Anda di halaman 1dari 13

MUHAMMADIYAH DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah al islam kemuhammadiyahan III

Dosen Pengampu :
Adi Irfan Marzuqi, M. Pd. I

Disusun oleh :
Tiara Charisma (2104277004)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS
2023
ABSTRAK

Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang telah diakui


dan dirasakan perannya di dalam masyarakat. Aisyiyah sebagai salah satu
organisasi otonom (Ortom) pertama yang dilahirkan dari rahim
Muhammadiyah, yang memiliki tujuan yang sama dengan Muhammadiyah.
Aisyiyah memiliki program khusus strategis yang visioner, yaitu terhadap
perempuan. Peran dan fungsi perempuan merupakan bagian terpenting dalam
gerak roda kehidupan, bidang ini adalah wilayah yang geluti dan ditekuni
Sunnah sampai sekarang. Gerakan Aisyiyah sejak awal berdiri dan dari waktu
ke waktu terus berkembang dan memberi manfaat bagi peningkatan dan
kemajuan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Pada tahun 1919
mendirikan Frobel, sekolah, taman kanak-kanak pertama milik peribumi di
Indonesia. Bersama organisasi wanita lain pada tahun 1928 mempelopori dan
memprakarsai terbentuknya pederasi organisasi wanita yang kemudian sampai
sekarang di kenal dengan KOWANI (Kongres Wanita Indonesia).

Kata kunci : Aisyiyah, organisasi otonom Muhammadiyah

PENDAHULUAN

Organisasi Aisyiyah adalah suatu awali dengan pembentukan SP


organisasi otonom Muhammadiyah (Siswa Praja) dari ide ide Somodirjo.
yang didirikan bersamaan peringatan
Dalam peranannya organisasi
Isra' Mi'raj Nabi Muhammad pada
Aisyiah untuk pemberdayaan
tanggal 27 rajab 1335 H, bertepatan
perempuan dan masyarakat mulai
19 Mei 1917 M dan diketuai oleh Siti
dari bidang pendidikan seperti
Bariyah. Nama Aisyiah di cetuskan
pendirian taman kanak-kanak, frobel
oleh KH. Fachruddin, nama ini di
dan program keluarga sakinah juga
ambil agar perjuangannya seperti
memberi pengetahuan tentang adab
Aisyah istri Rasullullah SAW.
berpakaian muslimah dalam islam,
Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi
dalam bidang kesehatan mendirikan
otonom dan kader Muhammadiyah,
RSKIA (rumah sakit khusus ibu dan
yang merupakan gerakan keputrian,
anak), dalam bidang ekonomi
bergerak di bidang keagamaan dan
Aisyiyah membuat suatu program
kemasyarakatan , Yang berdirinya di
home industri dan lain-lain. Peran
Nasyiatul Aisyiyah adalah terhadap kaum wanita, wanita yang
membekali para remaja putri berpotensial untuk berorganisasi dan
pengetahuan dan keterampilan. memperjuangkan Islam akhirnya di
didik oleh KH Ahmad Dahlan, di
Selain itu, Aisyiyah juga
antara anak - anak perempuan yang
memperhatikan masalah kaderisasi
di didik oleh KH Ahmad Dahlan
dan pengembangan sumber daya
ialah Siti Bariyah, Siti Dawimah, Siti
kader di lingkungan Angkatan Muda
Dalalah, Siti Busyro (putri beliau
Muhammadiyah (AMM) Putri secara
sendiri), Siti Dawingah, dan Siti
integratif dan professional yang
Badilah Zuber. Dengan diadakan
mengarah pada penguatan dan
kelompok pengajian wanita dibawah
pengembangan dakwah amar makruf
bimbingan KH. Ahmad Dahlan dan
nahi mungkar menuju masyarakat
Nyai Walidah (Istri KH.Ahmad
madani.
Dahlan) dengan nama “Sopo
Berhubung dengan kesetaraan gender Tresno”.
dalam perspektif Muhammadiyah
Pengajian Sopo Tresno belum
menyatakan bahwa wanita setara
merupakan suatu nama organisasi
dengan laki-laki, ini juga sesuai
hanya sebuah perkumpulan
dengan perlakuan KH.Ahmad
pengajian biasa, untuk memberi
Dahlan yang sangat memperhatikan
suatu nama yang konkrit suatu
perempuan untuk di jadikan penerus
perkumpulan, beberapa tokoh
perjuangan islam, dan juga
Muhammadiyah seperti KH. Ahmad
menyuruh para wanita untuk
Dahlan, KH. Mokhtar, KH.
bersekolah di sekolah-sekolah milik
Fachruddin dan Ki Bagus Hadi
Belanda.
Kusuma serta pengurus
PEMBAHASAN Muhammadiyah yang lain
mengadakan pertemuan dirumah
Berdirinya Aisyiyah tak luput dari
Nyai Ahmad Dahlan. Waktu itu
sejarah berdirinya organisasi
diusulkan nama Fatimah, namun
Muhammadiyah, Sejak berdirinya
tidak disetujui. Oleh KH. Fachruddin
Muhammadiyah, KH.Ahmad Dahlan
dicetuskan nama Aisyiyah, yang
sangat memperhatikan pembinaan
kemudian dipandang tepat dengan
harapan perjuangan perkumpulan itu dianggap sah oleh Tuhan Allah
meniru perjuangan Aisyah, Istri Nabi hanya untuk menghindari suatu tugas
Muhammad SAW yang selalu yang diserahkan. 4) Membulatkan
membantu berdakwah. tekad untuk membela kesucian
agama Islam. 5) Menjaga
Peresmian Aisyiyah dilaksanakan
persaudaraan dan kesatuan kawan
bersamaan peringatan Isra' Mi'raj
sekerja dan seperjuangan.
Nabi Muhammad pada tanggal 27
rajab 1335 H, bertepatan 19 Mei Lembaga ini sejak kehadirannya
1917 M dan diketuai oleh Siti merupakan bagian horizontal dari
Bariyah. Peringatan Isra' Mi'raj Muhammadiyah yang membidangi
tersebut merupakan peringatan yang kegiatan untuk kalangan putri atau
diadakan Muhammadiyah untuk kaum wanita Muhammadiyah.
pertama kalinya. Selanjutnya, KH. Komponen perempuan Persyarikatan
Mukhtar memberi bimbingan Muhammadiyah telah memberikan
administrasi dan organisasi, sedang corak tersendiri dalam ranah sosial,
untuk bimbingan jiwa keagamaannya pendidikan, kesehatan, dan
dibimbing langsung oleh KH. keagamaan yang selama ini menjadi
Ahmad Dahlan. titik tolak gerakannya. Gerakan
Aisyiyah dari waktu ke waktu terus
Setelah organisasi ini sudah
berkembang dan memberikan
terbentuk maka KH Ahmad Dahlan
manfaat bagi peningkatan dan
memberikan suatu pesan untuk para
kemajuan harkat dan martabat
pengurus yang memperjuangkan
perempuan Indonesia. Hasil yang
Islam, pesan itu berbunyi: 1) Dengan
sangat nyata adalah wujud amal
keikhlasan hati menunaikan tugasnya
usaha yang terdiri atas ribuan taman
sebagai wanita Islam sesuai dengan
kanak-kanak, sekolah dasar, hingga
bakat dan percakapannya, tidak
perguruan tinggi.
menghendaki sanjung puji dan tidak
mundur selangkah karena dicela. 2) Aisyiyah adalah organisasi
Penuh keinsyafan, bahwa beramal persyarikatan muhammadiyah yang
itu harus berilmu. 3) Jangan berazaskan amar ma‟ruf nahi munkar
mengadakan alasan yang tidak
dan berpedoman kepada Al-Qur‟an koperasi, pertanian, industri rumah
dan Sunnah. tangga, pedagang kecil atau toko.

Dalam bidang pendidikan sejalan


Pemberdayaan Perempuan oleh
dengan pengembangan yang
Aisyiyah
menjadi salah satu pilar utama
Sebagai organisasi perempuan yang gerakan Aisyiyah, melalui Majelis
bergerak dalam bidang keagamaan Pendidikan Dasar dan Menengah
dan kemasyarakatan, Aisyiyah serta Majelis Pendidikan Tinggi,
diharapkan mampu menunjukkan Aisyiyah mengembangkan visi
komitmen dan kiprahnya untuk pendidikan yang berakhlak mulia
memajukan kehidupan masyarakat untuk umat dan bangsa.
khususnya dalam pengentasan
Dengan tujuan memajukan
kemiskinan dan ketenagakerjaan.
pendidikan (formal, non formal dan
Dengan visi “tertatanya kemampuan informal) serta mencerdaskan
organisasi dan jaringan aktivitas kehidupan bangsa hingga terwujud
pemberdayaan ekonomi keluarga manusia muslim yang bertakwa,
untuk meningkatkan kesejahteraan berakhlak mulia, cakap, percaya
masyarakat”, „Aisyiyah melalui pada diri sendiri, cinta tanah air dan
Majelis Ekonomi bergerak di bidang berguna bagi masyarakat serta
pemberdayaan ekonomi rakyat kecil diridhai Allah SWT, berbagai
dan menengah serta pengembangan- program dikembangkan untuk
pengembangan ekonomi kerakyatan. menangani masalah pendidikan dari
usia pra TK sampai Sekolah
Beberapa program pemberdayaan
Menengah Umum dan Keguruan.
diantaranya : Mengembangkan Bina
Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah Dalam bidang kesehatan Aisyiyah
(BUEKA) dan Usaha Mikro Kecil berupa Rumah Sakit, Rumah
Menengah (UMKM). Saat ini Bersalin, Badan Kesehatan Ibu dan
Aisyiyah memiliki dan membina Anak, Balai Pengobatan dan
Badan Usaha Ekonomi sebanyak Posyandu secara keseluruhan
1426 buah di Wilayah, Daerah dan berjumlah 280 yang tersebar di
Cabang yang berupa badan usaha seluruh wilayah Indonesia. Aisyiyah
melalui Majelis Kesehatan dan Muhammadiyah dan Pemihakan
Lingkungan Hidup juga metakukan terhadap Kaum Perempuan
kampanye peningkatan kesadaran
Dengan seiringi kesadaran
masyarakat dan penanggulangan
perempuan yang mempertanyakan
penyakit berbahaya dan menular,
tentang sejauh manakah peran agama
penanggulangan HIV/AIDS dan
dalam memberikan rasa aman dari
NAPZA, bahaya merokok dan
berbagai tekanan, ketakutan dan
minuman keras, dengan
ketidakadilan persoalan agama dan
menggunakan berbagi pendekatan
perempuan menjadi marak. Dan
dan bekerjasama dengan berbagi
sekarang agama mendapat suatu
pihak, meningkatkan pendidikan dan
tantangan baru dengan di anggapnya
perlindungan kesehatan reproduksi
agama sebagai salah satu unsur yang
perempuan, menyelenggarakan pilot
melanggengkan suatu ketidakadilan
project sistem pelayanan terpadu
bagi perempuan, oleh karena itu pada
antara lembagakesehatan, dakwah
agamawan baik individu atau
sosial dan terapi psikologi Islami.
kelompok di tuntut untuk melihat
Dalam bidang keagamaan Aisyiyah secara lebih jelas, apakah persoalan
mempunyai program majelis-majelis itu inheren dalam agama itu sendiri
tablig, Dengan visi untuk menjadi ataukah persoalan terletak pada tafsir
organisasi dakwah yang mampu keagamaan, bisa jadi terpengaruh
memberi pencerahan kehidupan oleh kultural tertentu.
keagamaan untuk mencapai
Perbedaan gender sesungguhnya
masyarakat madani, Majelis Tabligh
tidaklah menjadi masalah selagi
mengembangkan gerakan-gerakan
tidak muncul suatu ketidakadilan dan
Dakwah Islam dalam seluruh aspek
diskriminasi, baik laki-laki dan
kehidupan, menguatkan kesadaran
perempuan, ketidakadilan gender
keagamaan masyarakat,
termanisfestasi dalam berbagai
mengembangkan materi, strategi dan
bentuk ketidakadilan, yakni
media dakwah, serta meningkatkan
marjinalisasi subordinasi (anggapan
kualitas mubalighat.
tidak penting), stereotype (pelabelan
negative), violesence (kekerasan),
beban kerja ganda atau lebih, dan mengajarkan kepada umat islam agar
sosialisasi ideologi nilai peran berhemat tanpa menghilangkan
gender, perbedaan gender yang unsur-unsur yang di ajarkan islam.
menimbulkan ketidakadilan ini
Di sisi yang lain ini juga membuka
menyebabkan kerugian bagi laki-laki
Muhammadiyah untuk terbuka dan
maupun perempuan.
fleksibel terhadap unsur-unsur
Muhammadiyah sebagai organisasi inovasi baru yang membawa
islam yang cukup besar dan mashlahat, walau dari manapun
berpengaruh di Indonesia harus ikut asalnya inovasi itu asalkan tidak
serta menyumbangkan pemikiranya bertentangan dengan kedua prinsip di
dalam masalah pemberdayaan atas yaitu Qur‟an dan Sunnah, ini
perempuan ini, tuntutan ini seperti keterbukaan KH. Ahmad
sebenarnya sejalan dengan semangat Dahlan yang beradaptasi terhadap
tajdid (perubahan) Muhammadiyah pemikiran dan institusi yang berasal
yang sudah di gagaskan oleh KH dari kolonial barat dan kristen seperti
Ahmad Dahlan. sistem pendidikan, kurikulum,
pakaian, panti asuhan dll.
Dengan pendirian KH.Ahmad
Dahlan yang keras terhadap taqlid Peran serta Kontribusi Aisyiyah
dan keterbukaannya terhadap dan Nasyiatul Aisyiyah
perubahan menjadikan
Dengan tugas dan peran (fungsi)
Muhammadiyah sebagai organisasi
sederhana ini Aisyiyah telah banyak
yang dinamis dan bisa menyesuaikan
memiliki amal usaha diberbagai
diri dengan perubahan. Dengan
bidang diantaranya adalah;
semboyan kembali kepada Al-Qur‟an
pendidikan, kewanitaan, PKK,
dan Sunnah, KH. Ahmad Dahlan
kesehatan dan organisasi wanita.
bersikap keras terhadap aspek-aspek
kultural yang disebut bid‟ah dan Pimpinan Pusat Aisyiyah berusaha
sikap taqlid yang membelenggu umat memberi didikan dikalangan wanita
pada hal-hal yang tidak bermanfaat. islam untuk berpakaian muslimah
Penguburan yang sederhana yang baik, bermoral, dan bermental
merupaka suatu contohnya luhur, memberikan bimbingan
perkawinan dan kerumahtanggaan, di tengah kultur masyarakat feodal
tanggung jawab istri dalam dan di saat itu. Kultur patriarkhis saat itu
luar rumah tangga, memberikan benar-benar mendomestifikasi
motivasi keluarga sejahtera, keluarga wanita dalam kegiatan-kegiatan
bahagia, memberikan bimbingan rumah tangga. Para orang tua
pemeliharaan bayi sehat, keluarga seringkali melarang anak
berencana, berislam dan sebagainya. perempuannya keluar rumah untuk
aktifitas-aktifitas yang emansipatif.
Peran dan Kontribusi Nasyiatul
Namun dengan munculnya SP
Aisyiyah (NA), bergerak dalam
(Siawa Praja) Wanita, kultur
bidang dan organisasi gerakan putri
patriarkhis dan feodal tersebut bisa
islam, bidang keagamaan,
didobrak. Hadirnya SP (Siswa Praja)
kemasyarakatan dan keputrian.
Wanita sangat dirasakan manfaatnya,
Nasyiatul Aisyiyah memberikan
karena SP (Siswa Praja) Wanita
terobosan baru yang inovatif yaitu
membekali wanita dan putri-putri
mengadakan kegiatan SP (Siswa
Muhammadiyah dengan berbagai
Praja) Wanita. Mendomestifikasi
pengetahuan dan ketrampilan.
wanita dalam kegiatan-kegiatan
rumah tangga. Membekali wanita Prinsip Gerakan Nasyiatul Aisyiyah
dan putri-putri Muhammadiyah (NA), sering juga disebut Nasyiah,
dengan berbagai ilmu pengetahuan adalah organisasi otonom dan kader
dan keterampilan. Dalam organisasi Muhammadiyah yang merupakan
Nasyiatul Aisyiyah (NA) gerakan putri islam yang bergerak di
mengadakan salat jumat bersama, bidang keagamaan, kemasyarakatan
mengadakan tablig ke luar kota dan dan keputrian.
kampung-kampung, mengadakan
Tujuan organisasi ini ialah
kursus administrasi, dan ikut
membentuk pribadi putri islam yang
memasyarakatkan organisasi
berarti bagi agama, keluarga dan
Muhammadiyah.
bangsa menuju terwujudnya
Kegiatan SP (Siswa Praja) Wanita masyarakat utama, adil, dan makmur
merupakan terobosan yang inovatif yang diridhai oleh Allah SWT.
dalam metakukan emansipasi wanita
KESIMPULAN

Posisi Aisyiyah dalam Muhammadiyah adalah sebagai suatu organisasi otonom


Muhammadiyah yang di peruntukan untuk perjuangan para wanita muslimah.
Karena lembaga ini adalah bagian horizontal dari organisasi Muhammadiyah
maka fungsi dari lembagaa ini sebagai partner gerak langkah Muhammadiyah, di
mana asas dan tujuannya tidak terpisah dari induk persyarikatan. Aisyiyah adalah
organisasi persyarikatan Muhammadiyah yang berazaskan amar ma‟ruf nahi
munkar dan berpedoman kepada Al-Qur‟an dan Sunnah.
DAFTAR PUSTAKA

Shobron, Sudarso. 2008. Studi Kemuhammadiyahan. Surakarta: LPID

Abdul Munir Mulkham. 2010. 1 Abad Muhammadiyah. Jakarta: Penerbit Buku


Kompas

Sari, Zamah dkk. 2011. Kemuhammadiyahan-UHAMKA. Jakarta: Uhamka Press

http://id.wikipedia.org/wiki/Aisyiyah
LAMPIRAN GAMBAR

Lambang Aisyiyah

Lambang Nasyiatul Aisyiyah (NA)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dwi Astuti

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Juni 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Warga Negara Indonesia

Alamat : Jl. Srikaya No.106 RT 03/RW 11

Jati makmur, Pondok Gede Bekasi 17413

Telepon 0857 8017 9206

PENDIDIKAN FORMAL
 2011– sekarang : Kuliah di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka Program Studi Pendidikan Biologi
 2008 – 2011 : SMA Kader Pembangunan Indonesia (KAPIN)
Jurusan IPA
 2005 – 2008 : SMPN 154 Jakarta Selatan
 1999 – 2005 : SDN Rawajati 03 Pagi Jakarta Selatan
PENGALAMAN ORGANISASI

 2008 – 2010
- OSIS ( Kordinator - Panitia MOS (Masa
ROHIS ) Orientasi Sekolah)
- Ketua Keputrian/KAPUT
Rohis
 2010 – 2011
- Divisi HUMAS FARIS ( Forum Aktivitas Rohis se-Duren Sawit )

KEMAMPUAN BAHASA

 Bahasa Inggris  Bahasa Perancis


 Bahasa Arab
Demikian daftar Riwayat Hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Hormat saya,

Dwi Astuti

Anda mungkin juga menyukai