Anda di halaman 1dari 2

NAMA : BRIGIAN CYESHA LAGASI

STAMBUK : C 301 17 306


MATA KULIAH : AKUNTANSI KEPERILAKUAN

REIVIEW KASUS PT. GARUDA INDONESIA

Perilaku yang ada Perilaku yang ada dalam kasus Garuda Airlines yaitu banyak
terjadinya pelanggaran-pelanggaran berat yang dilakukan pihak
Manajemen, Direksi dan komisaris PT. Garuda Indonesia. Dari artikel
tersebut dapat diketahui bahwa pelaporan keuangan bertentangan
dengan PSAK 23 paragraph 28 dan 29, Pelanggaran pasal 69 no. 8
tahun 1995 tentang pasar modal, Pelanggaran peraturan Bapepam dan
LK no. VII.G.7 tentang penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan emitem dan perushaan public. Dalam laporan keuangan
yang disajikan oleh garuda Indonesia tercatat memperoleh laba sebesar
USD 809,85 ribu atau setara dengan 11,33 miliar pada tahun 2018.
Sedangakan pada tahun 2017, tercatat kerugian yang di derita
PT.Garuda Airlines senilai USD 216,5 juta. Dari perbedaan laporan
keuangan tersebut kita sudah bisa mengetahui adanya penyelewengan
yang dilakukan. Terkait kejadian ini, ada beberapa pihak yang
menerima sanksi seperti izin auditor PT. Garuda Indonesia yaitu
Kanser Sirumapea, denda kepada Direksi dan kepada Garuda.
Pihak yang terlibat  Pihak Garuda Indonesia Garuda Chairal Tanjung dan Doni Oskaria
 Auditor laporan keuangan yakni Kanser Sirumapea
 KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan rekan
 PT. Mahata Aero Teknologi (mahata)
Interaksi yang ada  Pada tanggal 31 oktober 2018 Manajemen Garuda dan PT. Mahata
Aero Teknologi megadakan perjanjian kerjasama yang telah di
amandemen, terakhir dengan amandemen II tanggal 26 Desember
2018 mengenai penyediaan layanan konektivitasndalam
penerbangan dan hiburan dalam pesawat dan manajemen konten.
 Keberatan komisaris Garuda Chairal Tanjung dan Doni Oskaria
kepada manajemen pada 2 April 2019 lewat surat dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), tentang keberatan
yang didasarkan pada PSAK 23 dan Perjanjian dengan Mahata
 OJK/Kemenkeu memberikan perintah tertulis kepada PT.Garuda
Indonesia untuk melakukan perbaikan dan penyajian kembali
laporan keuangan tahunan PT. Garuda Indonesia per 31 Desember
2018
Solusi atas kasus ini Dalam kasus ini yang menjadi akar ddari permasalahannya adalah
dalam perspektif pelaporan keuangan yang dilaporkan secara tidak benar yang
akuntansi keperilakuan mengakibatkan skandal yang menjatuhkan atau merugikan berbagai
pihak. Sebagai seorang akuntan kita harus bisa mempertahankan
independensi kita dalam melakukan penyusunan atau pemeriksaan
laporan keuangan, karena apa yang kita laporkan akan menjadi
penentu nasib dari perusahaan atau badan tersebut. Sebagai seorang
akuntan kita harus bisa menempatkan diri kita pada hal yang baik, apa
yang kita laporkan harus sesuai dengan kenyataan tidak boleh
melakukan manipulasi.

Anda mungkin juga menyukai