Anda di halaman 1dari 9

SISTEM DISTRIBUSI OBAT

OLEH :
LINDA TAHJUN
Definisi
 Sistem distribusi obat adalah suatu proses penyerahan
obat sejak setelah sediaan disiapkan oleh IFRS,
dihantarkan kepada perawat, dokter atau profesional
pelayanan kesehatan lain untuk diberikan kepada
penderita.
 Harapan SDO:
1. Tepat Penderita
2. Tepat Obat
3. Tepat Jaswal pemberian
4. Tepat pemberian
5. Informasi Obat penderita, tepat personel pemberi ke
penderita
Persyaratan SDO Yang efektif dan efisien

1. Ketersediaan obat yang tetap terpelihara.


2. Mutu dan kondisi obat/ sediaan obat tetap stabil selama proses distribusi.
3. Meminimalkan kesalahan obat dan memaksimalkan keamanan pada penderita.
4. Meminimalkan obat yang rusak atau kadaluwarsa.
5. Efisiensi penggunaan SDM.
6. Meminimalkan pencurian dan atau kehilangan obat.
7. IFRS mempunyai semua akses dalam semua tahap proses distribusi untuk pengendalian
pengawasan dan penerapan pelayanan farmasi klinik.
8. Terjadinya interaksi profesional antara apoteker, dokter, perawat, dan penderita.
9. Meminimalkan pemborosan dan penyalahgunaan obat.
10. Harga terkendali.

11. Peningkatan penggunaan obat yang rasional.


Sistem transpor obat dari IFRS ke
penderita harus memenuhi syarat-syarat

1. Produk obat harus terlindung dari kerusakan dan pencurian


selama proses transportasi.
2. Sistem transpor tidak merusak atau memperlambat
penyampaian obat ke penderita.
3. Dalam sistem transpor, pengecekan obat dilakukan sebelum
obat dibawa dari IFRS, periksa kecocokan jenis obat dan
kuantitasnya dengan resep. Lakukan pemeriksaan ulang saat
obat tiba dan diterima di unit perawat.
4. Prosedur dari IFRS ke daerah penderita harus
terdokumentasi.
Pembagian Sistem Distribusi Obat
A. Berdasarkan ada atau tidaknya satelit farmasi
1. Sentralisasi (apoteker tidak ada di ruang perawatan)
2. Desentralisasi (apoteker ada di ruang perawatan)
B. Berdasarkan Penghantaran ke penderita
1. SDO resep individual
2. SDO Perlengkapan di ruangan
3. SDO kombinasi R/individu dan lengkap di ruangan
4. SDO dosis unit
INDIVIDUAL
PRESCRIBING
SDO Individual Prescribing
 Sistem distribusi obat resep individual merupakan sistem
penyampaian obat kepada penderita secara individu sesuai
dengan resep yang ditulis oleh dokter, setiap resep dikaji dan
disiapkan oleh instalasi farmasi
Dokter menuliskan resep,
perawat menuliskan resep ini ke dalam profil pemberian obat
dan menyampaikan permintaan obat ke intalasi farmasi.
 Instalasi farmasi meracikkan obat tersebut untuk dua sampai
lima hari atau sesuai dengan waktu yang tertera dalam resep.
 Perawat menyimpannya dan memberikan obat tersebut kepada
penderita setiap kali waktu pemberian obat
Alur sistem distribusi obat resep individual
Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan R/individu Kekurangan R/ Individu

1. Semua resep dikaji langsung 1. Kemungkinan keterlambatan


oleh Apt sediaan obat
2. Memberi 2. Jumlah kebutuhan personel
kesempatanberinterakasi IFRS meningkat
antara dr.perawat, penderita 3. Memerlukan jumlag perawat
3. Memungkinkan pengendalian dan waktu perawat banyak
yangdekat pada perbekalan di untuk menyiapkan obat untuk
IFRS penderita
4. Mempermudah 4. Terjadi kesalahan penyiapan
penagihanbiaya ke pnderita obat karena kurang
pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai