Anda di halaman 1dari 14

KEMUHAMMADIYAHAN

“LANDASAN NORMATIF MUHAMMADIYAH”

Dosen Pengampu : Achmad Fatoni, Dr. M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Lady Arum Ndalu (A510190165/4C)


2. Yekti Ardianti (A510190168/4C)
3. Vera Octavia (A510190170/4C)
4. Sulis Yuliani (A510190171/4C)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalammu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh


Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
atas karunia-Nya penulis bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul
“Landasan Normatif Muhammadiyah” dengan lancar.

Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah


Kemuhammadiyahan semester 4. Penulis sangat berterima kasih kepada bapak
Achmad Fatoni, Dr. M.Pd. yang telah membimbing penyusunan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun
saran. Kritik dan saran tersebut akan menjadi bahan evaluasi penulis kedepannya.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Sragen, 30 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Pengertian Landasan Normatif..................................................................3

2.2 Pembagian Landasan Normatif.................................................................3

1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah...........................................3

2. Kepribadian Muhammadiyah........................................................................4

3. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah.............................7

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan................................................................................................9

3.2 Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang terdiri dari bebagai
suku, bahasa, agama, adat istiadat, dan masih banyak lagi perbedaan yang ada.
Adanya perbedaan-perbedaan tersebut, masyarakat Indonesia lebih dikenal
sebagai masyarakat multicultural. Masyarakat multicultural sendiri merupakan
penggabungan dari berbagai perbedaan menjadi satu tanpa adanya ancaman dari
pihak lain. Dengan adanya berbedaan-perbedaan yang terjadi pada masyarakat
Indonesia ini, Indonesia memerlukan adanya suatu Gerakan yang dapat menjadi
pemersatu bangsa. Melalui Gerakan Muhammadiyah yang dicetuskan oleh K.H.
Ahmad Dahlan pada 1912 M di Yogyakarta inilah bangsa Indonesia mulai
berkembang pada dunia dakwah yang menyeru kepada amar ma’ruf nahi munkar
untuk mengembalikan ajaran-ajaran yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Muhammadiyah sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia juga


memiliki posisi dan peran yang cukup strategis di bidang pemerintahan baik
sebelum merdeka maupun setelah merdeka dan sampai saat ini Muhammadiyah
memiliki peran yang penting bagi pemerintah. Muhammadiyah tidak hanya
dikenal sebagai Gerakan dakwah semata, melainkan sebagai Gerakan Tajdid
(pembaharuan) dan juga sebagai Gerakan kebangsaan (nasional). Kontribusi
Muhammadiyah dalam bidang Pendidikan sangatlah terlihat. Seperti kita ketahui
banya sekolah-sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah dari tingkat dasar
hingga perguruan tinggi.

Muhammadiyah merupakan Gerakan Islam yang didirikan pada tanggal 18


November tahun 1918. Pada tahun 1920, perkembangan Gerakan Muhammadiyah
terbilang cukup drastic meningkat. Dengan adanya perkembangan yang cukup
drastis ini, ada beberapa yang menyebutkan bahwa pada tahun 1925-1945
merupakan sejarah dari Kemuhammadiyahan. Pernyataan tersebut membuktikan

1
bahwa Muhammadiyah memiliki peran yang besar dalam dinamika sejarah umat
dan bangsa ini.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah makalah ini yaitu:

a. Apa pengertian dari landasan normative?


b. Bagaimana Pembagian Landasan Normatif Muhammadiyah?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:

a. Untuk mengetahui pengertian dari landasan normative.


b. Untuk mengetahui Pembagian Landasan Normatif Muhammadiyah.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:

a. Mengetahui pengertian dari landasan normative.


b. Mengetahui Pembagian Landasan Normatif Muhammadiyah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Landasan Normatif


Muhammadiyah mempunyai landasan normatif yang memberikan
aturan dan panduan dasar dalam melaksanakan kiprahnya. Landasan
nnormatif tersebut terdiri atas Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan
Cita-Cita Hidup Muhammadiyah.

2.2 Pembagian Landasan Normatif


Landasan Normatif dalam Muhammadiyah terdiri dari tiga hal seperti
berikut ini :

1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)
merupakan rumusan konsepsi yang bersumberkan Al-Qur’an dan Al-
Sunnah tentang pengabdian manusia kepada Allah, amal, dan perjuangan
setiap muslim. MADM ini menjiwai dan menghembuskan semangat
pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan seluruh gerak organisasi
Muhammadiyah. Dengan demikian MADM juga menjiwai Anggaran
Dasar Muhammadiyah.

Hidup bermasyarakat itu adalah Sunnah (hukum qudrat-iradat)


Allah atas kehidupan manusia di dunia ini. Masyarakat yang sejahtera,
aman, damai, makmur dan bahagia hanya dapat diwujudkan di atas
keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, tolong menolong,
dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari
pengaruh syaitan dan hawa nafsu. Agama Allah yang dibawa dan
diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-
satunya pokok hukum dan masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.

3
Dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terdapat 7
(tujuh) pokok pikiran yang merupakan rumusan konsepsi dari Al-Qur’an
dan Al-Sunnah. Tujuh pokok pikiran tersebut adalah:

a. Hidup manusia harus berdasar Tauhid Allah, bertuhan dan


beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah.
b. Hidup bermasyarakat merupakan sunnatullah.
c. Hanya dengan hukum Allah tata kehidupan sosial dapat berjalan
dan berkembang secara positif.
d. Penempatan Islam sebagai sumber hukum tertinggi merupakan
kewajiban manusia.
e. Agama Islam adalah agama seluruh utusan Allah yang mana
pengamalannya dengan ittiba’Rasul.
f. Organisasi merupakan alat realisasi ajaran Islam dalam hidup
sosial.
g. Tujuan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah terwujudnya
masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT.

2. Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian adalah ciri dan sifat-sifat khas Muhammadiyah
yang merupakan manifestasi dari jiwa dan semangat Muhammadiyah,
yang mewarnai setiap gerak dan langkah perjuangan Muhammadiyah
harus dimiliki dan dipelihara oleh setiap warga Muhammadiyah.
Mengacu pada Keputusan Muktamar ke-35, Kepribadian
Muhammadiyah memuat 4 hal yaitu pemahaman tentang
Muhammadiyah, Dasar Amal Usaha Muhammadiyah, Pedoman Amal
Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah, dan Sifat Muhammadiyah.

a. Pengertian Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan
Gerakan Islam. Maksud gerakannya adalah Dakwah Islam dan
Amar Ma'ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang yakni
perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar Ma'ruf nahi

4
Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan yaitu
kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid) dengan
mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni, dan yang
kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk
memeluk agama Islam.  Adapun da'wah Islam dan Amar Ma'ruf
nahi Munkar bidang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat
kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu
dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah
semata-mata.
b. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, di mana
kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata,
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas
prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar. Prinsip-prinsip tersebut antar lain:
1) Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat
kepada Allah.
2) Hidup manusia bermasyarakat.
3) Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan
bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian
dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
4) Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah
dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5) Ittiba' kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad
SAW.
6) Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan
ketertiban organisasi.
c. Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah

5
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang
diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah
untuk mencapai tujuannya harus berpedoman pada prinsip
"Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak
membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan
cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah".
d. Sifat Muhammadiyah
Selain dari beberapa hal yang telah diuraikan tentang
kepribadian Muhammadiyah tersebut, ada beberapa sifat yang
menjadi ciri gerakan Muhammadiyah. Diantaranya adalah:
1) Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2) Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah
Islamiyah.
3) Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh
ajaran Islam.
4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5) Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan,
serta dasar dan falsafah negara yang sah.
6) Amar ma'ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta
menjadi contoh teladan yang baik.
7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud
ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.
8) Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam
usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta
membela kepentingannya.
9) Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan
lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk
mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah
SWT.
10) Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan
bijaksana.

6
3. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Rumusan Matan dan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah (idiologi) ditetapkan dalam sidang Tanwir tahun 1969
di Ponorogo dan direvisi pada tahun 1970 tepatnya pada sidang Tanwir
di Yogyakarta. Rumusan tersebut antara lain:
a. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf
Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan
Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat
utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi.
b. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah
yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup
Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup
materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
c. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
1) Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW.
2) Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-
Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan
menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
d. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam
yang meliputi bidang-bidang Aqidah, Akhlaq, Ibadah, dan
Muamalah.
1) Aqidah. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam
yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan
khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran
Islam.

7
2) Akhlaq. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai
akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-
Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia.
3) Ibadah. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang
dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan
perubahan dari manusia.
4) Muamalah Duniawiyah. Muhammadiyah bekerja untuk
terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama
serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah
kepada Allah SWT.
e. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang
telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara
Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan
suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT
"Baldatun Thayyibatub Wa Robbun Ghofur".

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan dan penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa Muhammadiyah merupakan salah satu gerakan islam yang turun di
bidang dakwah, tajdid (pembaharuan) dan gerakan kebangsaan atau
nasional. Muhammadiyah mempunyai landasan normatif yang
memberikan aturan dan panduan dasar dalam melaksanakan kiprahnya.
Landasan nnormatif tersebut terdiri atas Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah yang merupakan rumusan konsepsi yang bersumberkan
Al-Qur’an dan Al-Sunnah tentang pengabdian manusia kepada Allah,
amal, dan perjuangan setiap muslim, Kepribadian Muhammadiyah atau
manifestasi dari jiwa dan semangat Muhammadiyah, Mata Keyakinan dan
Cita-Cita Hidup Muhammadiyah. Muhammadiyah bekerja untuk
terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang Aqidah,
Akhlaq, Ibadah, dan Muamalah.

3.2 Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
makalah tersebut kami meminta kritik yang membangun dari para
pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA
Bandarsyah, Desvian. 2010. Tajdid Pendidikan Bagi Muhammadiyah. Dalam:
Suara Muhammadiyah edisi 3 tahun 2010.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al Quran dan Terjemahan.

http://www.muhammadiyah.or.id

Munir Mulkhan, Abdul. Jejak Pembaharuan Sosial dan Kemanusiaan Kiai Ahmad
Dahlan. Jakarta: Kompas, 2010.

Sukriyanto. AR. Drs,. Munir Mulkan, Drs,. Perkembangan  Pemikiran


Muhammadiyah dari Masa ke Masa.

Syamsuddin, Muh. “Gerakan Muhammadiyah dalam Membumikan Wacana


Multikulturalisme (Sebuah Landasan Normatif-Institusional”, Jurnal
Pemberdayaan Masyarakat : Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta Volume 1 No. 2 (2017).

Syaltout, Mahmout, penterjemah, Bustami A. Gani dan B. Hamdany Ali, Islam


Sebagai Aqidah dan Syari’ah, Jakarta, Bulan Bintang, 1972.

10

Anda mungkin juga menyukai