Anda di halaman 1dari 7

THIOL

1.1 Pengertian Thiol

Dalam kimia organik, thiol adalah sebuah senyawa yang mengandung gugus fungsi


yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH). Sebagai analog sulfur dari
gugus alkohol (-OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus tiol ataupun gugus sulfihidril.
Secara tradisional, tiol sering dirujuk sebagai merkaptan. Istilah merkaptan berasal dari
Bahasa Latin mercurium captans, yang berarti “menggenggam raksa”, karena gugus –SH
mengikat kuat unsur raksa. Thiol berasal dari bahasa Yunani “thion” atau sulfur.

1.2 Penamaan Thiol

1. Metode yang direkomendasikan oleh IUPAC adalah dengan menambahkan akhiran -


tiol pada nama alkana. Metode ini hampir identik dengan tatanama alkohol.
Misalnya: CH3SH akan menjadi metanatiol.
2. Metode lama, perkataan merkaptan menggantikan alkhol pada nama analog alkohol
senyawa itu. Misalnya: CH3SH menjadi metil merkaptan. (CH3OH bernama metil
alkohol)
3. Sebagai sebuah prefiks, istilah sulfanil atau merkapto digunakan. Sebagai
contoh: merkaptopurina.

1.3 Struktur Dan Ikatan

Tiol dan alkohol mempunyai struktur molekul yang mirip. Perbedaannya adalah ukuran dari
chalcogenidenya, panjang ikatan C-S sekitar 180 pikometer dan panjang ikatan C-O sekitar
143 pikometer. Sudut C-S-H mendekati 90°. Pada bentuk padatan atau cairan yang dilelehkan
ikatan hidrogen antara tiap grup tiol lemah. Gaya interaksinya adalah ikatan Van der Waals
antara divalent sulfur yang kepolarannya tinggi.

Perbedaan elektronegativitas antara sulfur dan hidrogen dibandingkan denagn oksigen dan hidrogen
ikatan S—H itu lebih tidak polar daripada grup hidroksil. Gaya dipol-dipol dari tiol lebih rendah
daripada alkohol.

1.4 Sifat – Sifat Fisik


a. Bau
Banyak senyawa tiol adalah cairan dengan bau yang mirip dengan bau bawang putih.
Bau tiol sering kali sangat kuat dan menyengat, terutama yang bermassa molekul ringan.
Tiol akan berikatan kuat dengan protein kulit. Distributor gas alam mulai menambahkan
berbagai macam tiol yang berbau tajam ke dalam gas alam yang tidak berbau tersebut
setelah kasus peledakan sekolah New London pada tahun 1937 di New London,
Texas yang mematikan. Walaupun demikian, tidak semua tiol berbau tidak sedap.
Sebagai contoh, tioterpineol bertanggung jawab atas aroma sedap buah Citrus ×
paradisi.

b. Titik didih dan Kelarutan


Oleh karena perbedaan elektronegativitas yang rendah antara hidrogen dengan
sulfur, ikatan S-H secara praktis bersifat kovalen nonpolar. Sehingga ikatan S-H tiol
memiliki momen dipol yang lebih rendah dibandingkan dengan ikatan O-H alkohol. Tiol
tidak menampakkan efek ikatan hidrogen, baik terhadap molekul air, maupun terhadap
dirinya sendiri. Oleh karena itu, tiol memiliki titik didih yang rendah dan
kurang larut dalam air dan pelarut polar lainnya dibandingkan dengan alkohol.

1.5 Sifat – sifat Kimia


a. Sintesis
Metode pembuatan tiol mirip dengan pembuatan alkohol dan eter. Reaksinya
biasanya lebih cepat dan berendemen lebih tinggi karena anion sulfur
merupakan nukleofil yang lebih baik daripada atom oksigen. Thiol terbentuk
ketika halogenoalkana dipanaskan dengan larutan natrium hidrosulfida.
CH3CH2Br + NaSH heated in ethanol(aq) → CH3CH2SH + NaBr

Selain itu, disulfida dapat dengan mudah direduksi oleh reduktor seperti litium


aluminium hidrida dalam eter kering menjadi dua tiol.
R-S-S-R' → R-SH + R'-SH

2
b. Reaksi
Gugus tiol merupakan analog sulfur gugus hidroksil (-OH) yang ditemukan
pada alkohol. Oleh karena sulfur dan oksigen berada dalam golongan tabel
periodik yang sama, ia memiliki sifat-sifat ikatan kimia yang mirip. Seperti alkohol,
secara umum, ia akan terdeprotonasi membentuk RS− (disebut tiolat), dan secara
kimiawi lebih reaktif dari bentuk tiol terprotonasi RSH.
Kimia tiol berhubungan dengan kimia alkohol: tiol membentuk tioeter, tioasetal,
dan tioester, yang beranalogi dengan eter, asetal, dan ester. Lebih jauh lagi, gugus
tiol dapat bereaksi dengan alkena, membentuk tioeter.
c. Keasaman
Atom sulfur tiol lebih nukleofilik daripada atom oksigen pada alkohol. Gugus
tiol bersifat sedikit asam dengan pKa sekita 10 sampai 11. Dengan
keberadaan basa, anion tiolat akan terbentuk, dan merupakan nukleofil yang sangat
kuat. Gugus dan anion ini dapat dengan mudah teroksidasi oleh reagen
seperti bromin, menghasilkan disulfida (R-S-S-R).
2R-SH + Br2 → R-S-S-R + 2HBr

Oksidasi oleh reagen yang lebih kuat, seperti natrium hipoklorit atau hidrogen


peroksida, menghasilkan asam sulfonat (RSO3H).
R-SH + 3H2O2 → RSO3H + 3H2O

Examples of thiols
 Methanethiol – CH3SH [m-mercaptan]  Coenzyme A
 Ethanethiol – C2H5SH [e- mercaptan]  Glutathione
 1-Propanethiol – C3H7SH [n-P  Cysteine
mercaptan]  2-Mercaptoethanol
 2-Propanethiol – CH3CH(SH)CH3 [2C3  Dithiothreitol/dithioerythritol (an epimeric
mercaptan] pair)
 Butanethiol – C4H9SH [n-butyl  2-Mercaptoindole
mercaptan]  Grapefruit mercaptan
 tert-Butyl mercaptan – C(CH3)3SH [t-  Furan-2-ylmethanethiol
butyl mercaptan]  3-Mercaptopropane-1,2-diol
 Pentanethiols – C5H11SH [pentyl
mercaptan]
 Thiophenol – C6H5SH
 Dimercaptosuccinic acid
 Thioacetic acid

Sulfida
1.5 Pengertian Sulfida

Sulfida merupakan gas asam belerang. Sturkturnya analog dengan eter, dengan
belerang sebagai pengganti oksigen. Penamaannya sama dengan eter.

1.6 Nukleofilisiti dari komponen Sulfur


Analog sulfur dari alkohol disebut thiols atau mercaptans, dan analog lainnya
disebut sulfides. Sifat kimia dari thiol dan sulfida berbeda dengan alkohol dan eter dalam
beberapa hal. Keasaman hidrogen sulfida (H 2S)jauh lebih kuat dibanding dengan air (lebih
dari sejuta kali lipat), kita dapat melihat bahwa thiols lebih asam dibandingkan dengan
alkohol dan fenol yang ekuivalen. Basa konjugasi tiol mudah dibentuk, dan telah dibuktikan
nukleofilikknya sempurna dalam reaksi SN2 dari alkil halida dan tosylates.

R–S(–) Na(+)   +   (CH3)2CH–Br     (CH3)2CH–S–R   +   Na(+) Br(–)

Meskipun pada dasarnya eter jauh lebih kuat dibandingkan dengan sulfida yang
ekuivalen, nukleofisiti dari sulfur jauh lebih kuat dari oksigen, mengawali pentingnya
substitusi elektrofilik dari sulfur yang tidak terobservasi dengan benr oleh oksigen.

1.7 Contoh gugus fungsi yang akan terbentuk dari tiol dan sulfide:

1.7 Reaksi Sulfida


H2S → HS− + H+
Dimetil sulfida HidrogenSulfida

1.6 Penamaan Sulfida

Nomenklatur (pembentukan (sering kali atas dasar kesepakatan internasional) tata


susunan dan aturan pem-berian nama objek studi bagi cabang ilmu pengetahuan). Nama-
nama yang sistematis sulfacetamide dan sulfur (2-), nama IUPAC yang valid, ditentukan
sesuai dengan nomenklatur substitusi dan aditif, masing-masing. Namun, nama sulfida juga
digunakan dalam komposisi IUPAC nomenklatur yang tidak mengambil sifat ikatan yang
terlibat. Contoh penamaan tersebut adalah selenium disulfida dan titanium sulfida, yang
tidak mengandung ion sulfida apapun. Sulfida juga digunakan non-sistematis, untuk
menggambarkan senyawa yang melepaskan hidrogen sulfida pada pengasaman, atau
senyawa yang lain menggabungkan sulfur dalam beberapa bentuk, seperti dimetil sulfida.
"Hidrogen sulfida" itu sendiri merupakan contoh dari nama non-sistematis alam ini. Namun,
juga merupakan nama sepele, dan nama IUPAC yang disukai untuk sulfane.

1.6 Manfaat Sulfida

Sulfida mempunyai banyak kegunaan diantaranya :

1. Sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat,


2. Pembuatan karbon di sulfida,
3. CS2 (bahan baku serat rayon)
4. Serta pada proses vulkanisasi karet (ikatan silang belerang akan memperkuat
polimer karet).

Examples
Boiling
Melting CAS
Formula point
point (°C) number
(°C)

H2S Hydrogen sulfide is a very toxic and corrosive gas -85,7 -60,20 7783-06-
Boiling
Melting CAS
Formula point
point (°C) number
(°C)

characterised by a typical odour of "rotten egg". 4

1306-23-
CdS Cadmium sulfide can be used in photocells. 1750
6

Calcium polysulfide ("lime sulfur") is a traditional fungicide


in gardening.

Carbon disulfide is sometimes used as a solvent in industrial


CS2 -111.6 46 75-15-0
chemistry.

1314-87-
PbS Lead sulfide is used in infra-red sensors. 1114
0

Molybdenum disulfide, the mineral molybdenite, is used as


1317-33-
MoS2 a catalyst to remove sulfur from fossil fuels; also as lubricant
5
for high-temperature and high-pressure applications.

Sulfur mustard (mustard gas) is an organosulfide (thioether)


Cl-CH2CH2- that has been used as a chemical weapon in the First World
S-CH2CH2- War, the chloride on the molecule acts as a leaving group 13 - 14 217 505-60-2
Cl when in the presence of water and forms a thioether-
alcohol and HCl.

Silver sulfide is formed on silver electrical contacts operating 21548-


Ag2S
in an atmosphere rich in hydrogen sulfide. 73-2

Sodium sulfide is an important industrial chemical, used in


manufacture of kraft paper, dyes, leather tanning, crude 1313-82-
Na2S 920 1180
petroleum processing, treatment of heavy metal pollution, 2
and others.

Zinc sulfide is used for lenses and other optical devices in


the infrared part of the spectrum. Zinc sulfide doped with
1314-98-
ZnS silver is used in alpha detectors while zinc sulfide with traces 1185
3
of copper has applications in photoluminescent strips for
emergency lighting and luminous watch dials.

Several metal sulfides are used as pigments in art, although


MeS their use has declined somewhat due to their toxicity.
Sulfide pigments include cadmium, mercury, and arsenic.

Polyphenylene sulfide is a polymer commonly called 26125-


C6H4S "Sulfar". Its repeating units are bonded together by sulfide 40-6
(thioether) linkages. 25212-
Boiling
Melting CAS
Formula point
point (°C) number
(°C)

74-2

Selenium sulfide is an antifungal used in anti-dandruff


preparations, such as Selsun Blue. The presence of the 7488-56-
SeS2 <100
highly toxic selenium in healthcare and cosmetics products 4
represents a general health and environmental concern.

The crystal lattice of pyrite is made of iron disulfide, in which 1317-66-


FeS2 600
iron is divalent and present as ferrous ion (Fe 2+). 4

Anda mungkin juga menyukai