DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Ketatnya Sistem Pengendalian”. Makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
Dalam makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua teman-teman sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ketatnya Sistem Pengendalian ....................................................... 2
2.2 Ketatnya Pengendalian Hasil ......................................................... 2
2.2.1 Definisi Hasil yang Diinginkan ............................................. 2
2.2.2 Kesesuaian............................................................................. 3
2.2.3 Spesifikasi ............................................................................. 4
2.2.4 Komunikasi dan Internalisasi ................................................ 4
2.2.5 Kelengkapan .......................................................................... 5
2.2.6 Pengukuran Kinerja ............................................................... 5
2.2.7 Insentif .................................................................................. 6
2.3 Ketatnya Pengendalian Tindakan ................................................... 7
2.3.1 Pembatas Perilaku ................................................................. 7
2.3.2 Kajian Pratindakan ................................................................ 8
2.3.3 Akuntabilitas Tindakan ......................................................... 8
2.3.4 Definisi Tindakan .................................................................. 8
2.3.5 Pelacakan Tindakan .............................................................. 9
2.3.6 Penguatan Tindakan .............................................................. 10
2.4 Ketatnya Pengendalian Personel/Kultural...................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana ketatnya sistem pengendalian.
2. Untuk mengetahui bagaimana ketatnya pengendalian hasil.
3. Untuk mengetahui bagaiman ketatnya pengendalian tindakan.
4. Untuk mengetahui bagaimana ketatnya pengendalian perosnel/kultural.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.2 Kesesuaian
Untuk beberapa tipe organisasi, dan untuk banyak area khusus dalam
organisasi, jika tujuan yang sesungguhnya dipahami dengan baik, hal itu akan
menjadi asumsi yang beralasan. Contohnya, karyawan pada bagian produksi
harus lebih efisien dan personel penjualan harus menjual lebih banyak, segala
sesuatu harus seimbang. Namun, pada banyak organisasi yang lain, pemahan
yang baik mengenai tujuan yang sesungguhnya dan/atau bagaimana tujuan-
tujuan tersebut harus diprioritaskan bukanlah asumsi yang beralasan. Pada
beberapa tipe instansi pemerintah dan organisasi nirlaba, kmponen kunci
sering kali tidak setuju dengan tujuan organisasi. Apakah tujuan utama
instansi pemerintah adalah untuk menyediakan layanan lebih atau mengurangi
lebih atau mengurangi biaya (dan beban pajak)? Ketika tujuan tidak jelas,
kesesuaian menjadi permasalahan yang penting.
2.2.7 Insentif
Pemisahan tugas antara dua karyawan atau lebih yang merupakan tipe
dari pembatas administrasi, membuat aktifitas yang merugikan cenderung
berkurang karena satu orang tidak bias menyelesaikan keseluruhan tugas yang
tidak diinginkan. Pemisahan tugas yang baik membuat sistem pengendalian
menjadi lebih ketat. Asumsi penting disini adalah bahwa orang yang tidak
mempunyai otoritas terhadap suatu tindakan atau keputusan tidka dapat
melanggar batasan yang telah ditetapkan. Namun, bukti menunjukkan bahwa
baik mengesampingkan pengendalian internal maupun kolusi antar karyawan
memberikan kontribusi signifikan pada kecurangan dalam organisasi. Yang
mana Richard Powell, seorang partner pada KPMG Forensic di Inggris
mengatakan: “Perusahaan jelas menghadapi tantangan; lebih dari 60% pelaku
(penipuan) adalah anggota manajemen senior, yang statusnya dalam
perusahaan membuat mereka lebih mudah untuk menghindari pengendalian
internal dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar pada perusahaan.”
Walk and talk interview yang pelamarnya mulai mengamati kecepatan pabrik
yang tidak terkontrol.
Rencana insentif kelompok, termasuk rencana pembagian laba yang
memberikan 10% pendapatan setelah pajak kepada karyawan dan rencana
pensiun yang didasarkan pada kontribusi margin laba.
Pelatihan yang diperlukan: karyawan baru didorong dengan kuat untuk
mengambil dua kelas perbaikan wabash yang telah ditentukan pada waktu
yang mereka tentukan sendiri dan diberi imbalan berupa kenaikan gaji.
Supervisor hanya akan dipromosikan setelah mereka megambil kelas khusus
dan lulus tes.
Kecuali perusahaan dengan budaya yang kuat, pengendalian yang ketat tidak
dapat dipengaruhi dengan penggunaan pengendalian personel/ kultural
sendiri. Perusahaan bisa cepat jatuh jika permintaan, kesempatan, atau
kebutuhan berubah, dan mereka sedikit atau tidak memberikan tanda
kegagalan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Merchant, Kenneth, dan Wim A. Van der Stede. 2014. Sistem Pengendalian
Manajemen Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.