Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN FARMASI DAN AKUTANSI

KELAS D3-4A
NAMA KELOMPOK 3

1. Angeline Margaretha S 2100006


2. Ezi Chairunisa 2100015
3. Kharisma suci adini 2100024
4. Nabila Silpi Apriliya 2100032
5. NurAdinda 2100035
6. Yola Dwi Yulandari 2100051

1. Sistem Distribusi Obat Persediaan Lengkap di Ruang (Floor Stock)

Dalam sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruang, semua obat yang
dibutuhkan penderita tersedia dalam ruang tersebut, kecuali obat yang jarang digunakan otau
obat yang sangat mahal. Persediaan obat di ruang dipasok oleh IFRS. Biasanya sekali
seminggu personil IFRS memeriksa persediaan obat di ruang, lalu menambah menambah
persediaan obat yang persediaannya sudah sampai tanda batas pengisian kembali . Obat yang
di-dispensing dibawah sistem ini terdiri atas obat penggunaan umum yang biayanya
dibebankan pada biaya paket perawatan menyeluruh dan order obat yang harus dibayar
sebagai biaya obat. Obat penggunaan umum ini terdiri atas obat yang tertera dalam daftar
yang telah ditetapkan oleh PFTdan IFRS yang tersedia di unit perawat, misalnya kapas
pembersih luka, larutan antiseptik, dan obat tidur. Biasanya obat ini dibayar sebagai bagian
dari biaya pelayanan perawatan. Obat yang harus dibayar tersedia pada tiap unit perawat dan
penderita yang menggunakannya akan membayarnya sebagai biaya obat (Siregar, 2003).

Definisi dari sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruang adalah tatanan
kegiatan penghantaran sediaan obat sesuai dengan yang ditulis dokter pada order obat, yang
disiapkan dari persdiaan di ruang oleh perawat dan dengan mengambil dosis/ unit obat dari
persediaan yang langsung diberikan kepada penderita di ruang itu (Siregar, 2003).

2. Sistem distribusi obat resep individu sentralisasi

Resep individu adalah order resep yang ditulis dokter untuk tiap penderita, sedangkan
sentralisasi adalah semua order atau resep tersebut yang disiapkan dan didistribusikan dari
IFRS sentral sesuai dengan yang ditulis pada resep/order atas nama PRT tertentu melalui
perawat ke ruang penderita tersebut (Siregar, 2004)

Dalam sistem ini, semua obat yang diperlukan untuk pengobatan di-dispencing dari
IFRS. Resep orisinil oleh perawat dikirim ke IFRS, kemudian order/resep tersebut di proses
sesuai dengan kaidah “cara dispensing yang baik dan obat disiapkan untuk didistribusikan
kepada penderita tertentu”.
INDIVIDUAL
FAKTOR FLOOR STOCK UNIT DOSE
PRESCRIPTION

Biaya Obat Rendah Rendah-tinggi Tinggi


Biaya Tenaga
Rendah Tinggi Tinggi
Farmasi
Biaya perawat dan
Tinggi Rendah Rendah
Ruang Perawatan
Peralatan Rendah Rendah Tinggi
Resiko kebocoran Tinggi Sedang-Rendah Rendah
Resiko Kesalahan
Tinggi Sedang-Rendah Rendah
Obat

Pertanyaan
1. Tugas diketik dan dikirim dalam bentuk word
2. Tugas dikerjakan secara perkelompok
3. Referensi/ Daftar pustaka yang digunakan wajib dituliskan/dilampirkan

Jawaban:

1. Biaya obat

Sistem Distribusi Alasannya


Biaya obat di floor stock rendah di karenakan banyaknya tenaga kerja yang
dibutuhkan sehingga biaya yang didapatkan oleh tenaga kefarmasin itu
lebih rendah dan juga karna di setiap lantai adanya tenaga kefarmasian.
Floor Stock
Serta obat yang di-dispensing dibawah sistem ini terdiri atas obat
penggunaan umum yang biayanya dibebankan pada biaya paket perawatan
menyeluruh dan order obat yang harus dibayar sebagai biaya obat.
Individual Dari tabel dapat dilihat tingkatnya rendah hingga tinggi , rendah disini
Prescription karna adanyanya kemungkinan keterlambatan sediaan obat sampai kepada
penderita serta mungkin ada nya kesalahan obat dapat terjadi. Dan tingginya
pelayanan yg terjadi yaitu karna adanya kesempatan berinteraksi
profesional antara apoteker-dokter - perawat - penderita dan juga beban
IFRS dapat berkurang.
Pada sistem ini memerlukan biaya yang besar dan juga memerlukan
Unit Dose
peningkatan jumlah yang radikal dari staf apoteker

2. Biaya Tenaga Farmasi

Sistem Distribusi Alasannya


Kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan bertambah
besar,kemungkinan obat hilang atau rusak semakin besar, meningkatkan
Floor Stock
persediaan obat disetiap ruang perawatan, memerlukan ruang penyimpanan
yang luas, menambah beban kerja.
Seluruh instruksi pengobatan dapat langsung dikaji atau dimonitor oleh
Individual
farmasis, memungkinkan pengawasan terhadap sediaan farmasi dan alkes
Prescription
dengan lebih teliti.
Memungkinkan bagi farmasis untuk mengkaji instruksi pengobatan sebelum
obat disiapkan. Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan obat karena
dilakukan pemeriksaan ganda oleh farmasis. Meningkatkan efisiensi
Unit Dose penggunaan tenaga farmasi. Mengurangi beban kerja perawat dan
mengurangi kemungkinan terjadinya kehilangan obat. Meniadakan
duplikasi pesanan obat dan kertas kerja yang berlebihan di bagian farmasi
dan perawat.

3. Biaya perawat dan Ruang Perawatan

Sistem Distribusi Alasannya


Floor Stock Biaya perawatan tinggi = Alasannya karna persediaan obat yg disiapkan
untuk banyak unit pelayanan yang membutuhkan dan perawat memiliki
tugas ganda yaitu menangani dan mengawasi obat, Dan Ruang perawatan
tinggi = Alasannya karna banyak unit pelayanan ruangan yang dibutuhkan
seperti PICU, ICU, Rawat inap, Kamar Operasi
banyak unit perawatan yang dibutuhkan maka perlu banya perawat juga
karna obat dan persediaan lainnya diambilkan oleh perawat sehingga biaya
Floor Stock lebih tinggi .
Karna obat langsung disiapkan, diberikan dan dipertanggung jawabkan
Individual
langsung oleh farmasis sehingga tidak membutuhkan tenaga perawat yang
Prescription
banyak karenanya biaya pada sistem ini rendah
Alasannya karna obat langsung disiapkan, diberikan dan dipertanggung
Unit Dose jawabkan langsung oleh farmasis sehingga tidak membutuhkan tenaga
perawat yang banyak

4. Peralatan

Sistem Distribusi Alasannya


Pada sistim ini seluruh persediaan perbekalan farmasi kebutuhan pasien
ditempatkan di Unit Pengguna. Perbekalan farmasi yang tersedia di ruang
Floor Stock
rawat merupakan tanggung jawab perawat ruangan.Setiap ruang rawat harus
ada penanggung jawab obat dan peralatan yg akan digunakan
Farmasis memberikan pelayanan kepada pasien secara individual
Individual
berdasarkan resep dokter dan Seluruh instruksi pengobatan dapat langsung
Prescription
dikaji atau dimonitor oleh farmasis
Obat-obat dan peralatan yang diinstruksikan, disiapkan dan diserahkan
dalam bentuk satuan unit dosis yang terdiri dari obat-obatan dgn jumlah
Unit Dose
yang telah ditentukan atau penyediaan yang efisien untuk satu kali
penggunaan.

5. Resiko Kebocoran

Sistem Distribusi Alasannya


Floor Stock Peristiwa kebocoran data rekam medis. Kebocoran ini disebut dapat
menimbulkan sejumlah risiko yang merugikan dan karena pada floor stock
tidak ada farmasis yang bertanggung jawab langsung sehingga pemantauan
pada obat kurang dan terjadi banyak kesalahan pada obat dan kebocoran
Alasannya karena pemakaian obat dan pemberian obat langsung ditangani
Individual
oleh farmasis sehingga resiko kebocoran dan resiko kesalahan obat sedang
Prescription
hingga rendah.
Alasannya pemanfaatan keprofesionalan yang lebih efisien sehingga
Unit Dose meniadakan kemungkinan kebocoran dan pemborosan obat maka dapat
dikatakan rendah.

7. Resiko Kesalahan Obat

Sistem Distribusi Alasannya


Faktro resiko kesalahn obat di floor stock alasannya karena order obat tidak
Floor Stock diskrining oleh apoteker dan juga kuranganya pelayanan pemberian
informasi obat kepada pasien yg di lakukan oleh tenaga kesehatan lainnya
Faktor resiko keselahan obat di individual prescription alasannya karena
Individual
kurangnya pemeriksaan pada setiap penyiapan konsumsi yg akan di berikan
Prescription
kepada pasien
Faktor kesalahan obat di unit dose Karena di setiap pembagian obat pada
Unit Dose unit dose dispensing itu sudah sesuai dengan aturan persekali minumnya
yang telah di sampaikn oleh tenaga teknis kefarmasian

Anda mungkin juga menyukai