Anda di halaman 1dari 8

muhammadiyah dan pemberdayaan

perempuan
Disusun oleh:Kelompok 3

Agus Salim 210701199


Dewi Ayu Sartika 210701202
Laras Azarti 210701193
Muhamad Akbar 210701205
Muhamad Fitra 210701191
Nur Ariska 21070118
Pengertian muhammadiyah

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama


organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga
dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar
belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada masa itu sangat
asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa ingin tahu dari
masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan keterangan seluas-luasnya
tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
misi muhammadiah sebagai berikut:

1.Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran


Allah swt yang dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi
Nuh hingga Nabi Muhammadsaw

2. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai


dengan jiwa ajaran Islam

3. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada alQur‟an


sebagai kitab Allah

4. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi,


keluarga dan masyarakat.
pengertian pemberdayaan
perempuan
Pemberdayaan merupakan transformasi hubungan kekuasaan
antara laki-laki dan perempuan pada empat level yang berbeda,
yakni keluarga, masyarakat, pasar dan Negara.
Konsep pemberdayaan dapat dipahami dalam dua konteks.
Cakupan dari pemberdayaan tidak hanya pada level individu
namun juga pada level masyarakat dan aturan-aturanya .

Jadi pemberdayaan perempuan adalah usaha mengalokasikan


kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial. Posisi
perempuan akan membaik hanya ketika
perempuan dapat mandiri dan mampu menguasai atas keputusan
yang berkaitan dengan kehidupannya.
Sejarah aisyiyah menjadi organisasi
muhammadiyah dalam pemberdayaan
perempuan
Berdirinya ,Aisyiyah tidak luput dari sejarah berdirinya organisasi
Muhammadiyah,Sejak berdirinya Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan
sangat memperhatikan pembinaan terhadap kaum wanita, wanita
yang berpotensial untuk berorganisasi dan memperjuangkan
Islam akhirnya di didik oleh KH. Ahmad Dahlan, di antara anak-anak
perempuan yang di didik oleh KH. Ahmad Dahlan ialah Siti Bariyah, Siti
Dawimah, Siti Dalalah, Siti Busyro (putri beliau sendiri), Siti
Dawingah, dan Siti Badilah Zuber.
Bersama ,Aisyiyah Ahmad Dahlan memobilisasi perempuan untuk
memasuki peradaban yang modern, termasuk menjadi pelopor
bermunculannya juru dakwah perempuan yang sebelumnya masih
teramat langka.

Aisyiyah menjadi salah satu warisan KH. Ahmad Dahlan yang paling
berharga, tentu saja juga dengan peran krusial sang istri, Siti Walidah
atau Nyai Ahmad Dahlan. Hingga tahun 1938,Aisyiyah telah
menghasilkan lebih dari 2.000 orang mubalighah dan mengelola banyak
sekali sekolah perempuan.
Upaya aisyiyah dalam melakukan pemberdayaan
di inonesia
Langkah pertama terdiri dari;

1. mengirimkan Mubalig ke kampung-kampung pada bulan


puasa untuk memimpin shalat terwih dan memberikan
pengajian,

2. mengadakan perayaan hari-hari besar Islam

3. mengadakan kursus agama Islam untuk pekerja dan


pegawai perempuan di kampung
Langkah kedua
terdiri dari:
Aisyiyah mengadakan pengajian dikalangan kaum perempuan,
adapun isinya berupa:
a) tentang akidah dan akhlaq,
b) tentang ilmu fiqh yang berisi hukum yang berhubungan dengan
jual beli, pinjam meminjam, muamalah,
c) tentang tata cara berhubungan antara suami isteri,
d) tentang tata cara memandikan dan mengkafani mayit

Anda mungkin juga menyukai