Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andi Nurul Tariza Paraja Baslan

Nim : 191130075

Evolusi dan Sejarah Perkembangan Internal Audit


Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri pada
masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa
bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adik” dari
profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka
keuangan. Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang
berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa
yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas control, kinerja, risiko, dan tata kelola
(governance) perusahaan public maupun privat.

Audit Internal di Abad-abad Permulaan


Sejarah audit internal menunjukkan bahwa profesi ini telah berkembang secara sistematik,
mengikuti perubahan yang terjadi di dunia usaha. Ilmu dan profesi audit internal telah dimulai
pada 3.500 Sebelum Masehi. Catatan sejarah mengenai peradaban Mesopotamia menunjukkan
adanya tanda-tanda kecil yang dibuat disamping angka-angka transaksi-transaksi keuangan.
Tanda-tanda seperti titik, tanda silang, dan tanda “ü” yang ada pada saat itu merupakan potret
dari system verifikasi yang telah dijalankan. Seseorang menyiapkan laporan transaksi; orang lain
akan memverifikasi (memeriksa) laporan tersebut. Control internal, system verifikasi, dan
konsep pembagian tugas kemungkinan telah dilakukan pada masa-masa itu. Sejarah mencatat
bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia, dan Yahudi pada abad-abad permulaan juga menerapkan
system yang sama.

Audit Internal di Abad-abad Pertengahan


Pada abad ke 13 dimulai pencatatan keuangan melalui system pembukuan berpasangan (double
entry) yaitu setiap transaksi dicatat pada sisi debit dan kredit. System ini memudahkan
mengawasi arus kas masuk dan kas keluar sehingga seorang auditor mudah untuk memeriksa
keuangan perusahaan maupun keuangan Negara.
Audit Internal di Masa Revolusi Industri
Dimulai ketika terjadi revolusi industry di Inggris, dimana perusahaan-perusahaan mulai
memperkerjakan akuntan untuk memeriksa catatan keuangannya melalui jurnal maupun laporan
keuangan dan dokumen-dokumen lainnya sebagai bahan bukti.

Audit Internal di Tahun-tahun Belakangan Ini


Orang-orang kaya Inggris mulai berinvestasi ke lintas Negara seperti Amerika Serikat dan
mereka menginginkan verifikasi keuangan secara independent atas investasinya melalui
aduditor-auditor dari Inggris dengan memakai metode dan prosedur audit yang bisa diterima oleh
pihak-pihak yang terkait.

Definisi audit internal


Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan
auditor internal terhadap operasional kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk
mementukan apakah :
1. informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan,
2. risiko yang dihadapi perusahan telah diidentifikasi dan diminimalisasi,
3. peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti,
4. kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi,
5. sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan
6. tujuan organisasi telah dicapai secara efektif-semua dilakukan dengan tujuan untuk
dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu organisasi dalam menjalankan
tanggung jawabnya secara efektif.
perbedaan utama antara auditor internal dan eksternal disajikan  pada tabel berikut ini :
Audit internal Audit eksternal

Merupakan karyawan perusahaan, atau bisa Merupakan orang yang independen di luar
saja merupakan entitas independen. perusahaan.

Melayani kebutuhan organisasi, meskipun Melayani pihak ketiga yang memerlukan


fungsinya harus dikelola oleh perusahaan. informasi keuangan yang dapat diandalkan.

Fokus pada kejadian-kejadian di masa depan Fokus pada ketepatan dan kemudahan
dengan mengevaluasi kontrol yang dirancang pemahamana dan kejadian-kejadian masa lalu
untuk menyakinkan pencapaian tujuan yang dinyatakan dalam laporan keuangan.
perusahaan.
Sekali-sekali memerhatikan pencegahan dan
pendeteksian kecurangan secara umum,
Langsung berkaitan dengan pencegahan namun akan memusatkan perhatian lebih bila
kecurangan (fraud) dalam segala bentuk arau kecurangan tersebut akan memengaruhi
perluasaan dalam setiap aktivitas yang laporan keuangan secara material.
ditelaah.

  
Independen terhadap aktivitas yang diaudit,  Independen terhadap manajemen dan dewan
tetapi siap sedia untuk menanggapi kebutuhan direksi baik dalam kenyataan maupun secara
dan keinginan dari semua tingkatan mental.
manajemen.
Menelaah catatan-catatan yang mendukung
Menelaah aktivitas secara terus menerusn laporan keuangan secara periodik-biasanya
(realtime). sekali setahun.
beberapa hal yang menentukan terjalinnya kerja sama antara auditor eksternal dan auditor
internal yaitu:

• Tingkat pemahaman auditor eksternal atas status auditor internal.

• Adanya peraturan dan standar yang mendasarinya. Di dalam standar audit di Indonesia
kerja sama antara auditor eksternal dan auditor internal dimungkinkan dengan beberapa
persyaratan berupa; kompetensi auditor internal, pemberian tujuan audit kepada auditor internal
oleh auditor eksternal di awal proses audit, dan pelaporan langsung kepada auditor eksternal.

• Tingkat perbedaan cakupan kegiatan audit internal dengan cakupan audit eksternal.

• Obyektivitas auditor internal di mata auditor eksternal

Independensi Dalam Audit Internal

Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki departemen audit
internal yang efektif adalah departemen audit internal tersebut harus mempunyai kedudukan
yang independen dalam organisasi perusahaan.

Sukrisno (2004:227), mengemukakan bahwa independensi internal auditor antara lain tergantung
pada:

1. Kedudukan Internal Audit Department (IAD) tersebut dalam organisasi perusahaan,


maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab.
2. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional.

Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional
perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran,
penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Kedudukan departemen internal audit di dalam perusahaan akan menentukan tingkat
kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status departemen
audit internal dalam suatu organisasi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan
serta tingkat independensinya didalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status
organisasi dari departemen audit internal harus cukup untuk dapat menyelesaikan tanggung
jawab audit.

Departemen audit internal hanyalah akan seefektif seperti yang diinginkan manajemennya jika ia
bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini hanya akan dapat tercapai bila
departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan baginya untuk
mengembangkan sikap independennya terhadap bagian-bagian lain yang harus diperiksanya.
Untuk mencapai keadaan seperti ini, maka auditor internal harus memperoleh dukungan dari
pihak manajemen dan dewan komisaris.

Anda mungkin juga menyukai