Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH DI INDONESIA

Disusun oleh :

KELOMPOK 6

NURHAMDANI ABBAS

RIFKA NADILA

MUH ARQAM HARBI

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Kemuhammadiyahan III”.
Kemudian shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat didunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan III di program studi
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak dosen yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini. Penulis telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 11, Desember,2021

2
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. MUHAMMADIYAH SEBAGAI BAGIAN DARI PENDIRI NKRI.......................................9
B. TANGGUNG JAWAB MUHAMMADIYAH TERHADAP NKRI ........................................9
C. BENTUK DAN MODEL PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH..........................10

PENUTUP..........................................................................................................................................12
KESIMPULAN..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang keberadaannya tidak diragukan


lagi perannya dalam perjuangan Indonesia dan juga sebagai gerakan dakwah
yang memfokuskan pada agama Islam. Kyai Ahmad Dahlan selaku pendiri
Muhammadiyah menyebarkan agama Islam dan tidak hanya menyeruh kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran. Namun juga, Muhammadiyah menjadi
sebuah organisasi yang turt serta membantu bangsa Indonesia lepas dari
cengkeraman penjajah dan mendapatkan Kemerdekaannya. Sebagai ogranisasi
sosial, Muhammadiyah terus dituntut untuk mengembangkan perannya dalam
memperkuat demokrasi, meningkatkan kesekahteraan rakyat, keadilan ekonomi,
politik, dan hukum, mendorong terwujudnya kepastian hukum dan pemberantasan
korupsi, menciptakan keharmonisasi dan kerukunan antar umat beragama,
mengatasi kesenjangan ekonomi dan kesenjangan. Bagi muhammadiyah, negara
adalah sebuah mahkota dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan
Muhammadiyah merasa ikut andil dalam membentuk kemerdekaan Indonesia
karena jauh sebelum kemerdekaan itu didapat, Muhammadiyah telah ada saat terjadi
perdebatan tentang dasar-dasar negera. Begitu pula, ketika kemerdekaan banyak
sekali figur-figur Muhammadiyah didalam pembahasan dan perdebatan tersebut.
Dalam menjalankannya Muhammadiyah memiliki rencana, dasar pemikiran dan
anggara dasar yang telah ditetapkan dan semua kegiatan yang dilakukan tidak boleh
bertentangan dengan hal tersebut. Selain itu, Muhammadiyah menyadari bahwa
bangsa Indonesia belum sepenuhnya berdaulat, walaupun memiliki banyak kekayaan
dan sumber daya alam yang melimpah.

4
Namun masih banyak hal harus dilakukan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Karena itu, Muhammadiyah melakukan berbagai hal sebagai bentuk rasa
tanggungjawab terhadap NKRI dan sebagai salah satu pendiri NKRI. Maka dari itu,
komitmen konstitusional dalam organisasi Muhammadiyah. Muhammdiyah dinilai
sebagai salah satu organisasi yang memiliki dokumen keorganisasian, dasar-dasar
dan pedoman organisasi yang paling lengkap dan mendasar untuk dijadikan acuan
yang sangat kuat.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang akan


dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI ?
2. Bagaimana Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI ?
3. Apa Bentuk/Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. MUHAMMADIYAH SEBAGAI BAGIAN DARI PENDIRI NKRI

Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat dari
lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam di Indonesia
sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang dibentuk untuk
membangun bangsa ini mulai dari masalah keagamaan, pendidikan dan sosial. Salah satu
contoh dari organisasi kemuhammadiyahan ini yaitu terobosan baru dalam bidang pendidikan
dengan mengadopsi pendidikan berbasis Belanda namun masih berdasarkan pada Islam
yang pada saat itu masih dianggap asing bagi masyarakat di Kahuman. Selain itu
kelahiran Muhammadiyah memberikan corak spirit dan cita-cita untuk perkembangan zaman
yang lebih baik sesuai dengan paham Islam yang sesungguhnya. Adapun sesungguhnya
tujuan dari gerakan Muhammadiyah ini yaitu perjuangan untuk kesejahteraan bersama
(masyarakat) berdasarkan pada tuntunan Al- Qur’an dan As- Sunnah, hal inilah yang
menjadikan Muhammadiyah menjadi salah satu pendiri dari NKRI karena cita-cita
Muhammadiyah dan Kebangsaan Indonesia ini sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat Indonesia.
Seseorang atau sebuah organisasi yang ikut serta dalam membangun dan mendirikan
NKRI merupakan sebuah kesadaran diri ingin membangun bangsa ini dengan mewujudkan
masa depan bersama dalam sebuah negara yang besar. Umat Islam Indonesia melalui partai-
partai Islam telah terlibat aktif dalam proses politik. Ini berati penerimaan pada demokrasi
tidak lagi menjadi masalah alias sudah final. Selama ini tokoh- tokoh Organisasi Islam
seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain- lain telah dapat bekerja sama dengan
pemerintah. Ini menunjukan bahwa demokrasi menjadi instrument politik bangsa ini untuk
mewadahi aspiras- aspirasi politik yang terus berkembang, dengan demokrasi

6
memungkinkan terjadinya kesepakatan- kesepakatan politik dicapai guna menjadi
keberlanjutan bangsa ini alam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang memiliki ideologi yang sama dengan cita-
cita Indonesia, yakni seperangkat paham tentang kehidupan dan strategi perjuangan untuk
mewujudkan cita- cita Bangsa, salah satu Ideologi Muhammadiyah yaitu ajaran atau ilmu
pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara- cara,
angan-angan, atau gambaran dalam pikiran untuk mendapatkan keyakinan mengenai hidup
dan kehidupan yang benar dan tepat berdasarkan tuntunan Al- Qur’an dan As-Sunnah,
salah satu ideologi ini sama halnya dengan tujuan / cita- cita bangsa yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyat
Indonesia yang berdasarkan pada tuntunan agama.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan visinya tentang masyarakat ideal,
namun Muhammadiyah tidak memiliki niat untuk mendirikan negara Islam
Indonesia.Muhammadiyah harus memegang teguh kerangka NKRI dalam konteks
nasionalisme karena beberapa alasan:
1. Muhammadiyah menginginkan kesejahteraan umat (maslahah ummah) sebagai tujuan
utama perjuangan politik Muhammadiyah sebagai partai politik.
2. Muhammadiyah sangat menyadari bahwa gerakan globalisasi mengandung “agenda baru
atau tersembunyi dari para pendukungnya, sehingga Muhammadiyah harus membangun
konsep negara demi kedaulatan negara, bangsa dan wilayah, dan untuk membentengi negara
dari intervensi negara lain sebagai akibat dari ketidakadilan global.

B. TANGGUNG JAWAB MUHAMMADIYAH TERHADAP NKRI

Sebagai bagian terbesar dari Negara Keatuan Republik Iondonesia (NKRI) dan sebagai
salah satu pendirinya, Muhammadiyah merasa punya tanggugjawab. Bagi Muhammadiyah,
penunaian tanggung jawab ini adalah refleksi keimanan dan sekaligus komitmen
kebangsaan. Dan komitmen ini telah dibuktikan oleh Muhammadiyah dengan ikut andil
dalam memajukan kebudayaan dan peradaban pada bangsa ini. Faktanya dalam segala aspek
kehidupan, baik Kehidupan Beragama, Berbangasa dan Bernegara, Muhammadiyah Telah
hadir sebagai Agen Pembaharuan. Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI
dilakukan melalui dengan memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan
dengan mendirikan sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh
Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, dan kehidupan
sosial serta pemberdayaan tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan membuat amal-
amal usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan. Munir Mughni
dalam Muhammadiyah Pintu Gerbang Protestanisme meungungkapkan bahwa kyai Ahmad

7
Dahlan adalah sosok yang memiliki etika populis yang sangat peduli pada nasib rakyat
yang miskin dan menderita, kyai Ahmad Dahlan membangun rumah sakit dan membuka
sekolah-sekolah yang kesemuanya untuk orang miskin. Dokter-dokter yang bekerja
dirumah sakit tidak hanya berasal dari pribumi sendiri namun juga dokter-dokter kebangsaan
Belanda yang beragama Katolik. Gerakan yang dilakukan kyai Ahmad Dahlan pada bidang
sosial untuk kemajuan Indonesia tanpa memandang ras, keturunan, bahkan agama apapun.
Dari ungkapan tersebut, dapat kita ketahui bahwa demi kemajuan dan kedaulatan NKRI,
Muhammadiyah melakukan dan membangun banyak infrastruktur yang berguna untuk
masryarakat. Hal ini merupakan bentuk tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
Muhammmadiyah menjadi sebagai karakteristik moral power yang selalu menjadi
teladan, pelindung, pengayom dan penyelamat bagi masa depan bangsa, negara, agama, dan
umat manusia. D. Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah Bentuk atau
model Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi Islam yang yang didalamnya
berisikan tentang pembaharuan dalam bidang Keyakian dan Kepribadian masyarakat
tentang nilai-nilai kehidupan yang dianut masyarakat berdasarkan budaya bangsa. Adapun
peran dari model Muhammadiyah yaitu untuk merubah moral dan karakter dari bangsa
Indonesia yang beragam dengan pembinaan terhadap masyarakat. Selain itu, peran
Muhammadiyah dalam merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik yaitu dengan dengan
dibangunnya infrastruktur bagi kepentingan masyarakat baik dalam bidang pendidikan,
kesehatan, sosial dan lain-lain dengan dibangunnya sekolah- sekolah dan yayasan lainnya.
Bentuk dan model Muhammadiyah pada umumnya mengacu pada kesejahteraan bangsa
sesuai dengan dasar-dasar atau pedoman garis perjuangan Muhammadiyah yaitu
menyebarkan dakwah amal ma’ruf nahi munkar atau menyeruh pada kebaikan.

C. BENTUK DAN MODEL PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH


Adapun bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau
institusional, bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang bersifat kelembagaan.
Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi
Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik organisasi (body of structure) yang
didalamnya terkandung nilai-nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai
tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dalam kiprahnya,
Muhammadiyah dituntut untuk meneguhkan dan merevitalisasi gerakannya keseluruh
lapangan kehidupan dengan melakukan pembaharuan sehingga sesuai dengan Keyakinan
dan Kepribadian sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan peradaban diberbagai
lingkungan kehidupan. Sebagai organisasi Islam, tugas Muhammadiyah yaitu sebagai
pelopor nilai-nilai demokrasi Islam. Karena Islam dan demokrasi memiliki nilai-nilai yang
sama yaitu mengembangkan humanisme, pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab,

8
penegakan supermasi hukum, kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan sosial. Sebagai salah
satu ormas Islam modernis terbesar di Indonesia tujuan dari organisasi Muhammadiyah yaitu
bukan hanya memurnikan ajaran-ajaran Islam namun juga sebagai gerakan pembaharuan
untuk kepentingan bangsa serta memperkuat demokrasi untuk mewujudkan kepastian
hukum dan kerukunan antar umat beragama.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan :
1. Khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek atau
unsur dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti
sebagai pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan
kemana arah perjuangan tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai
arti yang penting karena merupakan sebuah landasan pemikiran bagi setiap
pemimpin dan yang menjadi anggota muhammadiyah.
2. Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat
dari lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam
di Indonesia sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak
organisasi yang dibentuk untuk membangun bangsa ini mulai dari masalah
keagamaan, pendidikan dan sosial.
3. Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan
mendirikan sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi
diseluruh Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan
rumah sakit, dan kehidupan sosial serta pemberdayaan tarap klehidupan
ekonomi masyarakat dengan membuat amal-amal usaha sebagai lapangan
pekerjaan bagi warga yang membutuhkan.

9
4. Bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau
institusional, bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang bersifat
kelembagaan.

DAFTAR PUSTAKA

Akhsrullah. 2015. Khittah Perjuangan Muhammadiyah. Makassar: Pdf Nashir, Haedar. 2015.
Memahami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
http://www.irmangusman.com/satu-abad-dan-peran-kebangsaan-muhammadiyah/
http://sutinatanpopo.blogspot.co.id/2015/05/khittah-muhammadiyah-dan-nkri-makalah.html

10

Anda mungkin juga menyukai