MUHAMMADIYAH
Nama Kelompok :
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.......................................................5
B. Sejarah Perumusan Muqaddimah Anggaran Dasar dan Anngaran Rumah Tangga Muhammadiyah. .6
C. Latar Belakang dirumuskan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.....................................6
D. Fungsi Muqaddimah Anggaran Dasar................................................................................................8
E. 7 Pokok Pikiran dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.............................................8
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
BAB IV.....................................................................................................................................................12
REFRENSI................................................................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah merupakan organisasi Islam di Indonesia yang didirikan oleh KH Ahmad
Dahlan pada tahun 1912. Muhammadiyah dapat disebut sebagai organisasi masyarakat
keagaamaan terbesar di Indonesia, hal tersebut dapat diketahui dari berbagai sumbangsih
persyarikatan Muhammadiyah pada berbagai aspek dalam bermasyarakat.. Muhammadiyah
sebagai gerakan islam dengan dakwah amar ma’ruf nahl munkar yang berarti mengajak dan
menyeru kepada kebaikan dan meninggalkan keburukan, hal ini agar menjadikan umat manusia
yang benar dan diridhai oleh Allah. Pada dakwah ini Muhammadiyah menggerakkan
masyarakatbya menuju tujuannya yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perumusan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
2. Apa Fungsi Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
3. Hal apa yang melatarbelakangi perumusan Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
3
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagimana sejarah terbentuknya
muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan juga mengetahui fungsi serta hal yang
melatarbelakangi Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Sejarah Perumusan Muqaddimah Anggaran Dasar dan Anngaran Rumah Tangga
Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki status berbadan hukum sejak tahun
1914, sebagai organisasi sudah seharusnya mendaftarkan dan mencatatkan sebagai organisasi
berbadan hukum dengan syarat memiliki anggaran dasar, pada saat itu syarat adanya anggaran
dasar sangat sederhana yakni hanya perlu berisi batang tubuh saja tanpa adanya pembukaan.
AD/ ART pada awalnya telah disusun oleh KH. Ahmad Dahlan bersama dengan para
murid dan sejawatnya. AD/ ART hanya berisi tentang pasal-pasal dan ayat-ayat sebagai batang
tubuh, belum adanya muqaddimah. Dalam AD/ART tersebut hanya memuat mengenai hal-hal
yang bersifat “teknis” tentang organisasi Muhammadiyah seperti nama organisasi,lambang,
kedudukan,dan yang lainnya. Selama bertahun-tahun sejak berdirinya , para pimpinan dan
warga Muhammadiyah secara organisasi belum memiliki dokumen yang memuat prinsip-
prinsip , cita-cita serta pemikiran-pemikiran yang mendasari dari pendirian Muhammadiyah,
sebab KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah mengacu pada Al-Qur’an dan belum
tertuang pada tulisan, hal tersebut tidak dapat dipertahankan karena kepemimpinan terus
berganti, hal itu mendorong Ki Bagus Hadikusumo sebagai pemimpin Muhammadiyah ke 5
pada tahun 1944 hingga 1953 merumuskan secara tertulis Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah. Hingga pada akhirnya setelah 38 tahun Muhammadiyah menjalankan aktifitas
dan usahanya Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun secara formal.
6
1. Belum adanya rumusan masalah yang formal mengenai dasar dan cita-cita
perjuangan Muhammadiyah
KH. Ahmad Dahlan membangun persyarikatan Muhammadiyah tidak didasarkan
pada suatu teori yang telah ada dan dirumuskan secara sistematis dan rinci namun,
berdasarkan pada Al-Qur’an dan diwujudkan pada amalan yang konkret. K.H Ahmad
Dahlan berprinsip bahawa “ Agama Islam merupakan Agama Amal”.
Semakin berkembangnya Muhammadiyah secara luas serta bertambahnya
anggota dan simpatisnya mengakibatkan semakin jauh mereka pada gagasan yang telah
ada. Karena itu wajar apabila terjadi kekaburan penghayatan terhadap dasar-dasar pokok
yang menjadi daya pendorong KH. Ahmad Dahlan dalam menggerakakan persyarikatan
Muhammadiyah.
2. Kehidupan Rohani Keluarga Muhammadiyah Menampakkan gejala menurun akibat
terlalu berat megejar kehidupan duniawi.
Masyarakat terus berkembang maju mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang menyajikan hal baru sehingga membuat manusia tercengang dan
kaget, pengaruh budaya secara timbal balik baik itu positif maupun negative. Dengan
adanya perkembangan zaman tersebut dapat dinyatakan seluruhnya mengarah pada
duniawi dan sangat sedikit yang mengarah pada rohani sehingga tata nilai yang dianut
masyarakat sedikit demi sedikit mengalami pergeseran, dimana pada awalnya
menjunjung tinggi nilai rohani bergeser ke nilai-nilai keduniawian dan nilai material yang
semakin diprioritaskan. Tanda-tanda tersebut mulai terlihat pada tatanan kehidupan
keluarga Muhammadiyah pada saat itu.
3. Makin kuatnya pengaruh alam pikiran dari luar yang langsung ataupun tidak
langsung berhadapan dengan faha dan keyakinan hidup Muhammadiyah.
Dengan adanya perubahan zaman dengan perkembangan dari segala aspek, pada
system pola berfikir masyarakat mulai berpengaruh. Berbagai pola berfikir, sikap hidup,
falsafah ,ataupun alam pikiran dari luar mulai masuk di tengah kehidupan masayarakat,
hal ini meskipun memberikan dampak yang positif tentu saja terdapat dampak negatifnya.
Dari hal tersebut arti penting rumusan resmi yang dapat dijadikan pegangan bagi keluarga
Muhammadiyah dalam rangka mengantipasi berbagai pengaruh negative dari banyaknya
alam pikiran yang masuk di tengah kehidupan bermasyaraakt di Indonesia.
7
4. Dorongan disusunnya Pembukaan UUD 1945.
Sesaat menjelang proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tanggal 17
Agustus 1945, tokoh-tokoh pergerakan bangsa Indonesia dihimpun oleh pemerintah
Jepang dalam wadah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI), yang tugasnya antara lain mempelajari Negara Indonesia Merdeka. Dan di
antara hal yang penting adalah terumuskannya "Piagam Jakarta" yang kelak dijadikan
"Pembukaan UUD 1945" setelah diadakan beberapa perubahan dan penyempurnaan di
dalamnya.
Pada saat merumuskan materi tersebut, para pimpinan pergerakan bangsa
indonesia benar-benar memusyawarakan secara matang dengan disertai debat yang seru
antara satu dengan yang lain, yang ditempuh demi mencari kebenaran. Pengalaman ini
dialami sendiri oleh Ki Bagus Hadikusumo yang kebetulan terlibat didalamnya karena
termasuk sebagai anggota BPUPKI. Beliau merasakan betapa pentingnya rumusan
piagam jakarta, sebab piagam ini akan memberiakan gambaran kepada dunia luar atau
kepada siapapun tentang cita-cita dasar, pandangan hidup serta tujuan luhur bangsa
indonesia bernegara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat periode Ki
Bagus Hadikusumo, adanya “Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah” benar-
benar sudah sangat diperlukan karena adanya beberapa alasan dan kemyataan tersebut.
1. Hidup Manusia harus berdasarkan tauhid: yaitu bertuhan, beribadah serta tunduk
dan taat hanya kepada Allah semata
Kemuliaan manusia adalah berdasarkan pada tauhid, demikian pula harga diri
seorang muslin berdasarkan pada tauhidnya kepada Allah. Hidup manusia harus
8
berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan beribadah serta tunduk hanya
kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar
sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata, ber-
Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan
yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”
3. Hanya ajaran Islam satu-satunya ajaran hidup yang dapat dijadikan sendi pembentuk
pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (bermasyarakat) menuju hidup
bahagia sejahtera yang hakiki dunia dan akhirat.
Prinsip ini menjelaskan bahwa hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah
satusatunya yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan
mengatur ketertiban hidup bersama (bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan
sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat. Kesempurnaan Islam sebagai alasan utama
bahwa Islam adalah satu-satunya solus dalam membentuk kepribadian manusia.
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarqakt Islam yang sebenar-benarnya
Berjihad di jalan Allah dalam rangka menjunjung tinggi panji Islam dan selalu
berjuang mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dalam naungan Allah SWT
dihukumi wajib bagi setiap umat Islam yang merupakan salah satu bentuk ibadah mulia
9
yang harus dilakukan oleh setiap pribadi muslim. Bentuk jihad ini adalah realisasi
keimanan yang benar sehingga mewujud dalam proses ishlah ( perbaikan ) yang
dilakukan secara ikhsan ( baik ) dan itqon ( profesional ).
5. Mengikuti jejak (ittiba’) para nabi terutama Nabi Muhammad
Kesuksesan menegakkan dan menjunjung tinggi panji Islam kapan dan
dimanapun akan tercapai selama menapaki jalan Nabi Muhammad SAW yang dipelajari
dari sirah-sirah perjuangan beliau demikian pula sirah para sahabat yang mulia di sisi
beliau sebagai mana Allah SWT jelaskan bahwa ada suri tauladan yang baik dari Nabi
Muhammad SAW dan ibrah yang baik dari mereka yang membersamai Rasulullloh
SAW. Mengikuti jejak beliau menjadi hal wajib karena beliau tidak meninggalkan
pusakan kecuali Al Quran dan Sunnaturrosul.
6. Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan
organisasi
Allah SWT lebih mencintai hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya dalam
rangka mengibarkan panji Islam dalam barisan yang rapi dan kokoh selaknya bangunan
yang kokoh sebagaimana dijelaskan dalam QS. Shoff : 411. Jika mewujudkan cita-cita
Islam itu tak akan terwujud tanpa berorganisasi atau berjamaah, maka berjamaah/
berorganisasi dihukumi wajib sebagaimana dijelaskan dalam kaidah fiqhiyah.
7. Pokok-pokok pikiran tersebut bertujuan untuk terwujudnya masyarakat adil Makmur
dan diridhai oleh Allah
Semua gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah dan pengikutnya
dilakukan dengan semangat membara, tak kenal waktu dan tempat adalah dalam rangka
mewujudkan kehidupan masyarakat utama yang dinaungi keadilan sehingga kehidupan
masyarakat yang makmur, sejahtera dalam naungan keridhoan Allah
10
BAB III
PENUTUP
Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 sebagai organisasi
islam yang memiliki cita-cita menjadikan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
Muhammadiyah harus berdiri diatas landasan yang kokoh dengan berpegang teguh pada prinsip
islam sebagimana termaktub dalam Al- Quran dan As-Sunnah.
11
BAB IV
REFRENSI
Jayadi, M., Najamuddin, M., Huda, S., & Al-Jauhari, H. (2020). Modul Kuliah : AIK 3
KeMuhammadiyahan. Analisis pendapatan dan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani.
12