Anda di halaman 1dari 12

KEL 10

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN


Muhammadiyah dan Pemberdayaan Perempuan

Dosen Pengampu :
Adi Irfan Marjuqi, M.Pdi
Anggota Kelompok

01 Putri Rinjani 02 Rio Panca Nugraha


2104277029 2104277035

03 Selviana Putri Dewi


2104277039
01
Cara K.H.A. Dahlan memberdayakan
perempuan
Perempuan merupakan tulang punggung keluarga dan masyarakat yang berdiri di garda
depan dalam membangun generasi bangsa yang tangguh.

Pasalnya, perempuan merupakan orang yang pertama kali akan memoles,


membina, dan membentuk generasi penerus bangsa tersebut. Oleh karena itu,
perempuan dikatakan sebagai madrasah yang pertama untuk putra putri bangsa. KH.
Ahmad Dahlan memberi kesempatan besar dengan menganjurkan anak-anak
perempuan dapat belajar dan berkembang melalui pendidikan formal dan
mempersiapkan kader-kader pemimpin perempuan melalui pendidikan formal maupun
non formal.

Kemudian melalui Muhammadiyah, beliau bersama muridnya


membentuk 'Aisyiyah dan terus melakukan pemberdayaan perempuan untuk
meningkatkan harkat dan martabat perempuan melalui peningkatan ilmu pengetahuan
dan keterampilan berlandaskan agama.
Lanjutan
CARA K.H.A. DAHLAN MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN
1. Menyelesaikan persoalan perempuan akibat diskriminasi
2. K.H.A. Dahlan sangat memperhatikan perempuan sebagai
generasi penerus umat islam
3. K.H.A. Dahlan menyuruh perempuan harus belajar dan
bersekolah selayaknya para kaum laki-laki
4. Melindungi hak-hak perempuan
02 Kesetaraan Gender dalam Muhammadiyah

1. Laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan kedudukan di


hadapan Allah.
2. Memperhatikan peran perempuan untuk berperan dalam
kemajuan zaman
3. Persyarikatan Muhammadiyah bersikap mendukung dan ikut
terlibat dalam usaha-usaha yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas, memberdayakan, memperluas, dan memperkuat peran serta
memberikan penghargaan atas prestasi kaum perempuan di berbagai
bidang kehidupan sesuai ajaran islam demi terciptanya masyarakat,
umat dan bangsa yang bermartabat
PERAN PEREMPUAN MUHAMMADIYAH
03 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA

1. Perempuan Muhammadiyah membentuk suatu organisasi


perempuan yaitu organisasi perempuan otonom yang dinamakan
organisasi ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA).
2. Pemberdayaan masyarakat khususnya penyadaran terhadap
kehidupan bermasyarakat muslim.
3. Membekali wanita dan putri-putri Muhammadiyah dengan
berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan.
4. Membangun umat memerlukan kader-kader yang tangguh yang
akan meneruskan estafet perjuangan dari para pendahulu di
lingkungan Muhammadiyah
Contoh Organisasi yang didirikan
1. Organisasi ‘Aisyiyah
Tujuan organisasi :
a. menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
hingga dapat mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar – benarnya,
adil dan makmur yang mendapatkan ridha Allah, juga agar tercapainya
usaha – usaha Aisyiyah untuk menguatkan dan mengembangkan
dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan lebih berkualitas dan
menuju masyarakat yang madani.

b. Aisyiyah memiliki amal usaha yang bergerak di berbagai bidang


yaitu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan
pemberdayaan masyarakat.
Lanjutan
c. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas
pengetahuan, meningkatkan pengamalan dan penyebar luasan agama
Islam dalam segala aspek di kehidupan.
d. Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita sesuai ajaran Islam.
e. Meneguhkan iman, memperkuat ibadah dan menggembirakannya,
meninggikan akhlak.
f. Meningkatkan semangat untuk beribadah, berjihad, berzakat,
berinfaq, bersedekah, juga dalam wakaf dan hibah, turut membang
Lanjutan

2. Organisasi Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA)


Gerakan Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) sering juga disebut Nasyiah, adalah
organisasi otonom dan kader Muhammadiyah yang merupakan gerakan putri Islam di
bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian.

Tujuan organisasi ini ialah membentuk pribadi putri Islam yang berarti
bagi agama, keluarga dan bangsa menuju terwujudnya masyarakat
utama, adil, dan makmur yang diridhai oleh Allah.
Lanjutan
Upaya yang dilakukan Nasyiatul ‘Aisyiyah
(NA) :
1. Menanamkan Al-Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadis sesuai dengan
jiwa Muhammadiyah kepada anggota-anggotanya sebagai dasar pendidikan putri
dan sebagai pedoman berjuang.
2. Mendidik anggota-anggotanya agar memiliki kepribadian putri Islam, dapat
mengembangkan ketrampilan dan keaktifannya sebagai seorang putri serta
mengamalkannya sesuai dengan tuntunan Islam.
3. Mendidik dan membina kader-kader pimpinan
4. Meningkatkan fungsi Nasyiah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna
amal usaha Muhammadiyah atau Aisyiyah.
5. Membina ukhuwah Islamiyah.
Kesimpulan
Ajaran KH. Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah memandang bahwa laki- laki dan
perempuan adalahsetara. Kyai Dahlan sangat memperhatikan perempuan sebagai generasi
penerus umat islam. Karenaitulah, Kyai Dahlan menyuruh agar perempuan juga harus
belajar dan bersekolah selayaknya para kaum laki- laki. Komitmen Muhammadiyah dalam
hal perlindungan hak perempuan salah satunya adalah dengan dibentuknya ortom Aisyiah
dan Nasyiatul Aisyiah.
1.‘Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang telah diakui dan
dirasakan perannyadalam masyarakat. Sebagai salah satu organisasi otonom (Ortom)
perrtama yang dilahirkan Rahim Muhammadiyah, ia memiliki tujuan yang sama dengan
Muhammadiyah.
2. ‘Aisyiyah memiliki garapanprogram kerja yang sangat khusus, strategis dan visioner,
yaitu perempuan. Peran dan fungsi perempuanmerupakan bagian terpenting dalam gerak
roda kehidupan, sebab pepatah bilang wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik
maka akan makmur negaranya tetapi kalau wanita di negara tersebut hancur maka akan
hancur pula derajat negara tersebut
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai