Disusun Oleh :
MALANG
2019
General Cases
Disini Laporan Keuangan 2018 Garuda Indonesia terungkap ada yang janggal yaitu pada
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta. Dua komisaris Garuda Indonesia
yaitu Chairul Tanjung dan Dony Oskaria perwakilan dari PT Trans Airways keberatan terhadap
laporan keuangan melalui surat keberatan dalam rapat tersebut.
Perwakilan dari PT Trans Airways angkat bicara angka transaksi dengan Mahata sebesar
US$239,94 juta terlalu signifikan, sehingga mempengaruhi neraca keuangan Garuda Indonesia.
Jika nominal dari kerja sama tersebut tidak dicantumkan sebagai pendapatan, maka perusahaan
sebenarnya masih merugi US$244,96 juta.
Catatan tersebut membuat beban yang ditanggung Garuda Indonesia menjadi lebih besar
untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Padahal, beban
itu seharusnya belum menjadi kewajiban karena pembayaran dari kerja sama dengan Mahata
belum masuk ke kantong perusahaan. Sebab Garuda Indonesia mengakui utang Mahata kepada
Garuda Indonesia sebagai pendapatan ini tidak sesuai dengan PSAK.
Mahata memiliki hutang yang belum dibayarkan kepada Garuda Indonesia terkait
pemasangan wifi yang belum dibayarkan.
Saham perusahaan Garuda Indonesia dengan kode GIAA itu merosot tajam 4,4 persen
pada penutupan perdagangan sesi pertama, karena beredarnya isu penolakan laporan keuangan
oleh dua komisaris. Akibatnya BEI memanggil manajemen Garuda Indonesia karena perbedaan
pendapat antara komisaris dengan manajemen, serta BEI memanggil kantor akuntan publik
(KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor laporan keuangan
perusahaan.
Selain itu pada hari yang sama, beredar surat dari Sekretariat Bersama Serikat Karyawan
Garuda Indonesia (Sekarga) perihal rencana aksi mogok karyawan Garuda Indonesia. Aksi ini
berkaitan dengan penolakan laporan keuangan tahun 2018 oleh dua komisaris
Dalam surat tersebut disebutkan pernyataan pemegang saham telah merusak kepercayaan
publik terhadap harga saham Garuda Indonesia dan pelanggan setia maskapai tersebut.
Namun, Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan sekarang justru membantah akan melakukan
aksi mogok kerja.
BEI telah bertemu dengan manajemen Garuda Indonesia dan kantor akuntan publik
(KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor laporan keuangan
perusahaan dan mengadakan rapat internal, tetapi rapat internal ini berlangsung sangat tertutup.
POIN
Seharusnya Garuda Indonesia menjelaskan kepada publik, transaksi yang sedang terjadi
dengan murni atau benar tidak mengada ada dengan mengakui utang Mahata kepada Garuda
Indonesia yang diakui pendapatan. Seharusnya Garuda Indonesia mengakuinya sebagai Piutang
bukan Pendapatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/laporan-keuangan-garuda-indonesia-tak-wajar-dan-memicu-kontroversi-
dnan
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3953390/penjelasan-lengkap-garuda-soal-isu-
laporan-keuangan-janggal
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190628124946-92-407304/kemenkeu-
beberkan-tiga-kelalaian-auditor-garuda-indonesia
https://economy.okezone.com/read/2019/06/28/320/2072245/kronologi-kasus-laporan-
keuangan-garuda-indonesia-hingga-kena-sanksi?page=1
https://economy.okezone.com/read/2019/06/28/320/2072136/ini-sederet-sanksi-garuda-
indonesia-akibat-pelanggaran-laporan-keuangan