Anda di halaman 1dari 13

KOMPUTER DAN

MASYARAKAT

Studi Kasus Manajemen Laba : PT Garuda Indonesia


WAHYU PRASETIO
(21090076)
PT Garuda
Indonesia
Sejarah Garuda Indonesia

Sejarah telah mencatat bahwa


partisipasi penerbang-penerbang Oleh karena perasnan stategis, baik untuk
Garuda sebagai kekuatan udara kepentingan pembangunan maupun bidang
Republik Indonesia telah dijalani dengan Hankam, maka berdasarkan Undang-
gemilang, ketika negara menghadapi Undang RI No. 20 tahun 1982 dan sesuai
keadaan bahaya berturut-turut. dengan Keputusan Kepala Staf TNI
Penerbang-penerbang Garuda tidak Angkatan Udara Nomor: Kep/27/IV/1986,
hanya dituntut berperan secara Garuda Indonesia merupakan kekuatan
profesional dalam tugasnya cadangan udara nasional dibawah
menerbangkan pesawat komresiil, tetapi pembinaan TNI AU.
juga merupakan kekuatan cadangan
udara yang mendukung potensi
kekuatan udara negara Republik
Indonesia.

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Manajemen Laba
Sulistyanto
01 Earnings Management atau manajemen laba merupakan
campur tangan manajemen dalam proses penyusunan
pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk
mengoptimalkan keuntungan perusahaan

Scott
02 Manajemen laba merupakan suatu metode dalam dunia bisnis,
keuangan, dan akuntansi yang berwujud tindakan manajer
untuk melaporkan laba yang dapat memaksimalkan
kepentingan pribadi atau perusahaan dengan menggunakan
kebijakan akuntansi
Pola Manajemen Laba Taking a Bath
Pola manajemen laba yang melaporkan laba pada
periode berjalan dengan nilai sangat rendah atau
sangat tinggi.

Income Minimization
Pola manajemen ini seperti taking a bath tapi tidak
se-ekstrim pola taking a bath. Menjadikan laba di
periode berjalan lebih rendah daripada laba
sesungguhnya.

Income Maximization
Pola manajemen laba ini kebalikan dari
Income Minimization. Melaporkan laba lebih
tinggi daripada laba sesungguhnya

Income Smoothing
Pola manajemen laba yang paling menarik
yaitu dengan cara melaporkan tingkatan laba
yang cenderung berfluktuasi yang normal pada
periode-periode tertentu.

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Kronologi Kasus
Sebagai perusahaan publik, Garuda Indonesia melaporkan kinerja keuangan
tahun buku 2018 kepada Bursa Efek Indonesia.Kinerja keuangan PT Garuda
1 April Indonesia (Persero) yang berhasil membukukan laba bersih US$809 ribu
2019 pada 2018, berbanding terbalik dari 2017 yang merugi US$216,58 juta.
Kinerja ini terbilang cukup mengejutkan lantaran pada kuartal III 2018
perusahaan masih merugi sebesar US$114,08 juta

Trans Airways Catatan tersebut membuat beban


24 April 2019 agenda rapat
berpendapat yang ditanggung Garuda
Perseroan adalah angka transaksi
mengadakan menyetujui Indonesia menjadi lebih besar
dengan Mahata untuk membayar Pajak
Rapat Umum laporan sebesar Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pemegang Saham
keuangan tahun US$239,94 juta Pertambahan Nilai (PPN).
Tahunan (RUPST)
buku 2018 terlalu signifikan
di Jakarta
saham perusahaan dengan kode GIAA itu merosot tajam 4,4 persen pada
penutupan perdagangan sesi pertama. Bursa Efek Indonesia (BEI)
menyatakan akan memanggil manajemen Garuda Indonesia terkait timbulnya
25 April perbedaan opini antara pihak komisaris dengan manajemen terhadap laporan
2019 keuangan tahun buku 2018. Selain manajemen perseroan, otoritas bursa
juga akan memanggil kantor akuntan publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi
Bambang dan Rekan selaku auditor laporan keuangan perusahaan
Kronologi Kasus
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir mengatakan perseturuan
antara komisaris Garuda Indonesia dengan manajemen akan dibahas dalam
rapat internal usai reses. Dalam rapat itu akan dipastikan terkait
26 April
pemanggilan sejumlah pihak yang berkaitan dengan pembuatan laporan
2019 keuangan maskapai pelat merah tersebut.

Selain itu pada hari yang sama, beredar surat dari Sekretariat
Bersama Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) perihal
rencana aksi mogok karyawan Garuda Indonesia. Aksi ini
berkaitan dengan penolakan laporan keuangan tahun 2018 oleh
dua komisaris Dalam surat tersebut disebutkan pernyataan
pemegang saham telah merusak kepercayaan publik terhadap
harga saham Garuda Indonesia dan pelanggan setia maskapai
tersebut

BEI telah bertemu dengan manajemen Garuda Indonesia dan kantor akuntan
publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor
laporan keuangan perusahaan. pertemuan dua belah pihak berlangsung
tertutup. Bursa meminta semua pihak untuk mengacu pada tanggapan
30 April
perseroan yang disampaikan melalui IDXnet dan penjelasan dapat dibaca di
2019 website bursa. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto diminta
untuk mempelajari kisruh terkait laporan keuangan BUMN tersebut
Pelanggaran
1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (UU PM) “Laporan keuangan
yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum,
Tanpa mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat, Bapepam dapat menentukan ketentuan
akuntansi di bidang Pasar Modal.”

2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G. 7


tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik.

3. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8


tentang Penentuan Apakah Suatu Perjanjian
Mengandung Sewa.

4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)


30 tentang Sewa.
sanksi
1. Memberikan Perintah Tertulis kepada PT Garuda 2. Selain itu juga Perintah Tertulis
Indonesia (Persero) Tbk untuk memperbaiki dan kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi,
menyajikan kembali LKT PT Garuda Indonesia Bambang & Rekan (Member of BDO
(Persero) Tbk per 31 Desember 2018 serta
International Limited) untuk melakukan
melakukan paparan publik (public expose) atas
perbaikan dan penyajian kembali LKT per 31 perbaikan kebijakan dan prosedur
Desember 2018 dimaksud paling lambat 14 hari pengendalian mutu atas pelanggaran
setelah ditetapkannya surat sanksi, atas pelanggaran Peraturan OJK Nomor
Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 13/POJK.03/2017 jo. SPAP Standar
tentang Pasar Modal (UU PM) ,Peraturan Bapepam Pengendalian Mutu (SPM 1) paling
dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan lambat 3 (tiga) bulan setelah
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan ditetapkannya surat perintah dari OJK.
Perusahaan Publik, Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah Suatu
Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang
Sewa.
sanksi
3. Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan
Manajemen Strategis, Anto Prabowo mengatakan, 5. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi
OJK juga mengenakan Sanksi Administratif berupa menjatuhkan sanksi kepada PT Garuda
denda sebesar Rp 100 juta kepada PT Garuda
Indonesia Tbk (GIAA) atas kasus klaim
Indonesia (Persero) Tbk atas pelanggaran Peraturan
OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan laporan keuangan perseroan yang
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. menuai polemik. Beberapa sanksi yang
dijatuhkan antara lain denda senilai Rp
4. Sanksi denda kepada masing-masing anggota 250 juta dan restatement atau perbaikan
Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebesar laporan keuangan perusahaan dengan
Rp 100 juta atas pelanggaran Peraturan Bapepam paling lambat 26 Juli 2019 ini.
Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas
Laporan Keuangan.
Dalam kasus ini PT Garuda Indonesia telah

Kesimpulan melanggar Pasal 69 Undang-Undang


Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UU PM) ,Peraturan Bapepam dan LK
Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
dan Perusahaan Publik, Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8
tentang Penentuan Apakah Suatu
Perjanjian Mengandung Sewa, dan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (PSAK) 30 tentang Sewa. Dan diberi sanksi
(Persero) menuai polemik karena sesuai dengan UU yang dilanggar
adanya pencatatan transaksi kerja
sama penyediaan layanan konektivitas
(wifi) dalam penerbangan dengan PT
Mahata Aero Teknologi (Mahata) dalam
pos pendapatan yang seharusnya
masih menjadi piutang.
Seharusnya untuk menghindari

Saran kerancuan, GIAA sebagai


perusahaan tercatat di pasar modal
seharusnya menjelaskan ke publik
nature transaksi yang terjadi serta
poin poinnya sudah eksis atau
belum. Sehingga tidak menimbulkan
pertanyaan bagi publik bahwa
perusahaan di kuartal III-2018 yang
masih merugi tiba-tiba mengantongi
laba di tiga bulan terakhir apalagi
sudah disahkan dalam RUPS.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai