Anda di halaman 1dari 22

“ ORTOM MUHAMMADIYAH ”

Makalah Ini Ditulis dan Disajikan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah
“ AL – ISLAM & KEMUHAMMADIYAAN III ”

Dosen Pengampu:
M. YUSUF , S.UD., M.PD.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

ANDI NURUL TARIZA P.B (191130075 )

RAHMAWATI ( 191130091 )

NURSAKINA ( 191130070 )

NURMA NINGSIH ( 191130068 )

REZKIA JAYANTI ( 191130087 )

TENRI ANDI NUR ( 191130083 )

DESTISA BIJAK ( 191130077 )

Program Studi Akuntansi (A-2)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO
TAHUN PERKULIAHAN 2019/2020
PRA KATA

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas kasih dan sayangnya
memberikan pengetahuan,kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu
meyelesaikan penyusunan makalah ini.makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah al islam dan
kemuhammadiyaan 3

Penyusun meyadari,dalam penulisan makalah ini masih ada kemukinan kekurangan-


kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun,untuk itu,masukan yang bersifat
membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membebenih kekuragannya

Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini
untuk teman teman dan semua pihak yang telah membantu,kami ucapkan terimakasih,semoga
makalah ini dapat berguna,sebagai karya dari kita dan untuk semua amin.

Palopo, 11 January 2021

PENYUSUN
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………..…...… 1

PRA KATA …………………………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..…….………… 3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….................. 4

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………,…………………….………… 4


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..…………... 4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 5

A. Sejarah Singkat Muhammadiyah .…………………………………………………………… 5

B. Ortom Muhammadiyah ………….…………………………………………………………… 5

C. Progres Ortom Muhammadiyah Kota Palopo .……………………………………………… 5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………… 15

A. Kesimpulan …………………………………………...…...……….………………..….......... 15

B. Saran ……………………………………………….......……….………………..…............ 15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… 22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma‟ruf nahi munkar, beraqidah
Islam dan bersumber pada Al–Qur‟an dan AsSunnah yang didirikan oleh Kiai H. Ahmad Dahlan.
Muhammadiyah memiliki amal usaha dan organisasi otonom sebagai ujung tombak perjuangan.
Organisasi otonom (ortom) adalah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan
Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk
mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam
bidang-bidang tertentu pula dalam mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah. 1
Ortom Muhammadiyah ada dua kategori yaitu ortom khusus dan ortom umum, yang khusus adalah
„Aisyiyah sedangkan ortom umum adalah Hizbul Wathan, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nasyiatul „Aisyiyah, dan Tapak Suci
Putera Muhammadiyah. Ortom yang umum sering disebut dengan Angkatan Muda Muhammadiyah
yaitu pewaris, penerus, pelopor, dan penyempurna cita–cita amal usaha Muhammadiyah.

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang pemikiran di atas maka, penulis mencoba membuat rumusan
berupa beberap pertanyaan:

1. Sejarah berdirinya Ortom tersebut d Palopo


2. Program kerja/kegiatan
3. Perkembangan terakhir /terkini dari Ortom d Palopo

C. Tujuan Penelitian

1.      Untuk Mengetahui sejarah dan organisasi Muhammadiyah.

2.      Untuk Mengetahui pengertian organisasi ortonom Muhammadiyah.

3.      Untuk Mengetahui jenis organisasi ortom dalam perseyarikatan Muhammadiyah.

4.      Untuk Mengetahui Progres Ortom Muhammadiyah di Kota Palopo

BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH SINGKAT MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah adalah salah satu gerakan pembaharuan Islam di Indonesia yang dimulai pada
permulaan abad ke 20. Dimana pada saat itu, adalah masa di Timur Tengah mengalami perubahan-perubahan
yang dibawakan seperti para tokoh: Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahab, Jamaludin Al Afghani,
Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridho. 2 Menurut Mukti Ali, Muhammadiyah sering disebut
sebagai gerakan modern. Dimana Muhammadiyah memiliki pemikiran yang berbeda, yakni dengan cara
memahami Islam langsung berpegang pada Al-Qur’an dan Assunnah lewat jalan Ijtihad, dalam permulaan abad
20 dimana pada

Umumnya umat Islam, memahami ajaran Islam dengan cara taklid serta mengikuti para imam
mazhab. 3 Muhammadiyah lahir pada tanggal 18 November 1912 Miladiyah yang bertepatan pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 Hijriyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kota Yogyakarta. Hal di atas tidak lepas
dari latar belakang sejarah dan pengalaman keagaman pendiri. Ada beberapa faktor yang melatar belakangi
berdirinya Muhammadiyah di Indonesia, yang dikemukakan oleh Syaifullah dalam tesisnya untuk menempuh
gelar master menyebutkan 4 faktor diantaranya adalah : 1. Aspirasi K.H Ahmad Dahlan. 2. Realitas Sosial
Agama di Indonesia. 3. Realitas Sosial dan Pendidikan di Indonesia. 4. Realitas Politik Islam Hindia-Belanda.
K.H. Ahmad Dahlan dalam mendirikan organisasi Muhammadiyah mempunyai maksud dan tujuan yang mulia
dimana tertera dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal satu disebutkan : Muhammadiyah adalah Gerakan
Islam dan Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar Berasaskan Islam dan Bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits.
Sudah jelas bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang sudah pasti menjunjung dan menegakkan Islam
di Indonesia dengan pemikiran pembaharuanya dan modernisasinya yang bertujuan jelas tercantum dalam
anggaran dasarnya yang berbunyi :

Menegakkan dan menjujung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Sejak berdirinya Muhammadiyah tahun 1912 hingga tahun 2013 Muhammadiyah sudah melawati
se-abad. Didalam perjalanannya Muhammadiyah telah memberikan konstribusi dan prestasi. Menurut Drs.
Zamah Sari dalam artikelnya terdapat 3 hal yang menandai konstribusi dan prestasi Muhammadiyah yakni4 :
1. Keberhasilan Muhammadiyah dalam mewarnai paham Islam modern dan berkemajuan di Indonesia. 2.
Kemampuanya dalam mengembangkan jaringan organisasi moderen yang meliputi seluruh wilayah Indonesia.
3. Amal usaha dibidang pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi dengan jumlah terbesar di Indonesia,
bahkan di dunia. Dalam keberhasilannya di atas tidak kalah penting dari peran sebuah Cabang dan Ranting.
Maka perjuangan semacam ini menarik untuk dibahas dalam penelitian kali ini. Karena keberadaan
Muhammadiyah di Indonesia tidak lepas dengan perkembangannya hingga sampai kepelosok Nusantara
termasuk di Kota Kudus. Dakwah Muhammadiyah yang dipelopori oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kauman ini
terus berkembang. Dalam perjalananya hingga tahun 2013 saat ini Muhammadiyah tetap terlihat kokoh dan
semakin besar di era yang global dan kebudayaan yang global. Muhammadiyah tetap memperlihatkan

ayapnya sampai ke ujung pantai utara tidak terlepas hingga organisasi ini tumbuh di Kota Kretek
dan Kota Santri yaitu Kudus. Mengingat berbagai lisensi yang penulis temukan berupa data dokumentasi dan
hasil wawancara kepada Bapak Nuurfan Sunaryo (90) dan Bapak Raden Asihan (97) serta beberapa tokoh-
tokoh Muhammadiyah di Kudus yang masih menyimpan memori-memori perjuangan Muhammadiyah di
Kudus. Muhammadiyah ada di Kudus dimulai sebelum tahun 1920. Hal ini tidak terlepas dengan adanya
Muhammadiyah di Cabang Kota Kudus yang menjadi pusat gerakan Muhammadiyah hingga sekarang.
Muhammadiyah di Cabang Kota Kudus sebagai cikal bakal pergerakan yang sering disebut gerakan Amar
Ma’ruf Nahi Mungkar, hal ini tidak terlepas dengan kultur masyarakat di kota yang lebih puritan dalam
kehidupan sosialnya,

mulanya Muhammadiyah terlahir di Kudus tidak diketahui kapan dimana dan siapa yang membawa
paham ini ke Kota Kretek di Jawa Tengah. Ada beberapa tulisan yang menerangkan awal Muhammadiyah di
Kudus berawal dari kesadaran para pemudanya akan keadaan masyarakat yang mempraktikan Islam tidak
sepenuhnya bahkan tidak sesuai sehingga ia berniat untuk berkonsultasi dengan seorang ulama setempat
sehingga timbul untuk berniat belajar ke Yogyakarta, ada juga buku yang menjelaskan karena ada perdebatan
antara kaum muda yang puritan dengan para ulama di Kudus yang masih menjalankan kegiatan yang
mengandung Bid’ah, Khurofat dan Takhayul. Namun penjelasan ini tanpa adanya dukungan bukti yang jelas
sehingga menjadi kurang falidnya data.

B. ORTOM – ORTOM MUHAMMDIYAH


Ortom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan
Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasannya diberi hak dan kewajiban untuk mengatur
rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang
tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.

 Struktur dan Kedudukan


Organisasi Otonom Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai otonomi dalam
mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur sebagaimana halnya dengan
Muhammadiyah, mulai dari tingkat pusat, tingkat propinsi, tingkat kabupaten, tingkat keca-matan,
tingkat desa, dan kelompok-kelompok atau jama’ah-jama’ah.

 Tujuan Pembentukan Ortom Muhammdiyah


1.   Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah.
2. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Dinamika persyarikatan Muhammadiyah.Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah.

1. Aisyiyah

Tugas dan peran ‘Aisyiah adalah sebagai berikut ;

1. Membimbing kaum wanita kearah kesadaran beragama dan berorganisasi. 


2. Menghimpun anggota-anggota Muhammadiyah wanita, menyalurkan serta
menggembirakan amalan-amalannya

2.   Pemuda Muhammadiyah


Tugas dan perannya :

1. Menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra putri Muhammdiyah sebagi pelangsung
gerakan Muhammdiyah serta kesadaran organisasi.
2.   Mendorong terbentuknya organisasi/gerakan pemuda sebagai tempat bagi putra putri
muammdiyah yang berdiri dalam pengayoaman muhammdiyah yag berbentuk pengkhusan.
(pemuda,pelajar,mahasiswa, olah raga , kebudayaan,dan sebagainya.)
3.   memberi bantuan bimbingan dan pengayoman kepada oraganisasi-organisasi tersebut serta
menjadi penghubung aktif timbal balik.

3.   Nasyiatul ‘Aisyiyah

Naisyiatul ‘Aisyiyah adalah Organisas Otonom dan kader Muhammadiyah, yang merupakan gerakan
putri Islam, bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputria. Maksud gerakan putri islam
adalah mengerakkan putrid-putri islam untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam, serta megajak dan
mengarahkan orang lain sesuai dengan tuntunan al-qur’an dan sunah, menuju terbentuknya putrid islam yang
berahklak mulia.
4.    Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Peresmian berdirinya IMM resepsinya di adakn di gedung Dinoto Yogyakarta dengan


diadakan penandatanganan”lima Penegasan IMM” oleh KH Ahmad Badawi yang berbunyi:

1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa islam. 


2.   Menegaskan bahwa kepribadian muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
3.   Fungsi IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hukum,
4.  Ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah.
5.  Amal IMM adalah lillahi ta’la dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat    

5.     Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar di
kalangan pelajar yang ditujukan kepada dua bidang :

1)      Kepada perorangan yang terbagi kepada dua golongan :


  Kepada yang telah Islam, bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam.
   Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran Islam.

2) Kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan, dan peringatan. 


Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap
keridhaan Allah semata. Dengan ini diharapkan dapat membentuk pelajar muslim yang berilmu,
berakhlak mulia, dan terampil sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di
kalangan pelajar.
6.        Tapak Suci

Tujuan organisasi ini adalah mendidik serta membina ketangkasan dan


keterampilan pencak silat sebagai seni beladiri Indonesia, memelihara kemurnian pencak silat
sebagai seni beladiri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya
bangsa yang luhur dan bermoral, serta mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader
Muhammadiyah. Melalui seni beladiri, tapak suci mengamalkan dakwah amar ma'ruf nahi munkar
dalam usaha mempertinggi ketahanan nasional.

7.      Hizbul Wathon

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan berasaskan Islam. Sedangkan maksud dan tujuannya adalah
menyiapkan dan membina anak, remaja, dann pemuda menjadi manumur muslim yang sebenar-
benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa.Kepanduan Hizbul Wathan adalah
sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja dan pemuda.Dilakukan di alam
terbuka dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang, dalam rangka membentuk warga
negara yang berguna dan mandiri.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah Kepanduan Islami, artinya dalam upaya menanamkan
aqidah Islamiyah dan membentuk akhlaq mulia kepada peserta didik dilakukan dengan metode
kepanduan.
C. PROGRES ORTOM MUHAMMDIYAH PALOPO

1. Aisyiyah

Aisyiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan tepatnya tanggal 19 Mei 1917. Aisyiyah yaitu gerakan
perempuan Muhammadiyah yang bertugas untuk menjalankan dakwah islam amar ma'ruf nahi munkar di
tengah-tengah masyarakat, jadi dia sebuah organisasi yang bersifat keagamaan dan kemasyarakatan, dan kita
tahu bahwa aisyiyah itu mempunyai beberapa wilayah, kemudian juga ada namanya pengurus pengguna
pusat Aisyiyah kemudian pimpinan wilayah aisyiyah misalnya yang berada di wilayah sulawesi selatan,
kalimantan dan sebagainya, kemudian pusatnya itu di yogyakarta, kemudian yang daerah-daerah ada yang
namanya pimpinan daerah Aisyiyah jadi di bawahnya ada yang namanya cabang, pimpinan cabang aisyiyah
kemudian ranting jadi dia bersifat kerucut sama dengan Muhammadiyah.

Jadi ini didirikan oleh bapak K.H. Ahmad Dahlan yang awalnya itu Aisyiyah diberikan nama “Sapa
Tresna” (siapa sayang) yaitu perkumpulan wanita. Jadi setelah K.H. Ahmad Dahlan mendirikan
Muhammadiyah dia ingin mengangkat harkat dan martabat perempuan sehingga dia membentuk
perkumpulan kecil yang kita kenal dengan sebutan Sapa Tresna yang dibina langsung oleh K.H.Ahmad
Dahlan bersama dengan istrinya Siti Walidah. Jadi dalam proses ini K.H.Ahmad Dahlan dan istrinya
mengangkat harkat dan martabat perempuan sehingga membentuk organisasi yang namanya Aisyiyah yang
awalnya itu dari beberapa pengurus termasuk K.H. Baharuddin, K.H. Mansyur, K.H. Mukhtar dan lain-lain.
Mereka mulai memikirkan perkumpulan Sapa Tresna tadi untuk menjadi seperti organisasi, maka muncullah
nama pertama

fatimah tapi ditolak K.H. Baharuddin yang katanya lebih cocok diberi nama Aisyiyah karena
Aisyiyah itu selalu berjuang untuk mendampingi nabi dalam hal gerakan dakwah, kebetulan juga organisasi
kita ini adalah organisasi dakwah islam amar ma'ruf nahi munkar yang didirikan oleh bapak K.H.Ahmad
Dahlan yang tujuannya menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran islam sehingga terwujud masyarakat
islam yang sebenar-benarnya. Tujuan inilah sehingga muncul pengurus-pengurus pusat, wilayah, daerah,
cabang dan ranting. Khusus pimpinan Aisyiyah Palopo dimulai tahun 80an yaitu termasuk Ibu Dra. Hj.
Musdiatawakkal periode tahun 1985-2000 yang menjabat 3 periode menjadi ketua Aisyiyah dan kemudian
dilanjutkan oleh wakilnya ibu Maemunah Sawedi selama satu periode dari tahun 2000-2005 setelah itu Ibu
Hj. Nadira Masri Mandaso dari tahun 2005-2015 sampai kepada 2015 saya dipercayakan untuk memimpin
aisyiyah pada periode ini sampai tahun 2020.

Aisyiyah khususnya di Palopo sudah melakukan beberapa kegiatan-kegiatan atau program


kerja, jadi ada yang namanya majelis ekonomi membenahi tentang bagaimana memberdayakan ekonomi
rakyat dengan membuka BUEKA, jadi BUEKA itu adalah program dari pusat yaitu Badan Usaha Ekonomi
Keluarga Aisyiyah, ada juga kita ikuti usaha menengah kecil. Namun di Palopo ini BUEKA tidak berjalan
tetapi ada beberapa bagian-bagian ekonomi yang sekarang ini kita mencoba untuk membuka kegiatan
ekonomi tapi yang kita laksanakan sekarang yaitu bagaimana dengan mengadakan seragam-seragam sekolah
TK, kemudian yang lain ada kegiatan seperti majalah Aisyiyah untuk diberikan kepada semua anggota
Aisyiyah untuk memberikan pemasukan-pemasukan ekonomi, jadi itu program yang berjalan di Palopo, dan
untuk yang lain-lain masih dalam proses. Itu baru dari segi ekonomi.

Kemudian untuk dari segi kesehatan, pernah kita kerjasama dengan akbid tapi tidak berlanjut
karena adanya kekurangan doktrin dan sebagainya sehingga kami berasumsi mengambil kesimpulan dari
kegitan kesehatan itu kita alihkan ke pendidikan, jadi sekarang ini kegiatan PDA kota Palopo kegiatannya
membuka TPA (Taman Penitipan Anak) kemudian ada sekolah-sekolah mulai dari TK1 sampai TK 4,
tempatnya itu ada di Patimura itu sebagai amal usaha, jadi ada pendidikan amal usaha Aisyiyah yaitu di TK
Aisyiyah yang ada di jalan K.H Ahmad Dahlan kemudian di Balandai dan Sendana yang dibina langsung
oleh guru-guru Aisyiyah, guru-guru Aisyiyah ini bukan hanya yang memiliki ikatan dari dinas tapi juga dari
kader-kader Muhammadiyah termasuk IMM Immawati untuk mengelola amal usaha Aisyiyah jadi itulah
gambaran pendidikan.

Kalau untuk tabligh, Aisyiyah melaksanakan kegiatan-kegiatan tabligh seperti pengajian-


pengajian yang berlangsung secara rutin bersama-sama dengan PDM, kemudian pengajian rutin Aisyiyah
tiap bulan tapi karena kondisi korona ini akhirnya agak mandat. Jadi kegiatan kita ini terkadang kerjasama
dengan pemerinth jadi kita biasa ada kegitan GOW kita turut andil untuk memeriahkan kegiatan pemerintah
dalam rangka memeriahkan hari ibu, hari kartini dan lain-lain sebagainya. Terkhusus kegiatan tabligh yaitu
dalam rangka untuk memandikan jenazah. Aisyiyah sudah berupaya untuk berusaha, bahkan terkadang kita
gabung bersama majelis taklim, Aisyiyah dalam hal ini terkadang hadir sebagai pemateri, kemudian kegiatan
setiap bulan Ramdhan kita turut mengadakan ceramah Ramadhan dan lain-lain sebagainya, karena inti
gerakannya adalah bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. Pada dasarnya agama itu disiarkan dalam
rangka untuk kebutuhan masyarakat,
Untuk kesehatan, Aisyiyah pada pimpinan pusat itu membuka rumah sakit yang beredar di
seluruh dunia bahkan di Indonesia kita bisa lihat beberapa rumah sakit Aisyiyah, dan kalau untuk di palopo
rumah sakitnya dulu PKIA, tapi sekarang kita mau rubah karena situasi dan kondisi kita alihkan ke
pendidikan, tapi bukan berarti karena tertutupnya itu PKIA itu tidak ada kegiatan-kegiatan kesehatan
terlaksana karena disini kita biasa bekerja sama dengan akbid untuk mengadakan penyuluhan-penyuluhan
KB dan Posyandu, dan kita juga aktif pada PKK untuk bersinergi dalam hal untuk mengembangkan program
kesehatan masyarakat dan juga pemeriksaan ibu hamil dan lain sebagainya.

Kita juga dalam rangka membantu bencana-bencana yang terjadi, Aisyiyah juga turut
berpartisipasi. Seperti beberapa bulan yang lalu bencana di Masamba dan juga di Battang. Jadi PD Aisyiyah
tetap bekerjasama dengan Muhammadiyah untuk mengantisipasi terjadinya bencana-bencana alam yang
terjadi dilingkungan ini. Memang yang menjadi tujuan kita dalam rangka untuk meningkatkan program-
program, jadi disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Alhamdulillah Aisyiyah saat ini, walaupun kegiatannya tidak secara gamblang kelihatan tetapi dari
berbagai majelis sudah banyak melakukan kegiatan-kegiatan, kemarin kami alhamdulillah dalam bidang
hukum, ada tanah yang dipermasalahkan jadi ada permasalahan besar yaitu tanah wakaf yang dituntut oleh
salah seorang yang termasuk pejabat di Palopo yang menuntut bahwa tanah itu miliknya tapi alhamdulillah
kami tidak melakukan apa-apa awalnya kita melakukan mediasi secara kekeluargaan tapi tidak diterima
akhirnya beralih ke ranah hukum dan kami mengikuti prosesnya dengan beberapa kali mengikuti
persidangan yang tempatnya di makassar yang alhamdulillah tahun 2018 kemarin kita memenangkannya tapi
setelah itu lanjut lagi ke kasasi jadi kita alhamdulillah sudah kami menagkan, itu khusus untuk hukum dari
segi hukum.

Dari segi pendidikan kami juga ada dua memang yang terbesar dan tercatat di pimpinan wilayah dan
pimpinan pusat kemarin kami ikuti kegiatan di yogya itu sudah disampaikan, mungkin diangkat nanti dalam
keberhasilan Palopo dalam menangani kasus hukum masalah tanah wakaf dan kami berhasil alhamdulillah.
Kemudian juga mengenai tanah sekolah Aisyiyah TK 1 yang awalnya itu merupakan tempat untuk hanya
hak pakai saja dan itu sudah jatuh tempo akhirnya dituntut untuk ada semacam kompensasi semacam ganti
rugi akhirnya kami juga mengurus mulai tahun 2016 alhamdulillah dengan kami join dengan pemerintah
kota Palopo, karena kita diberikan ganti rugi sebesar 1 miliar tapi kami nego karena sebenarnya ini adalah
bekas tanah orang cina dan alhamdulillah di tahun 2019 kemarin kita juga sudah mampu membayar dan tadi
dari dikenakan 1 miliar, tapi karena ini kita membantu pemerinta dalam mencerdaskan bangsa maka kita
hanya di bebani 500 juta. Juga ada kerjasama dan bantuan dari pemerintah sehingga alhamdulillah saya dan
bersama sekretaris bendahara pada bulan 12 kemarin sudah membayar itu.

Itulah dua kasus yang kami tangani pada periode ini 2015-2020 dan sudah di sampaikan ke pimpinan
wilayah sampai pimpinan pusat. Dan memang itulah tujuan kita bahwa sebenarnya kita ber-Aisyiyah itu
tentunnya dituntut untuk selalu beramal dan juga harus dibekali dengan ilmu Aisyiyah dalam gerakannya
untuk memberdayakan perempan untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan melalui ilmu dan
keterampilan yang berlandaskan dengan agama, inilah barangkali menjadi modal besar Aisyiyah hingga
sampai sekarang dari dulu, dari tahun 1917 sampai sekarang masih dikenal Aisyiyah. Jadi alhamdulillah
kemarin kami setiap kegiatan-kegiatan besar pemerintah termasuk GOW (Gabungan Organisi Wanita) yang
di koordinir langsung oleh ibu wali kota, Aisyiyah selalu ikut andil dalam setiap kegitan-kegiatan yang
dijalankan oleh pemerintah. Itulah gebrakan-gebrakan Aisyiyah khususnya di kota Palopo ini.

2. Pemuda Muhammdaiyah

Awal berdirinya Pemuda Muhammadiyah secara kronologis dapat dikaitkan denga keberadaan Siswo
Proyo Priyo (SPP), suatu gerakan yang sejak awal diharapkan KH. Ahmad Dahlan dapat melakukan
kegiatan pembinaan terhadap remaja/pemuda Islam. Dalam perkembangannya SPP mengalami kemajuan
yang pesat, hingga pada Konggres Muhammadiyah ke-21 di Makasar pada tahun 1932 diputuskan berdirinya
Muhammadiyah Bagian Pemuda, yang merupakan bagian dari organisasi dalam Muhammadiyah yang
secara khusus mengasuh dan mendidik para pemuda keluarga Muhammadiyah. Keputusan Muhammadiyah
tersebut mendapat sambutan luar biasa dari kalangan pemuda keluarga Muhammadiyah, sehingga dalam
waktu relatif singkat Muhammadiyah Bagian Pemuda telah terbentuk di hampir semua ranting dan cabang
Muhammadiyah. Dengan demikian pembinaan Pemuda Muhammadiyah menjadi tanggung jawab pimpinan
Muhammadiyah di masing-masing level. Misalnya, di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggung
jawab mengasuh, mendidik dan membimbing Pemuda Muhammadiyah diserahkan kepada Majelis Pemuda,
yaitu lembaga yang menjadi kepanjangan tangan dan pembantu Pimpinan Pusat yang memimpin gerakan
pemuda.
Selanjutnya dengan persetujuan Majelis Tanwir, Muhammadiyah Bagian Pemuda dijadikan suatu
ortom yang mempunyai kewenangan mengurusi rumah tangga organisasinya sendiri. Akhirnya pada 26
Dzulhijjah 1350 H bertepatan dengan 2 Mei 1932 secara resmi Pemuda Muhammadiyah berdiri sebagai
ortom.

Kendati secara resmi baru berdiri pada 2 Mei 1932, Pemuda Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan dari
pertumbuhan awal Muhammadiyah. Di daerah-daerah di Jawa Timur, berdirinya Muhammadiyah sering
didahului oleh kegiatan-kegiatan yang dipelopori oleh kalangan pemuda. Pada awal pertumbuhan
Muhammadiyah di berbagai daerah, cabang dan ranting mengadakan kegiatan-kegiatan di bidang
kepemudaan dan kepanduan. Cabang-cabang dan ranting mengadakan HW yang menjadi wadah pembinaan
anak-anak muda Muhammadiyah. Usaha-usaha pendirian HW dilakukan oleh cabang dan ranting sejak awal
pertumbuhan Muhammadiyah.

Pertumbuhan Pemuda Muhammadiyah pada dekade 1930-an tergolong dinamis, dan paruh kedua
dekade itu setiap cabang memiliki bagian Pemuda Muhammadiyah. Terbukti dengan pelaksanaan
konferensi-konferensi daerah yang diikuti oleh pimpinan Pemuda Muhammadiyah cabang dan ranting. Pada
1937, dilaksanakan konferensi Pemuda Muhammadiyah di berbagai daerah.

Perkembangan Pemuda Muhammadiyah di kota Palopo sejauh ini cenderung mengalami peningkatan
dari sisi jumlah kader. Upaya pembentukan pimpinan cabang di kecamatan berdampak terhadap naiknya
jumlah kader pemuda Muhammadiyah. Dari sisi fungsi sebagai kontrol sosial, Pemuda Muhammadiyah
juga aktif dalam meberi respon baik berupa kritik dan saran dalam hal isu-isu sosial yg berkembang
(termasuk turut berkontribusi dalam aksi-aksi kemanusiaan).

3. Nasyiatul ‘Aisyiyah

Program kerja Nasyiyatul Aisyiyah lebih banyak mengarah kepada cinta anak dan ibu karena kita
organisasi perempuan jadi kita banyak mengarahkan kegiatan kita kepada kegiatan pengembangan anak
termasuk dari segi psikologinya kemudian dari segi pendidikan anak dan juga parenting dan termasuk juga
pengembangan remaja-remaja, dan Nasyiyatu Aisyiyah bukan hanya bergerak disitu saja. Cuma kita dari
pusat memang kegiatan kita itu memperhatikan anak dan ibu, itu kegiatan pokoknya. Tetapi untuk kegiatan-
kegiatan lain tetap akan dilaksanakan seperti kegiatan-kegiatan sosial, ikut berpartisipsi dalam penanganan
bencana, kemudian berbagi kepada sesama. Itu akan tetap kami laksanakan, dan juga kegiatan-kegiatan
seminar

Paling sering dilaksanakan itu pengajian yang kita laksanakan untuk penguatan internal, karena
bagaimana pun kita pengurus-pengurus di dalam tidak bisa keluar, apalagi di masa pandemi ini kegiatan-
kegiatan yang sifatnya tatap muka jarang sekali dilaksanakan jadi kita lebih banyak diskusi online, jadi
untuk perkumpulan sebisa mungkin kita tidak laksanakan. Tapi kita tetap melaksanakan kegiatan dalam
bentuk dakwah.

4. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Program kerja Ortom Muhammadiyah dalam hal ini IMM Kota Palopo
tentu tidak lepas dari pada Tri kompotensi IMM yang meliputi Spiritualitas, Intelektualitas dan Humanitas.
Sehingga program kerja yang senantiasa dilakukan oleh IMM meniti beratkan pada Tri kompotensi IMM
tersebut seperti paradigma school yang di lakukan oleh Bidang Riset Perkembangan Keilmuan upaya ini di
lakukan untuk meningkatkan kapasitas keilmuan kader di bidang yang lain ada bidang sosial pemberdayaan
masyarakat yang senagtiasi andil dalam tanggap bencana dengan harapan menumbuhkan spirit kemanusiaan
dan agenda2 yang menumbuhkan kesadaran sebagai hamba Allah yang beriman dan bertakwah. IMM
sebagai organisasi yang bergerak secara dinamis yang tentunya aktifitas yang di lakukan oleh IMM
senangtiasa mengikuti perkembangan Zaman.

Perkembangan terakhir IMM Kota Palopo dengan aktifitas di masa Pandemi membuat kami sebagai
pimpinan IMM harus berfikir keras dikarenakan aktifitas yang Harini terjadi sangat berbeda dengan aktifitas
seperti biasanya. Namun beberapa waktu terakhir ini IMM Palopo telah menggelar Darul Arqam Madyah Se
Luwu Raya sebagai upaya kaderisasi, karena memang jantung organisasi ada di Kaderisasi yang harus terus
hidup di tubuh organisasi tersebut. Berkembangan terakhir masa kepemimpinan yang sekarang telah
membentuk Korkom di Universitas Muhammadiyah Palopo sebagai upaya menjaga stabilitas organisasi di
PTM karena perkembangan kader semakin pesat .

5.    Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Sejarah ipm Palopo. Sebelum ada ipm Palopo ada yg namanya ipm Luwu. Ipm Palopo terbentuk setelah
pemakaran kota Palopo memisahkan diri dari kabupaten Luwu tahun 2003, nanti ipm Palopo terbentuk tahun
2004 ketua pertama yaitu Mugaffar sampai tahun 2007 setelah itu diganti ketuanya menjadi Suparni
sampetan dan seterusnya.

Ipm memiliki banyak program kerja yaitu selain pengkaderan Ipm juga fokus dibidang sosial,
lingkungan, ekologi, gender dll.Contohnya dibidang pengkaderan tm1, tm2, pp1. Contoh dibidang gender
biasanya seminar perempuan. Contoh dibidang lingkungan dan advokasi biasanya teman2 ipm melakukan
pendampingan kepada teman2 yg mempunyai masalah di sekolah.

Untuk perkembangan terakhir Alhamdulillah walaupun masih pandemi teman2 ipm Palopo masih tetap
eksis dan tetap memiliki pengaruh di ipm se-Sulawesi selatan dan termasuk menjadi kekuatan besar di Luwu
raya mengenai Ipm yang ada di Sulsel.
6.        Tapak Suci

Sebelum kelahiran Tapak Suci Tahun 1872, di Banjarnegara lahir seorang putera dari KH.Syuhada,
yang kemudian diberi nama Ibrahim. Ibrahim kecil memiliki karakter yang berani dan tangguh sehingga
disegani oleh kawan-kawannya. Ibrahim belajar pencak dan kelak menginjak usia remaja telah menunjukkan
ketangkasan pencak silat. Setelah menjadi buronan Belanda, Ibrahim berkelana hingga sampai ke Betawi,
dan selanjutnya ke Tanah Suci. Sekembalinya dari Tanah Suci, menikah dengan puteri KH.Ali. Ibrahim
kemudian mendirikan Pondok Pesantren Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari ibadah haji, Ibrahim
masih menjadi buronan Belanda, sehingga kemudian berganti nama menjadi KH.Busyro Syuhada. Pondok
Pesantren Binorong, berkembang pesat, di antara santri-santrinya antara lain : Achyat adik misan Ibrahim,
M. Yasin adik kandung dan Soedirman, yang kelak menjadi Jenderal Besar.

Tahun 1921 dalam konferensi Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, KH. Busyro bertemu pertama
kali dengan dua kakak beradik ; A.Dimyati dan M.Wahib. Diawali dengan adu kaweruh antara M.Wahib
dengan Achyat (kelak berganti nama menjadi H. Burhan), selanjutnya kedua kakak beradik ini mengangkat
KH. Busyro sebagai Guru. KH. Busyro Syuhada kemudian pindah dan menetap di Yogyakarta sehingga
aliran Pencak Silat Banjaran, yang pada awalnya dikembangkan melalui Pondok Pesantren Binorong
kemudian dikembangkan di Kauman, Yogyakarta. Atas restu Pendekar Besar KH. Busyro, A. Dimyati dan
M.Wahib diizinkan untuk membuka perguruan dan menerima murid. Tahun 1925 dibukalah Perguruan
Pencak Silat di Kauman, terkenal dengan nama Cikauman. Perguruan Cikauman, dipimpin langsung oleh
Pendekar Besar M. Wahib dan Pendekar Besar A. Dimyati.

Tersebutlah M. Syamsuddin, murid Cikauman yang dinyatakan berhasil dan lulus, diizinkan untuk
menerima murid dan mendirikan Perguruan Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan seorang Pendekar
Muda M. Zahid yang mempunyai seorang murid andalan bernama Moh. Barrie Irsyad. Pendekar Moh.
Barrie Irsyad, sebagai murid angkatan ke-6 yang telah dinyatakan lulus dalam menjalani penggemblengan
oleh Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati. Kemudian mendirikan Perguruan
KASEGU. Kasegu, merupakan senjata khas yang berlafal Muhammad yang diciptakan oleh Pendekar Moh.
Barrie Irsyad.

Kelahiran Tapak SuciAtas desakan murid murid Perguruan Kasegu kepada Pendekar Moh. Barrie
Irsyad, untuk mendirikan satu perguruan yang mengabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman,
Seranoman dan Kesegu). PERGURUAN TAPAK SUCI berdiri pada tanggal 31 Juli 1963 di Kauman,
Yogyakarta. Ketua Umum pertama Tapak Suci adalah H.Djarnawi Hadikusumo.Setelah berdiri Tapak Suci
menerima permintaan untuk membuka cabang di daerah-daerah. Secara otomatis TAPAK SUCI menjadi
wadah silaturahmi para pendekar yang berada di lingkungan Muhammadiyah. Pada tahun 1964, ketika itu
Pimpinan Pusat Muhammadiyah diketuai oleh KH.Ahmad Badawi, Tapak Suci diterima menjadi organisasi
otonom Muhammadiyah. Nama perguruan menjadi Tapak Suci Putera Muhammadiyah, disingkat Tapak
Suci.

Program kerja atau kegiatan tapak suci ada membina anggota tapak suci putra muhammadiyah
dengan latihan seperti biasanya dan tidak hanya melatih dan membina fisik saja tetapi membina aspek rohani
juga seperti penguatan aspek keislaman dan kemuhammadiyahan Dan tapak suci memiliki kegiatan yang
universal ergantung dari kondisi di setiap cabang dikarenakan semua usia bisa masuk ke dalam tapak suci
jadi untuk program kerja masing masing cabang tergantung kondisi cabang masing masing tetapi tetap
menjalankan latihan seperti yang di atas dan di setiap latihan di berikan pengatahuan kerohanian yang
berlandaskan alquran dan assunnah (Kemuhammadiyahan

Perkembangan tapak suci di kota palopo cukup mengalami kemunduran dalam hal kenaikan tingkat
yang di adakan 1 tahun dua kali, ini terjadi dikarenakan Covid 19 yang dimana kita tidak bisa mengaktifkan
latihan seperti biasanyaTetapi dalam hal prestasi atlet dari tapak suci palopo masih sangat siap dalam
bersaing karna di buktikan ada beberapa atlet dari palopo dan kampus UMP yang backgroundnya tapak suci
masih bisa membawa pulang piala dan mengharumkan nama perguruan yaitu tapak suci
7.      Hizbul Wathon

Hizbulwathan Masuk di Palopo sekitar zaman pergerakan kemerdekaan 1945 - 1950 yg dibawa oleh
Santri dari pesantren Muallimin Yogyakarta, Kader2 Hizbulwathan banyak terlibat dalam perlawanan rakyat
luwu terhadap tentara KNIL, berdasarkan Sumber dari Junus Ibrahim banyak kader2 Hizbulwathan yg di
Tahan oleh Belanda, namun setelah proklamasi Kemerdekaan RI mereka kembali dibebaskan.
B.Hizbulwathan di era kemerdekaan.

Setelah sempat dilebur Kepramuka oleh Soeharto pada tahun 1964, Hizbulwarthan diaktifkan
Oleh PP Muhammadiyah tahun 1999 mulai saat itu HW dibeberapa propinsi mulai semarak berkegiatan
termasuk di kota palopo, di tahun 2002 Dipimpin oleh Ir H.Rahmat Masri Bandaso (Wakil Walikota
Palopo), Tahun 2004 oleh Dr Suhardi M Anwar (Wakil Rektor 3 UMP) dan Tahun 2010 sampai sekarang
Oleh Hendra Safri.S.E.M.M.(Kaprodi Perbankan Syariah Insitut Agama Islam Negeri Palopo).

Hizbulwathan di era MilenialSaat ini Hizbulwatan Kwarda Kota Palopo sudah Memiliki Sekertariat di
Jalan Mekar depan indomaret Binturu, dan terdiri dari 2 Kafilah Penuntun yaitu RH Hadjid UMP dan Ali
Bin Abi Thalib IAIN Palopo, Memiliki 2 BKM yaitu BKM Seni dan Reksa Giri Wana. selain itu memiliki
Korps Pelatih HW yg melatih di Amal2 Usaha Muhammadiyah.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melihat pembahasan tentang Muhammadiyah, maka kita dapati bahwasannya organisasi
ini bergerak dalam banyak bidang untuk kegiatan da’wah. Sehingga pada realitanya organisasi ini bisa
berpengaruh besar dan tetap eksis di kalangan masyarakat Indonesia. Sejak didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan
pada tahun 1912, Muhammadiyah terus berkembang begitu pesatnya hingga kini. Hal tersebut bisa kita jumpai
mulai dari berbagai kajian dari tingkat ranting hingga tingkat pusat, juga adanya berbagai amal usaha, lembaga-
lembaga, ortom-ortom yang bernaung di bawah organisasi yang usianya hampir satu abad ini telah menyebar di
seluruh Pelosok tanah air.

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil
dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang
menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama
Muhammadiyah  yang pada masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa
ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan keterangan seluas-luasnya
tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW.

B. SARAN

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

DAFTAR PUSTAKA
http://blognyamustakimah.blogspot.co.id/2015/12/makalah-muhammadiyah-daa ortom-ortomnya.html.
[dikutip pada tanggal 27 September 2017 pukul 10.12 WIB]

http://ernathetwin.blogspot.co.id/2015/04/organisasi-otonom-muhammadiyah.html. [dikutip
pada tanggal 11 January 2021 pukul 10.15 WIB]

http://ernathetwin.blogspot.co.id/2015/04/organisasi-otonom-muhammadiyah.html. [dikutip
pada tanggal 11 January 2021 pukul 10.21 WIB]

http://miftahuleducate.blogspot.co.id/2017/01/makalah-ortom-muhammadiyah.html. [dikutip
pada tanggal 11 January 2021 pukul 10.27 WIB]

Anda mungkin juga menyukai