Anda di halaman 1dari 7

MUHAMMADIYAH DAN

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KELOMPOK 10 ( 3C):
1. Fairudzal Diana 1020131323
2. Ika Zulfah QA 1020183124
3. Ria Agustina 1020183125
4. Anis Widiarti 1020183126
5. Cintana Olivia M 1020183127
6. Della Ayu S 1020183128
7. Septa Adelia P 1020183130
8. Ainur Rokhmah 1020183131
9. Nurul Asnal M 1020183132
10. Anastasia Yunita EN 1020183133
11. Laili Zumrotin H 1020183134
12. Nabila Choirunnisa 1020183135
Cara K.H Ahmad Dahlan Memberdayakan Perempuan

 Ajaran KH. Ahmad Dahlan melalui


Muhammadiyah memandang bahwa laki-laki
dan perempuan adalah setara. Kyai Dahlan
sangat memperhatikan perempuan sebagai
generasi penerus umat islam. Karena itulah,
Kyai Dahlan menyuruh agar perempuan juga
harus belajar dan bersekolah selayaknya para
kaum laki-laki. Komitmen Muhammadiyah
dalam hal perlindungan hak perempuan salah
satunya adalah dengan dibentuknya ortom
Aisyiah dan Nasyiatul Aisyiah.
Setelah organisasi ini sudah terbentuk maka KH Ahmad Dahlan memberikan suatu
pesan untuk para pengurus yang memperjuangkan Islam, pesan itu berbunyi:

 1) Dengan keikhlasan hati menunaikan tugasnya


sebagai wanita Islam sesuai dengan bakat dan
percakapannya, tidak menghendaki sanjung puji dan
tidak mundur selangkah karena dicela.
 2) Penuh keinsyafan, bahwa beramal itu harus berilmu.
 3) Jangan mengadakan alasan yang tidak dianggap sah
oleh Tuhan Allah hanya untuk menghindari suatu tugas
yang diserahkan.
 4) Membulatkan tekad untuk membela kesucian agama
Islam.
 5) Menjaga persaudaraan dan kesatuan kawan sekerja
dan seperjuangan.
 Lembaga ini sejak kehadirannya merupakan bagian
horizontal dari Muhammadiyah yang membidangi
kegiatan untuk kalangan putri atau kaum wanita
Muhammadiyah. Komponen perempuan Persyarikatan
Muhammadiyah telah memberikan corak tersendiri dalam
ranah sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan yang
selama ini menjadi titik tolak gerakannya. Gerakan
Aisyiyah dari waktu ke waktu terus berkembang dan
memberikan manfaat bagi peningkatan dan kemajuan
harkat dan martabat perempuan Indonesia. Hasil yang
sangat nyata adalah wujud amal usaha yang terdiri atas
ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga
perguruan tinggi.
Kesetaraan Gender Dalam Muhammadiyah

Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi


masalah selagi tidak muncul suatu ketidakadilan
dan diskriminasi, baik laki-laki dan perempuan,
ketidakadilan gender termanisfestasi dalam
berbagai bentuk ketidakadilan, yakni marjinalisasi
subordinasi (anggapan tidak penting), stereotype
(pelabelan negative), violesence (kekerasan),
beban kerja ganda atau lebih, dan sosialisasi
ideologi nilai peran gender, perbedaan gender
yang menimbulkan ketidakadilan ini
menyebabkan kerugian bagi laki-laki maupun
perempuan.
Peran perempuan muhammadiyah dalam
kehidupan bangsa dan Negara
Dengan tugas dan peran (fungsi) sederhana ini
Aisyiyah telah banyak memiliki amal usaha
diberbagai bidang diantaranya adalah;
pendidikan, kewanitaan, PKK, kesehatan dan
organisasi wanita. Pimpinan Pusat Aisyiyah
berusaha memberi didikan dikalangan wanita
islam untuk berpakaian muslimah yang baik,
bermoral, dan bermental luhur, memberikan
bimbingan perkawinan dan kerumahtanggaan,
tanggung jawab istri dalam dan di luar rumah
tangga.
Kesimpulan
Posisi Aisyiyah dalam Muhammadiyah adalah
sebagai suatu organisasi otonom
Muhammadiyah yang di peruntukan untuk
perjuangan para wanita muslimah. Karena
lembaga ini adalah bagian horizontal dari
organisasi Muhammadiyah maka fungsi dari
lembagaa ini sebagai partner gerak langkah
Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai