Anda di halaman 1dari 11

PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH DI INDONESIA

KELOMPOK 4 :

Ainul Mardiya (210701183l)


Afrijan efendi harahap (210701187)
Faiz Budi Hakim (210701153)
Mei sari fitri (210701200)
Putri nabila (210701204)
Rezky alfaj (210701181)

DOSEN PENGAMPU: DR. SAKBAN,MA

PROGRAM STUDI S-1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2022
KATA PENGATAR
Dengan menyebut nama Allah Subhanahuwata’ala yang Maha Pengasihlagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehinggakami dapat menyelesaikan makalah “Peranan Kebangsaan
Muhammadiyah diIndonesia”.
Makalah ini berisi tiga bab yang terdiri dari bab 1 pendahuluan berisi latarbelakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, bab 2 pembahasan tentang bab 3penutup berisi kesimpulan,
saran.Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuandari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telahberkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenaitu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembacaagar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami
berharap semoga makalah tentang Peran KebangsaanMuhammadiyah di Indonesia ini dapat
memberikan manfaat maupun menambahwawasan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 2

A. SEJARAH BERDIRINYA MUHAMMADIYAH DI INDONESIA................................................. 3

B. PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PERGERAKAN NASIONAL............................................3

C. PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA.........................4

D. PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA....... 4

E. PERAN MUHAMMDIYAH DI BIDANG PENDIDIKAN............................................................. 5

F. KHITTAH MUHAMMADIYAH DALAM KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA.........................6

G. TANGGUNG JAWAB MUHAMMAADIYAH TERHADAP NKRI................................................7

BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 8

KESIMPULAN............................................................................................................................9

SARAN..................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Umumnya bangsa yang mayoritas penduduknya beragama islam tinggal di negri negri yang sedang
berkembang,temasuk Indonesia. Di Indonesia orang orang islam mulai menyadari bahwa mereka
tidak akan mungkin dapat berkompetisi dengan kekuatan kekuatan yang menantang dari pihak
kolonialisme belanda, penetrasi Kristen dan perjuangan untuk maju di bagian bagian lain di asia,
apabila mereka terus melanjutkan kegiatan dengan cara cara tradisional dalam menegakkan islam.
Mereka mulai menyadari perlunya perubahan perubahan untuk mengatasi pengaruh barat dalam ilmu
pengetahuan serta dalam memperluas daerah pengaruh atau dengan mempergunakan metode metode
baru yang telah di bawa ke Indonesia oleh kekuasaan kolonial serta pihak missi Kristen.
Orang orang Indonesia melakukan berbagai gerakan islam di Indonesia. Gerakan islam di indonesi
tidaklah di mulai dengan tahun 1911 dengan berdirinya sarekat dagang islam, atau tahun 1912 dengan
berdirinya muhammadiyah, atau tahun 1906 dengan terbitnya majalah al-iman ( di singapura ), atau
tahun 1911 dengan terbitya majalah Al-munir di padang, atau dengan dibangunya sekolah adabiyah di
kota tersebut, atau tahun 1905 dengan berdirinya sekolah mi’at khair ( djamiat chair ) di
Jakarta.Tahun -tahun ini adalah tahun-tahun resmi berdirinya organisasi ,sekolah atau berdirinya
majalah yang bersangkutan.Namun pemikiran,gerakan permulaan baik berupa ajakan ataupun anjuran
yang baik dari perorangan atau kelompok masyarakat,umumnya lebih dahulu dari tahun-tahun resmi
tersebut.
Salah satu sebuah organisasi yang terpenting di Indonesia sebelum perang Dunia II Dan mungkin juga
sampai sampai saat ini adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah sebagai organisasi islam modern atau
reformis jelas menempati posisi dan peran kesejarahan yang khas di Indonesia maupun dunia.Untuk
itu pada makalah ini akan mengkaji lebih jelas mengenai perkembangan Muhammadiyah dalam
pergerakan nasional Indonesia.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sejarah Singkat Muhammadiyah di Indonesia ?


2. Bagaimana Peran Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional?
3. Bagaimana Peran Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan?
4. KHITTAH MUHAMMADIYAH DALAM KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA?
5. TANGGUNG JAWAB MUHAMMAADIYAH TERHADAP NKRI?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Muhammadiyah di Indonesia

Muhammadiyah didirikan di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama


Islam tapi masih banyak melakukan hal-hal syirik.Muhammadiyah didirikan tanggal 18 November
1912 oleh K.H Ahmad Dahlan.Ahmad Dahlan sebelum mendirikan organisasi Muhammadiyah
mengajar di sekolah Budi Utomo sejak 1909.Beliau memberikan pelajaran agama.
Di zaman kolonial Belanda, Muhammadiyah aktif dalam menjalankan kegiatan pembaharuan.Di
bawah pimpinan K.H Ahmad Dahlan, gerakan Muhammadiyah lebih mengutamakan jalan edukatif
paedagogtis. Muhammadiyah di zaman pemerintahan kolonial Belanda mendirikan Panti Asuhan
yatim dan Rumah Sakit, dan juga Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah.Pada
zaman pendudukan Jepang Muhammadiyah melalui tokohnya K.H Mas Mansyur tergabung dalam
empat serangkai.Dan juga banyak dari anggota Muhammadiyah yang ikut dalam tentara PETA, salah
satunya adalah jenderal Sudirman.
Di masa awal setelah kemerdekaan Muhammadiyah bersama para tokohnya ikut berperan dalam
merumuskan Pancasila.dan pada era Orde lama Muhammadiyah aktif dalam partai politik Masyumi,
meski secara tegas Muhammadiyah mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak berhubungan dengan
partai politik tetap saja anggotanya aktif dalam partai politik. Dan pada akhirnya di era orde baru
anggota-anggota Muhammadiyah ikut andil dalam mendirikan BKAM dan Parmusi.Muhammadiyah
melalui Amien Rais telah mengantarkan bangsa Indonesia ke peradaban baru yaitu reformasi.
B. Peran Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional

Padawaktu Muhammadiyah didirikan, keadaan masyarakat Islam sangat menyedihkan, baik dalam
bidang politik, sosial, ekonomi, maupun kultural akibat penjajahan Belanda di Indonesia.Dalam
bidang agama, kehidupan beragama menurut tuntunan al-Quran dan as-Sunnah tidak berjalan karena
adanya perbuatan syirik, bid’ah, kurafat, dan tahayul sehingga agama Islam berada dalam keadaan
beku.
Di bidang pendidikan, lembaga pendidikan Islam yang ada tidak dapat memenuhi tuntutan dan
kemajuan zaman, disebabkan sikap mengisolasi diri dari pengaruh luar serta adanya sistem
pendidikan yang tidak sesuai dengan panggilan zaman.Muhammadiyah dalam perkembangan
berikutnya dikenal luas oleh masyarakat maupun para peneliti dan penulis sebagai gerakan Islam
pembaruan atau gerakan tajdid.Muhammadiyah karena memiliki watak pembaruan dikenal pula
sebagai gerakan reformasi dan gerakan modernisme Islam, yang berkiprah dalam mewujudkan ajaran
Islam senafas dengan semangat kemajuan dan kemoderenan saat itu.
Selain itu Muhammadiyah dikenal juga sebagai gerakan dakwah yang bergerak dalam
menyebarluaskan dan mewujudkan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.dan
tidak bergerak dalam lapangan politik.Sifat-sifat sosial dan pendidikan Muhammadiyah memanglah
telah ada pada masa-masa ini.
C. Peran Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional Indonesia

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi sosial Islam yang didirikan di yogyakarta pada tanggal 18
November 1912 bertepatan dengan tanggal Zulhijjah 1330 H, oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan atas
saran yang diajukan oleh murid-muridnya dan beberapa orang anggota Budi Utomo untuk mendirikan
suatu lembaga pendidikan yang bersifat permanen.

Organisasi ini adalah perjuangan pemurnian ajaran Islam dan bidang pendidikan.Organisasi ini
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, mengadakan rapat-rapat dan tablig di mana dibicarakan
masalah-masalah Islam, menertipkan wakaf dan mendirikan masjid-masjid serta menerbit buku-buku,
brosur-brosur surat-surat kabar dan majalah-majalah.

Usaha lain untuk mencapai maksud dan tujuan itu ialah dengan:

1. Mengadakan dakwah Islam


2. Memajukan pendidikan dan pengajaran
3. Menghidupkan masyarakat tolong-menolong
4. Mendirikan dan memelihara tempat ibadah dan wakaf
5. Mendidik dan mengasuh anak-anak dan pemuda-pemuda, supaya kelak menjadi
orang Islam yang berarti.
6. Berusaha kearah perbaikan penghidupan dan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
7. Berusaha dengan segala kebijaksanaan, supaya kehendak dan peraturan Islam berlaku dalam
masyarakat.

D. Perkembangan Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional Indonesia

Pada waktu Muhammadiyah didirikan, keadaan masyarakat Islam sangat menyedihkan, baik dalam
bidang politik, sosial, ekonomi, maupun kultural akibat penjajahan Belanda di Indonesia.Dalam
bidang agama, kehidupan beragama menurut tuntunan al-Quran dan as-Sunnah tidak berjalan karena
adanya perbuatan syirik, bid’ah, kurafat, dan tahayul sehingga agama Islam berada dalam keadaan
beku.Di bidang pendidikan, lembaga pendidikan Islam yang ada tidak dapat memenuhi tuntutan dan
kemajuan zaman, disebabkan sikap mengisolasi diri dari pengaruh luar serta adanya sistem
pendidikan yang tidak sesuai dengan panggilan zaman.
Muhammadiyah dalam perkembangan berikutnya dikenal luas oleh masyarakat maupun para peneliti
dan penulis sebagai gerakan Islam pembaruan atau gerakan tajdid.Muhammadiyah karena memiliki
watak pembaruan dikenal pula sebagai gerakan reformasi dan gerakan modernisme Islam, yang
berkiprah dalam mewujudkan ajaran Islam senafas dengan semangat kemajuan dan kemoderenan saat
itu.Selain itu Muhammadiyah dikenal juga sebagai gerakan dakwah yang bergerak dalam
menyebarluaskan dan mewujudkan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.dan
tidak bergerak dalam lapangan politik. Sifat-sifat sosial dan pendidikan Muhammadiyah memanglah
telah ada pada masa-masa ini.

E. Peran Muhammadiyah di Bidang Pendidikan

Di Bidang PendidikanMuhammadiyah telah banyak melahirkan para cendikiawan negeri ini.Bahkan


sudah mencapai ribuan, kita lihat para tokoh bangsa ini banyak sekali hasil didikan Muhammadiyah
sebagai contoh Jendral Besar Sudirman.Jendral termuda ini merupakan kader
Muhammadiyah.Kemudian juga ada Andrea Hirata (Laskar Pelangi), Hanung Brahmantiyo
(Sutradara).
Lembaga Pendidikan Muhammadiyah bertebaran mulai dari TK sampai dengan PT yang jumlahnya
sangat banyak sekali.Bahkan kalau pemerintah disuruh membiayai semua lembaga pendidikan saja
milik Muhammadiyah niscaya tidak sanggup begitulah kata pak Amien Rais.Lembaga pendidikan ini
20% dari lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, sehingga dapat dibayangkan sumbangan
Muhammadiyah itu.

F. KHITTAH MUHAMMADIYAH DALAM KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA

Sebagai salah satu organisasi masyarakat terbesar yang berbasik Islami di negara Indonesia,
Muhammadiyah pasti memiliki sebuah tujuan dalam perencanaan setiap kegiatan yang disebut khittah.
Setiap organisasi masyarakat pasti memiliki sebuah khittah, termasuk Muhammadiyah. Namun, apa
itu khittah Khittah berasal dari kata khaththa, yang artinya menulis dan merencanakan. Khittah juga
dapat berarti garis atau jalan, atau juga bisa diartikan sebuah garis besar atau jalan perjuangan. Namun,
dalam konteks Muhammadiyah, Khittah memiliki arti istilah sebagai seperangkat rumusan, teori,
metode, sistem, strategi, dan taktik perjuangan Muhammadiyah.

Muhammadiyah pemah melakukan khittah sebanyak 6 kali. Khittah tersebut juga disesuaikan
dengan situasi dan kondisi, serta mengikuti perkembangan zaman tanpa harus meninggalkan syari'at
Islam. Khittah juga harus sesuai dengan tujuan muhammadiya. Berikut adalah khittah yang pernah
dirumuskan Muhammadiyah dari tahun 1938-2002: 1. Langkah 12 Muhammadiyah tahun 1938-1940:

A. Memperdalam Masuknya Iman.

Hendaklah Iman itu ditablighkan, disiarkan dengan selebar lebarnya,yakni diberi riwayatnya
dan diberi dalil buktinya, dipengaruhkan dandigembirakan, sampai Iman itu mendarah daging ke
dalam, masuk di tulang sumsum serta mendalam di hati sanubari kita, sekutu - sekutu
Muhammadiyah seumumnya.
B. Memperluas Paham Agama.

Hendaklah paham agama itu yang sesungguhnya dibentangkan dengan arti yang seluas-luasnya,
serta boleh diujikan dan diperbandingkan,sehingga semua sekutu Muhammadiyah mengerti dan
paham arti dari perluasan Agama Islam, itulah yang paling benar, ringan dan berguna. maka,
mendahulukanlah pekerjaan keagamaan itu.

C. Memperbuahkan Budi Pekerti.

Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang akhlaq terpuji dan akhlaq tercela serta
diperbahaskan tentang memakainya akhlaq mahmudah dan menjauhkannya dari akhlaq
madzmumah, sehingga dapat menjadi sebuah amalan bagi kita, sekutu Muhammadiyah, serta
melakukan kegiatan budi pekerti yang baik lagi berjasa.

D. Menuntun Amalan Intiqad (self correctie).

Hendaklah selalu senantiasa melakukan perbaikan diri atau introspeksi terhadap diri sendiri
(self correctie), segala usaha dan pekerjaan kita kecuali diperbesarkan, supaya diperbaiki juga.
Hasil penyelidikan dan perbaikan itu nantinya akan dimusyawarahkan ditempat tertentu, dengan
dasar mendatangkan mashlahat dan menjauhkan madharat, sedang yang kedua ini di dahulukan
dari yang pertama.

E. Menguatkan Persatuan

Hendaklah menjadikan tujuan kita juga, karena dapat memperkuatpersatuan organisasi dan
mengokohkan pergaulan persaudaraan serta menyamakan hak dan memerdekakan lahirnya
pemikiran kita semua.

F. Menegakan Keadilan

Hendaklah keadilan itu dilakukan dengan semestinya walaupun nantinya akan mengenai diri
sendiri, dan ketetapan yang sudah seadil-adilnya itu akan dibela serta dipertahankan di manapun
juga.

G. Melakukan Kebijaksanaan

Dalam melakukan pergerakan, kita tidak boleh melupakan hikmah. hikmah hendaknya
disendikan kepada Kitabullah dan Sunnaturrasulillah Jika ada kebijaksanaan yang menyalahi
kedua hal tersebut, maka akan kita buang karena itu bukanlah kebijaksanaan yang sesungguhnya.
G. TANGGUNG JAWAB MUHAMMAADIYAH TERHADAP NKRI

Selain memiliki peran yang besar di Negara Indonesia, Muhammadiyah pastinya juga memiliki
sebuah tanggung jawab yang besar pula. Muhammadiyah juga pernah melindungi Bangsa dari
pengaruh kaum kapitalis pada zaman dahulu, bahkan Muhammadiyah sampai membangun konsep
baru untuk Indonesia demi kedaulatan negara, bangsa, dan wilayah serta untuk membentengi
negara dari intervensi negara lain dari sistem ketidakadilan global. Oleh karena itu, pada saat itu
Muhammadiyah bisa memahami isu-isu yang beredar secara kritis dengan tujuan untuk membangun
negara, bangsa, dan masyarakat untuk melihat masa depan. Muhammadiyah juga membuat
beberapa kebijakan sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada NKRI sebagai berikut :

1. Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan negara merupakan salah
satu aspek dari Syari'at Islam dalam urusan dunia (al- umur ad - dunyawiyah) yang harus selalui
dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang utama. Oleh karena itu
dibutuhkan sikap dan moral yang positif dari seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalani
kehidupan politik untuk tegaknya kehidupan bangsa dan negara.

2. Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha-usaha untuk membangun kehidupan


berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui pengembangan
masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang mutlak diperlukan untuk membangun
kehidupan dimana nilai-nilai syari'at Islam melandasi dan tumbuh subur bersamaan dengan
tegaknya nilai-nilai kemanusian, keadilan, perdamaian, ketertiban, kebersamaan, dan keadaban
untuk terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghatur.

3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui usaha-
usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani (civil
society) yang kuat, sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar- benarnya. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenegaraan
sebagai proses dan hasil dari fungsi politik pemerintahan akan ditempuh melalui pendekatan -
pendekatan secara tepat dan bijaksana sesuai prinsip-prinsip perjuangan kelompok kepentingan
yang efektif dalam kehidupan negara yang demokratis.

4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis atau
berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk dijalankan oleh parpol serta lembaga formal
kenegaraan dengan sebaik sebaiknya menuju terciptanya sistem politik yang demokratis dan
berkeadaban, sesuai dengan cita-cita luhur bangsa dan negara.
5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari dakwah amar
ma'ruf nahi mungkar dengan jalan memengaruhi proses dan kebijakan negara agar tetap berjalan
sesuai dengan konstitusi dan cita- cita luhur bangsa. Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan
perekat bangsa dan berfungsi sebagai wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan
nasional yang damai dan berkeadaban.

6. Muhammadiyah tidak berafilisasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan


kekuatan - kekuatan politik atau organisasi manapun. Muhammadiyah senantiasa mengembangkan
sikap positif dalam memandang perjuangan politik dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan
prinsip amar ma'ruf nahi mungkar demi tegaknya sistem politik kenegaraan yang demokratis dan
berkeadaban.

7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota persyarikatan untuk


menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-masing. Penggunaan
hak pilih tersebut harus merupakan tanggung jawab sebagai warga negara yang dilaksanakan
secara rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi
kemaslahatan bangsa dan negara.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perserikatan Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari sang pendirinya yaitu KH.Ahmad
Dahlan. Beliau mendirikan Muhammadiyah bukan tanpa alasan ataupun hanya main-main, akan tetapi
ada faktor yang melatar belakangi pendirian Organisasi Muhammadiyah.Menurut Djindar Tamimy
ada dua faktor yang melatar belakangi pendirian Muhammadiyah,yaitu faktor Internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berkaitan denganajaran Islam itu sendiri secara
menyeluruh dan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar Islam.

Memasuki usia satu Abad ini Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusikepada bangsa dan
negeri ini. Berbagai Amal Usaha yang dimiliki Muhammadiyah ini dariSabang sampai Mereuke.
Setidaknya ada 4 hal yang menjadi bidang garapan olehMuhammadiyah yaitu : bidang pendidikan,
bidang social, bidang ekonomi, dan bidang politik.

DAFTAR PUSTAKA

http://n-hudame.blogspot.com/2018/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

https://www.academia.edu/33803384/PERANAN_KEBANGSAAN_KEMUHAMMADIYAHAAN_DI_IND
ONESIA

Anda mungkin juga menyukai