Anda di halaman 1dari 26

SISTEM DISTRIBUSI

OBAT RUMAH
SAKIT
Mata Kuliah Farmasi Rumah Sakit
Dosen Pengampu :

apt. Nurhidayati Harun, M.Farm & apt. Nia Kurniasih., M.Sc


KELOMPOK 7

ADAM LATIF ILHAM FAUZAN

2104277001 2104277020
PAMUNGKAS ADHA

2104277047
SYIFA AMALIA

2104277016
ERNAWATI KURNIASIH
Permenkes Nomor 72 Tahun 2016
— Mengacu pada regulasi
01
PENDAHULUAN
FARMASI RUMAH SAKIT
Pengertian
Distribusi obat adalah suatu tatanan
jaringan sarana, personel, prosedur dan
jaminan mutu yang serasi, terpadu dan
berorientasi penderita dalam kegiatan
penyampaian sediaan obat beserta
informasinya kepada penderita.
Sistem distribusi obat di rumah sakit
digolongkan berdasarkan ada tidaknya
satelit/depo farmasi dan pemberian
obat ke pasien rawat inap.
02
SISTEM DISTRIBUSI
OBAT
FARMASI RUMAH SAKIT
Sistem Pelayanan Terpusat Sistem Pelayanan Terbagi
(Sentralisasi) (Desentralisasi)
Sentralisasi adalah sistem pendistribusian Desentralisasi adalah sistem pendistribusian
perbekalan farmasi yang dipusatkan pada perbekalan farmasi yang mempunyai cabang
satu tempat yaitu instalasi farmasi. di dekat unit perawatan/pelayanan. Cabang
ini dikenal dengan istilah depo
Pada sentralisasi, seluruh kebutuhan farmasi/satelit farmasi.
perbekalan farmasi setiap unit pemakai
baik untuk kebutuhan individu maupun Pada desentralisasi, penyimpanan dan
kebutuhan barang dasar ruangan disuplai pendistribusian perbekalan farmasi ruangan
langsung dari pusat pelayanan farmasi tidak lagi dilayani oleh pusat pelayanan
tersebut. farmasi.
Instalasi farmasi dalam hal ini bertanggung
Resep -> IFRS ->Pasien
jawab terhadap efektivitas dan keamanan
Sistem ini kurang sesuai untuk rumah sakit
perbekalan farmasi yang ada di depo farmasi
yang besar
Keuntungan Desentralisasi
1. Obat dapat segera tersedia untuk dikonsumsikan pada pasien
2. Pengendalian obat dan akuntabilitas semakin baik
3. Apoteker dapat berkomunikasi secara langsung dengan dokter
dan perawat
4. Sistem distribusi obat berorientasi pada pasien sangat berpeluang
diterapkan untuk penyerahan obat kepada pasien melalui pasien
5. Apoteker dapat mengkaji kartu pengobatan pasien dan dapat
berbicara dengan pasien secara efisien
6. Informasi obat dari Apoteker segera tersedia bagi dokter dan
perawat
Kerugian Desentralisasi
1. Pengendalian inventarisasi obat dalam IFRS keseluruhan lebih
rumit.
2. Komunikasi langsung dalam IFRS keseluruhan lebih sulit karena
anggota staf yang berpraktik dalam lokasi fisik yang banyak
3. Lebih banyak alat diperlukan, misalnya acuan (pustaka) informasi
obat, lemari pendingin, rak obat, dan alat untuk meracik.
4. Jumlah dan keakutan pasien menyebabkan beban kerja distribusi
obat dapat melebihi kapasitas ruangan dan personel dalam unit
IFRS desentralisasi yang kecil
03
SISTEM DISTRIBUSI OBAT UNTUK
PASIEN RAWAT INAP
FARMASI RUMAH SAKIT
—Sistem Distribusi Obat Resep Individual
(Invidual Prescrebing)

Distribusi sediaan obat oleh IFRS sentral sesuai


dengan yang ditulis pada resep dokter atas nama
pasien rawat inap tertentu melalui perawat ke ruang
pasien tersebut.
Dalam sistem ini, semua obat yang diperlukan untuk
pengobatan didistribusikan dari IFRS
Keuntungan Keterbatasan
1. Semua resep di kaji langsung oleh
1. Kemungkinan keterlambatan sediaan
Apoteker yang juga dapat memberi
obat sampai pada pasien
keterangan atau informasi kepada
2. Jumlah kebutuhan personel IFRS
perawat berkaitan dengan obat
meningkat
pasien
3. Memerlukan jumlah perawat dan waktu
2. Memberikan kesempatan interaksi
yang lebih banyak untuk penyiapan
profesional antara Apoteker-Dokter-
obat di ruangan pada waktu konsumsi
Perawat-Pasien
obat
3. Memungkinkan pengendalian yang
4. Terjadinya kesalahan obat karena
dekat atas perbekalan
kurang pemeriksaan pada waktu
4. Memudahkan penagihan biaya obat
penyiapan konsumsi
pasien
Proses Distribusi Obat dengan Sistem IP
—Sistem Distribusi Obat Persediaan
Lengkap (Floor Stock)

Dalam sistem ini, semua obat yang dibutuhkan oleh pasien tersedia
dalam ruang penyimpanan obat di ruang tersebut, kecuali obat -obat
tertentu.

Persediaan obat di ruang biasanya dipasok oleh IFRS.


Obat yang di dispensing pada sistem ini terdiri atas obat
penggunaan umum yang biayanya dibebankan pada biaya paket.
Keuntungan Keterbatasan

1. Obat yang diperlukan segera 1. Kesalahan obat sangat


tersedia bagi pasien. meningkat karena obat
2. Peniadaan pengembalian tidak dikaji oleh Apoteker.
obat yang tidak terpakai ke 2. Persediaan obat di unit
IFRS. perawat meningkat.
3. Pengurangan penyalinan 3. Pencurian obat meningkat.
kembali order obat. 4. Meningkatnya bahaya
4. Pengurangan jumlah karena kerusakan obat.
personel IFRS yang 5. Penambahan modal
diperlukan. investasi, untuk
menyediakan fasilitas
penyimpanan obat yang
sesuai di setiap daerah
perawatan pasien.
Proses Distribusi Obat dengan Sistem WFS
—Sistem Distribusi Obat Kombinasi
Resep Individu dengan
Persediaan Ruangan
Sistem kombinasi biasanya diadakan untuk mengurangi beban
kerja IFRS, obat yang disediakan di ruangan adalah obat yang
diperlukan oleh banyak pasien dan yang setiap hari
diperlukan.
Keuntungan Keterbatasan

1. Semua resep individual 1. Kemungkinan keterlambatan


dikaji langsung oleh sediaan obat sampai kepada
Apoteker pasien (obat resep
2. Adanya kesempatan individual).
berinteraksi profesional 2. Kesalahan obat dapat
antara Apoteker-Dokter- terjadi (obat dari
Perawat-Pasien. persediaan di ruang).
3. Obat yang diperlukan dapat
segera tersedia bagi
penderita (Obat persediaan
di ruang).
4. Beban IFRS dapat
berkurang.
Proses Distribusi Obat Kombinasi Sistem WFS dan IP
- Sistem Distribusi Obat Dosis Unit
(Unit Dose)
Sistem distribusi obat dosis unit adalah obat yang di order oleh dokter untuk pasien
yang terdiri dari satu atau beberapa jenis obat yang masing-masing dalam kemasan
dosis unit tunggal dalam jumlah persediaan yang cukup untuk suatu waktu tertentu.
Pada sistem ini pasien membayar hanya obat yang dikonsumsi saja.

Sistem distribusi Unit Dose Dispensing ( UDD) sangat dianjurkan untuk pasien rawat
inap mengingat dengan sistem ini tingkat kesalahan pemberian Obat dapat

Resep individu yang mencapai 18%. (Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 Bab II)
diminimalkan sampai kurang dari 5% dibandingkan dengan sistem floor stock atau
Proses Distribusi Obat Sistem UDD
- Sistem Distribusi Obat One Daily Dose
(ODD)
One Daily Dose (ODD) merupakan pendistribusian
perbekalan farmasi dimana pasien mendapat obat yang
sudah dipisah-pisah untuk pemakaian sekali pakai, tetapi
obat diserahkan untuk sehari pakai pada pasien.
Proses Distribusi Obat Sistem ODD
Hal yang harus diperhatikan :

1. Dasar dari semua sistem dosis unit yaitu obat yang


dikandung dalam kemasan unit tunggal.
2. Di dispensing dalam bentuk siap konsumsi.
3. Untuk kebanyakan obat tidak lebih dari 24 jam
persediaan dosis.
4. Dihantarkan ke atau tersedia pada ruang perawatan
pada setiap waktu.
Sistem Distribusi Obat ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan
salah satu metode di bawah ini :

1. Sistem distribusi dosis unit dapat diselenggarakan secara sentralisasi.


Sentralisasi dilakukan oleh IFRS sentral ke semua daerah perawatan
pasien rawat inap di rumah sakit secara keseluruhan.
2. Sistem distribusi dosis obat desentralisasi dilakukan oleh beberapa
cabang IFRS di sebuah rumah sakit. Pada dasarnya sistem distribusi
obat desentralisasi ini sama dengan sistem distribusi obat persediaan
lengkap di ruang.
3. Sistem distribusi obat unit kombinasi sentralisasi dan desentralisasi
biasanya hanya dosis mula dan dosis keadaan darurat dilayani depo
farmasi. Dosis selanjutnya dilayani oleh IFRS sentral.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai