Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH”

DIAN YULIANA SYAM


105741100918

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi

sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru

sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada

terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul

”Ideologi Gerakan Muhammadiyah”.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai

pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu

besar.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa

memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan

kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata

penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Makassar, 22 Maret 2022

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................iii
A. Latar Belakang............................................................................................iii
B. Rumusan Masalah........................................................................................v
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................1
A. Hakikat Muhammadiyah..............................................................................1
B. Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah.............................................................2
C. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah..........................................5
D. Khittah Perjuangan Muhammadiyah...........................................................6
E. Matan dan Keyakinan Cita-cita Hidup Islami..............................................7
F. Kepribadian Muhammadiyah.......................................................................9
G. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah........................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iii
BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam bukan hanya tempat berkumpul

dan tanpa tujuan yang jelas. Muhammadiyah merupakan suatu gerakan agama

yang di dalamnya terkandung sistem keyakinan (belief system), pengetahuan

(knowledge), organisasi (organization), dan praktik-praktik aktivitas

(practices activity) yang mengarah pada tujuan (goal) yang dicita-

citakan.Adapun cita-cita Muhammadiyah adalah terciptanya masyarakat

Islam yang sebenar-benarnya. Ideologi Muhammadiyah yaitu sebuah gerakan

dengan sistem dan teori Islam pada seluruh aspek kehidupan manusia untuk

tajdīd (pembaharuan) sehingga selalu memiliki agenda berkemajuan (Iṣlāh).

Ideologi gerakan Muhammadiyah ini tersusun menjadi sebuah pemikiran

yang tercantum dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah,

Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup

Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah dan pemikiran-pemikiran formal

lainnya.

Ideologi Muhammadiyah yang telah tersusun ini mengikat seluruh

pimpinan Muhammadiyah termasuk di dalamnya adalah Pimpinan Ranting

Muhammadiyah (PRM) yaitu pimpinan Muhammadiyah yang paling bawah.

Dalam Muktamar Muhammadiyah ke-46 di Yogyakarta, PRM menjadi

pembahasan yang sangat penting. PRM menjadi ujung tombak gerakan

Muhammadiyah dalam rekruitmen anggota dan kaderisasi, menjalin ukhuwah

iv
dengan organisasi lain, dan ujung tombak dalam membela kepentingan

ummat. Di samping itu, PRM juga menjadi ujung tombak dalam

menanamkan ideologi Muhammadiyah.

Setiap organisasi tidak dapat dipisahkan dari pendirinya. Demikian pula

Muhammadiyah. Ia tidak dapat dipisahkan dari K.H.Ahmad Dahlan dalam

mengambil keputusan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah pada tahun

1912, itu dengan maksud agar gagasan dan pokok-pokok pikiran beliau dapat

diwujudkan melalui Persyarikatan yang beliau dirikan itu. Beliau menyadari

bahwa gagasan dan pokok-pokok pikiran itu tidak mungkin dapat diwujudkan

oleh seorang secara sendiri-sendiri termasuk oleh beliau sendiri, tetapi harus

oleh sekelompok orang secara bersama-sama dan bekerja sama. Secara garis

besar, pokok-pokok pikiran formal itu dapat dikelompokkan menjadi dua

jenis pokok pikiran, yaitu pokok pikiran yang bersifat ideologis dan pokok-

pokok pikiran yang bersifat strategis. Pokok-pokok pikiran yang dapat

dikategorikan sebagai pokok pikiran yang bersifat ideologis.

Dalam masalah akidah umat Islam itu satu atau sama dan dalam masalah

fikih umat Islam terbagi dalam beberapa mazhab, seperti Mazhab Syafi’i,

Mazhab Maliki, Mazhab Hanafi dan Mazhab Ahmad bin Hanbal. Tak dapat

dipungkiri lagi bahwa di kalangan umat Islam telah terjadi perbedaan

pandangan dalam berbagai persoalan keagamaan, bahkan kristalisasi

perbedaan itu melahirkan mazhab-mazhab, terutama dalam soal teologi dan

hukum (fikih), padahal semuanya bersumber dari (hanya) satu syariah.

Syariah sebagai jalan utama yang mutlak diikuti dalam memahami dan

v
melaksanakan ajaran Islam, maka seharusnya paham dan praktik Islam juga

tidak bermacam-macam, karena sumbernya hanyalah satu yakni syariah.

B. Rumusan Masalah

1. Hakikat Muhammadiyah

2. Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah

3. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

4. Khittah Perjuangan Muhammadiyah

5. Matan dan Keyakinan Cita-cita Hidup Islami

6. Kepribadian Muhammadiyah

7. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui dan memahami:

1. Hakikat Muhammadiyah

2. Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah

3. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

4. Khittah Perjuangan Muhammadiyah

5. Matan dan Keyakinan Cita-cita Hidup Islami

6. Kepribadian Muhammadiyah

7. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

vi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Muhammadiyah

Muhammadiyah sebagai gerakkan Islam, dalam mengikuti perkembangan

dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan

amar ma’ruf nahi mungkar. Serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha

yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya, ialah masyarakat.

Di dalam usaha mencapai tujuan untuk menegakkan dan menjunjung

tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-

benarnya. Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakkan seperti yang

dimaksud dalam Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (KCHM).

1. Muhammadiyah adalah gerakkan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja

untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenera-benarnya, untuk

melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba Allah dan Khalifah

Allah di muka bumi.

2. Muhammadiyah berkeyakinan, bahwa Islam adalah agama Allah yang

diwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,

Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup Muhammad SAW,

sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa,

dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spiritual, duniawi dan

ukhrawi.

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berasarkan:

vii
a. Al Qur’an, yaitu Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW.

b. Sunnah Rasul, yaitu penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al

Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dengan menggunakan akal-fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah tersebut senantiasa menjadi

landasan gerakkan Muhammadiyah, juga bagi gerakkan dan amal usaha yang

ada hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta

dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.

Kaitannya dengan masyarakat, Muhammadiyah sebagai persyarikatan

memilih dan menempatkan diri sebagai Gerakan Islam dan amar ma’ruf nahi

mungkar dalam masyarakat. Dengan maksud yang terutama ialah membentuk

keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dengan ajaran Islam. Usaha ini

dilakukan dengan dakwah jama’ah. (a'n)

B. Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah

Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah Tahun 1940 (KH. Mas Mansyur)

1. Memperdalam iman

Hendaklah iman ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi riwayat

dan dalil buktinya, dipengaruhnya dan digembirakan hingga iman itu

mendarah daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati

sanubari pada anggota Muhammadiyah semuanya.

2. Memperluas faham agama

viii
Hendaklah faham agama yang sesungguhnya (murni) dibentangkan

seluas-luasnya, diujikan dan diperbandingkan, sehingga para anggota

Muhammadiyah mengerti dan meyakinkan bahwa Agama Islam yang

paling benar, ringan dan berguna, hingga merasa nikmat

mendahulukan amalan keagamaan itu.

3. Memperbuahkan budi pekerti

Hendaklah iman ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi riwayat

dan dalil buktinya, dipengaruhnya dan digembirakan hingga iman itu

mendarah daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati

sanubari pada anggota Muhammadiyah semuanya.

4. Menuntun amalan intiqad

Hendaklah senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri

(selfcorrectio) dalam segala usaha dan pekerjaan itu. Buah

penyelidikan perbaikan itu dimusyawarahkan secara khusus untuk

mendatangkan kemaslahatan dan menjauhkan mudarat.

5. Menguatkan persatuan

Hendaklah menjadi tujuan kita menguatkan persatuan organisasi,

mengokohkan pergaulan persaudaraan, mempersamakan hak dan

memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran kita.

6. Menegakkan keadilan

Hendaklah keadilan dijalankan semestinya walaupun terhadap diri

sendiri, dan ketetapan yang sudah seadilnya dan dipertahankan di

mana juga.

ix
7. Melakukan kebijaksanaan

Dalam gerak kita, tidaklah melupakan hikmat kebijaksanaan yang

disendikan kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah. Kebijaksanaan

yang menyalahi kedua pegangan itu haruslah dibuang, karena itu

bukanlah kebijaksanaan yang sesungguhnya.

8. Menguatkan tanwir

Tanwir mempunyai pengaruh besar dalam kalangan organisasi

Muhammadiyah dan menjadi tangan kanan yang bertenaga di sisi PP

Muhammadiyah. Karenanya wajiblah Tanwir diperteguh dan diatur

sebaik-baiknya.

9. Mengadakan Musyawarah

Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah dan

perjuangan kita, hendaklah diadakan musyawarah-musyawarah

terutama untuk hal yang khusus dan penting seperti Usaha Dakwah

Islam di seluruh Indonesia dan lain-lain.

10. Memusyawaratkan putusan

Agar dapat meringankan dan memudahkan pekerjaan, hendaklah setiap

putus mengenai tiap-tiap majlis/bagian, dimusyawarahkan dengan

pihak yang bersangkutan, sehingga dapatlah mentanfidzkannya untuk

mendapatkan hasil dengan segera.

11. Mengawasi gerakan ke dalam

x
Pandangan kita hendaklah kita tajamkan, mengawasi gerak kita yang

ada di dalam Muhammadiyah, baik mengenai yang sudah lalu, yang

masih berlangsung maupun yang akan dihadapi.

12. Memperhubungkan gerakan luar

Kita berdaya upaya untuk menghubungkan diri dengan pihak luar,

seperti persyarikatan-persyarikatan dan pergerakan-pergerakan lain di

Indonesia dengan dasar silaturrahim, tolong-menolong dan segala

kebaikan, dengan tidak mengubah asas masing-masing. Terutama

perhubungan dengan persyarikatan dan pemimpin Islam.

C. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah Anggaran Dasar muhammadiyah merupakan doktrin ideologi

Muhammadiyah yang memberikan gambaran tentang pandangan

Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini. Termaktub

didalamnya cita-cita yang ingin diwujudkan Muhammadiyah dan cara-cara

yang dipergunakan untuk mewujudkannya.

Sebagai sebuah doktrin ideologi, Mukadimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah.

Sementara itu landasan dasar organisasi Muhammadiyah dalam setiap gerak

langkahnya adalah Al Qur’an dan Sunnah Rosulullah SAW.

Berdasar dua landasan gerak ini, Muhammadiyah kemudian bergerak

menjalankan aktifitasnya sehingga tampak dalam masyarakat ciri khas

gerakannya. Kedua landasan dasar tersebut menjadi semacam “buku induk”

organisasi yang selalu menjadi rujukan dalam menentukan kebijakan.

xi
Secara administrasi organisasi, kedua landasan dasar tersebut kemudian

menjadi inspirasi untuk menyusun dokumen-dokumen dasar yang dibutuhkan

sebuah organisasi modern yaitu berupa Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga (AD/ART). Pada awal berdirinya, AD/ART Muhammadiyah

sudah disusun oleh KH. Ahmad Dahlan beserta para murid dan sejawatnya.

AD/ART hanya terdiri dari pasal-pasal dan ayat-ayat sebagai batang tubuh,

belum ada muqaddimah (pembukaan). Dalam AD/ART tersebut hanya

termuat hal-hal yang bersifat “teknis” tentang organisasi Muhammadiyah

seperti nama organisasi, lambang, kedudukan dan lainnya.

Selama bertahun-tahun sejak berdirinya para pimpinan dan warga

Muhammadiyah secara organisasi belum mempunyai dokumen yang memuat

prinsip-prinsip, cita-cita serta pemikiran-pemikiran mendasar dari pendirian

organisasi Muhammadiyah.

D. Khittah Perjuangan Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da'wah amar

ma'ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung

tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-

benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut

seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu'amalat

dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan

dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan mengemban misi

gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan

xii
Agama Islam menjadi rahmatan lil-'alamin dalam kehidupan di muka bumi

ini.

Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan

negara merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan

da'wah amar ma'ruf nahi munkar sebagaimana telah menjadi panggilan

sejarahnya sejak zaman pergerakan hingga masa awal dan setelah

kemerdekaan Indonesia. Peran dalam kehidupan bangsa dan negara tersebut

diwujudkan dalam langkah-langkah strategis dan taktis sesuai kepribadian,

keyakinan dan cita-cita hidup, serta khittah perjuangannya sebagai acuan

gerakan sebagai wujud komitmen dan tanggungjawab dalam mewujudkan

"Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur".

Bahwa peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan

melalui dua strategi dan lapangan perjuangan. Pertama, melalui kegiatan-

kegiatan politik yang berorientasi pada perjuangan kekuasaan/kenegaraan

(real politics, politik praktis) sebagaimana dilakukan oleh partai-partai politik

atau kekuatan-kekuatan politik formal di tingkat kelembagaan negara. Kedua,

melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang bersifat pembinaan atau

pemberdayaan masyarakat maupun kegiatan-kegiatan politik tidak langsung

(high politics) yang bersifat mempengaruhi kebijakan negara dengan

perjuangan moral (moral force) untuk mewujudkan kehidupan yang lebih

baik di tingkat masyarakat dan negara sebagaimana dilakukan oleh

kelompok-kelompok kepentingan (interest groups).

E. Matan dan Keyakinan Cita-cita Hidup Islami

xiii
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi

Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah,

bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil,

makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi

manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang

diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa,

Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW,

sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang

masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi

dan ukhrawi.

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad

SAW;

b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an

yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan

akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang

meliputi bidang-bidang:

a. 'Aqidah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni,

bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa

mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.

xiv
b. Akhlak

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia

dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah

rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia

c. Ibadah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan

oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.

d. Muamalah Duniawiyah

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah

(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan

ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini

sebagai ibadah kepada Allah SWT.

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang

telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai

sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara

Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan

suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:

"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"

F. Kepribadian Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam.

Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar yang

ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Dakwah dan

xv
Amar Ma'ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan:

Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan

kepada ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada yang belum

Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.

Adapun da'wah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah

kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan.

Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan

Allah semata-mata.

Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma'ruf nahi munkar dengan

caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan

masyarakat menuju tujuannya, ialah "Terwujudnya masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya".

G. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai

hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang

menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi.

Agama Islam, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

sebagai Nabi akhir zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum

dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi yang shahih (maqbul) berupa perintah-

perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup

manusia di dunia dan akhirat. Ajaran Islam bersifat menyeluruh yang satu

dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan meliputi bidang-bidang aqidah,

akhlaq, ibadah, dan mu’amalah duniawiyah.

xvi
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah,

Agama semua Nabi-nabi, Agama yang sesuai dengan fitrah manusia, Agama

yang menjadi petunjuk bagi manusia, Agama yang mengatur hubungan

manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama, Agama yang

menjadi rahmat bagi semesta alam. Islam satu-satunya agama yang diridhai

Allah dan agama yang sempurna. Dengan beragama Islam maka setiap

muslim memiliki dasar/landasan hidup Tauhid kepada Allah, fungsi/peran

dalam kehidupan berupa ibadah, dan menjalankan kekhalifahan, dan

bertujuan untuk meraih Ridha serta Karunia Allah SWT. Islam yang mulia

dan utama itu akan menjadi kenyataan dalam kehidupan di dunia apabila

benar-benar diimani, difahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh

pemeluknya (orang Islam, umat Islam) secara total atau kaffah dan penuh

ketundukan atau penyerahan diri.

Dengan pengamalan Islam yang sepenuh hati dan sungguh-sungguh itu

maka terbentuk manusia muslimin yang memiliki sifat-sifat utama:

a. Kepribadian Muslim

b. Kepribadian Mu’min

c. Kepribadian Muhsin dalam arti berakhlak mulia

d. Kepribadian Muttaqin

Setiap muslim yang berjiwa mu’min, muhsin, dan muttaqin, yang

paripuma itu dituntut untuk memiliki keyakinan (aqidah) berdasarkan tauhid

yang istiqamah dan bersih dari syirk, bid’ah, dan khurafat; memiliki cara

berpikir (bayani), (burhani), dan (irfani); dan perilaku serta tindakan yang

xvii
senantiasa dilandasi oleh dan mencerminkan akhlaq al karimah yang menjadi

rahmatan li-`alamin.

Dalam kehidupan di dunia ini menuju kehidupan di akhirat nanti pada

hakikatnya Islam yang serba utama itu benar-benar dapat dirasakan, diamati,

ditunjukkan, dibuktikan, dan membuahkan rahmat bagi semesta alam sebagai

sebuah manhaj kehidupan (sistem kehidupan) apabila sungguh-sungguh

secara nyata diamalkan oleh para pemeluknya. Dengan demikian Islam

menjadi sistem keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem tindakan yang

menyatu dalam diri setiap muslim dan kaum muslimin sebagaimana menjadi

pesan utama risalah da’wah Islam. Da’wah Islam sebagai wujud menyeru dan

membawa umat manusia ke jalan Allah pada dasarnya harus dimulai dari

orang-orang Islam sebagai pelaku da’wah itu sendiri (ibda binafsika) sebelum

berda’wah kepada orang/pihak lain sesuai dengan seruan Allah: “Hai orang-

orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa

neraka….”. Upaya mewujudkan Islam dalam kehidupan dilakukan melalui

da’wah itu ialah mengajak kepada kebaikan (amar ma’ruf), mencegah

kemunkaran (nahyu munkar), dan mengajak untuk beriman (tu’minuna

billah) guna terwujudnya umat yang sebaik-baiknya atau khairu ummah.

Berdasarkan pada keyakinan, pemahaman, dan penghayatan Islam yang

mendalam dan menyeluruh itu maka bagi segenap warga Muhammadiyah

merupakan suatu kewajiban yang mutlak untuk melaksanakan dan

mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupan dengan jalan mempraktikkan

hidup Islami dalam lingkungan sendiri sebelum menda’wahkan Islam kepada

xviii
pihak lain. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam maupun warga

Muhammadiyah sebagai muslim benar-benar dituntut keteladanannya dalam

mengamalkan Islam di berbagai lingkup kehidupan, sehingga

Muhammadiyah secara kelembagaan dan orang-orang Muhammadiyah secara

perorangan dan kolektif sebagai pelaku da’wah menjadi rahmatan lil `alamin

dalam kehidupan di muka bumi ini.

xix
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam Muhammadiyah ideologi dapat dipahami sebagai sistem paham

atau keyakinan dan teori perjuangan untuk mengimplementasikan ajaran

islam dalam kehidupan umat melalui gerakan sosial-keagamaan. Karena

rujukan dasarnya adalah islam, maka ideologi muhammadiyah tidak akan

bersifat dogmatik dan ekslusif secara taklid-buta, sehingga tetap memiliki

watak terbuka.

Muhammadiyah bukanlah Ideologi sebagaimana Ideologi dalam

pengertian sistem paham yang radikal, kaku, dan bercorak gerakan politik.

Muhammadiyah kendati bukan Ideologi, tetapi dalam perkembangannya

sedikit atau banyak mengalami persentuhan dengan konsep-konsep dan

kepentingan ideologis. Dalam Muhammadiyah banyak diperbincangkan

masalah-masalah yang berkaitan dengan “Ideologi Islam”, seperti konsep

Islam sebagai dasar Negara, masyarakat Islam, asas Islam dan konsep-konsep

politik Islam.

Aqidah Islam menurut Muhamadiyah dirumuskan sebagai konsekuensi

logis dari gerakannya. Formulasi aqidah yang dirumuskan dengan merujuk

langsung kepada sumber utama ajaran Islam itu disebut ‘aqidah shahihah,

yang menolak segala bentuk campur tangan pemikiran teologis. Sumber

aqidah Muhammadiyah adalah alquran dan Sunnah yang dikuatkan dengan

berita-berita yang mutawatir”.

xx
B. Saran

Berdasarkan materi makalah diatas, maka diharapkan pembaca dapat

menganalisis pembahasan yang penulis sajikan. Serta pembaca diharapkan

memberikan kritikan agar penulis dapat memperbaiki makalah ini menjadi

lebih baik.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Cetakan ke I, Rineka Cipta, Jakarta,


1999.
Darajat Zakiyah, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, Jakarta, 1980
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cetakan ke I,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
Drs. Humaidi Tatapangarsa, Akhlak Yang Mulia, Bina Ilmu, Surabaya, 1980.
Dr. Asmaran AS., M.A, Pengantar Studi Akhlak, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
1992.
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Departemen Agama RI, Jakarta, 1999.
Prof. H. Chatibul Umam, Aqidah Akhlak, Menara Kudus, Kudus, 1994.

xxii

Anda mungkin juga menyukai