Anda di halaman 1dari 12

MUHAMMADIYAH DAN

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Dr. Hasbullah, M.Pd.I
Dosen AIK Universitas Muhammadiyah Pringsewu
A. Cara KH. A. Dahlan Memberdayakan
Perempuan

Ayat tersebut, menurut para tokoh


Dalam pembentukannya, Muhammadiyah Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk
banyak merefleksikan kepada perintah- bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah
perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak,
Imran ayat 104 yang berbunyi:Dan hendaklah yang juga mengandung penegasan tentang hidup
ada di antara kamu segolongan umat yang berorganisasi. Muhammadiyah sebagai sebuah
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada organisasi masyarakat juga memiliki organisasi
yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; turunan yakni organisasi otonom diantaranya
merekalah orang-orang yang beruntung adalah Aisyiyah (organisasi wanita) yang bergerak
dalam pemberdayaan wanita
‘Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang
telah diakui dan dirasakan perannya dalam masyarakat. Sebagai
‘Aisyiyah dan salah satu organisasi otonom (Ortom) pertama yang dilahirkan
rahim Muhammadiyah, ia memiliki tujuan yang sama dengan
Gerakan Muhammadiyah. ‘Aisyiyah memiliki garapan program kerja
yang sangat khusus, strategis dan visioner, yaitu perempuan.
Pemberdayaan
Perempuan
Gerakan ‘Aisyiyah sejak awal berdiri, dan dari waktu ke waktu
terus berkembang dan memberi manfaat bagi peningkatan dan
kemajuan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Pada
tahun 1919 mendirikan Frobel, Sekolah Taman Kanak-Kanak
pertama milik pribumi di Indonesia. Bersama organisasi wanita
lain pada tahun 1928 mempelopori dan memprakarsai
terbentuknya federasi organisasi wanita yang kemudian dan
sampai sekarang diberi nama KOWANI
• K.H. Ahmad Dahlan menaruh perhatian yang sangat besar
pada perempuan. Menurut pendiri Muhammadiyah ini,
perempuan pada umumnya kurang memiliki pengetahuan
dan masalah agama, terutama ibadah shalat sebagai amalan
ibadah yang paling pokok. Hal ini terjadi karena perempuan
pada masa itu tidak berhak memperoleh pendidikan dan ilmu
pengetahuan yang memadai meskipun pengetahuan agama.
• Karena hal ini maka pada tahun 1911, yaitu setahun sebelum
Lanjutan ..... Muhammadiyah berdiri, didirikanlah Madrasah Diniyah.
Tahun 1913, yakni setahun setelah Muhammadiyah berdiri,
KH A. Dahlan menganjurkan kepada tetangga-tetangganya
untuk menyekolahkan anak-anak perempuan mereka di
sekolah Belanda Neutraal Meisjes School di Ngupasan. Tiga
orang gadis pada saat itu dapat masuk ke sekolah itu, seperti
Siti Bariyah, Siti Wandingah, dan Siti Dawimah.
Lanjutan .....

• Tahun 1914, KH.A Dahlan dan istrinya Nyai Siti Walidah mengadakan
kursus-kursus agama atau pengajian khusus untuk kaum perempuan yang
dilaksanakan sesudah waktu ashar diberi nama Wal ‘Asyhri, kursus itu
diikuti pula oleh siswi-siswi Sekolah Netral Belanda.
• Berdasarkan usulan, KH Dahlan membentuk organisasi yang secara 1917.
Tanggal tersebut diperingkhusus bertujuan untuk memajukan kaum
perempuan. ‘Aisyiyah adalah nama usulan yang diberikan KH Fachruddin,
salah seorang murid KH A. Dahlan. Kelahiran ‘Aisyiyah bersamaan dengan
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, yang waktu itu merupakan perayaan
pertama oleh Muhammadiyah, dengan diketuai untuk pertama kali oleh
Siti Bariyah. Tanggal 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan tanggal 19 Mei ati
sebagai hari berdirinya ‘Aisyiyah
B. Kesetaraan Gender Dalam Muhammadiyah

• Gender adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan


laki-laki dan perempuan dilihat dari segi pengaruh sosial budaya. Ajaran Islam telah
menempatkan perempuan sebagai partner yang sederajat dengan laki-laki dalam
mengemban amanah Allah SWT sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini. Kenyataan
ini telah ditegaskan Allah dalam beberapa ayat dalam kitab Al Qur’an. Sebagaimana
dinyatakan dalam Surat An-Nisa ayat 1 berikut: “Hai sekalian manusia, bertakwalah
kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari
padanya, Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan Mengawasi kamu”.
Persamaan Gender dalam keluarga

• Keluarga adalah tempat terpenting bagi seseorang karena merupakan tempat pendidikan
yang pertama kali, dan di dalam keluarga pula seseorang paling banyak bergaul serta mengenal kehidupan.
kedudukan yang terpenting bagi perempuan dalam keluarga adalah sebagai istri dan ibu yang
mengatur jalannya rumah tangga serta memelihara anak.
• Sebaliknya, menurut ideologi ini kedudukan laki-laki yang terpenting dalam suatu keluarga
adalah sebagai seorang suami yang bertanggung jawab sebagai pencari nafkah utama.
• Karena tugasnya sebagai pencari nafkah sering seorang suami tidak peduli dan tidak mau tahu dengan
urusan rumah tangga, sebab dia merasa sudah memberi uang untuk jalannya roda rumah tangga
• Bila melihat kondisi masyarakat pada saat ini, tampak konsep-konsep di atas sudah agak bergeser. Banyak
istri yang bekerja mencari nafkah di luar rumah. Penghasilan istri juga berfungsi menambah penghasilan.
Istri yang bekerja mencari nafkah di luar rumah biasanya harus mendapat persetujuan terlebih dulu dari
suami. Pada umumnya hingga saat ini meskipun istri bekerja, sang suami tetap tidak ingin bila posisi dan
penghasilan yang diperoleh istri melebihi sang suami dan penghasilan suami tetap merupakan
penghasilan pokok bagi keluarga.
Lanjutan .....

• Di samping istri bekerja mencari nafkah di luar rumah tanggung jawab urusan
rumah tangga tetap ada di pihak istri sehingga dapat dibayangkan beratnya
beban yang ditanggung oleh seorang istri bila ia bekerja di luar rumah, Meskipun
perempuan sudah dapat bekerja di luar rumah, pada saat ini masih tetap
tampak berlakunya konsep gender, sebagai contoh istri yang bekerja masih
harus memperhitungkan perasaan suami dengan tidak mau meraih posisi yang
lebih tinggi dari suami sehingga sering mereka bekerja tanpa ambisi. Sering
timbul dilema bagi dirinya untuk memilih antara karier dan keluarga.
Persamaan Gender dalam masyarakat
• Dalam sejarah (tarih) Islam, ternyata perempuan pada zaman
Rasulullah saw dan pada zaman Khulafa-al rasdidun sangat
aktif terlibat dalam kegiatan muamalah dan kegiatan
kemasyarakatan pada umumnya. Bahkan perempuan ada yang
terlibat dalam peperangan sebagai perawat laskar yang cedera,
membakar semangat para laskar dengan nyanyian dan syair,
seperti yang dilakukan oleh Hindun istri Abu Sufyan.
• Dalam peperangan Yarmuk mereka mengendarai kuda sendiri
mengejar serta menombak musuh seperti yang dilakukan oleh
Arqah binti Harits, Khaulah binti Azwar, Bintu Yazad al Kalbiah,
Ummu Sulaiyt, dan Ummu Ammarah. Bahkan dalam
peperangan merebut Siprus, yaitu perang melintasi lautan
pertama dalam sejarah Islam yang dipimpin oleh Muawiyah bin
Abu Sofyan banyak melibatkan perempuan. Antara lain: Ummu
Haram binti Malham. Pasukan perempuan ini ternyata tidak
hanya sebagai perawat dan penyedia ari serta makanan bagi
suami dan anak-anak mereka, tetapi juga bagi seluruh orang
yang terlibat dalam peperangan itu.
c. Peran Perempuan Muhammadiyah Dalam
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

01 02 03
Perempuan Muhammadiayah (Aisyiyah)
haruslah terintegrasi dan komprehensif. Penguatan dan Menciptakan kader-kader yang
Mengembangkan orientasi gerakannya optimalisasi praksis mampu menciptakan
bukan sekadar menciptakan kader-kader perempuan-perempuan yang
perempuan yang shalihah secara ritual sosial, dengan dilandasi shalihah sebagai ulama
(fiqhiyyah), namun tidak bisa menganalisa
ketertinggalan perempuan ataupun teologi al Ma’un, sebagai perempuan yang memahami Al-
hegemoni tradisi dan tafsir agama yang inspirasi dasar gerakan Qur‟an yang mampu
tekstual (skripturalis) sehingga mensinergikannya dengan
mengungkung cara berpikir dan bertindak Muhammadiyah dan kondisi kekinian
sebagian besar perempuan Islam
Aisyiyah.
Lanjutan .....
Gerakan sosial sebagai pembaharuan dalam praksis sosial berkemajuan ini
harus dilakukan melalui jaringan kerja sama dengan gerakan perempuan lain,
baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional

Mewujudkan terbentuknya Keluarga Sakinah dan Qaryah Thayyibah


(masyarakat utama), yang telah dikenalkan sebagai praksis sosial, dengan
strategi community development

Menjunjung tinggi kemuliaan perempuan dan kemanusiaan untuk menjadi


Khalifah dimuka bumi ini dan sebagai perwujudan risalah rahamatan lil’alamin
Demikian, "Ingatlah, tidak ada batasan untuk apa yang
dapat Anda capai hari ini dan masa depan,

Terima
jika Anda memiliki tekad dan semangat yang
kuat. Maka, teruslah menyempurnakan
prosesnya sehingga waktu dengan sendirinya
menjadi malu jika tidak menghadirkan apa

Kasih yang ingin Anda capai”. Tadarus Kehidupan

Anda mungkin juga menyukai