) Jantung, (o) Belah
ketupat, (p) Berbagi menyirip, (r) Tombak (s) Anak panah, (t) Segitiga
(Gembong, 2009).
Sulur atau pembelit adalah daun yang berubah dan berfungsi sebagai
penunjang dengan membelit. Sulur dapat berasal dari tangkai daun
(Nepenthes, kantung semar), seluruh daun atau ujung daun (Gloirosa
superba, kembang sungsang), anak daun pada daun majemuk bahkan
stipula, dan lain-lain. Piala adalah modifikasi tangkai daun yang menjadi
pipih lebar dan mengambil alih fungsi helaian daun untuk berfotosintesis,
misalnya pada Nepenthes, Acacia auriculiformis, Utricularia dan
Dischidia raffesiana. Daun yang kehilangan warna hijaunya dan berubah
menjadi runcing dan keras disebut duri. Contoh yang umum adalah kaktus
dan sebangsanya. Duri juga dapat berasal dari stipula seperti pada jeruk
kingkit (Siti Sutarmi, dkk, 1983).
GAMBAR MORFOLOGI
Habitus:
Liana
Akar:
Serabut
Batang:
Kasar
Bulat
Batang bernodus dan
internodus
Daun:
Tulang daun melengkung
Ujung daun lancip
Daun berbentuk kordatus
Tepi daun rata
Filotaksis tersebar
Urat daun melengkung
Tunggal
Anatomi
Mesofil
Epidermis
Jaringan pembuluh
Pinus merkusii Jungh. & de Vriese
GAMBAR MORFOLOGI
Habitus:
Pohon
Akar:
Tunggang
Batang:
Kasar
Silinder
Bersisik
Daun:
Daun tunggal
Filotaksis tersebar
Bentuk daun jarum
Tepi daun rata
Satu helai terdiri dari 2 daun
Ujung daun lancip
Anatomi:
Jaringan pembuluh
Mesofil
Endodermis
Epidermis
Saluran resin
Catharanthus roseus (L.) G. Don
GAMBAR MORFOLOGI
Habitus:
Perdu
Akar:
Serabut
Batang:
Batang bernodus dan
internodus
Bulat
Daun:
Filotaksis dekusatus
Tulamg daun menyirip
Ujung daun lancip
Tunggal
Tepi daun rata
Tekstur daun berserabut
Anatomi:
Epidermis
Trikoma
Palisade
Spons
Jaringan prmbuluh
Zea mays L.
GAMBAR MORFOLOGI
Habitus:
Herba
Akar:
Serabut
Batang:
Batang bernodus dan
internodus
Daun:
Tulang daun sejajar
Berbentuk pita
Filotaksis dekusatus
Ujung daun lancip
Tepi daun rata
Tekstur daun berserabut
Tunggal
Anatomi:
Parenkim korteks
Jaringan pembuluh
Mesofil
Floem
Epidermis
Xylem
Stomata
Nicotiana tabacum L.
GAMBAR MORFOLOGI
Habitus:
Perdu
Akar:
Serabut
Batang:
Bulat
Berserabut
Daun:
Tekstur halus
Tepi daun rata
Ujung daun lancip
Tunggal
Filotaksis tersebar
Anatomi:
Epidermis
Rambut kelenjar
Nikotin
Dokumentasi Spesimen
HASIL PENGAMATAN KETERANGAN
Piper betle L.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
Marga : Piper
Jenis : Piper betle L.
Vern : Sirih
Zea mays L.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Cyperales
Suku : Poacaeae
Marga : Zea
Jenis : Zea mays L.
Vern : Jagung
Nicotiana tabacum L.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Solanales
Suku : Solanaceae
Marga : Nicotiana
Jenis : Nicotiana tabacum L.
Vern : Tembakau
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini telah di lakukan pengamatan kepada
beberapa tumbuhan berbiji organ vegetatif. Adapun spesimen yang di
amati pada praktikum kali ini adalah Piper betle, Pinus merkusii,
Catharantus roseus, Zea mays, dan Nicotiana tabacum.
Kandungan Kimia
Kegunaan/Pemanfaatan/Khasiat/Efek Farmakologi
Kandungan Kimia
Metabolit sekunder yang dihasilkan tapak dara yaitu alkaloid
(Dessisa, 2001). kristin dan vinblastin. Alkaloid memiliki rasa yang pahit
dan dingin (Wijayakusuma, 2005). Hasil uji fitokimia menunjukkan
bahwa ekstrak metanol bunga tapak dara mengandung alkaloid, flavonoid,
fenolik, tanin, dan terpenoid, sedangkan fraksi n-heksan mengandung
tanin, fraksi etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik dan tanin,
serta fraksi n-butanol mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin dan
terpenoid.
Kegunaan/Pemanfaatan/Khasiat/Efek Farmakologi
Sebelumnya, pemanfaatan tapak dara digunakan untuk meredakan
nyeri otot, obat depresi, obat sistem pusat, menghilangkan bengkak akibat
sengatan tawon, obat mimisan, gusi berdarah, bisul, dan sakit tenggorokan.
Saat ini penggunaan tapak dara mengalami kemajuan, salah
satunya ialah penemuan obat antikanker (Friis dan Gilbert, 2000).
Komponen aktif antikanker yang dihasilkan ialah vinkristin dan vinblastin.
Kedua senyawa tersebut dapat menghambat sel kanker pada tahap
metafase atau mitosis kemudian dapat menghambat sintesis purin, DNA,
RNA yang terdapat pada sel kanker, sehingga proliferasinya dapat
dihambat. Proses molekuler penghambatan kanker dilakukan dengan cara
menghambat sintesis DNA. Replikasi DNA terjadi apabila adanya sintesis
rantai nukleotida yang baru. Proses ini berlangsung apabila tersedianya
komplementasi pasangan basa (purin dan pirimidin) untuk menghasilkan
cetakan baru. Oleh karena itu dengan terhambatnya sintesis purin maka
proses replikasi DNA sel kanker tidak terjadi, sehingga dapat menghambat
proliferasi sel kanker (Fowler, 1983).
Kandungan Kimia
Tanaman jagung mengandung karbohidrat yang cukup tingg yaitu
sekitar 74,26 gram per 100 gram, dan banyak terkonsentrasi pada bagian
endosperm. Kandungan karbohidrat pada biji jagung terdiri atas amilosa
dan amilopektin, yang tersusun dari rantai gula sukrosa. Kandungan pati
dalam biji jagung berkontribusi besar dalam kesedian total energy pada
biji jagung (Warisno,2009).
. Komponen utama jagung adalah pati, yaitu sekitar 70% dari
bobot biji. Komponen karbohidrat lain adalah gula sederhana, yaitu
glukosa, sukrosa dan fruktosa sebesar 1%-3% dari bobot biji jagung.
Kegunaan/Pemanfaatan/Khasiat/Efek Farmakologi
Salah satu tumbuhan yang digunakan masyarakat sebagai obat
herbal yaitu rambut jagung (Nessa, Arifin, dan Muchtar, 2013). Rambut
jagung mengandung senyawa antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Kandungan zat aktif yang terdapat di rambut jagung adalah flavonoid.
Mekanisme kerja flavoniod yaitu untuk melancarkan peredaran arah dan
mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga darah
dapat mengalir dengan normal (Margowati, 2016)
Kandungan Kimia
Tembakau merupakan tanaman yang dapat menimbulkan adiksi
karena mengandung nikotin dan juga zat-zat karsinogen serta zat-zat
beracun lainnya. Setelah diolah menjadi suatu produk apakah rokok atau
produk lain, zat-zat kimia yang ditambahkan berpotensi untuk
menimbulkan kerusakan jaringan tubuh serta kanker. Racun utama pada
tembakau adalah tar, nikotin, dan CO (Gondodiputro, 2007). Zat – zat
beracun yang terdapat dalam tembakau antara lain:
a. Nikotin
Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pirolidin yang terdapat
dalam Nikotiana tobacum, Nicotiana rustica dan spesies
lainnya atau sistesisnya yang bersifat adiktif dapat
mengakibatkan ketergantungan (PP RI No. 19 Tahun 2003).
Formula kimia dari nikotin adalah C10H14N2 yaitu cairan
berminyak yang beracun dan tidak berwarna atau terkadang
berwarna kekuningan. Nikotin merupakan obat perangsang
yang memiliki efek berlawanan yaitu memberikan rangsangan
sekaligus menenangkan. Nikotin menyebabkan ketagihan
karena dapat memicu dopamine yaitu unsur kimia di dalam
otak yang berhubungan dengan perasaan senang (Yumaria,
2002).
b. Tar
Yang dimaksud dengan tar adalah senyawa polinuklir
hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik (PP RI No.
19 Tahun 2003). Tar terbentuk selama pemanasan tembakau
dan kadar tar yang terdapat asap rokok inilah yang
menyebabkan adanya resiko kanker (Sukendro, 2007).
c. Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas dengan bau tajam. Gas ini
tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Oleh sebab
itu tembakau juga dapat dimaanfaatkan menjadi Pestisida
penggerek batang padi (Susilowati, 2006).
d. Amonia
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna terdiri dari
nitrogen dan hidrogen. Racun yang ada pada ammonia
sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah
akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma
(Gondodiputro, 2007).
Kegunaan/Pemanfaatan/Khasiat/Efek Farmakologi
VIII. Kesimpulan
7.1 Dari percobaan di atas telah diamati organ vegetatif tumbuhan pada
spesimen A,B,C,D, dan E .bisa di simpulkan bahwa, karakter dan variasi dari
tumbuhan vegetative bisa diketahui dari berbagai struktur tumbuhan.