BUDAYA”
Makalah Ini Ditulis dan Disajikan Guna Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata
Kuliah
“ SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN ”
Dosen Pengampu:
NISPA SARI, S.E.,M.AK
1
Masita.b (191130051)
S-1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PALOPO
2019/2020
PRA KATA
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas
kasih dan sayangnya memberikan pengetahuan,kemampuan dan kesempatan
kepada penyusun sehingga mampu meyelesaikan penyusunan makalah
ini.makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen. Penyusun meyadari,dalam penulisan makalah ini masih ada
kemukinan kekurangan- kekurangan karena keterbatasan kemampuan
penyusun,untuk itu,masukan yang bersifat membangun akan sangat
membantu penyusun untuk semakin membebenih kekuragannya
2
Palopo, 19 Oktober 2021
PENYUSUN
3
DAFTAR ISI
PRA KATA.................................................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan....................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Pilihan Pengendalian.........................................................................................................................5
2.1.1 Pengendalian Personel/Kultural sebagai Sebuah Pertimbangan Awal.........................................5
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
samgat jarang perusahaan semata mata mengangalkan karyawan yang sangat
tertarik pada tugasnya, antusias akan apa yang akan terjadi berikutnya,bersemangat
mencari solusi yang lebih baik dan inisiatif yang baru, sehingga mereka dapat
mengesampingkan penggunaan tipe pengendalian yang lain, meskipun beberapa
perusahaan sebisa mungkin berusaha mencapai idealisme ini.
7
Ketiga, akuntabilitas tindakan khususnya, dapat menyebabkan
kecerobohan.karyawan yang terbiasa kerja dengan seperangkan kerja peraturan
kerja yang stabil cendrung berhemat. Keempat, pengendalian tindakan sering
kalo menimbulkan pengaruh negative .beberapa orang, khususnya orang orang
yang lebih mandiri dan kreatif mungkin keluar untuk mencari pekerjaan lain
yang memberikan kesempatan yang lebih besar untuk meraih prestasi atau
aktualisasi diri.
Sebagai contoh yang mungkin agak ekstrem, tetapi sungguh terjadi, oikirkan
bagaimana manajer di the south bend tribune, memerintahkan karyawan ruang
wartawan untuk mulai menulis memo harian yang merici seluruh kegiatan
mereka mereka ini melakukan karena perusahaan surat kabar tersebut berupaya
agar karyawan yang ada tetap termotivasi dan produktif di tengah tengah
kekacauan setelah serangkaian pemberhentian. Tujuan memo harian karyawan
mungkin untuk meningkatkan komunikasi agar menjadikan perusahaan
seproduktif mungkin. Perintah ini ditujukan untuk semua reporter yang
diperhatikan untuk mengirimkan surel setiap hari kepada editor yang paling
dekat (dan lima reporter lain) sebagai hal terhakir yang dilakukan sebelum
pulang pada hari itu. “Memo” surel ini akan merinci apa yang dicapai reporter
pada hari itu, apa yang perlu mereka selesaikan atau tindak lanjuti pada hari
berikutnya, dan apa yang mereka rencanakan untuk hari berikutnya.Dalam hal
yang sama, dalam suatu “peperangan manusia melawan mesin,” pialang
ekuitas di suatu perusahaan pialang menolak desakan perusahaan untuk
membebankan jumlah analisis berbasis komputer yang terus-menerus naik
pada perdagangan mereka.
Walaupun manajemen mungkin memandang “metode pengendalian
elektronik” membantu ketika mengawasi kinerja meja dagang dan
memastikan penyesuaian peraturan, yang lain berpendapat bahwa, tidak
dapat dihindari, metode tersebut akan berakibat buruk seorang pengamat
mengatakan bahwa pialang, yang ciri khasnya berpikir independen.Terakhir,
beberapa pengendalian tindakan, khusunya yang memrlukan kajian
pratindakan, biayanya mahal. Kajian tersebut biasanya harus dilakukan oleh
orang-orang yang sama kualifikasinya atau lebih berkualifikasi dari pada
orang-orang yang melakukan tindakan. Jika mereka tidak memrlukan atau
mempunyai banyak waktu untuk melakuan pengajian sepenuhnya, maka
tujuan pengajian yang diharapkan akan dipedebatkan.
8
2.1.3 Keunggulan dan kelemahan pengendalian hasil
Pengendalian hasil juga memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
Salah satu keunggulan yang umum adalah FEASIBILITY. Pengendalian hasil
dapat menjadi pengendalian yang efektif bahkan ketika kurangnya
pengetahuan mengenai tindakan yang diinginkan.situasi ini sangat khas pada
banyak (bahkan sebagai besar) peran penting dalam banyak perusahaan.
Keunggulan lain pengendalian hasil adalah bahwa perilaku karyawan dapat
dipengaruhi bahkan ketika karyawan memperoleh otonomi yang signifikan. Ini
sangat diinginkan ketika diperlukannya kreativitas karena otonomi memberi
ruang pada cara berpikir yang baru dan inovatif.
9
digunakan untuk membuat keputusan mengenai tingkat kas dan
persediaan yang dimiliki target yang seharusnya realistis. Ketiga ialah
koordinasi, harus menjadi pikiran yang terbaik dan mungkin sedikit
konservatif.
10
2.4 BERADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN
Banyak perusahaan menekakan pada satu bentuk pengendalian
manajemen pada satu waktu tertentu, tetapi mereka sering kali mengubah
penekan mereka dari satu bentuk ke bentuk lain karena kebutuhan. Kemampuan,
dan lingkungan mereka berubah. Perusahaan kecil sering kali dapat cukup
terkendali memalui kemampuan sedbagian besar keputusan kunci, dan
melibatkan diri mereka secara personal dalam kajian yang detail mengenai
anggaran belanja dan pengeluran.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12