Anda di halaman 1dari 14

LANDASAN STRUKTURAL MUHAMMADIYAH

Diajukan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah


kemuhammadiyahan
Dosen pengampu : Dr., NAHAR A. GHANI.,LC.,MA

Di susun oleh :
Aulia putri (2205160596)
Fadhila Amanda (2205160641)
Aswah barokah syahfitri (2205160623)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-Nya
sehingga tugas Makalah yang berjudul “Landasan Struktural Muhammadiyah” ini dapat kami
selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.

Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih yang dalam kepada semua pihak
yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah
ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan
makalah ini penulis sangat hargai.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak penyusunan
makalah ini sangat lah sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu,penulis
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr., NAHAR A. GHANI.,LC.,MA selaku dosen manajemen


2. Teman – teman Kelas 2 L Manajemen

Penulis pun menyadari akan masih banyaknya kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu penulis mengapresiasikan apabila terdapat kritik ataupun saran yang dapat membangun
untuk menjadi lebih baik kedepannya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak pihak.

Tim penulis.

16 okt 2023
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................5
1.4 METODE PENULISAN............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 LANDASAN AIDIL.............................................................................................................6
2.2 LANDASAN NORMATIF..................................................................................................9
1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah..............................................................9
2. Kepribadian Muhammadiyah..........................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang


memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai macam aliran dan pemahaman tentang
Islam banyak ditemui dalam masyarakat muslim di Indonesia. Berbagai
persyarikatan dan gerakan dakwah ikut pula mewarnai keberagaman kehidupan
beragama. Ada beberapa organisasi massa Islam (ormas Islam) yang cukup
dikenal di Indonesia, antara lain Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Mathlaul
Anwar, dan Persatuan Islam (Persis).

Muhammadiyah dicetuskan oleh seorang ulama yang berpikiran luas dan


cerdas K.H. Ahmad Dahlan dan secara resmi didirikan pada tanggal 08
Dzulhijjah 1330 H / 18 November 1912 M di Jogyakarta. Kondisi umat yang
sangat memprihatinkan saat itu membuat K.H. Ahmad Dahlan terpanggil untuk
membuat sebuah gerakan dakwah yang menyeru kepada amar ma’ruf nahi
munkar. K.H. Ahmad Dahlan berusaha mengembalikan umat kepada ajaran Al-
Quran dan Al-Hadits.

Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia memiliki


posisi dan peranan yang cukup strategis, baik sebelum Indonesia merdeka
maupun setelah kemerdekaan hingga saat ini. Muhammadiyah bukan saja
dikenal sebagai gerakan dakwah semata, namun dikenal pula sebagai gerakan
Tajdid (pembaharu) dan garakan kebangsaan (nasional). Muhammadiyah dalam
kancah nasional memberikan kontribusi yang sangat signifikan terutama dalam
bidang pendidikan. Lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah banyak
tersebar di seluruh nusantara.
1.2 Rumusan masalah

Materi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah “Landasan Gerakan
Muhammadiyah”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari
meluasnya pembahasan, maka masalah yang akan dibahas kami batasi
pada :
1. Landasan Idiil/idiologi
2. Landasan Normatif .
3. Landasan Operasional.

1.3 TUJUAN PENULISAN


Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat
Kemuhammadiyahan. Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah
ini adalah untuk mengetahui landasan gerakan yang digunakan oleh
Muhammadiyah sebagai sebuah persyarikatan, gerakan dakwah, dan
gerakan pembaharu di Indonesia.

1.4 METODE PENULISAN


Dalam proses penyusunan makalah ini kami menggunakan pendekatan
motode studi literature. Yaitu dengan melakukan proses pencarian dan
pengumpulan dokumen sebagai sumber-sumber data dan informasi.
Metode ini dipilih karena pada hakekatnya sesuai dengan kegiatan
penyusunan dan penulisan yang hendak dilakukan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1LANDASAN AIDIL
K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sebuah persyarikan gerakan dakwah
dengan nama “Muhammadiyah” mempunyai makna yang amat positif
dan mendalam bagi setiap muslim di Indonesia. Secara etimologis
Muhammadiyah berasal dari kata “Muhammad” ditambah dengan
“yah”. Kata ‘Muhammad” diambil dari nama Rasulullah Muhammad
SAW dan kata “yah” disini bermakna “ya nisbiyyah” yang berarti
“yang kepada sesuatu atau dinisbahkan untuk diikuti”. Dengan
demikian Muhammadiyah bermakna pengikut-pengikut Muhammad
Rasulullah SAW.
Dari pengertian tersebut maka pada hakikatnya setiap orang Islam
pasti “Muhammadiyah” karena ia harus mengikuti jejak dan langkah
Muhammad SAW. Secara terminologis menurut K.H.Ahmad Dahlan,
Muhammadiyah merupakan persyarikatan dan gerakan dakwah yang
bersumber pada Al-Quran dan Al-Hadits. Berdasarkan pengetahuan
dan wawasan keislaman yang dimiliki, K.H. Ahmad Dahlan
memandang bahwa ajaran Islam sangat mendorong umatnya untuk
melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Usaha untuk mewujudkan
keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan yang hakiki di dunia dan
akhirat tidak dapat dilakukan secara perorangan melainkan harus
dilakukan bersama dalam bentuk “jamaah”. Al Quran menjelaskan hal
tersebut dalam Surat Ali Imran ayat 104

artinya
“Adakanlah diantara kamu segolongan umat yang menyeru manusia
kepada Islam, memerintahkan kebaikan, dan mencegah kemunkaran,
karena mereka itulah orang-orang yang berbahagia”
Dalam kaitannya sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah
memandang bahwa Islam adalah agama dakwah yang mewajibkan
umatnya untuk selalu mendakwahkan ajaran Islam. Sekecil apapun
dan sepahit apapun setiap muslim wajib menyampaikan kebenaran
seperti hadits Rasulullah yang artinya “ Sampaikanlah ajaran dariku
(Muhammad) walaupun satu ayat”.
Muhammadiyah memiliki modal sosial yang cukup besar sebagai
gerakan Islam yang termasuk besar di negeri ini. Organisasi lain boleh
lebih besar dari segi kuantitas anggotanya, namun dari segi kualitas
dalam amal usaha, sumber daya manusia, infrastruktur dan sistem
organisasi, serta kepercayaan publik sesungguhnya Muhammadiyah
terbilang unggul. Sebagai organisasi Islam modern Muhammadiyah
termasuk terbesar di dunia Islam. Kondisi ini harus disyukuri sebagai
nikmat dan karunia Allah yang sangat berharga, karena itu potensi
yang besar tersebut tidak boleh dibiarkan laksana genangan danau
yang diam, apalagi seperti ”gajah bengkak” yang sulit bergerak.
Organisasi besar seperti Muhammadiyah kadang memiliki kelemahan
karena kebesarannya. Semangat dan kinerja para aktivisnya melemah
atau cenderung mengalami penyakit kemalasan dan kemanjaan.
Militansi pun kecil atau mengalami kemunduran dengan
kecenderungan hilangnya sikap gigih, kerja keras, dan tidak jarang
muncul sikap cengeng, mudah patah arang. Muncul sikap elitis dan
kehilangan sikap populis. Ukhuwah atau solidaritas sosial pun lemah
atau longgar akibat sikap individualistik dan formalitas yang tinggi.
Kepemimpinan berjalan instrumental sehingga kehilangan daya
penggerak. Amal usaha berjalan sendiri, kadang menjadi kerajaan-
kerajaan sendiri, para pengelola dan mereka yang berada di dalamnya
sekadar sibuk dengan mobilitas sendiri atau sekadar cari penghidupan,
yang lepas atau tidak begitu bertautan dengan misi dan kepentingan
Persyarikatan. Karena kebesarannya, tidak jarang Muhammadiyah
sekadar jadi lahan subur bagi banyak pihak yang ”mencangkuli ladang
Persyarikatan” untuk kepentingan mereka sendiri baik kepentingan
paham, politik, maupun hal-hal yang pragmatis, sehingga
Persyarikatan seperti ladang komoditi yang subur. Bagaimana potensi
Muhammadiyah yang besar itu digerakan kembali untuk menjadi
kekuatan aktual yang lebih besar? Kuncinya terletak pada optimalisasi
ikhtiar sesuai dengan Firman Allah: man jahada fínâ lanahdiyannahum
subulanâ, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka Allah akan
menunjukan jalan-jalan-Nya. Gerakan Muhammadiyah memiliki nilai-
nilai ideal yang meliputi misi, landasan ideal, dan tujuan gerakan. Misi
Muhammadiyah meliputi:
1. penegakkan tauhid yang murni;
2. peyebarluasan Islam yang bersumber pada Al-Quran dan As-
Sunnah; dan
3. mewujudkan amal Islami dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan
masyarakat.

Landasan ideal Muhammadiyah meliputi Al-Quran dan As-Sunnah,


paham agama (Muqaddimah Anggaran Dasar dan Matan Keyakinan
dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah), Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga, Kepribadian, Khittah, Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah, dan pemikiran formal lainnya. Sedangkan tujuan
gerakan Muhammadiyah ialah mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Nilai-nilai ideal tersebut haruslah ditanamkan dan disosialisasikan,
yang intinya diinternalisasikan sehingga menjadi darah-daging setiap
orang Muhammadiuyah dalam berpikir dan bertindak. Setelah nilai-
nilai ideal itu terinternalisasi maka secara kolektif kemudian
membentuk kesadaran untuk bertindak bersama yang menunjukan
watak, ciri, dan sosok orang Muhammadiyah sebagaimana yang
semestinya. Inilah yang disebut dengan internalisasi nilai-nilai Ke-
Muhammadiyahan

2.2 LANDASAN NORMATIF


Selain landasan idiil, Muhammadiyah juga memiliki landasan
normatif yang memberikan aturan dan panduan dasar dalam
melaksanakan kiprahnya. Landasan normatif tersebut terdiri atas
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian
Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Muhammadiyah.

1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) merupakan
rumusan konsepsi yang bersumberkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah
tentang pengabdian manusia kepada Allah, amal, dan perjuangan
setiap muslim. MADM ini menjiwai dan menghembuskan semangat
pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan seluruh gerak
organisasi Muhammadiyah. Dengan demikian MADM juga menjiwai
Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Hidup bermasyarakat itu adalah Sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah
atas kehidupan manusia di dunia ini. Masyarakat yang sejahtera,
aman, damai, makmur dan bahagia hanya dapat diwujudkan di atas
keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, tolong
menolong, dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu. Agama Allah yang
dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa
suci, adalah satu-satunya pokok hukum dan masyarakat yang utama
dan sebaik-baiknya.

2. Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian adalah ciri dan sifat-sifat khas Muhammadiyah yang
merupakan manifestasi dari jiwa dan semangat Muhammadiyah, yang
mewarnai setiap gerak dan langkah perjuangan Muhammadiyah harus
dimiliki dan dipelihara oleh setiap warga Muhammadiyah. Mengacu
pada Keputusan Muktamar ke 35, Kepribadian Muhammadiyah
memuat 4 hal yaitu pemahaman tentang Muhammadiyah, Dasar Amal
Usaha Muhammadiyah, Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan
Muhammadiyah, dan Sifat Muhammadiyah.

Landasan dan sumber Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah


ialah Al Quran dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan
pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam
Muhammadiyah seperti Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah,
Matan Kepribadian Muhammadiyah, Khittah Perjuangan
Muhammadiyah, serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah memiliki beberapa
sifat/kriteria antara lain:
a. Mengandung hal-hal yang pokok/prinsip dan penting dalam bentuk
acuan nilai dan norma.
b. Bersifat pengayaan dalam arti memberi banyak khazanah untuk
membentuk keluhuran dan kemulian ruhani dan tindakan.
c. Aktual, yakni memiliki keterkaitan dengan tuntutan dan
kepentingan kehidupan sehari-hari.
d. Memberikan arah bagi tindakan individu maupun kolektif yang
bersifat keteladanan.
e. Ideal, yakni dapat menjadi panduan umum untuk kehidupan sehari-
hari yang bersifat pokok dan utama.
f. Rabbani, artinya mengandung ajaran-ajaran dan pesan-pesan yang
bersifat akhlaqi yang membuahkan kesalihan.
g. Taisir, yakni panduan yang mudah difahami dan diamalkan oleh
setiap muslim khususnya warga Muhammadiyah.

Dari beberapa uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tujuan


utama dari Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah
terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota
Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah
hasanah) menuju terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia


yang memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai macam aliran dan
pemahaman tentang Islam banyak ditemui dalam masyarakat muslim di
Indonesia. Berbagai persyarikatan dan gerakan dakwah ikut pula
mewarnai keberagaman kehidupan beragama. Ada beberapa organisasi
massa Islam (ormas Islam) yang cukup dikenal di Indonesia, antara lain
Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Mathlaul Anwar, dan Persatuan
Islam (Persis).

Berdasarkan pengetahuan dan wawasan keislaman yang dimiliki, K.H.


Ahmad Dahlan memandang bahwa ajaran Islam sangat mendorong
umatnya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Usaha untuk
mewujudkan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan yang hakiki di
dunia dan akhirat tidak dapat dilakukan secara perorangan melainkan
harus dilakukan bersama dalam bentuk “jamaah”. Al Quran menjelaskan
hal tersebut dalam Surat Ali Imran ayat 104 yang artinya “Adakanlah
diantara kamu segolongan umat yang menyeru manusia kepada Islam,
memerintahkan kebaikan, dan mencegah kemunkaran, karena mereka
itulah orang-orang yang berbahagia”

Dalam kaitannya sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah memandang


bahwa Islam adalah agama dakwah yang mewajibkan umatnya untuk
selalu mendakwahkan ajaran Islam. Sekecil apapun dan sepahit apapun
setiap muslim wajib menyampaikan kebenaran seperti hadits Rasulullah
yang artinya “ Sampaikanlah ajaran dariku (Muhammad) walaupun satu
ayat”.

Landasan ideal Muhammadiyah meliputi Al-Quran dan As-Sunnah,


paham agama (Muqaddimah Anggaran Dasar dan Matan Keyakinan dan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah), Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, Kepribadian, Khittah, Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah, dan pemikiran formal lainnya. Sedangkan tujuan
gerakan Muhammadiyah ialah mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Selain landasan idiil, Muhammadiyah juga memiliki landasan normatif
yang memberikan aturan dan panduan dasar dalam melaksanakan
kiprahnya. Landasan normatif tersebut terdiri atas Mukadimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan
dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami
Muhammadiyah.

Landasan Operasional yang merupakan pijakan bagi persyarikatan


Muhammadiyah dalam menjalankan aktivitas-aktivitas untuk mencapai
maksud dan tujuannya meliputi beberapa hal, antara lain Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Khittah Perjuangan, dan
Keputusan-keputusan Muhammadiyah.

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan


As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah
dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar di
semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan
lil'alamin menuju terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama Republik Indonesia, Al Quran dan Terjemahan.

Sukriyanto. AR. Drs,. Munir Mulkan, Drs,. Perkembangan Pemikiran


Muhammadiyah dari Masa ke Masa.

Djamaluddin Ahmad Al Buny, Drs. Ke-Muhammadiyahan.

http://www.muhammadiyah.or.id

Anda mungkin juga menyukai